"Fazza ada, Umay?" tanya Zayn sopan. Dia melirik Kaysar yang nampak malas menegur Umayra-sekretaris Fazza yang mengggunakan hijab dan cadar.
"Ada di dalam." Umayra tau kalo keduanya teman dekat Fazza.
"Oke, terimakasih." Zayn pun melangkah masuk ke ruangan Fazza diikuti Kaysar. Laki laki itu sedikit pun ngga menoleh pada Umayra.
Fazza heran melihat keduanya datang.
"Ada apa?" Seingatnya mereka tadi pergi bersama.Eriel. Sedangkan Fazza bersama Jef setelah kejadian canggung tadi.
"Apa Eriel punya pacar waktu SMA?" todong Kaysar langsung. Dia dan Zyan berpisah dengan Fazza, Eriel, Nathan, dan Jef setelah lulus SD. Berkumpul kembali setelah mereka kuliah.
"Fanny?" Fazza pun ngga yakin dengan jawabannya.
"Bukan," bantah Zayn langsung.
"Jadi siapa?" Fazza balik bertanya. Laptopnya bahkan sudah dia tutup.
"Justru itu aku nanya," gemas Kaysar dengan kepolosan Fazza.
Fazza nyengir.
"Ingat ngga perempuan cantik yang datang bareng Sandra? Eriel kayak lihat hantu waktu natap perempuan itu."
"Oooh itu..... Aku juga sepertinya kenal dengan perempuan itu. Tapi lupa," jujur Fazza.
"Tapi Jef kayak kenal juga, ya," cetus Kaysar. Dia semakin yakin kalo perempuan tadi teman SMA keduanya. Kalo teman kuliah, dia pasti kenal. Untuk yang cantik cantik, otaknya akan merekamnya di tempat khusus.
"Coba lihat data dari perusahaan Sandra. Aku penasaran, Eriel baru kali ini jadi oon," sergah Kaysar.
Eriel seperti orang gila mengejar perempuan itu. Fanny sampai ngga dipedulikan. Sampai sekarang Kaysar masih merasa kasihan dengan nasib gadis itu.
"Bentar." Fazza pun membuka lagi laptopnya untuk membuka file kerjasama lima tower apartemen.
"Edna.....?" gumam Fazza pelan tapi masih bisa didengar Kaysar dan Zayn.
"Ya, itu Edna," seru Zayn tiba tiba seakan mendengar kembali suara teriakan Eriel menyebut nama Edna. Hatinya jadi lega.
"Ooh, Edna, ya. Faz, kenal nggak?" todong Kaysar ngga sabar.
"Ngga juga, sih. Kalo ngga salah sekelas sama Eriel. Cuma pernah lihat aja."
"Oooh."
"Coba nanya sama Zoya, istri Nathan," usul Fazza
"Ya, udah. Kita pergi dulu."
"Kalian ngga ngantor abis meeting tadi?"
"Bolos," tawa Kaysar. Zayn hanya mengangkat bahu. Dia sudah ijin sama daddynya.
Keduanya pun melangkah pergi dan jadi termangu melihat Umayra membuka pintu ruangan Fazza.
"Ada apa, May?" tanya Fazza yang melihat kedatangannya.
Umay hanya mengangguk pelan pada Zayn yang tersenyum tipis padanya. Sedangkan Kaysar ngga mempedulikannya, tapi Umayra tampak ngga tersinggung.
Tanpa menjawab pertanyaan Nathan. Umayra pun melewati keduanya mendekati Fazza sambil mengulurkan tiga buah map.
*
*
*
"Dia anak beasiswa, tapi pindah sekolah waktu mau ujian akhir."
Sesama anak beasiswa, Zoya cukup tau tentang Edna. Walau ngga gitu kenal. Karena cukup menghebohkan juga. Padahal udh dijamin keterima di kampus negeri terkenal dengan beasiswa penuh.
Tapi mungkin ada masalah besar seperti yang dia alami dulu. Zoya juga begitu, dia terpaksa melepas beasiswa penuh di kampus terkenal dengan jurusan yang dia sukai.
"Kenapa dia pindah?" tanya Zayn heran. Terasa sangat aneh di pikirannya.
"Ngga tau. Setelah itu ngga ada kabarnya lagi."
Kaysar dan Zayn saling pandang.
"Tadi dia muncul sama Sandra."
"Ohya?"
"Emm.... Zoya, apa kamu dulu pernah dengar kalo Eriel punya pacar waktu SMA?"
Zoya malah tersenyum geli
"Dia pacarnya banyak."
Zayn dan Kaysar reflek tertawa.
Pacarnya banyak ...... jadi Edna mantan terindah, begitu....., sinis Kaysar dalam hati.
