Sering Bertemu

"Mau mampir dulu mas?" Tanya Ratu saat pria itu mengantar dirinya sampai di depan kontrakan tempat ia tinggal.

"Tidak usah sudah malam tidak enak pada tetangga yang lain, Oh ya soal mobilmu yang mogok aku sudah sudah menyuruh temanku yang bekerja di bengkel untuk mengurusnya katanya jika sudah selesai di perbaiki dia akan mengantarkan kesini."

"Iya mas terima kasih sudah membantuku."Jawab Ratu tidak enak karena terlalu merepot pria di depannya itu.

"Aku tidak apa - apa kok malahan aku senang karena sudah menolong mu, Bukan nya sesama manusia harus saling menolong. Ini sudah aku pulang dulu ya, Selamat malam." Pamit Tio sambil menghidupkan kembali motornya.

"Hati - hati di jalan mas." Pesan Ratu yang hanya si balasan oleh anggukan kepala oleh Tio.

Setelah kepergian Tio, Ratu masuk kedalam kontrakannya ia ingin cepat istirahat, Untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya setelah bekerja seharian di tambah dengan kejadian tadi entah apa yang akan terjadi padanya jika Tio tidak menolong dirinya.

Saat baru masuk kedalam ia dikagetkan dengan keberadaan sahabatnya yang sudah duduk berdiri di sana dengan tangan terlipat di depan dada, Menatap dirinya dengan tatapan menyelidik seolah dirinya adalah seorang tersangka.

"Astaga kau membuatku kaget."Ucap Ratu sambil mengelus dadanya sendiri.

"Siapa pria tadi yang mengantarmu ?, Dan kenapa jam segini kamu baru pulang Ra?" Tanyanya beruntun ia juga khawatir karena tidak biasa sahabatnya, Baru ulang jam segini sudah larut malam.

"Dia bukan siapa - siapa aku oke." Jawab Ratu sambil berlalu masuk ke dapur untuk mengambil air minum, Tidak puas dengan jawaban sahabatnya ia terus mengekor Ratu sampai kedapur.

"Ayolah Ra ceritakan semuanya padaku, Aku tahu kamu masih menutupi sesuatu dari aku kan?" Tanyanya lagi, Karena keduanya sudah bersahabat sangat lama semenjak mereka sekolah dasar hingga sekarang bahkan keduanya tinggal bersama dan bekerja di tempat yang sama.

Ratu menghela nafas saja melihat sahabatnya yang masih penasaran, Akhirnya ia menceritakan kejadian tadi tentang mobilnya mogok di jalanan yang sepi sampai di ganggu oleh kedua preman hingga akhirnya Tio datang menolongnya.

"Tapi kamu baik - baik saja kan Ra?" Tanya Lisa dengan khawatir ia juga takut sahabatnya terluka, Ia juga sangat syok mendengar cerita sahabatnya untungnya ada yang menolong Ratu jika tidak entah apa yang terjadi pada sahabatnya.

"Iya aku baik - baik saja, Aku masuk kedalam kamar dulu." Pamit Ratu karena sebelum masuk ke kamar untuk membersihkan dirinya sebelum tidur, Meninggalkan sahabat masih disana.

Dua hari kemudian saat baru pulang bekerja bersama sahabatnya, Ia di kejutkan dengan keberadaan Tio di depan kontrakan ia bersama sahabatnya itu bahkan mobil yang beberapa hari yang lalu sedang mogok sudah terparkir disana.

"Loh mas kok kamu sendiri sih yang mengantar mobil aku?" Tanya Ratu heran.

"Tadi kebetulan aku habis dari bengkel temanku karena motor aku bermasalah, Jadi saat aku pulang sekalian aku mengantar mobilmu kemari jalannya juga searah dengan rumahku."Jelas Tio jujur karena motor saat ini sedang di perbaiki, Bahkan kata teman membutuhkan waktu lama karena rusaknya lumayan parah.

"Oh iya ini kunci mobil kamu."Lanjutnya sambil menyerahkan sebuah kunci mobil kearah Ratu.

"Terima kasih ya mas sudah mengantarkan mobil aku, Maaf karena aku selalu merepotkan mas."Sahut Ratu tidak enak hati sambil mengambil kuncinya mobilnya.

"Siapa pria ini Ra?" Tanya Lisa penasaran kepada Tio yang saat ini sedang berbicara bersama sahabatnya itu.

"Oh iya mas kenalkan ini sahabatku namanya Lisa, Dan Lis kenalkan ini mas Tio pria yang menolong aku semalam."Kata Ratu sambil memperkenalkan keduanya.

" Salam kenal mba Lis saya Tio." Ucap Tio sambil mengulurkan tangan kearah sahabatnya dari wanita yang semalam menolongnya.

"Iya mas salam kenal juga."Jawab Lisa sambil membalas uluran tangan pria itu.

"Kalau begitu aku pamit dulu ya."Pamit Tio karena ia tidak ada urusan lagi untuk tetap di sana, Apalagi setelah ini ia harus bekerja.

Setelah hari itu Ratu dan Tio sering bertemu, Apalagi ternyata restoran tempat Tio bekerja sangat dekat dimana perusahaan tempat Ratu bekerja. Waktu itu Ratu sangat kaget saat makan siang di sana bersama Lisa dan teman kantor lainnya, Melihat keberadaan Tio di sana menggunakan pakaian pelayan begitu pula dengan pria itu.

Namun Ratu dan Lisa tidak malu saat mengajak Tio berbicara, Bahkan tidak segan mengajak pria itu bergabung bersama mereka dan untung teman yang lain tidak mempersalahkannya. Tapi Tio selalu menolak ajakan Ratu itu, Dengan alasan ia masih harus bekerja untung Ratu memakluminya dan tidak memaksa dirinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!