POV Ardi
Beberpa hari yang lalu aku janjian dengan kekasihnya Bella untuk shopping bareng. Sebenarnya Bella tidak libur,tapi demi bisa memadu kasih dengan pujaan,Bella berbohong pada kantornya bahwa hari ini ijin tidak bekerja karna sedang tidak enak badan.
Sedangkan aku sendiri tidak terikat jam kerja,mau masuk boleh,mau tidak datang juga ga apa - apa,tidak ada yang akan memarahinya.Itulah enaknya punya usaha sendiri. Jam kerja.tinggal atur sesuka hati.
Aku mempunyai usaha di bidang fashion.Toko yang sudah lama dirintis sedikit demi sedikit mengalami kemajuan,sehingga keuntungan dari toko pakaian yang aku kelola terus mengalir.Usaha yang dirintis berdua dengan istriku Ima membuahkan hasil.Sehingga kami bisa hidup serba berkecukupan.Tapi itulah yang membuat aku lupa diri.Jatuh kedalam lembah dosa.
Berawal dari reunian, tukaran no hp,cahtingan ngadal ngidul,nongkrong bareng,lama-lama timbul rasa nyaman.Dan entah siapa yang memulai,rasa itu mulai tumbuh.Tanpa adanya ungkapan kata-kata cinta,kami berdua sudah seperti sepasang kekasih yang saling membutuhkan.
Tiada hari saling menyapa,sekedar bertanya lagi dimana?sudah makan belum?dan masih banyak kata-kata yang membuat hati berbunga - bunga.Perhatian yang selalu dinantikan.
Istriku tak pernah tau hubungan antara aku dan Bella.Entah dia polos atau bodoh.Hanya beda tipis.Karena sedari awal istrinya sudah sangat percaya jika suaminya tidak akan mungkin berbuat macam - macam dibelakangnya.
Aku semakin terlena dengan hubungan terlarang ini.Kebohongan demi kebohongan untuk menutupi satu kebohongan yang lain. Begitu mudah terlontar dari mulutku.
Tapi itulah setan menggoda orang yang kadar imannya setipis tisu seperti diriku.Padahal istriku lebih cantik,baik,perhatian dan berbakti.Begitu mudahnya aku berpaling,tapi tetap tak rela jika istrinya terlihat berbicara dengan la2an jenis.Satu kata cemburu,tapi bagaimana dengan perbuatanku yang begitu jahat mengkhinatinya dengan wanita lain.
Lamunanku sesaat buyar disaat Ponsel ku berdering,aku tersenyum saat membaca nama yang tertera disana.Ku pencet tanda hijau.Terdengar suara manja yang tengah aku rindukan.
"Hai,dillan udah sampai belum?"dillan adalah panggilan sayang Bella khusus untuk diriku.
"Ini lagi di parkiran.Kamu dimana, yang?"Tanya Ardi.
"Aku tunggu di lantai 4,arah kamar mandi."Ujar Bella.
"Ok!Tunggu aku kesana sekarang."Ardi mematikan ponselnya memasukkan kedalam saku celananya.Bergegas mencari keberadaan kekasih hati.
Bella melambaikan tangan,tersenyum melihat pujaan hatinya datang berjalan ke arahnya.
""Maaf,yang.Telat."ujar Ardi merangkul Bella sesaat untuk melepas rasa rindu .
"Aku juga baru nyampe kok,yang.Sekarang kita mau kemana?"Diana bergelayut manja dilengan Ardi.
"Terserah kamu aja,yang.Yang penting selalu berduaan dengan kamu."gombal Ardi.
Begitulah kalau orang yang dimabuk cinta,dunia teras milik berdua.Tak peduli umur sudah tua sampai lupa pada keluarga dirumah yang menanti kepulangan orang yang disayang.
"Dillan,seandainya istrimu atau suamiku tau hubungan kita bagaimana?tanya Bella mengungkapkan kegundahan pada kekasihnya.
"Ga usah mikir yang nggak-nggak,kita jalani aja.Nanti kita pikirkan lagi .Kita nikmati saja dulu,sayang."Ujar Ardi mengemgam erat tangan kekasihnya.
"Tapi kamu benaran cinta padaku,yang.Janji nggak akan meninggalakanku apapun yang terjadi."Ujar Bella semanja mungkin.
"Kamu percayakan ma aku,yang?Tanya Uda Ardi menatap mata kekasihnya.
Bella menganggukkan kepala mengiyakan.
"Aku sangat mencintaimu yang dan kamu pun sudah tau itu.Semenjak dari SMP aku sudah memimpikan jadi kekasihmu.Rasa cintaku tak pernah berubah sampai sekarang.Tapi dulu cintaku bertepuk sebelah tangan.Untuk mendekati mu sangat susah."ucap Bella sendu terbayang masa lalu saat cintanya bertepuk sebelah tangan.
"Sekarang aku juga mencintaimu,sayang."Ardi menatap kekasihnya gemes.
Mereka berdua tersenyum bahagia,tak lupa tangan saling menggenggam ,serta tatapan mata yang penuh cinta.
"Aku ingin menata masa depan kita berdua yang indah sayang."Ujar uda Ardi.
"Rasanya aku udah nggak sabar menanti hari itu Yang. "Bella merasa bahagia mendengar apa yang di katakan oleh kekasihnya.
"Yang,kamu mau punya rumah impian seperti apa?Tanya Ardi iseng.
"Aku ingin rumah yang sederhana yang mempunyai halaman yang luas.Kita bisa bersantai,bermain,bercanda, tertawa bersama anak-anak kita kelak.Tapi aku takut bermimpi terlalu jauh Dillan ."Ujar Bella agak gelisah,nampak wajahnya berubah sedikit murung.
"Kenapa."Ardi menatap lekat mata kekasihnya.
"Aku takut tidak bisa menggapainya."Ucap Bella lirih tapi masih bisa didengar uda Ardi.
"Udah jangan cemberut lagi,cantiknya nanti ilang.Nggak usah mikir yang aneh -aneh .Lebih baik kita nikmati hari ini."Uda Ardi mencubit hidung kekasihnya ,mengalihkan topik pembicaraan.
"Cup."
Bella merasa kaget,baru pertama kali uda Ardi menciumnya.Rasa tubuhnya melayang keawang-awang.Bella lantas memeluk kekasihnya saking bahagianya.
Mereka berbicara,bercanda,dan tertawa bersama.Tak terasa waktu sudah semakin sore.Mereka pun kembali harus berpisah pulang ke keluarga masing-masing.
*****Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
beneran kalo puber kedua lebih parah dari ABG...malu2in
2024-10-06
1
Nnek Titin
padahal aku udah sampe bab 24 Kho bacanya tapi udah lamaaa bgt yaa gada lanjutannya
2024-01-01
1
Nnek Titin
ini aku tungguin lanjutan nya ko gada ya thor
2024-01-01
0