Saat itu terlihat Aluna sedang tiduran di lantai, bukan tidur di lantai tapi dia pingsan karna Nala bilang dia mau di nikahkan dengan anak sahabat Papa nya. Hal itu adalah sebuah perjanjian yang di buat Papa nya saat masih hidup.
Nala sedari tadi duduk di samping Aluna sambil mengipasi Aluna agar segara bangun. Namun sepertinya Aluna malah keenakan tidur tidak bangun bangun.
"Aluna! Bangun! Nala mau bicara sama Aluna!" pekik Nala di telinga Aluna namun tidak ada jawaban dari Aluna.
Nala menepuk pipi Aluna beberapa kali agar gadis itu cepat bangun.
Puk!
Puk!
Plak!
"NIKAH??"
Aluna bangun dan berkata itu dengan lantang. Dia bangun setelah mendapatkan satu tamparan dari Nala. Nala tidak sengaja melakukan hal itu dia reflek tadi untung saja Aluna tidak sadar kalau Nala menampar nya.
"Iya. Tolong bantu Nala. Nala bingung mau nikah atau tidak? Kalau tidak menikah dengan dia nanti mereka akan hidup susah," ucap Nala kebingungan dia merasa bersalah kalau menolak pernikahan itu juga karna itu ada sebuah janji yang di buat Papa nya.
"Gua nggak bisa mikir Nala. Otak gua berhenti bekerja," jawab Aluna yang juga ikut pusing.
"Aluna!!!" rengek Nala.
"Gua terserah lo aja sih. Tapi lo harus siap terima semua resiko jadi seorang istri orang kaya, dan jangan biarkan dia tahu pekerjaan lo," saran Aluna yang bisa dia berikan pada sahabat nya itu.
"Menikah dengan dia nggak buruk juga kan? Lo juga nggak perlu kerja keras lagi," ujar Aluna.
"Tapi Nala kan masih sekolah," saut Nala.
"Nggak masalah itu mah. Dia juga nggak keberatan kan, semisal lo nggak mau ada yang tau lo udah nikah rahasiakan aja," ucap Aluna memberikan saran sebisa nya saja dia juga tidak berharap Nala terus bekerja kotor seperti dia.
"Terus kalau Nala nikah sama dia. Nala akan tinggal sama dia. Nanti Aluna gimana?" Nala tidak tega juga meninggalkan sahabatnya yang selama ini sudah tinggal bersama dia dari tidak punya rumah sampai sekarang bisa hidup enak.
"Lo nggak usah mikirin gua. Gua bisa jaga diri kok, kalau gua butuh bantuan lo, gua pasti bakal hubungi lo, kita juga kan masih satu sekolah jadi kita bisa ketemu terus di sekolah," jawab Aluna di tutup senyuman ramah nya.
"Benar juga," guman Nala.
"Tapi Nala tidak siap pergi dari sini, Nala masih mau tinggal disini," ujar Nala dengan wajah sendu dia akan menangis sebenar lagi.
"Pintu rumah ini terbuka lebar. Kapanpun lo mau kesini," ucap Aluna kemudian menarik sahabat nya kedalam pelukan nya.
"Gua harap dia bisa bahagiakan lo, gua nggak akan tinggal diam kalau dia menyakiti lo," ucap Aluna tenang sambil menepuk bahu Nala.
"Makasih Aluna sudah menjadi sahabat baik Nala. Nala janji tidak akan melupakan semua kenangan kita...huwaaaaa!" ucap Nala yang mulai nangis.
"Iya. Udah jangan nangis nanti gua ikutin nangis asu," seru Aluna yang sudah tidak tahan air mata juga dia mau nangis sekarang.
"HUAAAAA NALA!!!"
"ALUNA KOK NANGIS??!!"
........
Flashback......
Pria itu menatap Nala dengan tatapan datar. Nala yang di lihat seperti itu merasa tidak nyaman karna pasti pria itu sedang melihat penampilan nya yang seperti anak tk.
