Perjanjian

Mobil itu memasuki sebuah halaman luas, yang di jaga oleh banyak satpam di dalam maupun di luar gerbang.

Nala sangat kagum melihat mansion megah itu dia berharap dia bisa membeli mansion megah itu, namun sayang nya dia harus banyak menabung untuk masa depan nya dia tidak boleh boros, Rumah yang dia tinggalin dengan Aluna sudah cukup bagus bagi nya.

Namun disaat itu Nala penasaran kenapa dia di bawah ke mansion mewah itu, dia juga yakin mansion mewah itu bukan milik tante dan om nya, karna mereka bukan keluarga kaya raya dan rumah mereka juga biasa saja.

"Turun."

Nala pun segera keluar dari mobil bersama tante dan Om nya, mereka semua berjalan memasuki mansion itu Nala merasa sangat gugup, dia juga memakan banyak permen lolipop untuk menangkan diri nya.

Di dalam mansion mewah itu terdapat banyak pelayan yang menyambut mereka, bahkan terlihat suasana dalam mansion itu sangat megah dan mewah, semua barang yang ada disana pasti sangat mahal.

Kini mereka tiba di sebuah ruangan disana terdapat seorang pria paruh baya dengan seorang wanita muda berusia sekitar 27 tahun, wanita itu seperti anak nya namun Nala yakin wanita itu bukan anak pria itu melainkan istri nya karna mereka memakai cincin yang sama untuk pasangan suami istri.

"Selamat datang pak Dimas. Bu Ayumi," sapa pria paruh baya itu dengan sangat ramah.

"Terima kasih sudah mengundang kami kemari," balas pria bernama Pak Dimas.

"Kami sudah datang kesini membawa anak nya," ucap Ayumi sambil menunjuk ke arah Nala yang kebingungan sendiri.

"Wah kamu cantik sekali," puji wanita muda itu dengan senyuman ramah nya namun sepertinya dia sedang berpura pura bagi Nala.

"Saya Maya nama kamu siapa?" tanya wanita bernama Maya tersebut pada Nala.

"Nala."

"Nama yang bagus. Silakan duduk," ujar Maya ramah.

Nala pun duduk di salah satu sofa, om dan tante nya terlihat sangat bahagia sedangkan Nala yang melihat hal itu merasa curiga dan kebingungan dengan semua ini dia tidak tahu apa rencana mereka padanya.

"Nala perkenalkan nama saya Hendra, saya adalah sahabat papa kamu," ucap pria paruh bayah yang duduk bersama dengan Maya dia adalah Hendra Atmaja.

Hendra Atmaja seorang Pebisnis kaya raya, dia memiliki banyak perusahaan di mana mana dan dia juga memiliki seorang putra yang sama sukses nya dengan dia, Nala hanya tahu hal itu karna dia dengar dari berita di TV dan di internet ada tentang keluarga Atmaja.

"Om sahabat papa?" kaget Nala yang baru tahu.

"Iya saya sahabat papa mu. Papa mu dan saya dulu adalah rekam bisnis, kami juga membuat sebuah perjanjian saat kamu berusia 18 tahun kamu akan menikah dengan putra ׅׅsaya," ucap Hendra mengejutkan Nala seketika karna dia tidak tahu mengenai hal itu sama sekali.

"Om Hendra bohong ya?" tanya Nala memastikan.

"Tidak. Saya jujur saya dan papa mu sudah membuat perjanjian itu sebelum papa mu meninggal. Dan sekarang saya mau menepati janji saya," ucap Hendra dengan bijak dan ramah dia juga terlihat sangat jujur tidak berbohong sama sekali dengan Nala.

Nala yang mendengar itu pasti nya terdiam kebingungan, dia masih sekolah dan sekarang dia di minta untuk menikah dengan anak Hendra, karna sebuah perjanjian antara pak Hendra dengan papa nya dulu.

"Tapi Nala masih sekolah. Nala tidak mau menikah," ucap Nala menolak dengan nada halus dia tidak mau menikah di usia muda dia belum siap jadi istri.

"Tenang saja semua akan baik baik saja Nala. Ini demi kebaikan Nala agar Nala bisa hidup bahagia, dia akan menjaga Nala dengan baik," ucap Hendra meyakinkan Nala.

Hendra tahu jika Nala tinggal seorang diri dia yakin Nala pasti sangat menderita hidup seorang diri, jadi dia akan menikahkan gadis manis itu dengan putra nya sesuai dengan perjanjian yang dia buat dengan sahabat nya dulu, dia juga kasihan melihat Nala hidup sendiri karna tidak ada pihak keluarga yang mau merawat nya.

"Nala pasti berat hidup sendiri. Dengan ada nya dia. Nala tidak perlu kerja keras lagi untuk membiayai kehidupan Nala," ucap Hendra meyakinkan kembali Nala.

"Bisa kasih Nala waktu?" tanya Nala memohon dia harus memikirkan hal ini baik baik.

"Boleh. Saya tunggu sampai nanti pagi, Nala boleh bebas menentukan pilihan Nala," ucap Hendra ramah.

"Terima kasih."

"Kenapa kamu tidak terima saja Nala? Hidup kamu akan jauh lebih enak nak," ujar Ayumi dengan melirik sinis sekilas ke arah Nala.

Nala hanya diam saja dia butuh waktu untuk memikirkan hal itu dia tidak mau mengambil keputusan dulu, tapi kalau dia menolak akan ada seseorang yang hidup menderita karna diri nya.

........

Saat ini Nala sedang duduk di bawah pohon dia sedang merenungkan keputusan nya, dia ingin sekali menolak pernikahan ini namun kalau dia tolak kakak pertama nya yang di asuh tante Ayumi dan Om Dimas akan terancam berhenti kuliah.

Ayumi dan Dimas dalam masalah keuangan besar mereka tidak sanggup lagi membiayai kuliah kakak pertama Nala, yang bernama Miko putra Endra, kerap di sapa Miko, dia berusia 22 tahun.

"Uang Nala banyak. Nala bisa kasih semua uang Nala buat biaya kuliah kak Miko. Jadi Nala tidak perlu nikah sama anak pak Hendra," monolog Nala.

"Tapi kalau semua uang Nala kasih ke kak Miko. Nala tidak punya uang dong? Nanti Aluna marah kalau tabungan Nala kosong," ujar Nala bingung lagi dia kembali menghembuskan nafas kesal dengan memanyunkan bibir mungil nya.

Nala bingung sendiri dia mau segera pulang dan bertanya pada Aluna tentang pendapat nya.

Dia yakin Aluna bisa membantu nya namun sayang nya sekarang om dan tante nya sedang sibuk berbincang dengan pak Hendra dan bu Maya.

Saat itu seorang pria dengan pakaian berjas rapi berjalan ke hadapan gadis manis itu, saat Nala melihat wajah nya dia kagum dengan ketampanan pria itu, umur nya lebih tua dari Nala, namun wajah nya dia masih seperti anak sma seumuran dengan Nala.

"Kamu siapa?" tanya Nala masih melihat wajah tampan pria itu dengan tatapan polos nya.

Pria itu duduk di bangku taman  di bawah pohon itu yang letak nya tidak jauh dari posisi Nala duduk.

"Nama mu Nala?" tanya dia balik dengan nada dingin.

"Iya," jawab Nala polos sambil sesekali mengusap hidung nya yang agak gatal, kalau hidung nya gatal itu tanda nya dia sedang gugup namun dia tidak ekspresi kan.

"Saya calon suami kamu."

"Ha? Suami?"

........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!