*
*
*
Setelah menunggu hampir satu jam Reno dan Rain akhirnya melihat Sandra datang. Gadis itu keluar dari mobilnya. Untungnya Sandra parkirnya agak menjauh dari rombongan penjemput lainnya.
Dan ngga lama kemudian pintu gerbang terbuka dan belasan anak anak kecil keluar dari sana bersama guru guru yang akan menunggu penjemput murid muridnya.
Senyum langsung mengembang di wajah Reno dan Rain saat melihat bocil tampan yang digandeng oleh Sandra.
"Itu kembarannya?" Rain sangat antusias melihat wajah Rakha kecil. Apalagi tau punya kembaran.
"Aku ingin keluar. Yuk, kita sapa," ajak Rain sambil membuka pintu mobil tanpa bisa dicegah Reno.
"Rain, alasan kita apa?" Akhirnya Reno juga ikut membuka pintu dan menyusul Rain.
"Sandra," panggil Rain ketika melihat Sandra akan membuka pintu mobil.
Sandra menoleh. Mencoba mengingat. Tapi ngga lama kemudian tersenyum hangat.
"Oma Rain, ya?" Sandra pun memeluk hangat sahabat omanya. Sandra pernah bertemu dengan Oma Rain tiga tahun yang lalu.
Reno mengusap kepala bocil tampan itu sambil berjongkok.
"Nama kamu siapa?" Ada getar kejut yang aneh ketika tangan Reno menyentuh rambut bocil tampan yang berdiri dengan wajah cengengesan di depannya. Gaya berdirinya sangat mengingatkannya pada Rakha, bahkan Eriel. Kedua tangannya dimasukkan ke saku celananya.
Siapa anak ini? Kenapa aku merasa dia punya hubungan denganku?
"Shaka, kakek."
"Panggil Kakek Reno, ya. Itu Nenek Rain," senyum Reno hangat Reflek dia mencium puncak kepala Shaka.
"Oma udah lihat kembaran kamu, loh," sapa Rain membuat Reno melepaskan ciumannya.
Rain tertegun melihat mata Reno yang berkaca kaca.
"Shakti?"
"Iya," senyum Rain tergerak mengusap puncak kepala Shaka.
Hatinya bergetar. Perasaannya terasa nyaman.
"Oma ketemu di mana?" tanya Sandra heran.
"Dokternya Shakti, anak temannya oma." Rain agak bingung menjelaskan. Dia takut Sandra merasa dia dan Reno agak berlebihan
"Maklum cucu oma belum mau nikah. Apalagi tau kalo oma kamu duluan punya cicit, oma dan opa jadi penasaran," kekeh Rain diplomatis.
Reno akui istrinya paling pintar nyari alasan.
Sandra pun tertawa mendengarnya.
"Pasti mami dan papimu sangat tampan, ya," ucap Rain lembut. Reno pun sudah berdiri di samping istrinya.
"Papi Shaka udah di surga, nek."
Jantung Reno dan Rain berdetak keras. Mereka terkejut sekaligus ngga rela mendengarnya. Perasaan yang agak aneh.
Rain mengusap lagi puncak kepala Shaka.
"Kamu dan kembaranmu harus melindungi mamimu dan tantemu, ya, Shaka." Reno menepuk bahu Shaka lembut.
"Tentu, kek." Shaka melebarkan senyumnya.
*
*
*
"Bik Tumi, lagi ngapain?" Fazza yang baru pulang kerja dan memasuki.kamarnya, melihat bibik yang sudah lama bekerja dengannya sedang membersihkan sebuah kotak yang sudah lama ngga dibukanya.
"Oh, mas Fazza. Ibu minta saya bersihkan kotak ini."
Fazza tersenyum saat bibiknya sedang membuka isi kotak.
Fazza berjongkok. Bibirnya tersenyum melihat barang barang masa SMAnya. Ada baju sekolah, jersey basketnya, beberapa pigura foto saat bersama Eriel, Nathan dan Jef.
"Mas, Fazza, ibu tadi nanya, kotaknya mau tetap di sini atau disimpan di gudang?"
Fazza melihat satu persatu barang barangnya. Bibirnya masih tersenyum sambil menyentuhnya.
"Di sini aja, bik."
Bik Tumi tersenyum.
"Iya mas."
Fazza meraih flashdisk yang berada dalam kotak bening kecil. Itu adalah flashdish yang berisi rekaman acara ulang tahunnya dan situasi hotel saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Itha Fitra
smoga fazza jodoh ny sandra
2024-07-10
0
Sri Siyamsih
nah ni baru ad titik terang, faaz kan cerdas
2024-05-24
1
Ulfah Putri234
ha ha ha,,siap.siap.eriel jadi kambing guling....🤪
2024-05-11
5