Sekolah bernama sma Bima bangsa adalah sebuah sekolah elit, dan cukup mahal biaya nya, karena sekolah itu juga menjamin semua yang dibutuhkan para murid didik mereka, selain itu fasilitas di sekolah itu juga sangat bagus dan mewah, banyak orang yang bermimpi bisa sekolah disana, dan begitupun dengan Nala dan Aluna.
Kedua gadis itu bersekolah di sma Bima bangsa, dengan uang kerja keras mereka sendiri. Sering kali kedua nya menjadi bahan gosip anak anak lain karena keduanya sudah tidak memiliki keluarga, namun mereka bisa hidup santai dan bersekolah di sekolah elit, tentu saja banyak yang bertanya tanya dari mana mereka mendapat kan banyak uang.
Nala dan Aluna masuk ke kelas 12 IPA 1, mereka berdua adalah sepaket sahabat yang sangat satu frekuensi. Kedua nya juga duduk bersama di kelas tersebut, namun beda nya Aluna sangat di takuti dan di hormati karena sifatnya yang sangat badas seperti preman pasar.
Sedangkan Nala dia seperti boneka beruang imut yang sangat lugu dan polos, sering kali dia menjadi bahan bullyan murid kelas lain kalau murid sekelas nya, tidak ada yang berani dengan nya karna mereka semua sudah berjanji akan hormat dengan Aluna dan Nala.
"Nala!" panggil Aluna yang baru saja datang ke kelas membawakan dua buah es krim rasa buah.
"Es krim!!! Nala mau!!" heboh Nala dengan senyuman manis nya dan mata yang memelas.
"Nih buat lo satu gua satu." Aluna memberikannya satu es krim buah tersebut.
"Lo ngapain di kelas sendirian?" tanya Aluna kepo.
"Tugas sekolah Nala belum selesai nanti harus dikumpulkan," jawab Nala, sambil memakan es krim itu dia bahkan menggigit nya tanpa rasa ngilu malah Aluna yang ngilu.
Aluna seketika teringat dengan tugas sekolah nya hari ini harus dikumpulkan setelah istirahat. "Sial. Gua juga belum ngerjain tugas itu, kenapa lo baru ingetin sih?"
"Nala juga baru ingat tadi makanya nya Nala tidak ke kantin," jawab Nala ditutup senyuman manis nya.
Aluna dengan ogah ogahan pun mulai mengerjakan tugas sekolah nya, dia tidak mau nilai nya buruk karena sifat malasnya yang mendarah daging, dia harus rajin mendapatkan nilai bagus agar tidak sia sia di sekolah mahal mahal disini.
"Kalau gua nggak tau jawaban nya apa. Gua boleh lihat punya lo kan?" tanya Aluna memelas.
"Iya boleh kok," jawab Nala dengan polos nya gampang di bodohi oleh Aluna.
Aluna memang sangat bodoh dalam mengerjakan tugas namun dia sangat pintar dalam membunuh targetnya, dalam waktu yang ditentukan akan dibunuh seperti apa yang diperintahkan, sedangkan Nala dia pintar mengerjakan semua tugas sekolah nya, dan pintar dalam membunuh juga namun bodoh nya dia mudah di bully.
Disaat keduanya sedang mengerjakan tugas, datang seorang pria tampan dengan senyuman tipis memasuki kelas tersebut, pria itu adalah Dito Mahendrawan kerap disapa Dito, dia murid kelas 12 IPA 2 yang kelas nya tepat di sebelas kelas 12 IPA 1.
"Kerjain tugas sekolah gua sekalian," ujar Dito dengan nada dingin nya.
"Ogah," jawab Aluna sinis.
"Boleh. Tapi ini terakhir kali nya Nala bantu Dito kerjain tugas," jawab Nala dengan nada santai sambil menghabiskan es krim nya.
"Bagus. Nih kerjain!" Dito meletakan bukunya di atas meja Nala dengan semangat namun hal itu justru membuat Aluna muak.
