Setelah semua pada berangkat,Ima meraih ponselnya.Dan membuka aplikasi penyadapan yang telah terhubung dengan ponsel suaminya.Ada satu pesan yang baru masuk tiga puluh menit yang lalu.
"Di,kamu jadikan membelikan aku motor keluaran terbaru."
"Sabar,sayang.Nanti pas makan siang aku akan jemput kamu ke kantor. Kita pergi sama - sama kedelaer untuk membeli motor yang kamu inginkan."
Sial ternyata perempuan ular itu memanfaatkan mas Ardi. Untuk kali ini aku pantau dulu.Seringai Ima membaca pesan tersebut.Tak lama terdengar pesan masuk kembali dari orang yang sama.
"Makasih ya,sayang.Love U.Udah nggak sabar menanti sampai siang."
"Love U too,sayang.Udah dulu ya ,aku mau ke toko dulu.Tunggu aku,sayang."
Setelah itu tidak ada lagi pesan diantara mereka.Ima terlihat gusar,apa yang mesti aku lakukan?Lama - lama semua harta mas Ardi berpindah ke wanita ular itu.Aku tidak mau ia mengambil hakku dan anak - anak.Enak saja,aku yang menemani dari nol,setelah sukses ia tinggal menikmatinya.Tak akan kulibatkan,liat apa yang bisa aku lakukan.
Tak terasa aku tertidur hingga terbangun saat azan dzuhur berkumandang.Kulihat jam dinding yang tergantung.Sudah saatnya aku menjemput putra keduaku.Walau sudah besar aku belum bisa melepasnya pulang sendiri.Aku takut terjadi apa apa,apalagi pulang melewati rel kereta sebagai jalan pintas.Berbeda dengan Azzam pulang sekolah tinggal pesan ojol melalui aplikasi karna sekolahnya jauh dari rumah.
Selepas sholat dzuhur aku bergegas berjalan,takutnya Zaki sudah menunggu.Sesampai di sekolah aku bergabung dengan para orang tua yang lain.Sepintas aku dengar kalau anak - anak sedang ada kegiatan pramuka.
"Kok ga diumumkan ya grup,kalau anak - anak pulang terlambat karna seangkatan pramuka."Ujar ibu - ibu berbaju merah.
"Tau gitu,mending jemputnya tar - taran."keluh ibu yang lain.
Aku tersenyum melihat bermacam - macam ekpresi dari para orang tua yang menjemput putra - putrinya.Iseng kubuka aplikasi penyadap kembali,aku penasaran apakah mas Ardi jadi pergi dengan wanita ular itu.
"Sayang,mas sudah menunggu didepan kantor mu.Kamu udah siap."
"Ok! Tunggu sebentar aku kesana."balas pesan tersebut.
Tak ada lagi pesan selanjutnya.Mungkin mereka sudah pergi ketempat yang mereka tuju.
Cukup lama aku menunggu Zaki keluar. Dari kejauhan ia berjalan cepat saat melihatku sudah menunggu di gerbang.
"Assalamualaikum,bu."Zaki mencium punggung tanganku dengan takdzim.
"Capek ya,nak."ujarku saat melihat tubuhnya sepertinya kelelahan.
"Ayo,bu."ajak Zaki menarik tanganku.
"Ga jajan dulu."tanyaku sedikit heran biasanya Zaki akan merengek membeli makanan kesukaannya saat pulang sekolah.
"Ga,bu.Adek mau cepat - cepat nyampe rumah.Mau rebahan. "kekehnya sembari berjalan cepat.
"Emang tadi ada kegiatan apa?"tanyaku.
"Pramuka."jawabnya singkat.
"Di suruh ngapain aja?tanyaku kembali.
"Bikin tandu untuk menolong orang yang sakit."
"Kayanya adek ga semangat gitu,ada apa?"tanyaku penuh selidik.
"Adek kesel ma Rian sok cari muka gitu.Udah tau adek yang duluan,ia ga terima.Akhirnya kami berantam dan dihukum berjemur dilapangan."ujar Zaki lirih.
"Oh,udah ga apa apa.Besok - besok adek kendalikan emosinya ya."ujarku menangkan.
"Ibu ga marah?"langkahnya terhenti dan memandangku.
"Ga,selama itu kebenaran ibu percaya anak ibu."ujar Ima lembut.
"Makasih bu.Maafin adek,lain kali adek akan berusaha untuk lebih sabar."ujarnya menyesal.
"Good boy."
Begitulah caraku mengorek kegiatan yang mereka lakukan di sekolah.Aku jadi mengetahui kegiatan apa yang membuat mereka bahagia dan yang membuat mereka bersedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
ada palu atau martil gk biar aku getok kepala si ardi...
2024-10-06
1
Ima Susanti
Ide yang bagus,makasih masukkanya kk😘😘👍
2024-01-04
0
Nnek Titin
jgn biarkan pelakor nguras hartamu imaaa
ayooo ikuti dan gagalkan beli motornya biar kapok tuuh pelakor hahaha
2024-01-04
1