Bab 3

Gelagat mas Ardi mulai berubah akhir-akhir ini. Ponsel tak pernah lepas sekalipun dari tanganya,kalau pun dilepas pasti tidak bisa dibuka karna sudah diamankan dengan password yang aku sendiri sebagai istrinya saja tidak pernah tau.

Sering kuperhatiakn mas Ardi senyum-senyum sendiri seperti orang gila,dikala asik dengan ponselnya.Entah main game atau chating dengan siapa,entahlah aku tidak tau.

Pernah suatu sore,suamiku tumben berpenampilan sangat rapi ala - ala anak muda zaman sekarang.

“Tumben,tapi amat.Mas mau kemana?”tanyaku sedikit curiga.

“Ah...masa sih,biasa aja kok,mas mau keluar sebentar.Teman-teman smp mas yang dulu ngajakin ketemuan.”jawabnya sambil merapikan penampilan.

“Dimana?”tanyaku penasaran.

“Di cempaka putih,rumah mery itu lho yang perempuan gede tinggi yang kemaren sore datang kesini.”jelas suamiku.

“Kira - kira pulanh jam berapa,mas?tanyaku takut ketiduran.

“Paling lama jam 11-an mas juga udah pulang.”jawabnya sembari tersenyum kepadaku.

“Ooh...”jawabku singkat sambil memperhatikan tingkah mas Ardi yang berbeda dari biasanya.

“Uda berangkat dulu ya.Kamu kalau ngantuk tidur aja,ga usah nungguin mas.”pesan suamiku sebelum berangkat.

Ardi adalah laki-laki yang menikahiku lima belas tahun yang silam.Menikah karna tekanan dari ipar dan istri dari adik laki-laki ibu yang tidak menyukai diriku.Mereka tidak mau melihat aku berkarier dan tega menyebar fitnah yang membuat ibuku terguncang.

Terpaksa ibu membujuk aku supaya kami cepat-cepat menikah untuk menghilangkan rumor yang kurang baik tentang aku dan mas Ardi yang terlanjur tersebar.

Begitu tajam lidah tak bertualang.Fitnah yang mereka lontarkan begitu menyakitkan, ibu sangat terpuruk dan malu.Anak bungsunya dikabarkan hamil diluar nikah,begitu gosip yang tersebar dari mulut ke mulut yang aku dengar sepintas.

Awalnya aku tidak begitu peduli,tapi makin kesini makin santer.Ibu terlihat sering menangis.

“Ibu kenapa menangis?Ada apa,bu?”tanyaku saat ku dapati ibu menangis di sudut kamar.

“ibu mau nanya sesuatu boleh?” ibu menatap padaku.

“Ibu mau tanya apa?”Aku duduk disebelah ibu sembari memeluknya.

“Kamu jangan marah ya,ma!Jawab pertanyaan ibu dengan jujur.”kulihat sendu dimata ibu.

“hmm...”jawabku sembari tersenyum kepada wanita yang telah melahirkanku.

“Kemaren tente dan mbakmu datang kesini menanyakan kebenaran gosipnya tentang kamu dan nak Ardi yang sudah tersebar.Apa benar kamu berbadan dua nak.”bulir bening jatuh perlahan di pipi keriput ibu.

“Ibu percayakan sama Rima kan?”tanyaku menghapus air matanya.Sakit hari ini kala melihat air mata ibu jatuh membasahi pipi tuanya.

Ibu menatap mataku lekat,mencari kebenaran.Lalu ibu menganggukkan kepalanya.

“Aku memang punya hubungan dengan mas Ardi,tapi aku tau batasannya .Aku tau mana yang dosa mana yang tidak.Aku tidak pernah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya kami lakukan. Biarkan waktu yang menjawabnya bu.”jawabku kugenggam tangan beliau lembut.

“Tapi ibu malu,ma.Apalagi kakak mu percaya apa yang istrinya adukan.”ibu memegang kepalanya yang dirasa sedikit pening.

“Ga usah terlalu dipikirin bu,nanti penyakit darah tinggi ibu kambuh.Rima ga mau ibu jatuh sakit nantinya.”Ujarku menangkan ibu.

“Boleh ibu bertemu dengan nak Ardi?”Tanya ibu.

“Ibu mau ngapain?”Aku balik bertanya balik.

“Ada yang pengen ibu omongin dengan nak Ardi.Kamu bisa kan bawa nak Ardi kesini?Tanya ibu penuh harap.

“Nanti ku usahakan ya bu.”jawabku lembut.

Seminggu setelah perbincangan kami,akhirnya mas Ardi mau ku diajak menemui ibu.

“Assalamualaikum, bu.”Ardi mencium tangan ibu dengan takzim.

“Waalaikumsalam,mari masuk nak!”ibu mempersilahkan uda Ardi masuk kedalam rumah.

Uda Ardi duduk di sofa diruang tamu.Ada rasa sedikit canggung ketangkap dari mas Ardi ,mungkin karna baru pertama bertemu dengan ibuku.

Aku duduk didepan uda Ardi disamping ibu.

“Begini nak Ardi,nak Ardi tentu sudah dengar gosip tentang nak Ardi dan Rima kan?”Tanya ibu tampa basa basi.

Kulihat mas Ardi mengangguk kepalanya sebagai jawaban."Iya,bu."

“Ibu percaya kalau kalian bisa jaga diri,tapi...”ibu tidak melanjutkan kata-katanya.

“Tapi kenapa,bu?Tanya uda Ardi penasaran.

“Ibu jadi ga enak ngomongnya.”ucap ibu.

“Ngga pa pa bu,ngomong aja!”Ujar Ardi sambil membenarkan duduknya.

“Nak Ardi serius dengan Rima?”tanya ibu hati-hati.

“Insya Allah, bu.”Jawab uda Ardi mantap.

“Alhamdulillah kalau gitu.Ibu pengen setelah Ima wisuda nak Ardi segera menikahi Ima,bisa?Tanya ibu serius.

Uda Ardi menatapku mencoba mencari jawaban.Sesaat mata kami saling menatap mencari jawaban ,lalu uda Ardi memutus tatapannya.

“Baiklah kalau itu yang ibu inginkan,nanti saya akan meminta kedua orang tua saya untuk melamar Ima secepatnya.”uda Ardi menjawab dengan penuh keyakinan .

Setelah pertemuan kami waktu itu.Singkat cerita uda Ardi bener-bener membuktikan ucapannya.Membawa kedua orang tuanya untuk meminang aku menjadi pendampingnya .

Terpopuler

Comments

SR.Yuni

SR.Yuni

thor gak konsisten panggilan nya kadang mas kadang Uda...

2024-07-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!