Sudah dua hari Edna ngga masuk sekolah. Tubuhnya panas tapi menggigil. Mama Edna ngga berani memanggil dokter, karena hampir sekujur tubuh bagian atasnya penuh bercak merah keunguan.
Mamanya miris melihatnya. Hatinya menjerit. Siapa laki laki brengsek yang setega ini memperlakukan putri kesayangannya dengan begutu kejam.
Belum lagi satu ketakutan terbesar di hati Mama Edna. Beliau takut Edna hamil di usianya yang masih sekolahnya.
"Makan lagi ya sayang," ucap mamanya lembut sambil menyuapkan bubur ke Edna. Bukan Edna ngga mau, tapi lidahnya sangat pahit
Tapi karena bubur mamanya sangat lembut, memudahkan Edna menelannya.
Mama Edja hanya mengompres saja tubuh panas Edna tanpa memberikannya obat. Karena takut kalo obat bisa merusak bakal janin kalo nantinya putrinya sungguhan hamil.
Hatinya ngga akan sanggup melihat kesedihan putrinya jika nanti hamil dan bayinya akan lahir cacat karena obat obat yang dia konsumsi.
Dan jika nanti ngga hamil, Mama Edna akan sangat bersyukur dan akan lebih menjaga pergaulan putrinya lagi.
Edna masih menyesali diri, kenapa dia bisa dengan mudah dibohongi seperti itu. Sampai harus menyerahkan segalanya. Bodohnya lagi dia ngga bisa mengingat siapa.laki laki jahat itu.
Edna pun takut kalo dia sampai hamil. Karena dia sudah mempelajari tentang reproduksi di sekolah. Dia takut sekali. Edna ngga ingin menyusahkan mamanya. Dia bisa mempermalukan mamanya jika itu sampai terjadi.
Apa kata orang nanti? Hamil masih sekolah dan belum nikah?
Pikirannya sangat kacau. Dia berusaha untuk terus mengingat. Tapi tetap ngga bisa. Edna ingin ke hotel meminta rekaman kejadian saat malam itu. Tapi pasti ngga dibolehin. Memangnya dia siapa.
Untuk meminta langsung pada Fazza, dia segan. Edna ngga seakrab itu dengan Fazza. Dia memang tau siapa Fazza, cowo favorit dan unggulan yang digilai banyak teman cewenya . Semua temannya merasa kenal dengan Fazza. Sayangnya Fazza ngga mumgkin mengenalnya. Mereka juga ngga pernah satu kelas.
Tapi Edna butuh tau siapa laki laki yang sudah berbuat keji padanya.
Tapi selanjutnya apa yang akan dia lakukan? Menuntutnya? Apa dia sanggup menahan cibiran orang orang yang tau apa yang sudah terjadi padanya. Karena korban sepertinya tidak mudah mendapatkan simpati publik Edna takut nantinya dia dan mamanya akan dikecam. Apalagi mereka hidup dalan taraf ekonomi susah. Jika nanti ketahuan yang melakukannya adalah anak orang kaya, dirinya bisa dituduh memanfaatkan untuk keluar dari hidup susahnya selama ini.
Air matanya Edna tanpa sadar mengalir.
"Jangan menangis sayang. Jangan terlalu berat berpikir. Mama akan selalu berada di sampingmu," bujuk.mamanya lembut sambil mengusap air mata yang membasahi pipi putrinya.
Hatinya nyeri melihatnya. Dia pun ingin menangis, tapi ditahannya saat bersama Edna. Dirinya harus tampak kuat di depan putrinya yang sedang rapuh ini.
*
*
*
"Kita baru nanti siang mau jenguk kamu. Kamu sakit apa?" tanya Luna setelah dia masuk di hari ketiga.
"Demam."
"Nih, ada pe-er. Kamu bisa lihat punya aku." Luna menyodorkan buka pe-er matematikanya.
Edna tersenyum. Dia dan Luna adalah siswa akselerasi. Juga ada beberapa pelajar yang lainnya.
"Makasih, Lun. Aku sudah mengerjakannya." Edna selalu terharu dengan perlakuan Luna. Luna selalu baik dan ngga malu berdekatan dengannya. Justru Edna yang merasa ngga pantas dekat dengan Luna. Mereka berbeda srata. Jika mereka jalan berdua di luar sekolah akan terlihat jomplang.
Beruntungnya saat mendapat beasiswa di sekolah ini, Edna mendapatkan seragam, kaos kaki hingga sepatu gratis. Jadi saat berada di sekolah dia akan terlihat sama.
"Syukurlah," senyum Luna sambil menyimpan bukunya.
"Eriel udah tiga hari ngga masuk sekolah loh. Bareng gengnya Fazza. Denger denger mereka lagi liburan," cerita Luna sambil menopangkan kedua sikunya di atas meja.
"Oooh."
"Ya, orang tua mereka.katanya sahabatan. Yang punya sekolah ini juga katanya sahabat orang tua mereka. Jadinya mereka bebas. Mereka juga pintar dan masuk di kelas akselerasi sama seperti kita juga," cerita Luna panjang lebar yang lagi lagi didengar Edna tanpa minat.
Pikirannya masih sulit fokus. Tidurnya pun kurang nyenyak. Edna memaksakan dirinya sekolah karena takut ketinggalan pelajaran.
Kejadian malam itu terus menghantuinya.
"Mama kamu ngga apa apa, kan?"
"Haah?" Edna menatap Luna bingung.
"Itu.... waktu kamu nelpon, kan, lama banget. Pengen aku susul, tapi untunglah kamu udah balik."
"Sebenarnya aku nyasar," bohong Edna agar Luna ngga terlalu kepo. Dia belum siap membuka aibnya sekarang. Edna juga ngga tau apa nanti Luna akan tetap mau bertemannya atau engga setelah kejadian ini.
"Oooh...... Pantasan," kekeh Luna sambil menepuk bahu Edna pelan. Tadinya Luna khawatir banget karena Edna lama sekali menelponnya. Takut ada apa apa dengan mamanya.
Untungnya Edna cuma nyasar. Wajar, sih, hotel segede dan seluas ini. Apalagi Edna pasti ngga akan pernah maen ke sana kalo teman teman ngga mengadakan acara spesial.
"Nanti ikut aku ke kantin. Aku akan traktir kamu biar kamu cepat sehat."
"Makasih," senyum Edna, dia terharu bercampur sedih akan perhatian sahabatnya.
*
*
*
"Melamun apa, Er." Kaysar sengaja menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Eriel yang berada di atas kasur membuat kasur itu bergelombang.
"Ngagetin aja! Asem," maki Eriel kesal.
Kaisar terkekeh, ternyata juga sudah ada Fazza, Nathan, Jeff, dan Zyan.
"Ngapain kalian ke sini?!" gertak Eeiel marah. Padahal dia sedang malas untuk ikut mereka mancing. Dia lebih suka tiduran dari pada ikut mereka mancing.
Khusus merayakan ulang tahun Fazza, papinya menyewakan mereka kapal yacht. Kaysar dan Zayn yang berada di luar negeri yang berbeda juga ikut bergabung.
"Ayo, kita lomba mancing. Jangan tidur melulu," seru Nathan gemas melihat Eriel sejak kedatangan mereka hanya malas malasan saja di kamar. Kalo mau dia ajak renang atau snorkling mesti diseret dulu. Seperti sekarang.
Mereka bahkan sudah bersiap dengan koloran selutut dan kaoa oblong.
Mereka terpisah dari rombongan orang tua dan anak anak perempuan. Karena itu mereka berpenampilan sangat bebas. Para anak muda itu ditemenin oleh opa Alva dan opa Glen yang satu circle sengklek dengan mereka.
"Kalian aja sana. Aku mau tidur."
"Kamu seperti ibu ibu ngiram aja," ejek Zayn juga sengaja membantingkan tubuhnya di samping Eriel. Kasur kembali bergelombang hebat.
"Si-alan!" maki Eriel kesal. Keinginannya untuk tidur tiduran gagal sudah. Ambyar.
Kembali tawa ngakak menguar.
"Ayo! Opa Glen sama opa Alva udah kelamaan nunggunya. Bisa nyuri start ntar," tukas Fazza ngga sabar.
"Iya, nih. Apa karena Fanny ngga ikut?" ledek Jeff.
"Nathan cuma request Zoya aja," tawa Kaysar tambah keras.
"Bukan aku yang request!" protes Nathan kesal tapi dengan wajah agak memerah. Yang lainnya malah ngakak melihatnya.
"Malam itu kamu sama Fanny ngapain?" celutuk Jeff setelah mereka puas tertawa. Bahkan Eriel ikut nyengir mendengar joke terakhir.
Eriel agak menegang, terkejut ngga nyangka Jeff sadar. Tapi syukurnya salah orang.
"Oh iya. Dia menghilang lama juga. Fanny juga," sambung Nathan juga tiba tiba teringat kejadian di malam pesta Fazza.
"Kan, dia pamit ke toilet," tambah Fazza yang juga jadi teringat Eriel yang pamit begitu padanya.
"Kamu jangan polos polos amat, Faz," sembur Zyan kadang kesal juga dengan positif thinking Fazza. Fazza hanya nyengir.
"Kamu e-n@ en@ dengan Fanny, ya. Bisa bisanya," decih Natban sambil menggeleng gelengkan kepalanya
"Sembarangan." bantah Eriel ngga terima.
Fitnah itu, sangkalnya dalam hati. Karena malam itu dia ngga dengan Fanny. Salah besar.
"Trus sama siapa?" kejar Nathan.
"Ngga sama siapa siapa. Ayo, mancing." Saking gerahnya Eriel segera bangkit dari tidurnya.
"Ya udah, ayo cepat," tukas Fazza ngga sabar dan segera melangkah keluar kamar.
"Ya udah, ayo." Kaysar pun ikut bangkit dengan Zyan.
Nathan menatap ngga puas, karena otak keponya ngga bisa menerima jawaban Eriel yang masih ngambang
"Sudah, ngga usah mikir orang lain. Mikir aja gimana caranya ngalahin Zoya," bisik Jeff kemudian tergelak dan menarik Nathan agar ikut menyusul yang lainnya.
Nathan hanya bisa merutuk dalam hati karena nama keramat itu disebutkan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Itha Fitra
smoga edna hamil anak ny eriel
2024-07-10
1
erinatan
bener2 jahat eriel gila
2024-05-01
2
Deandra Putri
eriel bener2 melakukannya sama edna?????
2024-02-01
3