Memasak bersama

"Dia teman aku mau," jawab Dava sambil duduk disamping sang mama.

"Duduk dulu Nad,"ucap Dava.

Nadia dengan sopan duduk di sofa kosong. Tatapanya datar. Tidak ada gelagat yang biasa Sheryl temui saat beberapa gadis datang mengaku sebagai teman putranya.

Dia tidak memungkiri jika kedua putranya memiliki wajah yang rupawan. Ketampanan mereka kadang membuat para wanita merendahkan harga dirinya.

"Kenalkan Ma...dia Nadia. Nadia merupakan gadis yang sudah menolongku waktu itu. Kalau tidak ada Nadia mungkin keadaanku jauh lebih buruk ,"ucap Dava mengenalkan Nadia pada sang mama.

Sheryl yang mendengar hal tersebut langsung terkejut. Dia pandangi tubuh Nadia yang terlihat kurus dan nampak lemah.

Meskipun begitu Sheryl bangun dan menghampiri Nadia. Tanpa aba-aba dia memeluk Nadia dengan erat.

"Terimakasih sudah menolong putra tante, Nak."

Nadia dapat merasakan ketulusan dari ucapannya. Perasaannya menghangat. Bagaimanapun sejak kecil ia belum pernah merasakan kasih sayang seorang ibu.

"Lepas dong Ma pelukannya. Kasihan Nadia nggak bisa nafas," ujar Dava ngeri.

"Kamu ganggu saja."

"Ya bukan gitu. Mama tidak lihat...wajah Nadia memerah,"ujar Dava membela diri.

Sheryl menatap wajah Nadia yang duduk di sampingnya. Apa yang dikatakan Dava memang benar. Wajah Nadia memang nampak berwarna merah.

"Apa benar yang diucapkan oleh Dava?" tanya Sheryl dengan khawatir.

"Tante tidak perlu khawatir. Aku baik-baik saja kok," jawab Nadia dengan tersenyum tipis..

"Tapi wajahmu _"

"Tidak papa tante."

"Syukurlah kalau begitu. Tante senang akhirnya bisa bertemu denganmu."

Tap Tap Tap

Ketiga orang itu menatap Shaka yang baru saja turun dari lantai atas. Wajahnya nampak segar. Sepertinya dia baru saja membersihkan dirinya.

Nadia akhirnya bisa dengan jelas melihat wajah Arshaka. Wajah yang nampak tidak asing baginya.

"Apa kita pernah bertemu?" tanya Nadia tanpa sadar.

Perkataan tersebut membuat sheryl dan Dava menatap kearahnya. Namun Nadia masih menatap Shaka yang mendudukkan dirinya di sofa yang ada di depannya.

Biasanya Shaka akan merasa risih ditatap secara intens seperti itu. Namun dia saat ini dia merasa biasa saja.

Sheryl dan Dava sudah bersiap seandainya Shaka mengucapkan hal kasar pada Nadia. Namun keduanya bersyukur hal tersebut tidak terjadi.

"Tentu saja kamu pernah melihat kak Shaka. Kakak tidak hanya sekali datang kesekolah,"ucap Dava akhirnya.

Nadia merasa tidak bertemu Shaka di sekolah. Tapi karena malas berfikir jadi dia hanya menganggukkan kepalanya. Setelah itu ia mengalihkan pandangannya kearah sheryl.

"Maaf tante...saya permisi _"

"Tidak boleh. Kamu harus menunggu suami tante pulang dulu. Dia juga penasaran denganmu. Bagaimana kalau kamu bantu tante mempersiapkan makan malam."

"Tapi _"

"Please..."

Nadia tak kuasa menolak permintaan sheryl. Dia pun menyetujuinya. Sheryl sangat senang. Dia membawa Nadia ke dapur pribadinya.

Meskipun Sheryl mempunyai koki pribadi, namun tak jarang dia memasak untuk suami dan ketiga anaknya. Biasanya ia lakukan saat ada waktu luang.

Pekerjaan Sheryl sebagai dokter bedah, sekaligus direktur utama di rumah sakit membuatnya tidak banyak waktu dirumah.

