Setelah menikah dengan Tio, Ratu memutuskan keluar dari kontrakan hal itu membuat Lisa sedih dengan keputusan sahabatnya itu.
"Hey aku kan hanya pindah dari sini saja, Kamu masih bisa mengunjungi kapanpun yang kamu mau."Kata Ratu menenangkan sahabatnya yang terlihat sedih ketika ia akan pergi .
Dengan uang hasil tabungan hasil kerja kerasnya selama ini, Ratu mampu bisa membeli Rumah yang lumayan besar untuk ia dan suaminya tinggal. Walau tidak bertingkat tapi rumah itu memiliki satu kamar utama dan dua kamar tamu, Bahkan rumah itu juga memiliki kamar yang ukuran kecil di dekat dapur untuk pembantu.
Tio dan Ratu menjalani pernikahan keduanya dengan bahagia, Bahkan setiap harinya Tio akan memperlakukan istrinya seperti seorang tuan putri. Selama menjalani masa pernikahan keduanya tidak mengalami masalah apapun, Atas permintaan istrinya Tio juga melanjutkan kembali kuliahnya yang sempat terhenti.
Dan setelah ia menyelesaikan pendidikannya, Tio juga langsung bekerja di perusahaan tempat istrinya bekerja. Setiap pulang bekerja Tio akan menungggu istrinya untuk pulang bersama, Seperi hari ini Tio masih setia menunggu istri tempat parkiran.
"Belum pulang yo." Tanya Andri sahabat waktu sekolah, Dan mereka bertemu lagi saat ia bekerja di perusaan ini.
"Iya gue masih nunggu Ratu yang belum keluar."Jawab Tio apa adanya.
"Ya sudah kalau begitu gue pulang duluan."Pamit Andri sebelum meninggalkan Tio yang masih nungguin istrinya.
Tidak lama setelah kepergiaan sahabatnya, Tio melihat istrinya berjalan menghampiri dirinya. Dengan sigap Tio membukakan pintu mobil untuk istrinya masuk, Setelah istrinya masuk kedalam Tio juga berjalan mengitari mobil dan duduk di depan kursi kemudi.
"Bagaimana pekerjaan mas hari ini?"Tanya Ratu saat mobil mulai menyelusuri jalan.
"Lancar sayang, Walah tadi sempat ada kendala sedikit namun mas masih biasa mengatasinya."Jawab Tio jujur.
"Hm, Mas tadi saat jam makan siang mama Nuri menghubungi aku."Cerita Ratu soal ibu kandungnya yang tiba - tiba menghubungi dirinya.
"Untuk apa Mama Nuri menghubungi kamu?"Tanya Tio bingung, Karena biasanya juga tidak pernah menghubungi istrinya.
Ratu menghela nafas."Mama ingin Sarah tinggal bersama kita."Jawab Ratu apa adanya.
Ckitttttt
Tio langsung menginjak rem mobilnya setelah mendengar ucapan dari istrinya, Pria itu kaget dengan dengan permintaan dari ibu mertuanya. Ia bingung nantinya harus bersikap seperti apa, Jika Sarah benar - benar tinggal bersama keduanya.
"Mas."Protes Ratu saat kepala hampir terpentok ke dasbor mobil karena suaminya mengerem mobil secara mendadak.
"Maaf sayang, Tadi mas kaget saat melihat kucing yang lewat secara tiba - tiba." Jawab Tio berbohong.
"Hm, Lain kali hati - hati saat bawa mobilnya Mas."Jawab Ratu suaminya agar hati - hati saat bawa mobil, Takutnya membuat orang lain celaka bahkan mereka sendiri.
Setelah itu kedua melanjutkan kembali perjalanan kedua, Sepanjang perjalanan kedua saling diam. Ratu masih sedikit kesal dengan suaminya yang hampir membuat mereka celaka, Berbeda dengan Tio yang masih kepikiran dengan permintaan mertuanya.
.
.
.
.
Keesokan harinya saat makan siang, Karena akhir pekan dan libur bekarja Tio dan Ratu berniat menghabiskan waktu di rumah saja. Namun keduanya di kejutkan dengan kedatangan Sarah dengan membawa koper yang berukuran lumayan besar, Walau bu Nuri sudah memberitahunya. Namun mereka berdua tidak menyangka Sarah akan datang secepat ini, Bahkan keduanya belum mengiyakannya permintaan ibunya.
"Mama pasti sudah memberitahu kalian kan, Jika aku akan tinggal bersama kalian berdua."Ucap Sarah saat duduk berhadapan dengan Tio dan Ratu.
"Kenapa kamu lebih memilih tinggal bersama kami, Kan kamu bisa menyewa kos - kosan di dekat kamu bekerja?" Ratu bingung kenapa adiknya lebih memilih tinggal bersama ia dan suminya, Padahal adiknya sangat mampu menyewa tempat di manapun yang adiknya inginkan.
"Kenapa kakak nanya begitu padaku? Jika kakak tidak suka aku tinggal disini ? aku bisa pergi dari sini, Lagian aku tinggal disini juga karena permintaan mama."Ucap Sarah sambil mengambil kopernya.
"Tunggu dek, Baiklah kamu boleh tinggal disini bersama kakak dan mas Tio." Sahut Ratu mengalah, Lagian ia juga tidak tega jika membiarkan adiknya tinggal sendiri apalagi adiknya seorang perempuan.
"Ayo, Kakak akan memberitahu kamu dimana kamar kamu."Ajak Ratu.
Sarah mengikuti sang kakak dari belakang, Sebelum pergi ia mengedipkan sebelah matanya kerah Tio entah apa maksudnya itu. Tio hang mendapatkan kedipan dari adik iparnya sekaligus mantan kekasih sedikit salah tingkah, Apalagi Sarah semakin cantik saja setelah lama tidak bertemu.
"Ingat yo kamu sudah mempunyai istri."Gumam Tio di dalam hati sambil menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikirannya yang sempat terpesona pada adik iparnya sendiri.
Tanpa terasa sudah satu bulan semenjak Sarah tinggal bersama mereka, Selama itu pula Tio berusaha untuk tidak tergoda dengan mantan kekasihnya itu apalagi Sarah selalu menggoda dirinya secara terang - terangan bila tidak ada Ratu di sampingnya.
Malam ini di rumah hanya ada Tio dan Sarah, Karena tadi siang Ratu harus menemani bosnya keluar kota. Seperti saat saat ini saat Tio makan malam, Tiba - tiba Sarah menghampiri dirinya dengan pakaian cukup terbuka yang menurutnya kurang pantas di gunakan di depan seorang pria apalagi dirinya suami dari kakaknya sendiri.
Bahkan saat sudah duduk, Wanita itu juga dengan sengaja menyilang kan kaki seolah sengaja memamerkan kaki mulusnya kepada pria yang dulu pernah menjadi kekasihnya.
"Bisa tidak kamu berganti pakaian, Jangan berpakaian kaya gitu di depan aku."Ucap Tio karena ia cukup risih dengan apa yang sarah lakukan.
"Memangnya ada yang salah dengan pakaian yang aku pakaian, Dari dulu juga saat berpacaran dengan kamu aku selalu berpakaian seperti ini kamu juga tidak pernah protes."Jawab Sarah santai sambil terus menyuapkan makanan ke mulutnya.
"Terserah."Ucap Tio kesal.
Pria itu langsung berdiri dari duduknya, karena sudah tidak berselera untuk makan lagi. Namun saat akan pergi dari sana, Sebuah tangan melingkar dengan erat di pinggangnya Tio juga tangan siapa itu.
"Lepas."Ucap Tio sedikit kasar ia juga kurang nyaman dengan apa yang Sarah lakukan padanya.
"Tidak aku tidak akan melepaskan mu, Aku tahu sampai sekarang kamu masih mencintai aku. Walaupun kamu sudah menikah dengan kak Ratu, Tapi aku tahu kamu tidak benar - benar mencintai dia karena sampai sekarang di hati kamu hanya ada aku."Kata Sarah sambil memeluk erat pria yang pernah dulu ia tinggalkan itu, Hanya demi pria lain yang tadinya menurutnya sempurna. Tapi ternyata setelah berhubungan dengannya pria itu selalu bersikap kasar bahkan tidak segan akan memukulnya jika Sarah melakukan kesalahan yang tidak sesuai dengan pria itu.
Tio terdiam saat mendengar apa yang sarah katakan, Memang benar walau ia sudah menikah dengan Ratu tapi di dalam hatinya terdalam masih ada nama Sarah. Bukan karena ia tidak pernah mencintai Ratu, Ia juga mencintai istrinya tapi rasa cintanya tidak sebesar rasa cinta pada Sarah.
Sarah yang melihat Tio hanya terdiam saja, Memberanikan diri mencium bibir pria itu yang tidak seharusnya ia lakukan apalagi Tio adalah suami kakaknya sendiri. Awalnya Tio tidak membalas ciuman dari Sarah, Namun lama kelamaan pria itu juga membalasnya karena pria itu tidak tahan dengan cumbuan yang Sarah lakukan kepada bibirnya.
Mendapatkan balasan dari Tio membuat Sarah semakin bersemangat, Hingga kedua terhanyut dalam gelora asmara kerinduan di dalam hati kedua nya. Sejak malam itu keduanya berhubungan lagi di belakang Ratu, Bahkan keduanya tidak segan melakukan hubungan intim yang seharusnya tidak mereka lakukan.
Flashback of
.
.
Mohon maaf jika ada kata yang salah yang author tulis🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments