Penasaran

Eleanor menatap nanar pil yang diberikan Bara padanya. Setelah melakukannya berulangkali sampai tubuhnya luluh lantak, dengan entengnya laki laki itu memberikan pil pencegah kehamilan padanya.

"Aku masih belum puas menikmatimu," senyum Bara tampak puas setelah mereka saling merapikan pakaian masing masing.

"Kenapa kamu ngga pake pengaman bodoh!" makinya gusar.

"Jangan memakiku!" geram Bara tersinggung.

"Aaargh," jerit Eleanor ketika Bara menjambak kuat rambut indahnya. Kulit kepalanya tertarik tertarik sangat dalam dan itu sangat menyakitkan.

"Panggil aku tuan!" ketusnya kejam dan tarikannya semakin kuat saja karena Eleanor belum mau menurut.

"Ba-baiklah.... Tuan.....Aaarggh.... Lepaskan.... Sakit.... Bara....."

"Tuan Bara."

"I-i-iya.... Tuan Bara."

Bara mendengus puas. Dia pun melepas kasar jambakannya membuat Eleanor terdorong ke arah meja kerja Eriel, tempat mereka berci*n-ta tadi.

Bara melihat beberapa helaian rambut pirang gadis barbie itu dalam genggaman tangannya.

"Itu peringatan kecil buatmu. Jika kau berani meremehkanku lagi, bersiaplah menanti yang lebih menyakitkan dari ini." Hatinya puas saat melihat Eleanor mengangguk penuh ketakutan padanya.

Selama ini gadis itu selalu meremehkannya setiap melihat kehadirannya. Tapi tadi gadis sombong itu sudah ngga bisa lagi membedakan siapa yang menyentuhnya sampai membuatnya gila, ternyata hanyalah asisten bosnya yang selau dia pandang sebelah mata. Dia bahkan melayani Bara sepenuh hati walaupun pada awalnya marah besar.

Jiwa ja-langnya membuat dia lupa kalo Bara yang melakukannya, bukan Eriel. Bahkan dengan ngga tau malunya dia terus memanggil nama laki laki yang selalu dianggap remeh olehnya.

"Kapan pun jika aku menghubungimu, kau harus datang."

Eleanor kembali mengangguk .Dia ingin secepatnya pergi dari sini. Ngga disangka, Bara sangat kejam.

Bara menunjukkan layar ponselnya ke arah wajahnya. Eleanor terkesiap. Bara terus saja menggeser slidenya.

Tidak! Eleanor menutup mulutnya. Itu dirinya pada berbagai posisi dalam keadaan polos.

Pantas saat dia sudah merasa sangat lemah dan kelopak matanya terasa berat untuk dibukanya, dia merasakan beberapa kali kakinya seperti digerak gerakkan. Waktu itu dia hanya menurut saja tanpa mengerti apa maksudnya.

Rupanya Bara mencari posisi yang menantang untuk menjepretnya sebagai alat untuk mengancamnya.

Dasar rendahan!

"Jika kau mangkir, aku akan mengirimkan semua fotomu ini pada semua akun sosial mediamu. Biar fansmu juga bisa menikmatimu," kekeh Bara sambil menyimpan lagi ponselnya.

Jantung Eleanor berdegup kencang. Wajahnya memucat, seolah darahnya sudah menguap semua.

"Telan pil itu sekarang," seru Bara sambil mencengkeram keras rahang wajah Eleanor dan memasukkan pilnya dengan paksa. Dia menuangkan segelas air mineral ke dalam mulut gadis itu hingga tumpah melewati bibirnya sambil menekan dalam kedua pipinya.

"Dalam keadaan begini pun kamu masih sangat cantik, Eleanor," tukas Bara dengan tatapan memuja Kemudian dia pun membersihkan tumpahan air mineral di bibir Eleanor dengan bibirnya. Kemudian melu*m@t penuh n@*fsu pada bibir kelas mewah yang membuatnya jadi candu. Dia beruntung bisa menikmati semuanya yang selama ini selalu dia khayalkan.

Tangannya kembali mere#m@s bagian depan yang menonjol indah itu membuat Eleanor terpancing dan membalas lu#m@tan bibirnya penuh g@irah.

*

*

*

"Jelaskan apa hubunganmu dengan gadis itu," todong Zayn memaksa begitu mereka sudah berada di apartemennya.

Zayn sengaja ngga mengantar Eriel pulang ke perusahaannya. Tadi Zayn sudah meminta pengawalnya untuk mengendarai mobil Eriel ke apartemennya.

Kaysar juga sudah ada di sana, karena dia tadi ikut menyusul mobil yang dikemudikan Zayn.

Eriel masih diam. Dia bingung harus memulai dari mana. Dia ragu untuk mengaku.

"Itu mantanmu?" tuding Kaysar yakin.

"Jadi karena dia, kamu ngga nikah nikah," sambungnya sok tau dengan ekspresi mengejek.

Eriel masih enggan menjawab.

"Mungkin kita bisa bertanya dengan Fazza atau Jef," pancing Zayn tenang.

Kepala Eriel terdongak. Jef, dia ngga takut, tapi kalo Fazza, Eriel masih khawatir. Fazza pasti bisa memasukkannya ke ICU jika tau kejadian yang sebenarnya.

Kaysar dan Zayn tersenyum miring melihat reaksi Eriel. Sudah dipastikan Fazza dan Jef mengenalnya. Jika mereka satu SMA, Nathan, Zoya, Cleora dan tiga csnya juga pasti kenal. Bahkan mungkin juga Fanny.

"Zayn, telpon Fazza," seru Kaysar menakuti.

"Fazza ngga kenal. Yang lain juga. Mereka mungkin pernah lihat." Eriel mencoba sabar, padahal pikirannya dilanda kekalutan mengingat mata merah Edna.

"Dia bukan dari keluarga seperti kita?" tebak Zayn.

"Tapi dia bersama Sandra," sambung Kaysar cepat.

"Dia hanya gadis biasa." Eriel menyandarkan tubuhnya di pinggiran ranjang Zayn. Dia pun heran, setelah bertahun tahun menghilang, gadis itu tiba tiba muncul bersama Sandra

Yang Eriel heran, di waktu pernikahan Felicia dan Gathan yang menghebohkan itu, kenapa Edna ngga ikut bersama Sandra?

Dia harus menghubungi Sandra. Tapi karena ngga kenal baik, Eriel akan bertanya pada daddynya saja.

Sementara itu Zayn dan Kaysar saling pandang. Ngga percaya dengan penjelasan Eriel.

Serius selera Eriel hanya gadis biasa?

Tapi tadi mereka melihat gadis itu lebih dari gadis biasa.

Sebenarnya apa yang terjadi.

"Aku.pulang dulu." Eriel bangkit dari duduknya. Dia harus secepatnya menemukan Edna. Ditampar gadis itu juga ngga apa apa. Asalkan Edna mau menerima pertanggungjawabannya yang sudah terlambat. Mungkin sekarang saatnya untuk berhenti.

Eriel merasa aneh. Keinginan itu muncul begitu saja setelah melihat Edna.

"Fanny bagaimana?" cetus Zayn. Teringat mereka sudah menelantarkan Fanny di loby hotel.

"Emang kenapa? Kami hanya partner just benefit aja," sahutnya tanpa beban. Hari ini dua perempuan dia lepaskan.

Kaysar tertawa mendengarnya. Zayn kembali menggelengkan kepalanya.

Mereka membiarkan Eriel pergi. Dipaksa juga akan sia sia, si tengil itu tetap ngga akan mengatakannya.

"Kita harus menyelidiki Sandra," putus Kaysar setelah Eriel membanting keras pintu apartemen Zayn. Kebiasaan buruknya. Setiap diperingati dia akan ngeles dengan alasan mengecek kualitas pintu. Apakah terbuat dari kayu terbaik atau triplek. Eriel memang si tengil kurang ajar.

"Siapa tadi namanya.... Ed.... Ed apa, ya." Sayangnya Zayn lupa. Kejadian tadi cukup cepat, ditambah lagi dengan kedatangan Fanny.

"Tina, 'kali," tebak Kaysar asal. Dia mendengar seruan Eriel tapi ngga gitu jelas.

Zayn merasa bukan Tina, tapi mirip.

Sialan. Kenapa memorinya ngga langsung menyimpannya saja saat Eriel meneriakkan nama gadis itu.

Baru kali ini dia bisa teledor. Zayn terlalu terkesima dengan sikap di luar nalar Eriel.

*

*

*

Malamnya.Edna tersenyum melihat putra kembarnya sudah tertidur pulas.

Wajah Eriel kembali hadir. Setelah sekian lama terlupakan olehnya.

Rasanya ada yang salah dengan penglihatan dan perasaannya. Garis wajah Eriel yang sekarang kenapa sedikit mirip dengan kedua buah hatinya....?

Ada gelenyar aneh mengetuk hatinya.

Ngga mungkin. Edna ingat karena malam itu saat dia pergi, Eriel masih bersama Fazza dan yang lainnya.

Siapa?

Siapa yang sudah melakukannya?

Edna ngga tau sampai kapan pertanyaan ini akan terjawab.

"Edna?"

Edna cepat mengusap air matanya saat mendengar sapaan Sandra.

"Kamu kenapa sedih? Shakti susah ngga apa apa, kan?" Sandra menatapnya terenyuh.

"Dia selalu membuatku khawatir," gumam Edna sambil tersenyum tipis.

"Namanya juga masih kecil. Besok besok dia ngga akan mengulanginya," tawa Sandra ngga yakin. Shakti suka mencoba hal hal aneh sampai Shaka suka mengamuk memarahi kelakuan mengkhawatirkan adik kembarnya.

Tangannya menarik tangan Edna, mengajaknya keluar dari dalam kamarnya agar si kembar ngga terjaga.

Terpopuler

Comments

westi

westi

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

2024-09-14

1

erinatan

erinatan

pasti sangat sulit Edna selama 7th ini

2024-05-01

3

Diah Anggraini

Diah Anggraini

semoga aja eriel si tengil jadi sadar pas ketemu edna

2024-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 Ditolak
2 Aib yang diterima Edna
3 Resah
4 Sikap aneh Eriel
5 Perhatian Eriel
6 Pergi
7 Pengecut
8 Harapan Edna
9 Setelah Tujuh Tahun Berlalu
10 Kelakuan Eriel
11 Melihatnya
12 Terlambat
13 Penuh tanda tanya
14 Penasaran
15 Penyelidikan Eriel
16 Kecurigaan Reno
17 Perasaan aneh
18 Patah hati?
19 Kemarahan Fazza
20 Edna curiga
21 Maaf
22 Di sidang.
23 Dilamar
24 Mencoba memaafkannya
25 Perasaan Eriel
26 Penyesalan Edna
27 Daddy yang menyenangkan
28 Daddy pencemburu
29 Daddy yang perhatian
30 Zayn-Sandra&Audrey-Dirga
31 Dendam mantan
32 Rasa takut Edna
33 Kesabaran Eriel
34 Kemarahan Eleanor
35 Bahaya Part 1
36 Bahaya part 2
37 Bahaya part tiga
38 Masih belum aman
39 Selesai?
40 Masa Tenang
41 Hati yang diingkari
42 Sedikit terbuka
43 Effort laki laki yang jatuh cinta
44 Galau
45 Ketahuan
46 Ikut berbahagia
47 Bermain bersama bocil kembar
48 Harapan
49 Ada di saat yang tepat
50 Keberanian Kaysar
51 Jadi ikutan pusing
52 Pembicaraan yang berputar putar
53 Akhirnya jelas
54 Melamar Umayra
55 Bertemu Fanny
56 Kemarahan Eriel
57 Cerita Fazza lagi
58 Effort laki laki yang jatuh cinta (lagi)
59 DEG DEGAN
60 Keyakinan Rakha dan Eriel
61 Ke gep
62 Perasaan Edna
63 Kutemukan Putriku
64 Pengakuan
65 Satria abdi dan putrinya
66 Akad
67 Pesta nikahan Kaysar
68 Malam yang ditunggu Kaysar
69 Zayn dan Sandra
70 Istilah asing
71 Keputusan Fazza
72 Ditolak??
73 Ngga ditikung
74 Prahara sebelum nikahan Eriel
75 Pemgakuan Eriel
76 Kejutan Fazza
77 Cantik
78 Fazza Ketahuan
79 Masih di pesta Eriel
80 Masih di pesta Eriel part dua
81 Obrolan ibu ibu elit
82 Hal tak terduga di pesta Eriel
83 Meledak sudah
84 Masih shock
85 Masih dibahas
86 Vanda yang bingung
87 Eriel dan usahanya
88 Lamaran Fazza
89 Keributan di pagi hari
90 Konseling gratis
91 Akhirnya (Tamat)
92 Pengumuman novel Fazza
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Ditolak
2
Aib yang diterima Edna
3
Resah
4
Sikap aneh Eriel
5
Perhatian Eriel
6
Pergi
7
Pengecut
8
Harapan Edna
9
Setelah Tujuh Tahun Berlalu
10
Kelakuan Eriel
11
Melihatnya
12
Terlambat
13
Penuh tanda tanya
14
Penasaran
15
Penyelidikan Eriel
16
Kecurigaan Reno
17
Perasaan aneh
18
Patah hati?
19
Kemarahan Fazza
20
Edna curiga
21
Maaf
22
Di sidang.
23
Dilamar
24
Mencoba memaafkannya
25
Perasaan Eriel
26
Penyesalan Edna
27
Daddy yang menyenangkan
28
Daddy pencemburu
29
Daddy yang perhatian
30
Zayn-Sandra&Audrey-Dirga
31
Dendam mantan
32
Rasa takut Edna
33
Kesabaran Eriel
34
Kemarahan Eleanor
35
Bahaya Part 1
36
Bahaya part 2
37
Bahaya part tiga
38
Masih belum aman
39
Selesai?
40
Masa Tenang
41
Hati yang diingkari
42
Sedikit terbuka
43
Effort laki laki yang jatuh cinta
44
Galau
45
Ketahuan
46
Ikut berbahagia
47
Bermain bersama bocil kembar
48
Harapan
49
Ada di saat yang tepat
50
Keberanian Kaysar
51
Jadi ikutan pusing
52
Pembicaraan yang berputar putar
53
Akhirnya jelas
54
Melamar Umayra
55
Bertemu Fanny
56
Kemarahan Eriel
57
Cerita Fazza lagi
58
Effort laki laki yang jatuh cinta (lagi)
59
DEG DEGAN
60
Keyakinan Rakha dan Eriel
61
Ke gep
62
Perasaan Edna
63
Kutemukan Putriku
64
Pengakuan
65
Satria abdi dan putrinya
66
Akad
67
Pesta nikahan Kaysar
68
Malam yang ditunggu Kaysar
69
Zayn dan Sandra
70
Istilah asing
71
Keputusan Fazza
72
Ditolak??
73
Ngga ditikung
74
Prahara sebelum nikahan Eriel
75
Pemgakuan Eriel
76
Kejutan Fazza
77
Cantik
78
Fazza Ketahuan
79
Masih di pesta Eriel
80
Masih di pesta Eriel part dua
81
Obrolan ibu ibu elit
82
Hal tak terduga di pesta Eriel
83
Meledak sudah
84
Masih shock
85
Masih dibahas
86
Vanda yang bingung
87
Eriel dan usahanya
88
Lamaran Fazza
89
Keributan di pagi hari
90
Konseling gratis
91
Akhirnya (Tamat)
92
Pengumuman novel Fazza

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!