"Kamu masih sekolah?"
"Iya. Nala udah sma bukan anak tk," saut Nala pede karna dia lelah di olok olok anak tk sama teman sekolah nya.
"Saya tidak keberatan punya istri siswi sma," ucap nya mengejutkan Nala.
"Om nggak keberatan?" tanya Nala dengan wajan polos nya.
"Om? Memang nya saya terlihat setua itu?" tanya pria itu merasa tidak nyaman di panggil Om.
"Tidak sih. Kalau begitu Nala panggil Kakak saja boleh?" pria itu membalas dengan anggukan kecil di tutup senyuman tipis.
"Nama kakak siapa?" tanya Nala penasaran.
"Alga."
Algavano Reynard Atmaja kerap di sapa Alga. Seorang pria tampan berusia 25 tahun. Di usia nya yang masih mudah dia sudah memiliki perusahaan besar yang dia dirikan sendiri tanpa bantuan dari keluarga nya.
Reynard company adalah perusahaan milik Alga. Perusahaan itu dia bangun dari nol dengan usaha nya tanpa bantuan Hendra. Karna dia dulu sangat benci dengan ayah nya sendiri dia juga datang ke sana terpaksa demi memenuhi sebuah janji yang di buat ayah nya dengan orang tua seorang gadis bernama Nala.
"Nama kakak bagus. Gampang di sebutin," ucap Nala dengan di tutup senyuman manis.
"Kenapa kamu duduk disitu? Disini ada bangku," ucap Alga.
"Lebih enak duduk dibawah pohon," jawab Nala kemudian memasukan permen lolipop kedalam mulut nya.
Nala segera bangkit dia membersikan rok nya kemudian dia mengambil tas nya. "Boleh Nala duduk sama kak Alga?"
Alga membalas dengan anggukan kecil. Nala pun segera duduk dengan Alga karna dia rasa berbicara dengan posisi dia tadi terasa tidak enak dia seperti orang yang tidak punya sopan santun. Jadi lebih baik dia duduk di bangku taman itu agar mengobrol nya jadi lebih enak.
"Kenapa pindah?" tanya Alga.
"Tidak sopan kalau Nala duduk di bawah Kak Alaga duduk di atas," jawab Nala santai.
"Kak Alga tidak keberatan nikah sama Nala? Nala tidak tahu jadi istri itu seperti apa? Nala juga masih anak sekolah," tanya Nala.
"Tidak. Karna ini sudah keputusan saya," jawab Alga dengan nada dingin.
Nala menghela nafas panjang dia jadi bingung sekarang mau ambil keputusan. Apalagi dia harus meninggalkan seorang sahabat yang selama ini tinggal dengan nya, berjuang bersama mencari uang demi makan sehari hari.
"Tidak usah di pikirkan, menjadi istri saya adalah hal mudah. Kamu bisa jalankan kehidupan mu semau mu. Kita hanya terikat pernikahan, kita bisa jalankan kehidupan masing masing," ucap Alga santai.
"Setelah beberapa bulan menikah. Kita bisa bercerai, akan saya berikan apapun yang kamu butuhkan," lanjut Alga dengan nada serius.
Nala yang mendengar itu merasa sedih ternyata Alga mau menikah dengan nya hanya untuk menepati janji saja setelah itu mereka akan menjalankan kehidupan masing masing dengan status yang beda.
"Harus nya Nala senang sama ide Kak Alga. Tapi kenapa Nala rasa nya mau nangis ya?" bingung Nala dengan perasaan nya saat ini.
Nala terlalu polos sampai dia tidak tahu sekarang dia sedang tersakiti karna perjanjian itu. Alga yang mendengar ucapan Nala hanya diam, membuat Nala semakin bingung dengan perasaan nya sekarang.
"Kak Alga bilang gitu karna kita tidak saling mencintai ya? Heem Nala paham."
"Nala harap juga begitu. Tidak usah ada cinta di antara kita."
........
---------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments