Hari demi hari berlaru hubungan Tio dan Ratu semakin dekat bahkan kedua sering bertemu dan jalan berdua, Hingga tanpa terasa sudah satu tahun keduanya sejak pertama kali bertemu.
Hari ini Tio berencana melamar wanita yang sudah secara perlahan singgah di hatinya, Dengan sangat gelisah pria itu menunggu Ratu di sebuah taman yang kebetulan dekat dengan perusahaan tempat wanita itu mencari uang. Tidak lama kemudian Ratu berjalan sedikit berlari menuju kearahnya dengan nafas sedikit terengah - engah, Bahkan keringat mengalir di dahinya mungkin wanita itu sudah berlari dari perusahaan hingga sampai disini.
"Maaf mas aku datang terlambat, Soalnya tadi aku harus menemani bos meeting dulu."Ucap Ratu ketika duduk di samping Tio.
"Iya tidak apa - apa mas ngerti kamu sangat sibuk, Justru mas yang minta maaf karena sudah meminta bertemu saat kamu masih bekerja."Jawab Tio sambil tersenyum.
Tio mengambil botol air minum yang ia bawa tadi, Lalu menyerahkan kepada Ratu setelah tutupnya ia buka.
"Ayo cepat ambilah, Mas tahu kamu pasti sedang haus sekarang."Perintah Tio saat Ratu belum mengambil air minum yang ia kasih, Malah melihat dirinya dengan wajah kebingungan.
"Terima kasih Mas."Sahut Ratu sambil mengambil air minum yang Tio sodorkan.
Lalu Tio mengambil sapu tangan yang selalu ia bawa di kantong celananya, Dengan sangat lembut ia mengusap keringat yang berada di dahi wanitanya. Ratu tertegun mendapatkan perlakuan lembut dari Tio, Selama mengenal pria ia selalu di perlakuan lembut oleh Tio.
Karena perlakuan itulah yang membuat sedikit demi sedikit rasa cinta di hatinya tumbuh untuk pria itu, Bahkan ia selalu salah tingkah sendiri jika di perlakukan romantis oleh oleh Tio apalagi selama ini ia tidak pernah dekat dengan pria lain selain ayahnya.
"Kenapa wajahmu memerah Ra?"Goda Tio saat melihat pipi Ratu bersemu merah.
"Mungkin karena efek dari sinar matahari makanya muka aku merah semua."Elak Ratu sambil melihat kearah lain tidak mau menatap wajah Tio.
"Oh iya mas kenapa kamu mengajak aku bertemu disini?" Tanya Ratu penasaran. Karena semalam pria itu mengajak bertemu disini, Makanya sehabis menemani sang bos meeting ia pergi kesini.
Di tatap seperti itu oleh Ratu membuat Tio gugup, Namu setelah ia menarik nafas panjang Tio mengambil cincin yang sudah ia siapkan di kantong bajunya lalu menyodorkan di depan Ratu.
"Ra maukah menikah dengan mas."Kata itu meluncur dengan sempurna dari mulut pria itu.
"Maksudnya mas sedang melamar aku?" Tanya Ratu memastikan takut ia salah.
Tio mengangguk."Iya mas melamar kamu untuk menjadi istri mas, Mas tahu mungkin kamu kaget apalagi kita baru beberapa bulan ini menjalin. Entah kenapa setelah mengenal kamu lebih dekat lagi mas ingin menikahi kamu segera, Tapi jika kamu menolak mas tidak apa - apa. Karena mas sadar diri, Mas hanya seorang pelayan restoran tidak seperti kamu yang bekerja di perusahaan besar." Kata Tio dengan Lirih. Karena tidak ada jawaban dari Ratu, Pria itu berniat pergi dari sana.
"Mas sudah tahu jawabannya, Mas pergi."Pamit Tio namun sebelum melangkah tangannya di cekal oleh seseorang.
"Tunggu mas, Kenapa kamu pergi tanpa mendengar jawaban dari aku."
"Ya sudah cepat katakan mas sudah siap mendengarnya." Sahut Ratu sambil melihat kearah Ratu yang sedang tersenyum.
"Aku terima lamaran dari mas."Jawab Ratu Tegas.
Tio langsung tersenyum bahagia saat Ratu menerima lamaran darinya."Jadi kamu mau nikah dengan mas?" Tanya Tio sekali lagi yang langsung di balasan oleh anggukan kepala oleh Ratu.
"Ah Mas senang sekali kamu mau menerima lamaran dari Mas, Mas berjanji akan menjadi suami yang baik dan akan selalu mencintai kamu selamanya."Ucap Tio sambil memeluk tubuh Ratu erat.
"Aku percaya pada mas."Jawab Ratu sambil membalas pelukan dari Tio.
.
.
.
"Kamu yakin ingin menikah dengan Tio?." Tanya Lisa setelah Ratu menceritakan menerima lamaran dari Tio tadi siang.
"Iya, Entah kenapa aku sangat yakin untuk menikah dengan Mas Tio. Dia pria yang memperlakukan aku dengan baik bahkan sangat menghormati sebagai wanita sangat berbeda dengan pria yang pernah aku kenal Dan kamu sebagai sahabat terbaik aku yang selalu ada di sisiku, Aku harap kamu juga mendukung keputusan aku untuk menikah dengan mas Tio ."Jawab Ratu sambil menggenggam tangan sahabatnya.
"Baiklah aku akan merestui kamu menikah dengan dia dan aku berharap kamu selalu bahagia dengan keputusan yang kamu ambil, Dan ingat jika nanti terjadi sesuatu padamu jangan pernah menyembunyikan nya dari aku." Kata Lisa tegas.
"Siap komandan, Terima kasih karena selama ini kamu selalu ada di sisiku."Jawab Ratu tegas sambil memberi hormat ala tentara kepada Lisa yang langsung mendapatkan pukulan di tangannya.
"Dasar kau ini."
Ratu langsung memeluk sahabatnya itu, Sungguh ia sangat beruntung mempunyai sahabat seperti Lisa yang selalu mendukungnya di setiap duka mau pun suka bahkan kedua orang tuanya juga sudah menganggap dirinya sebagai anak di saat ibu kandungnya sendiri tidak mengakuinya dirinya sebagai anak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments