Nicken tidak bisa menutupi rasa kecewanya sama Nathan. Selama ini Nathan selalu cemburu lihat Nicken sama cowok lain, dan menuduh Nicken selingkuh, tapi kenapa hari ini kenyataannya malah beda banget? Malah dia yang kepergok selingkuh, sama cewek yang tidak banget pula! Yang lebih Nicken sesalkan adalah, Nathan mengganti sosok Nicken sama Sara, cewek ganjen itu! Beneran tidak bisa Nicken terima!!
“SIALAN..!!!”
Nicken menginjak gas mobilnya dan menyalip semua mobil di depannya termasuk mobil balap idolanya dan Reno yang kebetulan juga berada di jalur yang sama. Karena Nicken lagi marah jadi dia tidak peduli dengan sekitarnya, dia cuma bisa meluapkan rasa marahnya dengan mengebut di jalan yang ramai.
“Siapa dia?” Satria menatap mobil Nicken yang menyalipnya. “Boleh juga.” Tanpa pikir panjang, Satria pun menambah kecepatan mobilnya mengejar mobil Nicken.
Reno tersenyum, tahu kalau Satria pasti penasaran. Reno pun mengambil headset bluetoothnya dan menelepon.
“Honda New Civic putih, Star Road KM 35, bisa tolong cari tahu?” Reno mematikan handphonenya lalu ikut mengejar Satria. Tertarik juga diikuti sebuah mobil patroli Nascar.
Setelah kebut-kebutan yang cukup seru karena Satria ataupun Reno beberapa kali tidak bisa mengejar Nicken yang rupanya terlalu lincah sampai mereka sempet kehilangan jejak, Nicken berbelok ke kompleknya. Satria menghentikan mobilnya di pinggir jalan tidak jauh dari pintu gerbang komplek Nicken. Mobil Reno pun berhenti di belakangnya. Satria keluar dan menghampiri Reno yang hanya menurunkan kaca mobilnya.
“Siapa dia? Sumpah keren banget, bukan pembalap, Kak?” Tanya Satria. Dia tampak excited banget.
“Pasti ada logo di mobilnya kalau emang dia pembalap, jadi kayanya bukan.” Reno terlihat mengingat sesuatu ketika melihat nama komplek yang tertulis besar banget di sebuah tembok batu di tengah dua pintu gerbang. “Stanza? Itu kompleknya Nicky sama Ryan, tapi kita enggak bisa sembarangan masuk.”
“Serius, Kak? Lo enggak punya cara biar bisa masuk sana dan cari tahu siapa tadi?” Pinta Satria. Dia beneran penasaran.
Sebuah mobil balap warna biru bertuliskan Patroli Nascar berhenti di samping mereka.
“Dia masuk ke Stanza, pakai cara apa saja biar kalian bisa masuk sana.” Perintah Reno kepada 2 cowok di mobil itu. “Gue tunggu laporan kalian di basecamp.” Tambahnya lagi.
“Okay, Ren.” Kata cowok yang tidak menyetir. Mobil mereka kembali berjalan menuju pintu gerbang.
“Ayo, Sat.” Ajak Reno. Satria kembali masuk ke mobilnya dan menyusul Reno yang sudah menjalankan mobilnya lebih dulu.
...***...
Nicken menyeka airmata yang jatuh ke pipinya tanpa bisa dia tahan. Dia kepengen banget tidak nangis, tapi dia tidak bisa menutupi kalau dia sedih banget. Vicky kelihatan prihatin tapi dia cuma bisa mengelus-ngelus rambut Nicken. Nico yang duduk di meja tamu yang terbuat dari kayu jati juga tidak melepaskan genggaman tangannya di tangan Nicken dan Nicky berjalan mondar-mandir di depan mereka. Tidak tahu apa yang lagi dia pikirkan.
“Dari dulu gue emang sudah bad feeling sama Nathan, gue sudah pernah bilang itu ke lo kan?” Nico ngomong hati-hati banget, takut makin memperparah keadaan Nicken.
“Tapi gue beneran enggak menyangka dia tega melakukan itu ke gue.”
Nico menyeka airmata di pipi Nicken.
“Tapi bisa saja ini semua bukan salah Nathan sepenuhnya.” Kata Vicky. “Tapi ini salah Sara.”
“Jangan belain dia, Vick.” Nicky terlihat tidak terima sama pendapat Vicky.
“Gue bukan bela Nathan, tapi mungkin sajakan? Selama ini kan Sara selalu ganggu hidupnya Ade, iyakan?”
Dalam hati mereka, sebenernya mereka setuju sama omongan Vicky. Ini semua emang salah Sara, tapi Nathan juga sih. Nicky akhirnya berhenti mondar-mandir dan duduk di meja di samping Nico lalu meraih tangan Nicken.
“Lo enggak usah khawatir, kita bakal balas perlakuan mereka ke lo.”
...***...
Malam harinya, Nicky, Vicky, Aca, Ryan dan Aril berkumpul di ruang keluarga rumah Aril. Mereka masih dengan pikiran mereka masing–masing setelah Nicky menceritakan apa yang sudah terjadi sama Nicken. Mungkin mereka punya pertanyaan sendiri di otak mereka tapi belum mau diungkapkan.
“Pertanyaan gue, kenapa Cken belum mau kita membalas Nathan?” Kata Ryan memecah keheningan.
“Dia bilang nunggu waktu yang tepat, dan sekarang bukan waktu yang tepat.” Jelas Vicky.
“Cken mau kita bertindak setelah dia kasih pelajaran sendiri ke Nathan.”
Semua menatap Aril, Sang Cenayang.
“Dia masih sayang banget sama Nathan biarpun Nathan selalu curiga ke dia, itu alasan yang memberatkan dia buat mengijinkan kita bertindak.”
“Gue beneran enggak terima adik gue digituin.”
Aca menenangkan Nicky yang duduk di sebelahnya.
“Kita harus sabar, Ky, ini masalah Cken, biarpun jadi masalah kita juga, tapi biar kita kasih kesempatan Cken sendiri buat menyelesaikan ini semua pakai caranya.” Aca terdengar sangat bijak.
“Aca benar, Ky, ada waktunya kita membalas dia.”
To be continued.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments