Aib yang diterima Edna

Edna mengagumi hotel yang dia datangi bersama Luna. Begitu mewah dan artistik. Desain ala ala Eropa era renaisance yang sering dilihatnya di yutub maupun di gugel.

"Hotel ini baru diresmikan seminggu yang lalu," jelas Luna.

Edna hanya bisa menganggukkan kepalanya.

Keduanya pun menyerahkan undangan pada resepsionis. Dan kedua resepsionis yang cantik cantik itu mempersilakan mereka masuk. Bahkan salah satu diantaranya ikut mengantar mereka ke taman samping hotel yang sangat luas dan di desain dengan sangat indah. Juga terdapat kolam renang yang airnya sangat jernih. Rupanya di sanalah pusat pestanya

"Itu si kembar Fazza dan Cleora. Juga gengnya. Aduuh tampan tampan dan cantik cantik semua," puji Luna tiada henti penuh kagum.

Tentu saja Edna sudah tau tentang Fazza dan Cleora. Juga teman teman satu strata dengan mereka. Termasuk Eriel. Cowo itu juga ada di sana bersama dengan Fani.

Hati Edna sedikit berdenyut melihatnya. Ternyata cowo itu ngga serius dengan kata katanya. Dia sama sekali ngga terlihat patah hati setelah ditolak olehnya.

Walaupun kecewa tapi hati Edna cukup lega. Seandainya dia menerima pernyataan Eriel, dia ngga bisa membayangkan betapa besar rasa malunya kalo itu cuma prank semata.

Melihat betapa serasinya Eriel dengan Fanmy, Edna merasa terlempar ke planet terjauh dari bumi, tempat dia berada.

Tanpa setau Edna, Eriel sedang mengawasinya. Kemudian dia memberikan kode pada salah satu pegawai hotel yang ada di dekatnya.

Pesta berjalan meriah dan heboh. Banyak sekali doorprize doorprize keren yang menggiurkan. Ada kalung emas dengan liontin berlian, cincin bermatakan berlian, liburan ke Bali, ke Lombok. Menginap dua hari di hotel hotel bintang lima dengan segala fasilitasnya. Juga ada tas, pakaian dan sepatu branded. Bahkan ada hadiah uang tunai senilai sepuluh hingga seratus juta. Semuanya dalam jumlah yang banyak dan sepertinya memang diberikan untuk semua yang datang ke pesta.

Luna bahkan mendapatkan tas tangan merek Gucci. Sedangkan Edna mendapatkan uang cash lima puluh juta yang dikemas dalam tas yang unik dan cantik.

Edna tersenyum bahagia, uang ini akan diberikan pada mamanya. Mungkin beliau akan membeli mesin jahit baru yang lebih modern lagi.

Mereka pun menikmati pesta dengan perasaan gembira, penuh canda tawa. Minuman dan makanan mewah ala chef bintang lima terhampar di depan mata. Musik musik dari DJ terkenal menghentak dan membuat mereka bergoyang. Fazza ngga menyediakan minuman alkohol. Tapi kehebohan yang tercipta di sana sudah sangat memabukkan.

Sampai kemudian seorang pegawai hotel mendatanginya.

"Nona, ibu anda menelpon."

Saat memasuki tempat pesta, mereka harus menitipkan ponsel. Tapi jika ada telpon penting, para pegawai hotel akan menyampaikannya. Fazza ngga ingin pestanya terganggu karena deringan suara ponsel.

"Oooh."

Mama? Ada apa, ya? batin Edna agak cemas. Karena beberapa malam ini Edna selalu mendengar mamanya batuk batuk.

"Ya sana, siapa tau penting," ucap Luna yang melihat kekhawatiran di wajah Edna.

"Luna, aku titip, ya." Edna menyerahkan tas yang berisi uang lima puluh juta pada Luna.

"Siap."

Setelahnya dengan agak terburu buru dan perasaan cemas, takut mamanya ada apa apa, Edna mengikuti pegawai hotel itu pergi meninggalkan tempat pesta.

Cuma perasaaannya agak merasa aneh karena lorong hotel yang dilewati sepi, ngga ada orang yang lewat setelah keluar dari dalam lift.

Ini sepertinya lantai teratas dari hotel. Edna semakin kagum dan speechless melihat interior yang sangat luar biasa indah dan megah.

Tapi lagi lagi dia heran. Kenapa untuk menerima telpon harus jauh jauh bahkan sampai ke lantai tertinggi?

Pegawai itu membuka pintu kamar hotel yang ternyata dalamnya sangat luas dan super mewah dalam keadaan terang benderang.

"Silakan nona."

Dengan ragu Edna masuk dan dia terkejut ketika pintu tertutup, padahal dia belum menerima ponselnya.

"Hey...! Ummmpphh..."

Edna berusaha memberontak saat tubuhnya di dekap erat dari belakang dan sebuah sapu tangan berbau menyengat menutup jalan pernafasannya

Baru kali ini Edna merasa sangat takut. Dia menyesali kebodohannya yang ngga minta ditemani Luna.

Tolong...... Mama....., tolong Edna.

Mata Edna terpejam dan tubuhnya terkulai dalam pelukan seseorang.

Satu jam kemudian Edna tersadar. Dia terkejut melihat dirinya sedang terbaring di atas tempat tidur dengan pakaiannya yang sudah ngga melekat lagi di tubuhnya.

"Apa yang sudah terjadi?' gumamnya panik, reflek dia terduduk

"Aahh." Edna menjerit pelan saat merasakan kesakitan di organ intimnya. Dia mengangkat selimut yang menutupi pahanya

Matanya terbelalak. Ada noda merah di pangkal pahanya. Edna menatap dadanya dengan jantung berdebar hebat. Air matanya mengalir begitu saja. Sangat deras. Edna sadar sesuatu yang buruk sudah terjadi padanya.

Dengan tubuh gemetar dan gerakan yang sangat perlahan karena menahan sakit yang amat sangat, Edna mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai. Tidak ada yang robek, hanya sedikit kusut.

Siapa yang .melakukannya?

Siapa?

Bibir Edna bergetar karena tangis yang menyesakkan dadanya.

Perlahan ditatapnya wajahnya di cermin. Tampak sembab karena dibasahi air mata sejak tadi.

Edna pun mencuci mukanya. Dia harus cepat pergi dari sini sebelum orang jahat itu kembali dan melakukannya lagi padanya.

Dengan agak tertatih, Edna berjalan meninggalkan kamar hotel yang super mewah yang sempat dia kagumi. Tulang tulangnya seakan sudah dilolosi. Dia bahkan berhenti berkali kali karena rasa lelah yang amat sangat mendera tubuhnya.

Siapa?

Siapa?

Batinnya terus bertanya tanya. Edna ngga ngerti, kenapa ada orang yang tega berbuat sangat kejam padanya.

Apa kesalahannya. Ataukah orang itu melakukannya secara random? Ngga pilih pilih?

Edna berusaha tegar. Tadi dia sudah cukup lama menangis. Sekarang dia mau pulang. Edna akan berpamitan pada Luna. Dia sudah ngga kuat lagi mengikuti acara pesta ini. Malam ini semua yang sudah dijaganya telah hancur.

*

*

*

"Ma, ini untuk mama," ucap Edna sambil memberikan tas cantik yang berisi uang doorprize yang dia dapatkan.

Tapi mamanya malah menatap Edna dengan seksama dan penuh selidik. Hatinya sejak tadi ngga tenang menunggu kepulangan Edna. Jantungnya terus saja berdebar debar.

"Kamu abis nangis, sayang. Kenapa?"

DEG

Air matanya yang ditahannya saat menemui Luna dan mengantarnya pulang kini tumpah ruah seperti bendungan katulampa yang ngga bisa lagi menampung debit airnya.

Tas berisi uangnya pun jatuh ke lantai saat Edna memeluk mamanya dengan ledakan tangis yang menyayat hati.

Jantung mama Edna makin ngga tenang. Edna bukan anak yang cengeng.

"Apa yang sudah terjadi?" suara Mama Edna sangat panik. Firasatnya mengatakan sesuatu yang buruk sudah terjadi pada anak perempuannya.

Dengan tersendat Edna pun menceritakannya. Mamanya pun ikut menangis mendengarnya.

Musibah yang dialami putrinya sangat berat.

"Aku..... aku ngga tau apa yang terjadi, ma..... hiks hiks.... Saat bangun tubuhku sakit semua.... hiks hiks...... Ada darah di dekat pahaku, ma.... hiks hiks...."

Mama Edna memejamkan matanya. Beliau sudah tau aib besar yang menimpa putri tunggalnya. Hatinya terasa sangat pedih, kenapa ada orang yang sekejam ini. Padahal hanya harga dirilah yang mereka punya untuk bertahan hidup.

Tapi mama Edna berusaha tegar dan kuat. Dia tau putrinya saat ini sedang terguncang dan membutuhkan sandarannya.

Terbayang wajah suaminya yang sudah tiada.

Maaf, tidak bisa menjaga putrimu dengan baik, batinnya getir.

Mungkin mau mampir di tiktok...🥰🙏

Terpopuler

Comments

erinatan

erinatan

masa eriel bisa Setega itu pdhl kan cuma ditolak cintanya😡

2024-05-01

1

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

tega banget tuh Riel,klo hamil gimana??

2024-03-22

1

Diah Anggraini

Diah Anggraini

eriel nih kerjaan nya pasti..

