Sebulan telah berlalu, Hari ini adalah hari pernikahan dari adik Tio di laksanakan. Pesta pernikahan Mira di adakan lumayan cukup mewah dengan dekorasi bunga yang sangat indah, Hingga membuat para tamu betah disana. Terutama para tetangga Bu Lia berdecak kagum karena mereka belum pernah datang ke pesta pernikahan semewah ini.
Mereka sangat iri keberuntungan tetangganya, Karena salah putrinya bisa mendapatkan suami kaya raya. Sedangkan di pelaminan pasangan pengantin baru itu tidak henti - hentinya tersenyum menyambut para tamu yang silih berganti memberikan selamat kepada keduanya, Bahkan Mira dengan sombongnya memamerkan kepada teman - temannya karena mendapatkan suami orang kaya. Begitu pula dengan Bu Lia yang sangat besar kepala, Karena mendapatkan pujian dari para tetangganya.
"Wah pestanya sangat Mewah jeng, Belum pernah saya datang ke pesta pernikahan semewah ini." Puji tetangga rumahnya yang bernama Onah.
"Putri jeng Lia sangat beruntung mendapatkan suami seperti Nak Reno, Saya dengar - dengar ya Jeng Nak Reno itu punya usaha restoran bahkan sudah mempunyai cabang di luar kota. benar itu jeng?" Tanya salah satu tetangga yang kepo.
"Ah kalian bisa saja, Sebenar nya yang punya restoran itu orang tuanya menantu saya itu hanya menjalankan saja."Ucap Bu Lia pura - pura merendah, Tapi wajahnya telihat sangat angkuh.
"Aduh jeng Lia ini bisa saja merendah nya, Kan Mau punya orang tua atau punya nak Reno kan sama saja menantu jeng Lia anak orang kaya. Benar kan ibu - ibu !" Jawab Bu Meti sambil meminta persetujuan ibu - ibu rempong lainnya.
"Iya jeng Lia, Benar apa yang Bu Meti katakan apalagi kan Nak Reno itu putra mereka satu - satunya."Sahut ibu rempong lain yang bernama Surti.
"Ingat ya jeng Lia, Jangan lupa ajak kami bertiga ke restoran menantu jeng Lia. Kan kami juga ingin merasakan makanan enak di restoran hehehe." Ucap Bu Meti sambil mencolek tangan Bu Lia.
"Tenang saja, Kapan - kapan kalian akan saya ajak ke sana kalian semua bisa memesan sepuasnya disana."Jawab Bu Lia percaya diri.
"Wah benar ya jeng, Kita tunggu Traktirannya." Jawab Bu Onah senang.
Saat asik mengobrol dengan para tetangganya, Tiba - tiba ada seorang wanita yang menghampiri Bu Lia sambil menggandeng satu orang anak perempuan.
"Bu tolong jagain Dina dulu sebentar, soalnya aku pengen ke kamar kecil dulu."Pinta Wanita kepada Bu Lia.
"Loh kok ibu sih, Memang bapaknya kemana?" Protes Bu Lia kepada anak sulungnya yang bernama Tina.
"Mas Roni sedang mengajak Doni keluar, Soalnya tadi Doni nangis terus."Jelas Tina.
"Ya sudah Dina ibu yang jagain, Kamu segera cepat kembali kesini."
"Dina sayang kamu sama nenek dulu ya, Mama mau ke toilet dulu. "Kata Tina pada anaknya yang asik makan kue.
"Iya mah." Jawabnya patuh.
Setelah itu Tina pergi dari sana meninggalkan putrinya bersama ibunya yang sedikit terpaksa, Tadi Bu Lia ingin menitipkan Dina kepada Ratu menantu yang tidak ia anggapnya. Namu ia urungkan saat melihat Ratu dan Tio sedang mengobrol dengan bos anaknya di kantor, Ia tidak ingn menganggunya hingga membuat citra anaknya buruk di depan bos nya.
"Cucu jeng Lia ternyata sudah besar ya." Ucap Bu Meti.
"Oh ya jeng Lia, Nak Tio dan Nak Ratu kapan punya anaknya kan mereka sudah lama menikah."Sahut Bu Surti.
"Sebenarnya saya juga ingin punya cucu dari Tio, Tapi mau bagaimana lagi menantu saya itu mandul." Ucap Bu Lia sinis.
"Ah masa sih, Emangnya udah di periksa sama dokter jeng?" Ucap Bi Onah sedikit tidak percaya.
"Alah jeng Onah, Kalau tidak mandul apa lagi coba. Memang anak lelaki saya saja yang kurang beruntung mendapatkan istri sudah miskin mandul lagi."Hina Bu Lia.
Mendengar hinaan dari Bu Lia pada menantu membuat semua tidak bertanya lagi, Karena mereka tahu Bu Lia sangat tidak menyukai menantunya itu hanya karena Ratu dari keluarga orang tidak punya bahkan setelah kematian ayahnya, Sedangkan ibunya setelah bercerai dari ayahnya Wanita itu tidak memperdulikan Ratu ia hanya fokus pada keluarga barunya.
Sedangkan Saat ini Ratu dan Tio masih asik mengobrol dengan Lian dan Willy, Mereka berdua ada di sana karena di undang oleh Tio. Sebenarnya Lian sedikit malas datang ke sana, Namun karena ia sudah lama tidak bertemu adik sepupunya makanya ia kesana.
Semua keluarga Liam selalu menanyakan kapan mereka bertemu dengan Ratu, Tapi Lian juga bingung karena sampai sekara ia masih belum punya kesempatan untuk berbicara berdua dengan Ratu tentang hubungan keduanya. Apalagi semenjak Ratu berhenti bekerja dari perusahaan, Ia semakin sulit untuk bertemu.
Saat Ratu mengundurkan Diri, Ia dan Willy berada di luar kota keduanya cukup lama di sana karena salah satu perusahaannya yang ada di sana ada masalah yang cukup serius. Ia baru tahu satu bulan, Saat keduanya pulang dari sana.
"Terima kasih Tuan Lian dan Tuan Willy mau datang ke pesta pesta pernikahan adik saya, Semoga Tuan Liam dan Tuan Willy suka dengan acaranya."Kata Tio sambil tersenyum manis. Pria itu menjadi besar kepala, Karena Dua atasan yang sangat di hormati di kantor mau datang kesini. Padahal kedua sangat jarang menghadiri acara karyawannya, Hal itulah membuat ia bangga karena atasan mau datang kesini setelah ia undang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments