"Assalamualaikum, bu"terdengar salam dari kedua putraku yang baru pulang dari sekolah.
"Waalaikumsalam."Jawabku tersenyum saat mereka bergantian mencium punggung tanganku dengan takdzim.
"Bu,ini ada undangan dari sekolah.Katanya besok para orang tua di suruh rapat bersekolah membahas kelulusan."Zami menyerahkan sebuah kertas undangan yang berisi pemberitahuan rapat buat besok.
"Tadi guru adek bilang,katanya besok pulang cepat.Di suruh bawa buku dua mata pelajaran pertama aja."ujar Zaki tak kalah antusias.
Aku begitu bahagia melihat anak - anakku tersenyum.Tapi apa yang akan terjadi bila mereka mengetahui perbuatan dari ayahnya.Rasa sesak itu kembali hadir,tapi aku harus bisa menahannya di depan anak - anak,belum saatnya mereka tau kelakuan ayah mereka.
Mas Ardi termenung melihat interaksi antara kami bertiga.Senyum samarnya masih bisa aku tangkap sekilas.Walau selanjutnya wajahnya kembali berkabut.
"Ibu ada kejutan untuk kalian."Ujar Ima.
"Apa bu."Ujar Zaki udah ga sabaran mengetahui kejutan dari ibunya katakan barusan.
"Kasih tau ga ya?"Canda Ima membuat Zaki cemberut sedangkan Azzam biasa - biasa saja ekpresinya.
"Ih,ibu ga asik.Main rahasia - rahasiaan."Zaki memonyongkan bibirnya dengan tangan dilipat di dada.
Ima tertawa kecil melihat tingkah Zaki.Anak - anak mampu mengalihkan kekalutan yang kini tengah ia rasakan.
"Iya...iya.Ibu kasih tau."kekeh Ima."tapi janji adek ga ngambek lagi."Ima menangkup wajah Zaki yang lucu dan bikin gemes.
Zaki menganggukkan kepalanya dan berusaha tersenyum.
"Kalian tau ga,dikamar tamu ada siapa disana ?"Ujar Ima.
Zami dan Zaki sama - sama menggelengkan kepala mereka.
"Disana ada nenek dan tante yang lagi istirahat."Ujar Ima kembali.
Zami dan Zaki tanpa di komando langsung berlari ke kamar tamu membuktikan apa yang ibunya katakan barusan.Perlahan membuka pintu dan langsung menghambur keranjang yang tengah di tiduri nenek dan tantenya.
"Nenek...."
"Tante...."
Mereka berempat berpelukan melepas rindu.Padahal setiap dua minggu sekali mereka bertemu dengan neneknya,tapi entah mengapa aku melihatnya seperti sudah lama mereka tidak bertemu.
Zami dan Zaki memang sangat dekat dengan mertuaku dibanding ibuku sendiri.
"Zami,Zaki jangan lupa seragamnya diganti nak,Habis itu ajak nenek dan tantenya makan siang."Ujar Ima di pintu kamar tamu.
"Baik bu."Ujar Zami.
"Nek,nanti kita lanjut ceritanya.Aku dan mas mau ganti baju dulu."Zami dan Zaki meninggalkan kamar tamu tempat nenek dan tantenya istirahat menuju kamar mereka sendiri.
Semua berkumpul di meja makan,menikmati makan siang yang telah Ima siapkan.Semua makan dengan lahap,kecuali Ima yang tidak begitu berselera dengan makanan yang ada dipiringnya.
Selesai makan siang,Ima dibantu Mei membereskan meja makan dan mencuci piring - piring kotor bekas mereka makan barusan.
Terdengar tawa anak - anak dari ruang tengah.Aku dan Mei menyusul bergabung dengan mereka disana.Sebenarnya aku enggan rasanya berdekatan dengan mas Ardi.Kecewa,kesel,benci menjadi satu saat melihat wajahnya.
Ingin rasanya cepat - cepat pergi dari hadapan suaminya.Tapi Ima berusaha menahan egonya didepan anak - anak yang tidak tahu apa - apa.
"Nek kita jalan - jalan yuk,udah lama kita ga jalan bareng- bareng."ujar Zaki menyadar di bahu neneknya.
"Lain kali aja ya,nak.Nenek nanti sore mau kerumah nenek satu lagi.Gimana kalau Zami dan Zaki ikut nenek saja."ujar sang Nenek.
"Ya,kita ga bisa,nek.Kan sore aku dan adek mau ngaji dulu."ujar Zami kecewa.
"Ya,udah lain kali aja,sayang.Nenek janji bakal ajak kalian jalan - jalan."Bujuk Nenek kepada kedua cucunya yang sedang kecewa.
"Gimana kalau sekarang kita beli es krim aja."ujar Mei merayu Zami dan Zaki.
Mata mereka berdua berbinar saat mendengar kata es krim,kecewa yang mereka rasakan seketika hilang entah kemana.
Mei,Zaki dan Zami pamit ke gerai es krim yang tidak terlalu jauh dari rumah.Ima dari tadi tidak bersuara sama sekali,hanya diam.Badan di rumah tapi entah pikirannya melalang buana kemana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
semangaat ima
2024-10-06
1