"Ada yang bisa saya bantu nyonya?" tanya sang koki.

"Apa kamu sudah masak buat makan malam?" tanya sheryl.

"Maaf nyonya. Kami baru saja mempersiapkan bahannya," jawab sang koki tak enak hati.

"Tidak masalah. Kalau begitu biarkan saya yang masak kali ini."

"Tapi Nyonya_"

"Tenang saja. Untuk kali ini biar kami berdua yang memasaknya."

Mau tidak mau, sang koki mengajak asistennya untuk keluar dari dapur. Mungkin ini sebuah keberuntungan untuknya. Dia bisa beristirahat dengan tenang di kamarnya.

"Apa kamu bisa masak sayang?" tanya sheryl penasaran.

Jaman sekarang sudah jarang melihat anak seusia Nadia bisa memasak. Kecuali anak tersebut memang memiliki hobi memasak. Meskipun jarang tetapi bukan berarti tidak ada.

Nadia bingung menjawab apa. Dia sebenarnya bisa memasak beberapa hidangan. Namun bukan masakan Indonesia.

Sheryl menunggu jawaban Nadia dengan semangat. Dia sangat berharap jika Nadia bisa memasak.

"Bisa sih tante. Tapi...."

"Tapi apa?"

"Masakan yang Nadia masak bukan makanan indonesia," jawabnya dengan jujur.

"Benarkah?" tanya sheryl dengan antusias.

Nadia menganggukkan kepalanya. Sangat lucu melihat wajah antusias Sheryl. Dia terlihat bocah kecil menemukan mainannya.

"Kalau begitu...bisakah kamu masak disini?" pinta Sheryl penuh harap. Nadia pun menyetujuinya.

"Kamu bisa menggunakan bahan-bahan ini?" tanya sheryl sambil menunjukkan bahan masakan yang sudah dipersiapkan oleh kokinya.

Ada daging sapi, kentang, udang, wortel, buncis, dan beberapa sayur yang nampak asing bagi Nadia.

"Bisa tante."

Nadia memutuskan untuk membuat steak daging sapi buat menu utamanya. Selain itu pancake buat dessert. Dia bisa melihat ada bahan dessert di lemari dapur.

Nadia mengambil dulu bahan-bahan yang ia butuhkan. Kemudian menyimpan bahan yang tidak dibutuhkan kedalam kulkas.

"Maaf Tante... Kalau boleh saya tahu siapa saja yang tinggal disini?"

"Kenapa sayang?"

"Saya berencana membuat steak sama pancake."

"Kebetulan kalau begitu. Tante baru membeli durian montong "ucap Sheryl dengan semangat.

"Tante hampir lupa. Tante tinggal bersama suami dan tiga anak tante. Jadi selain pembantu ada lima orang."

"Terimakasih tante."

Nadia memutuskan untuk membuat delapan porsi. Sebab daging sapi yang tersedia ada satu kilogram.

Kemudian Nadia menyiapkan bahan-bahan lain yang ia butuhkan. Seperti :

Margarin untuk memanggang

Bahan pelengkap

3 wortel (iris dadu)

2 jagung pipil

10 buncis (iris)

6 buah kentang (goreng)

Bumbu peredam

5 bawang putih (haluskan)

4 sdm kecap asin

4 sdm kecap inggris

6 sdm minyak goreng

2 sdm saus tiram

1 sdt garam

1 sdt lada bubuk

Bumbu saus

1 bawang bombay (cincang halus)

2 siung bawang putih (haluskan)

4 gelas air

4 sdm maizena

1 sdt garam

1 sdt lada

1 sdt gula pasir

8 sdm kecap manis

2 sdm kecap inggris

4 sdm daus tiram

6 sdm saus tomat

2 sdm margarin untuk menumis

Cara Membuat

Langkah 1

Iris daging melebar tapi jangan terlalu tipis

Langkah 2

Campur semua bumbu peredam dan masukan daging. Diamkan selama 1 jam

Langkah 3

Siapkan semua bahan pelengkap, rebua wortel, buncis dan jagung. Dan untuk kentang digoreng

Langkah 4

Membuat saus: tumis bawang putih dan bawang bombay dengan margarin,,, masukan semua bumbu, dan terakhir masukan air dan larutan maizena

Langkah 5

Panggang daging dengan margarin sampai matang

Akhirnya steak buatan Nadia berhasil dengan sempurna. Sheryl sampai terpukau dengan keahlianya.

