Malam ini Ima akan memulai misinya.Dia akan menunggu suaminya tertidur baru ponselnya di otak atik."Aku pengen tahu rencaan apa yang kamu lakukan dibelakangku dengan perempuan itu."bathin Ima.
"Kamu belum tidur,ma."tanya Ardi saat merebahkan tubuhnya disamping istrinya.
"Aku belum ngantuk,mas."ujarku duduk menyandar di pembaringan.
"Ada apa?Ada yang membebani kamu."ujar Ardi lembut.
"Aku takut kamu berbohong lagi dibelakangku,mas?"kata - kata sontak membuat Ardi bangun dari tidurnya dan duduk disamping istrinya.
"Kamu percaya sama, mas.Mas janji tidak akan mengulangi perbuatan yang membuat mu terluka.Mas minta maaf,sayang."Ardi membawa istrinya dalam pelukannya.
"Bener lho, mas.Janji!"ujar Ima memastikan.
"Iya,jika mas mengulanginya lagi,kamu boleh berbuat apa saja.Mas akan terima."bujuk Ardi.
Ima yang berada di pelukan Ardi tersenyum miring."Sampai kapan kamu masih betah membohongi diriku dan anak - anak,mas."Ima berbicara dalam hati.
"Udah nggak usah di pikirkan,lebih baik kita tidur."ujar Ardi mengurai pelukannya.
Ima menurut saja apa yang suaminya katakan.Pura - pura memejamkan mata.Tapi matanya tak kunjung terpejam.Banyak pikirannya yang mengganggu.
Terdengar dengkuran halus disebelahnya, pertanda suaminya sudah terlelap memasuki dunia mimpi.
Dengan perlahan Ima mengambil ponsel suaminya yang terletak dinakas samping tempat tidur mereka.Berusah membuka ternyata sudah diberi password supaya tidak ada orang bisa membukanya.
"Tenang Ima, tenang!Ayo usaha ,kamu pasti bisa." Ima menyemangati dirinya.
Dicoba memasukkan tangal lahir suaminya, salah. Tanggal lahirnya juga salah.Tanggal lahir Azzam.Akhirnya ponsel mas Ardi bisa dibuka.Bergegas Ima melakukan penyadapan seperti yang pernah ia pelajari di google dan tidak lupa menghubungkan GPS ponsel mas Ardi dengan ponselnya.
Rasa lega terlihat dari wajahnya.Dengan hati - hati kembali meletakkan ponsel suaminya kembali ketempat semula.Dengan senyum kepuasan Ima merebahkan tubuhnya kembali disamping suaminya yang sudah pulas terlelap.Tidak sabar rasanya menanti apa yang akan ia temukan esok.
Suara muazin dari mesjid membuat Ima seketika terjaga dari tidurnya.Memang sudah dari dulu Ima selalu bangun paling duluan dari suami dan anak - anaknya.
Ima menyibak selimut dan turun dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk bersih - bersih serta berwudhu untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang hamba.Dan kebiasaan itu diturunkannya kepada kedua orang putranya.Sedangkan suaminya sangat susah di suruh ibadah.Pernah satu kali Ima keceplosan didepan anak - anak.
"Mas,ini udah jam berapa.Magrib tinggal dikit lagi lho.Beri contoh yang baik buat anak - anak."ujar Ima tidak tahan melihat kelakuan suaminya yang malas beribadah.
Tiba - tiba Zaki menyeletuk"ayah mah nyuruh orang pintar,sendiri aja nggak bisa lakuin.Harusnya ayah itu ngasih contoh yang baik buat anak - anaknya,ini malah sebaliknya."Ujar Zaki lancar tanpa rasa takut sedikitpun.
Aku tidak percaya zaki bisa berkata seperti itu kepada ayahnya.Biasanya selama ini anak - anak tidak berani berkata koran sopan kepada ayahnya.
Ardi melotot memandang Zaki putra keduanya.Malu di sindir oleh anak sendiri.Mau marah nggak bisa,karna memang itu kebenaran.
Dengan hati yang mendongkol mas Ardi terpaksa menuju kamar mandi untuk berwudhu dan melaksanakan ibadah sholat magrib.Biar terlambat tidak apa apa dari pada tidak sama sekali.Ima tersenyum dikulum,akhirnya mas Ardi terhampar dengan perkataan putranya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
beneran anaku juga bilang gituh...harus nya bapa yg ngajarin aku ttcara sholat yg bener
2024-10-06
1
Nnek Titin
ibadah ya pasti males lah si Ardi kan udah suka maksiat berselingkuh
2024-01-04
1