2024-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 Ditolak
2 Aib yang diterima Edna
3 Resah
4 Sikap aneh Eriel
5 Perhatian Eriel
6 Pergi
7 Pengecut
8 Harapan Edna
9 Setelah Tujuh Tahun Berlalu
10 Kelakuan Eriel
11 Melihatnya
12 Terlambat
13 Penuh tanda tanya
14 Penasaran
15 Penyelidikan Eriel
16 Kecurigaan Reno
17 Perasaan aneh
18 Patah hati?
19 Kemarahan Fazza
20 Edna curiga
21 Maaf
22 Di sidang.
23 Dilamar
24 Mencoba memaafkannya
25 Perasaan Eriel
26 Penyesalan Edna
27 Daddy yang menyenangkan
28 Daddy pencemburu
29 Daddy yang perhatian
30 Zayn-Sandra&Audrey-Dirga
31 Dendam mantan
32 Rasa takut Edna
33 Kesabaran Eriel
34 Kemarahan Eleanor
35 Bahaya Part 1
36 Bahaya part 2
37 Bahaya part tiga
38 Masih belum aman
39 Selesai?
40 Masa Tenang
41 Hati yang diingkari
42 Sedikit terbuka
43 Effort laki laki yang jatuh cinta
44 Galau
45 Ketahuan
46 Ikut berbahagia
47 Bermain bersama bocil kembar
48 Harapan
49 Ada di saat yang tepat
50 Keberanian Kaysar
51 Jadi ikutan pusing
52 Pembicaraan yang berputar putar
53 Akhirnya jelas
54 Melamar Umayra
55 Bertemu Fanny
56 Kemarahan Eriel
57 Cerita Fazza lagi
58 Effort laki laki yang jatuh cinta (lagi)
59 DEG DEGAN
60 Keyakinan Rakha dan Eriel
61 Ke gep
62 Perasaan Edna
63 Kutemukan Putriku
64 Pengakuan
65 Satria abdi dan putrinya
66 Akad
67 Pesta nikahan Kaysar
68 Malam yang ditunggu Kaysar
69 Zayn dan Sandra
70 Istilah asing
71 Keputusan Fazza
72 Ditolak??
73 Ngga ditikung
74 Prahara sebelum nikahan Eriel
75 Pemgakuan Eriel
76 Kejutan Fazza
77 Cantik
78 Fazza Ketahuan
79 Masih di pesta Eriel
80 Masih di pesta Eriel part dua
81 Obrolan ibu ibu elit
82 Hal tak terduga di pesta Eriel
83 Meledak sudah
84 Masih shock
85 Masih dibahas
86 Vanda yang bingung
87 Eriel dan usahanya
88 Lamaran Fazza
89 Keributan di pagi hari
90 Konseling gratis
91 Akhirnya (Tamat)
92 Pengumuman novel Fazza
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Ditolak
2
Aib yang diterima Edna
3
Resah
4
Sikap aneh Eriel
5
Perhatian Eriel
6
Pergi
7
Pengecut
8
Harapan Edna
9
Setelah Tujuh Tahun Berlalu
10
Kelakuan Eriel
11
Melihatnya
12
Terlambat
13
Penuh tanda tanya
14
Penasaran
15
Penyelidikan Eriel
16
Kecurigaan Reno
17
Perasaan aneh
18
Patah hati?
19
Kemarahan Fazza
20
Edna curiga
21
Maaf
22
Di sidang.
23
Dilamar
24
Mencoba memaafkannya
25
Perasaan Eriel
26
Penyesalan Edna
27
Daddy yang menyenangkan
28
Daddy pencemburu
29
Daddy yang perhatian
30
Zayn-Sandra&Audrey-Dirga
31
Dendam mantan
32
Rasa takut Edna
33
Kesabaran Eriel
34
Kemarahan Eleanor
35
Bahaya Part 1
36
Bahaya part 2
37
Bahaya part tiga
38
Masih belum aman
39
Selesai?
40
Masa Tenang
41
Hati yang diingkari
42
Sedikit terbuka
43
Effort laki laki yang jatuh cinta
44
Galau
45
Ketahuan
46
Ikut berbahagia
47
Bermain bersama bocil kembar
48
Harapan
49
Ada di saat yang tepat
50
Keberanian Kaysar
51
Jadi ikutan pusing
52
Pembicaraan yang berputar putar
53
Akhirnya jelas
54
Melamar Umayra
55
Bertemu Fanny
56
Kemarahan Eriel
57
Cerita Fazza lagi
58
Effort laki laki yang jatuh cinta (lagi)
59
DEG DEGAN
60
Keyakinan Rakha dan Eriel
61
Ke gep
62
Perasaan Edna
63
Kutemukan Putriku
64
Pengakuan
65
Satria abdi dan putrinya
66
Akad
67
Pesta nikahan Kaysar
68
Malam yang ditunggu Kaysar
69
Zayn dan Sandra
70
Istilah asing
71
Keputusan Fazza
72
Ditolak??
73
Ngga ditikung
74
Prahara sebelum nikahan Eriel
75
Pemgakuan Eriel
76
Kejutan Fazza
77
Cantik
78
Fazza Ketahuan
79
Masih di pesta Eriel
80
Masih di pesta Eriel part dua
81
Obrolan ibu ibu elit
82
Hal tak terduga di pesta Eriel
83
Meledak sudah
84
Masih shock
85
Masih dibahas
86
Vanda yang bingung
87
Eriel dan usahanya
88
Lamaran Fazza
89
Keributan di pagi hari
90
Konseling gratis
91
Akhirnya (Tamat)
92
Pengumuman novel Fazza

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!