Pengecut

Eriel bolak balik melihat bangku kosong tempat duduk Edna. Konsentrasinya hilang begitu saja karena hari ini cewe itu ngga datang lagi ke sekolah

Kenapa dia betah membolos? Apa sakitnya parah?

Eriel jadi menyesal karena tadi malam membatalkan niatnya untuk datang menengok Edna. Padahal dia sudah menyiapkan alasan yang paling menyebalkan jika nanti bertamu di rumahnya.

Gara gara Nathan, Jeff dan Fazza yang datang mendadak membuatnya terpaksa bersama mereka dam melupakan keinginannya.

Ketika beli istirahat berdentang, Eriel sudah ngga sabar untuk menemui Luna yang masih duduk di bangkunya dengan masih memainkan ponselnya.

"Si Edna ngga masuk lagi?"

Luna terdongak saking kagetnya. Dia yang sedang kalut terkejut mendengar suara Eriel yang menegurnya.

Nggak pernah! Eriel ngga pernah menegur satu pun teman sekelasnya kecuali gengnya saja!

Makanya dia sangat terkejut dan jujur dalam hatinya merasa istimewa. Segitunya, ya, rasanya ditegur orang populer, batinnya merutuk.

Eriel menaikkan satu alisnya.

"Eh, I-iya. Edna ngga masuk lagi." Sumpah, salahkan jantungnya yang mau copot saat ini saking cepatnya berdegup.

"Dia ngga ke rumah sakit?" Kalo bukan karena Edna, dia ngga akan sembarangan menegur perempuan. Yang Eriel kesalkan kenapa mereka ngga bisa bersikap biasa saja saat berbicara dengannya.

"Eng-enggak tau. Nih... nomernya ngga bi-bisa dihubungi," jawab Luna tergagap.

"Oooh." Eriel berbalik pergi.

Aneh kalo teman dekat cewe itu sampai ngga tau.

Apa sakitnya sedemkian parah sampai ngga bisa menghubungi siapa pun. Memangnya dia tinggal sendiri! Eriel mencak mencak dalam hati. Harinya sangat buruk. Begitu juga moodnya.

Luna menatap kecewa karena Eriel langsung pergi. Kirain cowo populer itu akan mengajaknya ngobrol dalam waktu lama.

Tapi sekelumit senyum muncul di bibirnya. Walau hanya sangat sebentar tapi Luna sudah menjadi sangat beruntung sekali. Walau ngga seberuntung Edna yang sampai digendong cowo itu.

Eh. Luna tersadar. Kembali menatap sedih dan bingung memaknai pesan yang dikirim sahabatnya itu.

Kita real besty selamanya, ya.

Pesan dari Edna tadi malam berulang kali dia baca. Sayangnya dia sudah tidur jadi ngga sempat membalasnya. Saat dia membalas tadi pagi, pesan itu hanya tercentang satu saja. Sampai sekarang. Gimana Luna ngga khawatir.

Eriel tau nomernya Edna. Karena ada di grup kelas walaupun dia ngga menyimpannya secara khusus. Tapi hampir tiap malam dia pandangi nomer itu.

Dari sebelum ditolak sampai sekarang. Dia ngga pernah mengirim chat apa pun. Cewe itu juga malas berkomentar di grup. Hanya sesekali dia online.

Karena Edna juga Eriel ngga mematikan fitur onlinenya. Dia tahan berjam jam memandangi kontak itu. Dan di saat kontak Edna lagi online. Bibirnya akan mengembangkan senyum.

Dia memang sudah gila. Dia menyukai cewe yang ngga menyukainya. Bahkan dia sudah membalasnya dengan menodainya.

Mungkin kalo Fazza tau kelakuan bejatnya di hotelnya malam itu, pasti dia sudah diamuk. Apalagi itu adalah hari bersejarahnya.

Eriel akui dia memang pengecut. Harusnya dia mengaku saja. Sekarang dia malah kelimpungan mencarinya.

Nathan, Jef dan Fazza saling tatap saat melihat kemunculan Eriel di lorong kelas. Tampangnya ngga setengil biasanya.

"Kenapa? Pusing lagi?" Jeff menatap penuh selidik.

"Ya udah, kita temani ke ruang klinik," canda Fazza membuat mereka tergelak. Tapi Eriel hanya tersenyum miring.

Inilah susahnya kalo cosplay jadi pengecut. Mau minta bantuan jadinya susah, kan, karena takut ketahuan bejatnya.

*

*

*

Edna dan mamanya mengontrak di rumah yang jauh lebih kecil dari rumah mereka dulu, tapi harganya malah lebih mahal. Untuk berjaga jaga agar ngga rugi kalo diusir pemiliknya, mama Edna membayarnya perbulan saja.

Edna ngga jadi menjual ponselnya. Hadiah uang doorprize ulang tahun Fazza masih lebih dari cukup. Juga hadiah dari Eriel. Sebuah kalung dengan liontin hati.

Edna cuma sebentar saja merasa terpesonanya. Karena dia tau semua temannya juga mendapat hadiah yang sama dari Eriel.

Edna hanya mengganti kartu simnya saja. Dia mereboot ulang ponselnya dengan mode pabric. Kemudian memasukkan email yang baru.

Dia melakukannya untuk mempromosikan usaha jahitan mamanya. Mereka ngga punya pelanggan di sini. Karena mereka orang baru. Edna menggantung banner mereka yang dulu, di depan jendela rumah. Namanya juga usaha. Kalo ngga dipromosi begitu, ngga akan ada orang yang tau kalo mama Edna menerima upah jahitan.

Pagi ini setelah beberes rumah, Edna dan mamanya pergi ke pasar yang ngga jauh dari rumah yang mereka tinggali.

"Mama mau masakin kamu sup bola bola udang. Agar cucu mama jadi anak yang pintar."

Edna terdiam. Dia menatap perutnya. Haruskan dia bahagia dengan kehamilan ini?

Mamanya mengusap lembut lengannya.

"Bayi itu ngga salah apa apa. Kita harus merawatnya dengan penuh kasih sayang."

Edna hanya mengangguk tanpa berkata apa apa lagi.

Belanjaan mereka sudah cukup komplit. Mamanya menggandeng tangan putrinya yang jadi lebih pendiam sejak mereka meninggalkan rumah lama mereka. Untunglah sekarang mual dan muntah Edna sudah ngga separah waktu mereka belum pindah.

Sesekali Edna tersrnyum karena lawakan mamanya. Tapi mereka berdua terkejut melihat mobil yang mendadak mendekati mereka dengan kecepatan tinggi.

Orang orang berteriak memperingatkan Edna dan mamanya yang akan menjadi sasaran tabrakan mobil yang sepertinya mengalami rem blong.

Dan...

BRUG BRAK BRAK

"Aahhh....."

"Aahhh....."

Edna memegang perutnya yang terasa sakit akibat didorong ke pinggir. Untungnya dia ngga sampai jatuh karena ada beberapa orang yang menahan tubuhnya. Dia merasa mamanya tadi yang sudah mendorongnya.

Edna merasa dunianya runtuh ketika melihat kondisi mamanya sudah terkapar berlumuran darah. Tak jauh dari tempatnya berada.

"MAMAAAAA!!!!!" serunya histeris.

Dengan menahan sakit di perutnya, Edna melangkah tertatih mendekati sosok mamanya. Sementara mobil yang menabraknya berhenti setelah menabrak tiang listrik.

Orang orang berteriak pada ibu parih baya pemilik mobil yang barusan keluar bersama suaminya. Meminta pertanggungjawaban untuk korban yang terluka parah.

"Tolong! Tolong mama saya....." Tangis Edna sangat menyayat hati.

"Tenang, dek. Tenang....." hibur beberapa ibu ibu yang mendekat. Panik dan prihatin.

"Sebentar. Saya telpon ambulance dulu," seru laki laki paruh baya yang keluar dari mobil. Sementara wanita paruh baya yang bersamanya berdiri kaku sambil menutup mulutnya. Menatap ngga percaya pada korban yang sudah ditabrak mobilnya.

Edna ngga memikirkan lagi rasa sakit di perutnya. Diletakkannya kepala mamanya di pangkuannya sambil menangis.

"Mamaaa.... Bertahanlah..... Demi Edna......." Edna dilanda rasa takut yang amat sangat. Dia takut kehilangan mamanya. Selama imi dia hanya bersama mamanya saja. Dia ngga punya kerabat yang lainnya. Apalagi ini adalah kota yang baru saja dia datangi ini. Dia ngga mengenal siapa pun.

Terpopuler

Comments

Lia Kiftia Usman

Lia Kiftia Usman

😭😭😭 sediiih ... tau kebayang ada di posisi edna..

2024-05-26

2

erinatan

erinatan

othor kok jahat banget sih...kasih cobaan terus terusan😭😭😭

2024-05-01

3

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

kdg2 gak ngerti org kek gini, gak pnh negor temen sekelasnya satu pun ... omg

2024-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Ditolak
2 Aib yang diterima Edna
3 Resah
4 Sikap aneh Eriel
5 Perhatian Eriel
6 Pergi
7 Pengecut
8 Harapan Edna
9 Setelah Tujuh Tahun Berlalu
10 Kelakuan Eriel
11 Melihatnya
12 Terlambat
13 Penuh tanda tanya
14 Penasaran
15 Penyelidikan Eriel
16 Kecurigaan Reno
17 Perasaan aneh
18 Patah hati?
19 Kemarahan Fazza
20 Edna curiga
21 Maaf
22 Di sidang.
23 Dilamar
24 Mencoba memaafkannya
25 Perasaan Eriel
26 Penyesalan Edna
27 Daddy yang menyenangkan
28 Daddy pencemburu
29 Daddy yang perhatian
30 Zayn-Sandra&Audrey-Dirga
31 Dendam mantan
32 Rasa takut Edna
33 Kesabaran Eriel
34 Kemarahan Eleanor
35 Bahaya Part 1
36 Bahaya part 2
37 Bahaya part tiga
38 Masih belum aman
39 Selesai?
40 Masa Tenang
41 Hati yang diingkari
42 Sedikit terbuka
43 Effort laki laki yang jatuh cinta
44 Galau
45 Ketahuan
46 Ikut berbahagia
47 Bermain bersama bocil kembar
48 Harapan
49 Ada di saat yang tepat
50 Keberanian Kaysar
51 Jadi ikutan pusing
52 Pembicaraan yang berputar putar
53 Akhirnya jelas
54 Melamar Umayra
55 Bertemu Fanny
56 Kemarahan Eriel
57 Cerita Fazza lagi
58 Effort laki laki yang jatuh cinta (lagi)
59 DEG DEGAN
60 Keyakinan Rakha dan Eriel
61 Ke gep
62 Perasaan Edna
63 Kutemukan Putriku
64 Pengakuan
65 Satria abdi dan putrinya
66 Akad
67 Pesta nikahan Kaysar
68 Malam yang ditunggu Kaysar
69 Zayn dan Sandra
70 Istilah asing
71 Keputusan Fazza
72 Ditolak??
73 Ngga ditikung
74 Prahara sebelum nikahan Eriel
75 Pemgakuan Eriel
76 Kejutan Fazza
77 Cantik
78 Fazza Ketahuan
79 Masih di pesta Eriel
80 Masih di pesta Eriel part dua
81 Obrolan ibu ibu elit
82 Hal tak terduga di pesta Eriel
83 Meledak sudah
84 Masih shock
85 Masih dibahas
86 Vanda yang bingung
87 Eriel dan usahanya
88 Lamaran Fazza
89 Keributan di pagi hari
90 Konseling gratis
91 Akhirnya (Tamat)
92 Pengumuman novel Fazza
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Ditolak
2
Aib yang diterima Edna
3
Resah
4
Sikap aneh Eriel
5
Perhatian Eriel
6
Pergi
7
Pengecut
8
Harapan Edna
9
Setelah Tujuh Tahun Berlalu
10
Kelakuan Eriel
11
Melihatnya
12
Terlambat
13
Penuh tanda tanya
14
Penasaran
15
Penyelidikan Eriel
16
Kecurigaan Reno
17
Perasaan aneh
18
Patah hati?
19
Kemarahan Fazza
20
Edna curiga
21
Maaf
22
Di sidang.
23
Dilamar
24
Mencoba memaafkannya
25
Perasaan Eriel
26
Penyesalan Edna
27
Daddy yang menyenangkan
28
Daddy pencemburu
29
Daddy yang perhatian
30
Zayn-Sandra&Audrey-Dirga
31
Dendam mantan
32
Rasa takut Edna
33
Kesabaran Eriel
34
Kemarahan Eleanor
35
Bahaya Part 1
36
Bahaya part 2
37
Bahaya part tiga
38
Masih belum aman
39
Selesai?
40
Masa Tenang
41
Hati yang diingkari
42
Sedikit terbuka
43
Effort laki laki yang jatuh cinta
44
Galau
45
Ketahuan
46
Ikut berbahagia
47
Bermain bersama bocil kembar
48
Harapan
49
Ada di saat yang tepat
50
Keberanian Kaysar
51
Jadi ikutan pusing
52
Pembicaraan yang berputar putar
53
Akhirnya jelas
54
Melamar Umayra
55
Bertemu Fanny
56
Kemarahan Eriel
57
Cerita Fazza lagi
58
Effort laki laki yang jatuh cinta (lagi)
59
DEG DEGAN
60
Keyakinan Rakha dan Eriel
61
Ke gep
62
Perasaan Edna
63
Kutemukan Putriku
64
Pengakuan
65
Satria abdi dan putrinya
66
Akad
67
Pesta nikahan Kaysar
68
Malam yang ditunggu Kaysar
69
Zayn dan Sandra
70
Istilah asing
71
Keputusan Fazza
72
Ditolak??
73
Ngga ditikung
74
Prahara sebelum nikahan Eriel
75
Pemgakuan Eriel
76
Kejutan Fazza
77
Cantik
78
Fazza Ketahuan
79
Masih di pesta Eriel
80
Masih di pesta Eriel part dua
81
Obrolan ibu ibu elit
82
Hal tak terduga di pesta Eriel
83
Meledak sudah
84
Masih shock
85
Masih dibahas
86
Vanda yang bingung
87
Eriel dan usahanya
88
Lamaran Fazza
89
Keributan di pagi hari
90
Konseling gratis
91
Akhirnya (Tamat)
92
Pengumuman novel Fazza

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!