Study tour

Arshaka menunggu kedatangan Nadia dengan tidak sabar. Ada yang mencoba untuk mencuri data perusahaannya. Dia tidak bisa tinggal diam begitu saja .

Sudah hampir satu jam dia menunggunya. Namun tidak ada tanda-tanda Nadia datang. Dia mencoba untuk menghubungi ponselnya, namun tidak terhubung.

Arshaka merasa frustasi. Tiba-tiba ada e-mail yang masuk. Ternyata berisi rekaman cctv sejak Nadia masuk hingga menunggu berjam-jam di lobi.

Arshaka sangat marah. Dia tidak menyangka jika karyawannya akan berlaku seperti itu.

Arshaka keluar dari ruangan dengan wajah marahnya. Asisten yang ingin masuk sampai tertegun dibuatnya.

"Tu_"

"Ikut aku ke bawah!" titah Shaka tidak ingin dibantah.

"Baik Tuan."

Sekretaris Shaka yang berada di depan ruangnya merasa gemetar melihat raut wajahnya. Dia yang ingin memberi laporan pada Shaka langsung mengurungkan niatnya.

Shaka dan dan sang asisten memasuki lift yang memang dikhususkan untuk petinggi perusahaan. Begitu pintu lift tertutup, Aiden yang tak lain asisten Shaka langsung menekan tombol lantai yang ingin mereka tuju.

Ting

Lift berhenti di lobi. Setelah lift terbuka, Shaka segera melangkah dengan cepat ke depan. Langkahnya berhenti di depan resepsionis, tentu saja hal tersebut membuat kedua resepsionis yang sedang asik bergosip terdiam.

"Kalian bisa bekerja tidak?!" bentak Shaka dengan tegas.

Wajah kedua resepsionis itu langsung pucat pasih. Keduanya menunduk sambil meminta maaf.

"Maafkan kesalahan kami Tuan."

"Memangnya apa salah kalian?"

"Kami berbincang saat kerja," jawab mereka dengan jujur.

"Apa masih ada yang lain?"

Mendengar pertanyaan dari Shaka membuat kedua resepsionis saling pandang. Keduanya tidak merasa melakukan kesalahan selain berbincang disaat kerja.

"Tidak Tuan," jawab keduanya.

"Kalian yakin?"

"Yakin tuan."

"Terus apa yang sudah kalian lakukan pada tamu istimewa saya?"

"Maksudnya?"

"Siapa gadis itu?" tanya Shaka sambil menunjuk kearah Nadia.

Glek!

Akhirnya kedua orang itu mengingat keberadaan Nadia yang masih duduk di kursi tunggu.

"Kenapa kalian menyuruh gadis itu duduk di sana tanpa sepengetahuanku."

"Maafkan kami tuan. Kami hanya ingin mengusir gadis itu _"

"Urus semuanya," ucap Shaka pada asistennya.

Tanpa menoleh, Shaka meninggalkan kedua resepsionis itu pada sang asisten. Sedangkan Shaka menghampiri Nadia yang saat ini sedang bersantai.

"Maafkan atas kelalaian resepsionis tadi ,"ucap Shaka begitu tiba di depan Nadia.

"Kenapa tuan yang harus minta maaf?" tanya Nadia bingung.

"Mungkin peraturan yang sudah saya tetapkan masih kurang. Sehingga mereka bisa bertindak seenaknya."

"Tidak masalah. Sekarang apa yang tuan inginkan hingga meminta saya kesini?"

"Lebih baik kita berbincang di ruang kerjaku saja."

"Baik."

Karena sudah setuju, Nadia langsung mengikutinya dari belakang. Dia menatap kedua resepsionis yang saat ini sedang menunduk dengan wajah pucat pasih.

Tatapan Nadia terkesan datar. Tidak ada yang bisa membaca wajahnya.

Setibanya di ruangan, Shaka meminta Nadia duduk di kursi yang ada di depannya. Kemudian ia menceritakan tentang masalah yang dihadapinya.

Shaka menceritakan jika produk yang akan mereka luncurkan bulan depan ternyata sudah diluncurkan lebih dulu oleh perusahaan lain.

Para investor melakukan komplain. Belum lagi mereka harus membuat produk lain untuk mengganti produk tersebut.

Arshaka meminta Nadia untuk mencari orang yang sudah membocorkan data perusahaannya pada perusahaan lain.

Dia sudah meminta orang lain untuk mencarinya, namun hingga saat ini belum ada yang mendapatkan hasil.

Nadia mendengar penjelasan Arshaka dengan seksama. Setelah itu ia mengambil laptop yang selalu ia bawa kemana-mana.

Arshaka sangat takjub dengan respon Nadia. Gadis itu langsung tanggap dengan apa yang di ucapkan olehnya.

Shaka tidak mengganggunya. Dia mengerjakan tugas lain yang ada di mejanya.

"Gotca!" pekik Nadia dengan senang.

"Ada apa?" tanya Arshaka yang kaget dengan pekikan Nadia.

"Saya sudah menemukan orang yang sudah membocorkannya," kata Nadia dengan sumringah.

"Secepat itu?"

"Tentu saja. Saya akan mengirimkan bukti transaksi yang mereka lakukan."

Nadia mengirimkan bukti tersebut pada Arshaka. Bukan hanya satu namun tiga bukti. Arshaka merasa puas atas kerja kerasnya. Kini Arshaka tinggal mengurus sisanya.

"Terimakasih. Kalau tidak ada kamu entah apa yang harus aku lakukan. Saya akan mengirim bonus langsung ke rekeningmu."

"Terimakasih Tuan. Apa saat ini saya sudah boleh pulang?"

"Kenapa buru-buru sekali?"

"Besok ada acara study tour. Saya masih harus membeli barang untuk keperluan besok."

"Apakah Dava juga ikut?"

"Ikut."

"Baiklah. Terimakasih sudah membantu mencari pengkhianat itu."

"Sama-sama tuan. Itu sudah menjadi tanggung jawab saya. Kalau begitu saya permisi."

"Hemm..."

Nadia pun keluar dari ruangan itu. Arshaka menatap kepergian Nadia dengan tatapan yang sulit diartikan.

Sepulangnya dari perusahaan,Nadia langsung pergi ke Mall. Seperti rencananya Sepulangnya dari sekolah tadi.

Tidak banyak yang dibeli oleh. Hanya beberapa camilan, obat-obatan dan pakaian. Setelah semua terbeli, dia pun langsung pulang.

Keesokan harinya Nadia berangkat dengan diantar oleh pak mamat. Dia merupakan suami dari bi Salma yang juga bekerja sebagai satpam dirumahnya.

Kebetulan pak Mamat mendapatkan jatah sif malam. Jadi masih ada yang menjaga di depan.

Perjalanan ke jogja menggunakan bus. Setiap bus diperuntukkan untuk dua kelas. Kebetulan kelas Dava satu bus dengan kelas Nadia.

Suasana dalam bus cukup mencekam. Keberadaan Dava dan teman-temannya menjadi salah satu penyebabnya. Namun hal tersebut tidak berpengaruh pada Nadia.

Perjalanan ke jogja mencapai tujuh jam lebih. Tujuan pertama mereka langsung ke candi borobudur.

Menurut catatan sejarah awal dibangunnya Candi Borobudur terjadi pada abad ke-8 dan 9 sekitar tahun 800 masehi pada masa pemerintahan dinasti Syailendra.

Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.

Candi borobudur juga merupakan salah satu keajaiban dunia. Banyak turis lokal maupun internasional yang datang ke borobudur untuk berwisata.

Para guru membiarkan murid-muridnya untuk berkeliling. Namun sebelum itu mereka meminta para murid untuk mematuhi segala tata tertib yang ada disana. Selain itu mereka juga harus kembali sesuai waktu yang ditetapkan.

Nadia berkeliling bersama Saskia, Dava dan teman-teman Dava yang lain. Ini bukan pertama kalinya Dava datang kesini. Untuk itu dia berperan sebagai tour gaide buat teman-temannya.

Nadia nampak berbinar begitu melihat langsung candi borobudur. Diperjalanan tadi guru yang mendampingi mereka menceritakan sejarah singkat tentang borobudur.

"Bagaimana...kamu suka?" tanya Dava saat mereka sudah ada di puncak.

"Suka banget,"jawab Nadia dengan semangat.

"Kira-kira berapa lama ya waktu yang digunakan untuk membangun ini semua?" tanya saskia entah pada siapa.

"Waduh kalau soal itu ma, gua ngga tau," jawab Dava.

"Gua juga."

"Nggak usah mikirin soal itu. Lebih baik kita keliling mumpung waktunya masih banyak."

"Benar tuh. Jangan sampai kita ditinggal sama yang lain."

Nadia dan yang lain mengabadikan momen mereka dengan foto bersama. Mereka berkeliling kesetiap sudut hingga lelah.

Setelah puas barulah mereka turun dari sana. Jalur yang mereka lalui saat masuk dan keluar berbeda. Saat ini mereka melewati jejeran toko yang menjual oleh-oleh khas Jawa Tengah. Seperti Batik, aksesoris, dan makanan.

Karena masih ada waktu, mereka memutuskan untuk mencari makanan. Perut Nadia dan yang lain sudah meronta ingin segera diisi.

"Mau makan apa nih?" tanya Nadia pada yang lain.

"Bagaimana kalau kita ketempat langganan gua saja . Disana kita bisa memilih lauk sesuai keinginan," ajak Dava dengan semangat.

Dava memang sudah sejak kecil sering ke borobudur. Setiap Abimanyu tugas ke jogja dia selalu ikut untuk liburan.

Tempat yang dituju Dava dan yang lain bukanlah restoran mewah. Hanya warung makan biasa seperti yang lainya.

"Kita langsung ambil saja. Setelah itu baru kita bayar," ucap Dava memberi tahu.

"ok."

Warung itu memang bertema prasmanan. Jadi pelanggan bisa memilih lauk sesuai selera masing-masing.

Nadia mengambil sedikit nasi dengan bermacam-macam lauk. Ada gudeg, ndas beong, telur balado, Bali ayam, tumis pakis, tempe bacem dan masih banyak lagi.

Setelah mengambil makanan mereka langsung menuju kasir untuk melakukan pembayaran terlebih dulu. Setelah itu barulah mereka mencari tempat untuk duduk dan menikmati makanan yang sudah mereka ambil.

Selesai makan mereka menuju bus yang mereka naiki. Sudah banyak siswa yang berkumpul disana.

Tujuan mereka kali ini merupakan hotel yang sudah di siapkan oleh pihak sekolah. Mereka akan menginap semalam sebelum melanjutkan ketempat yang lainya.

Terpopuler

Comments

ardan

ardan

apa hubungan aurora dan nadia yah?
penasaran banget nih

2024-03-09

0

Ardiansyah

Ardiansyah

Aorora sama Nadia itu kembar, wajah ny aj ada kemiripan.

2024-02-18

6

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

dr waktu shaka melihat nadia seperti aurora..dr situ saya sudah punya filling..kayaknya kembar atau saudaraan gitu nadia sama aurora.

2024-02-02

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!