Hari berganti hari,minggu berganti minggu.Biasanya Ima begitu bersemangat melakukan aktivitas seperti kebanyakan ibu rumah tangga lainnya. Sekarang semangatnya menguar entah kemana.Pikiranya tidak tenang sehingga badan tidak bertenaga melakukan aktivitas apa pun.
Perang bathin menyita seluruh pikirannya.Rasa sesak didada makin terasa diremas - remes.Berdiri persimpangan.Pergi atau bertahan?Jika ia pergi akan ada hati yang terluka,terutama anak - anak yang paling berdampakTetapi jika bertahan apakah ia akan siap menerima resiko.Mengubur ego meski bathin terluka.
Hatinya masih sangat mencintai lelaki itu,bukan perkara mudah untuk bisa melupakan kisah yang telah mereka rangkai selama ini.Apalagi mereka sudah di karunia dua orang putra yang semakin mempererat ikatan diantara mereka.Melalukan sesuatu itu tidak semudah membalik telapak tangan.
Dia tak mau gegabah dalam mengambil keputusan,ada hati yang mesti dijaga.Ada hati yang enggan dilukai.
"Ma...Kamu lagi apa."Ujar Ardi tiba-tiba sudah duduk disamping Ima.
Ima sedikit terkejut tidak menyadari kehadiran suaminya karna larut dalam lamunan.
"Lagi mikir apa?"tanya mas Ardi kembali.
Ima tidak bergeming, membuat Ardi sedikit cemas takut ada sesuatu yang terjadi pada istrinya.
"Kamu baik - baik saja kan?"tangan Ardi memegang dahi istrinya memastikan istrinya tidak demam.
"Ih...Kamu apaan sih,mas.Aku nggak kenapa-kenapa kok."jawabnya ketus menepis tangan Ardi.Ada rasa tidak suka disentuh suaminya.
"Ma tolong maafin,mas.Beri mas kesempatan untuk memperbaikinya."Ujar Ardi dengan wajah memelas.
Hening.....
"Bisa mas memenuhi permintaan Ima ?"Ujar Ima tenang menatap mata suaminya.
Ardi membalas tatapan mata istrinya dan dengan yakin mengangguk,dia tidak akan menyia-nyiakan peluang yang sudah terbuka.
"Bisa nggak kami berdua dipertemukan sekali saja?"Tanya Ima yang membuat Ardi terkejut tidak menyangka istrinya meminta hal yang mati-matian dihindarinya.
"Kenapa mesti itu yang kamu pinta,yang lain saja tentu akan aku kabulkan."Ujar Ardi memelas.
"Aku janji nggak.akan macam - macam,cuma sekedar ngobrol aja nggak lebih."Ujar Ima meyakinkan Ardi untuk mengambulkan permintaannya.
"Tapi ma...."Ardi tidak jadi melanjutkan kata-katanya.Matanya kembali menatap istrinya berharap istrinya mengurungkan niatnya.Tapi Ardi tau sifat keras kepala yang dimiliki istrinya.Apa yang sudah di inginkan pasti harus didapatnya.
"Gimana,mas.please sekali aja pertemukan kami."ucapnya memohon.
Ardi dilema,menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Wajahnya semakin kusut,apakah dia mesti mengabulkan ide gila istrinya?Ardi takut mereka berdua tidak bisa menahan emosinya dan terjadi hal - hal yang tidak di inginkan .Gambaran buruk membayang di kepalanya.
"Mas dengar nggak,cukup jawab bisa atau tidak.Selesai?"suara Ima terdengar tegas membuyarkan lamunan Ardi.
"Coba nanti mas bicarakan dulu dan kita cari waktu yang tepat."jawab Ardi gugup.
"Udah siang,mas nggak ketoko?"Tanya Ima saat jam menunjukkan pukul 08.00 pagi.Biasanya jam segini Mas Ardi sudah berangkat.
"Lagi malas,mas pengen dirumah menemani kamu,boleh?"goda Ardi dengan memainkan alisnya naik turun.
Ima melonggos tidak menanggapi, beranjak pergi meninggalkan Ardi melanjutkan pekerjaan rumah yang sudah menunggu.
Ardi hanya bisa memandang punggung istrinya yang semakin jauh meninggalkannya.Ardi meraih ponselnya membuka kontak dan mencari satu nama yang beberpa bulan belakangan ini telah mengisi hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Yani Cuhayanih
Aku berdoa dan berdzikir...pas magrib..pas jam 11 malam aku mimpi...ada orang ngomong bangun terus buka hp suami mu...jreng jreng....jreng terpampang jelas nyata asli .,wajah pelakooooorrrr../Awkward/
2024-10-06
1
Nnek Titin
bikin sesek nafas baca kelakuan suami yg doyan selingkuh
2024-01-01
0