Lima hari setelah kejadian di rumah sakit...
Alena menjalankan kehidupannya seperti biasa dan menghabiskan hari harinya di kediaman keluarga Luwis dengan damai tanpa kehadiran Rai di rumah itu, ia bahkan mengajari Ami cara untuk menyeduh teh yang sudah menjadi keahliannya sejak dulu.
“Aroma teh tidak bergantung pada bagaimana daun tehnya tapi tergantung bagaimana kau menyeduhnya, kau telah belajar dariku selama lima hari ini, bagaimana perkembanganmu sekarang?” Ucap Alena kepada Ami
“Eh, itu masalahnya nyonya muda, walaupun aku sudah mempelajari semua langkah langkah dalam menyeduh teh, tapi rasanya masih tidak enak.” Ujar ami
“Pelan pelan saja, kau bisa mempelajari semua ini dalam waktu lima hari itu saja sudah sangat bagus.” Ucap alen sembari meminum teh yang di seduh oleh Ami.
Ami hanya tersenyum dan mengangguk dengan pujian yang di berikan oleh Alena padanya.
Sementara itu, Alena yang sudah bertekat untuk mengumpulkan kembali barang barang milik keluarga Lasora yang telah lama hilang, meminta bantuan Ami untuk membantunya, ia menjelaskan kepada Ami bahwa sebenarnya ia berpura pura buta bukan untuk mengambil sebuah keuntungan dari keluarga Luwis, tapi ia hanya tidak ingin menimbulkan masalah di keluarga Luwis, itu sebabnya ia ingin meminta Ami agar mau membantunya untuk mengumpulkan barang barang milik keluarganya, ia memilih Ami untuk meminta bantuan, karna ia tau bahwa Ami adalah anak yang baik dan memiliki hati yang tulus kepadanya, saat ia melihat Ami pertama kali, ia seperti melihat dirinya sendiri sebelum kejadian lima tahun yang lalu itu menimpanya.
“Nyonya, kau bilang ingin mengumpulkan barang barang milik keluargamu?, bagaimana kita akan mencarinya?, dengan kemampuanmu saat ini, bahkan untuk mengumpulkan sendok dan garpupun akan susah.” Ucap Ami
“Kita akan coba dulu, untuk mengetahui apakah akan berhasil atau tidak.” Jawab Alena sambil meminum tehnya.
“Tapi apa tujuanmu melakukan ini?, sekarang sangat sulit untuk menghasilkan uang apalagi harus mengumpulkan barang barang yang sudah lama hilang.” Tanya Ami lagi.
Alena hanya menunduk sambil menuangkan teh, ia berkata.
“Karna kalau orangnya, saya tidak bisa mengambilnya kembali.” Alena mengatakannya dengan nada yang sedih karna mengingat kembali keluarganya.
Alena mengingat kembali keluarganya yang meninggal karena peristiwa kebakaran itu, ada 23 orang anggota keluarganya yang meninggal di kejadian itu, bahkan abunyapun tidak bisa di bedakan antara satu sama lain, itu sebabnya ia bertekat untuk mengumpulkan barang barang milik keluarganya untuk mengenang mereka, karna ia tidak bisa lagi menghidupkan kembali keluarganya.
“Sudah, kamu tidak perlu memikirkan itu lagi, aku menyuruhmu untuk mencari keberadaan Rai, ada kabar apa?.” Tanya Alen kepada Ami
Ami kemudian menceritakan tengtang kabar tuan muda Rai yang di dapatkannya dari orang orang, dia memberi tau Alena bahwa Rai masih sama dengan apa yang dibicarakan oleh orang diluar sana, Rai adalah pria tampan yang menguasai dunia malam dan sifatnya terkenal sangat kejam. Saat kecelakaan mobil yang menimpanya ketika ia berusia 5 tahun, Rai menghilang dan ia juga kehilangan ingatannya pada saat kecelakaan itu, Rai di adopsi oleh seorang penjual daging dan tidak pernah di anggap seperti manusia, pedagang itu selalu memberikan Rai makanan busuk dan air keran setiap hari. Setiap malam, Tangan dan kaki Rai selalu di ikat dengan rantai dan di lemparkan masuk ke dalam kandang anjing untuk tidur, bahkan juga kadang ia di tumpuk dengan tumpukan domba yang sudah di kuliti, itu sebabnya Rai mempunyai perilaku kasar dan kejam karena ia trauma oleh kejadian di masa lalunya. Tapi untungnya rumah pedagang itu terbakar dan Rai berhasil melarikan diri, sementara itu pedagang yang menyiksa Rai meninggal terbakar di dalam rumahnya.
Alena yang mendengar cerita Ami merasa kasihan dengan apa yang Rai pernah alami selama ini, Rai sangat menderita sejak ia kecil, itu sebabnya Alena tidak heran jika Rai memiliki sifat yang kejam kepada orang orang yang menghianatinya karna perlakuan yang kejam yang ia dapatkan sejak masih kecil.
“Nyonya muda mengapa kau menanyakan tentang tuan muda?” Tanya Ami penasaran
“Menurutmu, suamiku belum pulang selama seminggu dan aku adalah istrinya, apakah aku harus mengirimkannya sesuatu sebagai bentuk perhatian?” Ujar Alena dengan santai.
Ami yang mendengar ucapan Alena merasa senang dan mengira bahwa Alena menanyakan hal itu karena ia ingin lebih dekat lagi dengan tuan muda.
Ke esokan harinya.....
Alena dan Ami datang ke sebuah club malam milik teman Rai, Alena datang bukan untuk menemui Rai, tapi ia sengaja datang saat Rai sedang tidak ada di tempat tersebut.
“Aku sudah mencari tau, malam ini Spade akan mengadakan kompetisi final untuk pemilihan raja dan ratu, orang kaya dan wanita tajir akan datang memberikan dukungan kepada mereka, walaupun tuan muda adalah pelanggan tetap di Club ini, malam ini ia tidak datang.” Ujar Ami begitu yakin
“Kalau begitu, ayo kita masuk!” Ucap Alena sambil melangkahkan kakinya menuju pintu masuk Club.
Mereka berdua kemudian masuk, di depan pintu sudah terdapat 2 orang pelayan yang menyambut mereka dengan membawa kotak yang berisi bunga dari kertas, Ami mengambil dua bunga kertas itu.
Alena bertanya kenapa Ami, kenapa Ami mengambil bunga itu?, Ami menjelaskan bahwa bunga itu di pakai untuk memberikan voting kepada para wanita dan pria muda yang ikut dalam ajang pemilihan raja dan ratu di Club tersebut, Ami kemudian memberikan bunga itu kepada Alena untuk disimpan dan memberikan voting nantinya.
Baru saja mereka berdua ingin masuk, tiba tiba ada yang memanggil Ami dari belakang, dan orang itu adalah Kenzo teman Rai, Kenzo adalah tuan muda kedua dari keluarga Wilson dan ia sudah lama berteman dengan Rai, ia mengenali Ami karena Ami adalah pelayan di rumah Rai.
“Kebetulan sekali.” Ujar Kenzo pada ami
“Tuan Kenzo.” Ucap ami sambil menundukkan kepalanya.
“Astaga, jangan panggil tuan, panggil saja kakak, kau pasti sedang di suruh nyonya untuk mencari Rai bukan?, sayang sekali Rai tidak ada disini malam ini?” Ucap Kenzo sedikit menggoda.
Mendengar perkataan Kenzo, Ami lalu pura pura terkejut padahal sebenarnya ia sudah tau bahwa Rai memang tidak ada di sana.
“Apa?, tuan Rai tidak ada di sini?, nyonya memintaku untuk membawakan tuan muda teh, apa yang harus aku lakukan jika ia tidak ada disini?” Ucap Ami berpura pura terkejut.
Kenzo tidak menanggapi ucapan Ami, namun, matanya tertuju pada Alena yang berdiri di samping Ami dengan memakai topi dan masker, Kenzo menarik tangan Alena dan bertanya kepada Ami.
“Kau membawa seorang wanita cantik bersamamu, mengapa kau tidak mengenalkannya padaku?” Ucap Kenzo sambil terus memegangi tangan Alena.
Ami yang melihat itu mencoba menghalangi pandangan dan melepaskan tangan Kenzo dari Alena.
“Maaf tuan Kenzo, seleramu memang bagus, tapi dia adalah seorang gadis pembuat teh favorit nyonya, kalau kau mau aku bisa menyuruhnya untuk membuatkan teh langsug untuk kau minum.”Ucap Ami pada Kenzo.
Mendengar ucapan Ami, Kenzo kemudian membuang jauh jauh niat jahatnya untuk menggoda Alena dan setuju untuk di buatkan secangkir teh.
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments