" Aku tunggu di luar." Ucap Tio sambil berlalu dari kamar, Meninggalkan Istrinya yang masih sibuk berdandan.
Ratu hanya menghela nafas saja, Karena melihat sikap suaminya yang sekarang selalu cuek padanya. Saat tiba di luar Tio langsung di sambut oleh Sarah yang sudah berdiri di di dekat pintu kamarnya.
"Astaga, Kamu ngapain disini." Kaget Tio. Setelah dengan wajah cemas itu dengar cepat ia menarik Sarah untuk masuk ke kamar wanita itu, Sesampainya di dalam wanita langsung menepis tangan kakak iparnya sekaligus kekasih itu,
" Lepas jangan pegang tangan aku, Pegang aja tuh tangan istri kesayangan kamu itu." Ucap Sarah kerus.
Rupanya wanita itu sedang marah pada Tio, Karena pria itu lebih memilih mengajak Ratu untuk makan malam di rumah Lian bukan dirinya. Melihat kekasihnya yang sedang ngambek Tio hanya tersenyum, Dengan cepat ia memeluk tubuh adik iparnya itu walau Sarah selalu memberontak untuk di lepaskan namun Tio tetap memeluknya dengan erat.
" Sayang mengertilah untuk saat ini aku harus pergi bersama dengan wanita itu, Karena Tuan Liam sendirilah yang mengundang kami berdua untuk makan malam dirumahnya ."Jelas Tio apa adanya, Memang benar Lian sendiri yang mengundang dirinya tadi siang bahkan bosnya itu sudah mewanti - wanti dirinya untuk pergi bersama istrinya.
"Tapi aku juga kan ingin pergi ke sana bersama dengan kamu, Dan aku juga tidak suka melihat kamu pergi berdua saja bersama dengan kak Ratu." Sahut Sarah dengan wajah yang masih kesal.
Tio menghela nafas." Sayang aku juga inginnya pergi bersama kamu, Tapi untuk saat ini harus bisa menjaga nama baik aku agar tidak terlihat buruk di depan Tuan Liam apalagi saat ini aku baru saja naik jabatan di perusahaan." Kata Tio agar wanitanya bisa mengerti keadaan mereka berdua, Sarah hanya bisa terdiam namun di dalam hati ia sedang menahan amarah sungguh dirinya sangat marah dengan keadaan saat ini.
"Aku harap kamu mengerti dengan keadaan kita saat ini."Ucap Tio sambil mencium kening Sarah, Setelah itu meninggalkan Sarah di kamarnya.
"Kamu dari mana Mas?" Tubuh Tio langsung tegang mendengar suara seseorang dari belakang tubuhnya, Namun dengan segera ia merubah wajah agar terlihat santai. Tio membalik badan nya, Dan terlihat istrinya yang berdiri yang sudah rapi bahkan istrinya terlihat anggun.
"Aku dari dapur tadi karena tenggorakan ku kering, Sebaiknya kita segera pergi sekarang takut kemalaman tidak enak pada Tuan Liam yang sudah mengundang kita."Ucap Tio.
" Iya Mas."Jawab Ratu, Ia percaya begitu saja dengan alasan Tio tidak curiga sama sekali karena ia berpikir suaminya tidak mungkin membohonginya.
Tio bernapas lega karena istrinya mempercayainya, Sungguh untuk saat ini ia belum siap Ratu mengetahui semua kebohongannya. Bukan karena ia masih mencintai wanita itu, Tapi untuk saat ini ia harus menjaga reputasinya terlebih dahulu makanya ia masih membutuhkan Ratu di sisinya.
Selama di perjalanan tidak ada pembicaraan sama sekali, Hanya Ratu yang sesekali melihat ke arah suaminya. Tidak terasa mobil mereka sudah sampai di tempat tujuan, Kedua sangat terpesona melihat rumah di depan mereka yang terlihat megah dan mewah dengan halaman yang sangat luas.
" Mas yakin ini rumahnya."Tanya Ratu takutnya mereka salah alamat.
"Iya, Tadi siang Tuan Liam sendiri yang memberikan alamatnya pada Mas."Jawab Tio apa adanya. Baru saja Tio selesai berbicara, Seseorang petugas keamanan menghampiri dan mengetuk kaca mobil mereka.
Tok tok tok
"Ada yang bisa saya bantu Tuan ?"Tanya Pria itu setelah Tio menurunkan kaca mobilnya.
"Begini pak saya dan istri saya kesini, Karena Tuan Liam sendiri yang mengundang kami kesini."Jelas Tio pada pria itu.
"Baik pak mohon di tunggu sebentar." Sahurnya sopan. Setelah itu pria itu pergi masuk kedalam, Entah apa yang di lakukan pria itu karena tidak lama kemudian pintu gerbang rumah megah itu terbuka.
Melihat itu Tio langsung menjalankan mobilnya untuk kedalam, Sesampai di sana mereka semakin terperangah melihat kemegahan rumah itu. Terlihat Tuan Liam sudah menunggu di depan rumah itu, Seperti pria itu sengaja menyambut keduanya.
"Selamat malam Tuan." Sapa keduanya dengan sopan.
"Hm, Ayo masuk semua orang sudah menunggu di dalam." Ajak Liam sambil berjalan masuk kedalam rumah.
Ratu dan Tio mengikuti Lian dari belakang, Keduanya sangat gugup karena harus bertemu dengan keluarga besar bosnya itu. Namun di sisi lain Tio juga sangat bahagia, Karena dengan bertemu dengan keluarga bosnya itu ia bisa pamer kepada karyawan yang lain.
Bahkan dengan kedekatannya dengan keluarga bosnya, ia bisa membuat karirnya semakin bagus nantinya hingga karyawan lainnya tidak akan berani menentangnya. Tanpa sadar Tio tersenyum - senyum pemikirannya yang belum pasti terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments