Bab 4

Alhamdulilah dua kebahagian ku peroleh sekaligus.Pertama pendidikanku selama tiga setengah tahun akhirnya terselesaikan dengan nilai yang memuaskan dan yang kedua aku dipersunting oleh laki-laki yang aku cintai.

Waktu terus berjalan,kelurga kecil kami terasa lengkap dengan kehadiran dua orang jagoan yang kelak akan jadi penerus kami.

Rezeki pun terus mengalir tanpa berhenti,dari yang bukan siapa-siapa,saat ini mulai dipandang.Saudara yang dulu tidak perduli, sekarang pada datang mencari muka.Hei kalian sadar tidak,dulu kemana saja?Begitulah manusia miskin tak dihargai kaya disanjung - sanjung.

Memasuki lima belas tahun usia pernikahan kami,petaka itu muncul.Mas Ardi jadi sering keluar malam,nongkrong ga jelas dengan teman-teman semasa SMPnya dahulu.

Kadang kala teman-temanya pun diajak untuk kumpul-kumpul di rumah.Banyak sedikit aku jadi mengenal teman-temanya baik yang laki-laki maupun perempuan.Tapi aku heran apa mereka tidak bosan hampir tiap malam bergadang.Kalau laki - laki masih wajar,nah yang perempuan gimana?Kakak ga punya keluarga?

Selepas magrib malam mingguu,mas Ardi ijin nongkrong dengan teman - temanya yang biasa kerumah.Tapi kali ini mas Ardi tidak bawa motor seperti biasanya.

“Motornya kok dimasukin,mas?tanyaku heran masa mau pergi jalan kaki.

“Mas ga bawa motor,kali ini mas nebeng ma teman.Bentar lagi dia juga jemput.Mas jalan dulu.Teman mas pasti udah nunggu di jembatan."

"Kenapa ga dijemput kesini aja,mas?Tanyaku heran.

"Kasian biar ga kejauhan mutarnya.”Ujar uda Ardi sebelum berangkat.

Aku mencium tangan uda Ardi dengan takzim,uda Ardi mencium kening ku sekilas.Kemudia melangkah menuju jembatan di ujung sana.Aku melepas kepergian uda Ardi tanpa ada firasat apa-apa.

Tengah malam mas Ardi baru pulang.

“Tok....”

“Tok...ma...Imaa.”

“Rima...mas pulang,tolongbukain pintu dong.”terdengar suara mas Ardi memanggil dari luar.

Rima yang tengah tidur dengan anak-anak,bergegas membukakan pintu untuk suaminya.

“Iya,tunggu bentar ..”

“Clekk ... “

Suara kunci diputar.Rima membuka pintu melihat suaminya berdiri di depan pintu rumah .Rima mencium tangan suaminya sebagai bentuk penghormatan.

“Anak-anak udah tidur?”tanya ma Ardi sesaat masuk kedalam rumah.

“Udah dari sejam yang lalu.Mas mau makan atau kopi?”tanya Ima.

“Ga usah mas masih kenyang.Udah malam,mas ngantuk lebih baik kita tidur ,biar besok tidak kesiangan.”Mas Ardi mengajak istrinya istirahat tapi sebelumnya dia bersih-bersih sebentar biar bisa terlelap dengan badan yang segar katanya.

Rima yang awalnya pengen tidur,merasa mas Ardi tidak kunjung menghampirinya.Karna rasa penasaran Rima mencari keberadaan suaminya itu.

Dari balkon terdengar suara orang berbicara,tapi Rima tidak begitu jelas mendengar apa yang tengah dibicarakan.Ternyata mas Ardi sedang berteleponan, tapi dengan siapa?

“Mas...Lagi nelpon siapa?”tiba-tiba Rima sudah berdiri dibelakang suaminya. Ardi kaget secara reflek memutar nadanya melihat siapa gerangan yang memanggilnya.

Dengan gugup mas Ardi langsung mematikan sambungan telpon sepihak.Memeluk Rima untuk menghilangkan gugup.

“Kok belum tidur,ma?”Tanya mencoba bersikap senormal mungkin.

“Tadinya mau tidur,tapi kulihat kok mas ga kunjung datang.Makanya aku cariin ga taunya disini asik telpon,telponan sama siapa?”tanya Rima.

“Surya yang telpon,tadi dia ga datang rapat karna lagi jaga.Trus dia nanyain hasil rapat buat reunian nanti.”jawabnya.

“Ooh...Sekarang lebih baik kita tidur.Aku udah ngantuk banget,mas.”Rima menguap beberapa kali karna rasa kantuk yang menyerang,rumah tidak memperpanjang obrolan barusan.

Mas Ardi menutup pintu balkon,berjalan mengikuti istrinya tidur di pembaringan.Tak lama terdengar dengkur halus menandakan mereka sudah masuk ke dunia mimpi.

Langit masih gelap,samar terdengar azan subuh berkumandang memanggil hambanya.

Aku bergegas mandi,setelah menyiapkan sarapan dan bekal untuk anak-anak dan suamiku.

Aku memang sudah terbiasa bangun sebelum subuh,sholat tahjud dua rakaat dilanjutkan baca al quran beberapa ayat.Baru berkutat dengan perdapuran.

Setelah selesai menunaikan kewajiban sholat subuh dua rakaat,dilanjutkan dengan membaca lantunan kalimat tasbih.Memuja sang maha Besar pemilik segalanya beserta isinya.Memohon keridhaan agar aku bisa menjalankan takdir yang sudah digariskan.

“Zami,bangun yuk.Sholat subuh dulu nanti keburu habis waktunya.”mengoyang-goyang pelan tubuh anak pertamanya agar segera bangun.

“Adek,bangun yuk,Sholat subuh.Waktunya tinggal dikit lagi.”ujarku sama anakku yang ke dua.

Mereka terlihat masih sangatvmengantuk,menguap beberapa kali lali mengucek-ngucek matanya.Keduanya berjalan ke Kamar mandi,untuk mandi dan setelah itu sholat subuh serta bersiap-siap berangkat sekolah.

“Mas...,bangun.Sholat subuh dulu,habis itu kita sarapan.”Ujar Rima membangunkan suaminya yang masih terlelap saking mengantuknya karna pulang larut malam.

“Iya,anak-anak udah bangun belum?”tanyanya dengan mata yang masih terpejam.

“Udah,itu lagi pada mandi.Buruan sholat,Rima tinggal dulu.Baju mas sudah Rima siapkan di meja.”Ujar Rima sembari keluar menuju kamar anak-anak.

Anak-anak sudah rapi dengan pakaian sekolah mereka.Rima memang membiasakan anak-anaknya mandiri.Rima tinggal memantau saja.

“Udah siap.Coba ingat-ingat barangkali ada ga barang-barang yang mau dibawa hari ini terlewatkan.”Ujar Rima lembut.

“Aku udah dari semalam disiapin semuanya bu.”Jawab Zami merapikan pakaiannya.

“Adek gimana?”tanyaku pada anak keduaku.

“Sudah dong,bu.Zaki gitu lho...Emang Mas Zami yang sering ketinggalan bukunya.”Jawab Zaki menyindir masnya sembari tertawa mengejek.

Aku ikut tertawa melihat perdebatan yang hampir setiap pagi selalu ada,ada aja topik yang jadi pembicaraan mereka berdua yang ujung-ujungnya saling ledek kadang kala timbul pertengkaran kecil.

"Ayo keluar untuk sarapan,habis itu berangkat ke sekolah."ajak aku membawa anak-anak ke meja makan.

Terlihat mas Ardi sudah duduk menunggu kami di meja makan untuk sarapan bareng. Tak ada suara hanya ada denting sendok dan garpu karna kami membiasakan anak-anak tidak boleh berbicara bila sedang berada di meja makan,kecuali penting.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!