Terluka

 

Pagi itu Nala mendapatkan telfon dari Alga yang menyuruh nya segera pulang. Nala jadi bingung harus pulang atau tidak karna luka luka sayatan di lengan nya belum sembuh dan lebam di sudut bibir nya juga belum menghilang. Tidak mungkin dia pulang dengan keadaan seperti ini Alga pasti akan bertanya tanya padanya.

"Apa yang harus Nala lakukan Aluna?" panik Nala.

"Gua juga nggak tau. Otak gua mati rasa sekarang," jawab Aluna.

Nala melirik ke arah Santi yang sekarang masih tidur dia juga tidak tahu kalau Nala sudah menikah. Meminta pendapat Santi hanya akan membuat Nala harus menjelaskan banyak hal pada gadis itu.

"Mendingan lo pulang aja sih. Bilang aja lo terlibat masalah dikit sama preman depan gang," saran Aluna.

"Tidak ada alasan lain Aluna?" tanya Nala ragu dengan alasan itu.

"Nggak. Pakai aja alasan itu bilang aja pas pulang sekolah lo sama gua di keroyok sama mereka," ucap Aluna dengan nada santai dia saat ini juga tampak kebingungan cari alasan lain hanya itu bisa dia berikan saat ini.

Namun di saat itu datang seseorang yang mengejutkan mereka semua. Siapa lagi kalau bukan jino yang datang dengan tampang merasa bersalah.

"Seharus nya gua nggak kasih tugas ini sama kalian. Maaf," ucap Jino menunduk minta maaf dia sudah membuat rekan nya hampir berkunjung ke neraka.

"Telat. Tapi ya udahlah semua sudah terjadi nggak bisa di ulang lagi," jawab Aluna pasrah dia juga sedang tidak mood berdebat dengan Jino.

"Maaf ya. Untuk sementara kalian semua berhenti kerja saja biar gua yang atur semua nya," ucap Jino.

"Baguslah. Memang seharus nya kita dapat cuti kerja," ucap Aluna cetus.

"Bagaimana dengan keadaan Kelvin? Gua dengar dia terluka parah," tanya Jino.

"Kedua kaki nya mengalami luka parah karena tembakan senjata api. Dia nggak bisa jalan dalam waktu yang lama sampai luka tembakan nya sembuh," jawab Aluna yang juga merasa sedih mendengar hal itu.

Hari Kelvin akan hancur sepertinya karna keadaan nya sekarang tidak memungkinkan dia bisa menjalankan kehidupan nya seperti biasa nya. Dia akan bergantungan dengan kursi roda sampai dia sembuh total. Aluna dapat merasakan betapa hancur nya jadi Kelvin kehilangan sesuatu yang berharga untuk diri nya.

Kelvin juga sudah tidak memiliki orang tua dan keluarga. Dia tinggal seorang diri, dia ikut kerja dengan Aluna karna membutuhkan banyak yang demi biayain hidup nya sendiri dan membayar hutang orang tua nya yang sangat banyak.

"Gua bakal kasih apapun yang kalian butuhkan. Kalian semua bisa berhenti kerja sampai kapanpun kalian mau," ucap Jino.

"Bagaimana dengan ketua gangster itu? Dia sudah tau kami mau membunuh nya, dia pasti akan mencari kami sampai ke ujung dunia," ucap Aluna.

"Tenang saja gua bakal urus semua nya. Kalian jangan pikirkan itu," ujar Jino kemudian di tutup dengan senyuman tipis.

"Gua pergi dulu. Selamat beristirahat!" ujar Jino segera melangkah pergi dari sana dia akan sibuk mulai saat ini.

Nala dan Aluna menghela nafas panjang. Kini Jino akan sibuk dengan semua masalah ini dan mereka harus beristirahat agar dapat segara pulih. Kelvin juga pasti butuh waktu lama sampai dia sembuh total.

"Nala. Nikmati hari hari lo mulai sekarang, lupakan masalah hari ini," ucap Aluna di tutup senyuman tipis.

"Aluna juga."

.........

Malam itu Nala pulang ke mansion dia segera di sambut dengan Kita yang terlihat sangat khawatir dengan nya karna tidak segera pulang. Padahal dia hanya pergi seharian saja tapi pelayan itu sudah khawatir seperti gadis itu akan pergi lama.

"Nyonya baik-baik saja kan? Ini kenapa ada lebam?" tanya Mita khawatir.

"Nala jatuh dari sepeda kemarin karna balapan dengan Aluna," jawab Nala berbohong, dia mendapatkan alasan yang lebih aman dari pada sti Aluna.

"Nyonya harus lebih hati hati kalau balapan sepeda jangan sampai jatuh kayak gini lagi," tegur Mita.

"Sudah di obati?"

"Sudah. Nala mau ke kamar dulu mau bobok ngantuk," ucap Nala.

Nala pun segera pergi ke kamar nya dengan di antar oleh Mita karna dia masih tidak ingat jalan ke kamar nya sendiri, setelah sampai kamar dia segera menjatuhkan tubuh nya ke atas kasur, dia mulai memejamkan matanya dia merasa sangat ngantuk dan lelah.

Disaat itu Nala segera tertidur tanpa dia sadari.

........

Di sebuah jalan sepi di malam hari terlihat seorang gadis terbaring tidak sadarkan diri di tepi jalan, pakaian nya terlihat kotor dengan wajah pucat pasih, sebuah mobil berhenti tepat di samping nya, kemudian seseorang keluar dari mobil menghampiri tubuh nya.

Perlahan gadis itu membuka matanya, samar samar dia melihat wajah seorang pria yang terus menyuruh nya bangun, namun karna kepala nya sangat sakit dia tidak sanggup bangun sama sekali dan menggerakkan tubuh nya.

"Bertahan lah saya akan membawa mu ke rumah sakit," ucap seorang pria yang tidak dikenali wajahnya nya.

'Tolong Nala!'

TOLONG NALA TAKUT!!!

.....

AAAAAARGHH!!!

Nala terbangun dari tidur nya sambil berteriak kencang karna mimpi itu, sebuah mimpi yang sudah beberapa kali muncul, mimpi itu adalah sebuah ingatan disaat Nala dulu mengalami kecelakaan dan ada seseorang yang menyelamatkan nya di saat dia hampir saja mati.

Nala di tabrak oleh sebuah mobil saat dia sedang berjalan entah kemana dia tidak punya tujuan karna dia sudah di usir dari rumah tante nya, tidak ada yang mau merawat nya sama sekali dan saat itu dia pun menjadi seorang gelandangan.

Setelah sembuh dari kecelakaan itu Nala tidak ingat siapa yang menolong nya, orang itu juga yang membayar biaya pengobatan Nala selama dia di rumah sakit, setelah keluar dari rumah sakit dia kembali jadi gelandangan lalu dia bertemu dengan Aluna.

"Mimpi itu datang lagi," ujar Nala kaget dia masih teringat kenangan buruk itu, di malam gelap itu dia sangat ketakutan dan kelaparan namun tidak ada yang peduli dengan nya.

"Sudah bangun?"

"Kak Alga!"

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!