Kemudian Nadia membuat resep kedua. Yakni pancake durian. Namun tidak sesuai ekspektasi Sheryl. Nadia hanya membuat pancake sederhana.

Meskipun begitu sheryl tak memperlihatkan kekecewaannya. Apalagi dia masih belum mencoba rasanya. Namun sebagai gantinya, Nadia membuat jus durian.

Setelah itu, sheryl meminta pembantunya untuk menyajikan semuanya di ruang makan.

"Pasti kamu lelah banget. Bagaimana kalau istirahat dulu di kamar. Kamu juga bisa mandi agar tubuh kamu segar," ucap Sheryl.

Nadia menyetujuinya. Apalagi tubuhnya memang terasa lengket. Namun yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana dengan bajunya?

"Jangan khawatir. Kamu bisa memakai baju milik putri tante."

"Memangnya putri tante tidak marah?"

"Kenapa harus marah?"

"..."

"Tidak usah khawatir soal itu. Ayo tante antar ke kamar,"ajak Sheryl dengan semangat.

Sheryl membawa Nadia ke kamar tamu yang ada di lantai pertama. Kamarnya cukup luas. Didalamnya juga ada kamar mandi yang bisa ia gunakan untuk membersihkan diri.

Setelah Nadia masuk, Sheryl langsung menuju kamar putri bungsunya.

Tok tok tok

Arimbi yang sedang mengerjakan pr merasa terganggu dengan ketukan dipintu kamarnya. Ia beranjak untuk membukanya.

Ceklek!

"Ada apa Ma?"

"Bolehkah mama pinjem salah satu bajumu?"

"Buat apa?" tanya Arimbi heran.

Arimbi memang belum tahu jika Nadia berada di rumahnya. Jadi dia heran buat apa mamanya meminjam baju miliknya. Sebab baju mamanya saja banyak.

"Ada teman kakak kamu yang meminjam," ucap sheryl.

Dia sepertinya tahu apa yang ada dipikiran putri bungsunya. Namun jawaban sang mama membuat mulutnya menganga.

"Awas lalat masuk!"

"Mama nggak bohong kan? memangnya kak Shaka bawa ceweknya?" tanya Arimbi dengan antusias.

"Bukan. Sudahlah cepat pinjam bajunya!"

"Iya...iya," jawab Arimbi dengan cemberut.

Dia mengambil baju yang belum pernah ia pakai. Ada juga baju dalamanya. Dia memang mempunyai beberapa baju yang masih belum pernah ia pakai.

Setelah itu ia memberikannya pada sang mama. Bukan hanya itu saja. Arimbi mengikuti Sheryl dari belakang karena penasaran dengan teman kakaknya.

Sheryl tidak masalah. Dia melangkah dengan lebar ke kamar yang saat ini ditempati oleh Nadia.

Begitu mengetahui siapa tamu yang dimaksud oleh mamanya, Arimbi merasa terkejut. Ternyata gadis itu merupakan gadis yang tengah menjadi pembicaraan di sekolah.

Bagaimana bisa gadis itu berada di rumahnya?

Apa yang akan dilakukan oleh Arimbi?

Terpopuler

Comments

Khoerun Nisa

Khoerun Nisa

aku akan mencatat nya juga

2024-04-07

0

Daniela Whu

Daniela Whu

1kilo itu sedikit apa lagi dibikin steak paling cuma jd brpa potong... la in orang ada 8 orang cukupkah 🤔 dibikin rawon sj biar cukup

2024-03-10

1

Kartika Lina

Kartika Lina

emang bisa kk,, enak malah

2024-02-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!