"Lo goblok ya? Kerjain sendiri," tegas Aluna kesal dengan sikap Dito yang memanfaatkan kebaikan hati Nala.
"Nala yang mau nggak usah sewot lo!" tegas Dito kemudian pergi dari sana dengan wajah marah.
"Buang buku dia," perintah Aluna.
"Jangan nanti Dito marah. Tenang aja Aluna ini tugas terakhir yang Nala kerjain, selanjut nya Nala akan menolak," ujar Nala kembali duduk dan mulai siap untuk mengerjakan semua tugas di atas meja nya.
"Shit!" umpat Aluna kesal.
"Aluna nggak boleh mengumpat nanti dosa nya tambah banyak loh," tegur Nala.
"Biarin. Mau gua tabung!"
........
Jam pulang sekolah pun tiba Nala saat ini sedang menunggu Aluna di parkiran dia tidak tahu kemana Aluna, Aluna hanya meminta Nala untuk menunggu nya di parkiran sekolah, namun sudah di tunggu lebih tiga puluh menit gadis itu tidak kunjung muncul.
"Aluna lama benget. Nala udah laper nih," ujar Nala sambil mengelus perut nya yang bersuara dari tadi minta diisi makanan yang banyak.
Namun di saat itu sebuah mobil berhenti di depan Nala, namun mobil itu bukan mobil Aluna, melainkan mobil seorang yang tidak dikenal oleh Nala.
"Bisa ikut dengan saya?" tanya pria paruh bayah itu dengan nada ramah.
"Nala tidak mau. Aluna bilang Nala tidak boleh pulang kecuali sama dia," jawab Nala menolak dia juga tidak kenal dengan orang itu.
"Nala! Masuk," perintah seseorang yang ikut keluar dari mobil itu.
"Tante ayumi!" kaget Nala melihat seorang wanita yang sangat dia kenal.
Wanita itu adalah tante Ayumi. Adik kandung ayah nya, Tante Ayumi juga seorang yang telah merawat salah satu kakak Nala namun dia tidak mau merawat Nala, Bahkan dia lah yang pertama kali menolak membawa Nala malam itu.
"Tante! Nala kangen sama Tante!" ujar Nala senang hendak memeluk wanita itu namun Ayumi langsung menghindari nya.
"Masuk! Jangan buang buang waktu saya. Kita harus membahas satu hal penting," ujar Ayumi dengan nada tegas.
Nala pun mengangguk patuh dia segera masuk kedalam mobil itu, tidak lupa dia juga chat Aluna kalau dia pulang duluan karena ada urusan dengan keluarga nya, jujur Nala merasa kesal karena tadi Ayumi menolak pelukan nya padahal Nala sangat merindukan tante nya.
Di dalam mobil terlihat pria paruh bayah itu menegur sikap Ayumi yang sangat tidak baik pada Nala, tampak nya pria itu adalah suami baru Ayumi, Nala yakin itu karena kedua nya seperti sepasang suami istri dan dia juga pernah dengar kalau tante nya menikah lagi setelah suami nya selingkuh.
"Tante sama Om mau bawa Nala kemana?" tanya Nala penasaran.
"Diam saja. Nanti kamu juga akan tahu, kali ini kamu akan merasa bahagia karena akan menjadi seorang yang kaya raya," ucap Ayumi ditutup senyuman tipis.
"Nala udah punya banyak uang. Nala udah jadi orang kaya," jawab Nala santai karena itulah kenyataan nya.
"Maksud kamu apa? Kamu sekolah disana uang dari mana? Kamu pasti jual diri kan? Makanya kamu punya banyak uang buat sekolah disana dan hidup sampai sekarang," ujar Ayumi merendahkan Nala.
"Tidak. Nala tidak jual diri tapi Nala kerja keras," jawab Nala.
"Kerja apa? Anak sekolah kayak kamu tidak akan diterima kerja di manapun," ledek Ayumi.
"Tante jahat. Tante mau mati?" mara Nala yang sudah tidak tahan lagi.
"Jaga ucapan kamu. Kamu yang akan mati kalau tidak menuruti tante!"
.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments