Di sekolah Aluna dan Nala berpelukan seperti seseorang yang sudah pisah ribuan tahun padahal baru sehari saja. Terlihat juga teman sekelas mereka terheran heran dengan kedua manusia itu namun mereka hanya bisa diam saja kalau sampai mereka buka mulut Aluna akan segera menutup menutup mulut mereka dengan penghapus papan tulis atau kertas.
"Nala gua kangen banget sama lo. Semalam gua nggak bisa tidur karna kepikiran sama lo," ucap Aluna sangat sedih padahal semalam dia tidur dengan sangat nyenyak sampai tadi pagi, tidak bisa bangun untung saja dia segera bangun setelah mendengar suara alarm.
"Nala tidur nya nyenyak sih," jawab Nala jujur di pelukan Aluna dan dia juga merasa sesak nafas saat ini.
"Nala." panggil Aluna langsung melepaskan pelukan nya dia mengeluarkan sebuah hadiah dari dalam tas nya.
"Wah apaan tuh?" heboh Nala.
"Kaos kaki," jawab seseorang ngasal.
Bugh!
Seketika penghapus papan pun melayang ke wajah siswa itu dengan sangat cepat. Pelaku nya bukan Aluna melainkan Kelvin dia adalah ketua kelas di kelas ini dan sekaligus bawahan Aluna sedari dulu.
"Ini permen lolipop super besar yang baru aja gua beli buat lo," ucap Aluna sambil memberikan permen lolipop super jumbo sebagai hadiah pernikahan Nala.
"Makasih Aluna!! Nala suka sama hadiah nya!!" heboh Nala menerima permen lolipop besar itu dia pasti akan segera memakan nya sampai puas. "Jangan lupa di habisin. Kalau mau lagi beli sendiri," ujar Aluna.
"Ok!" balas Nala antusias.
"Gua juga punya hadiah buat lo," ucap Kelvin.
"Apaan tuh?"
"Jenglot!" jawab seorang siswa ngasal.
Bugh!
Brak!
Sebuah sepatu melesat dengan kecepatan tinggi ke wajah siswa itu dengan sangat dramatis hingga membuat korban jatuh dari atas meja dan tepar di lantai, pelaku nya bukan Kelvin tapi Aluna sendiri, semua murid di kelas seketika tutup mulut dengan rapat.
Kelvin mengeluarkan sebuah boneka kodok lucu kesukaan Nala, Nala melihat itu langsung berbinar terang, "Bonekanya lucu banget!!!" heboh Nala menerima boneka kesukaan nya.
"Baguslah kalau lo suka," ujar Kelvin yang ikut senang.
"Kalian nggak ada yang mau kasih Nala hadiah?" tanya Aluna kepada semua murid di kelas dan mereka semua seketika menatap ke arah Aluna dengan wajah polos.
"Hadiah untuk apa?" tanya salah satu siswi bernama Dara yang mewakili satu kelas.
"Nala kan udah selesai ulang tahun beberapa bulan lalu," ujar salah satu siswa bernama Farhan.
"Hadiah bukan untuk hari ulang tahun aja. Di hari ini kalian semua harus kasih hadiah buat Nala. Dia lagi happy ending," ucap Aluna dengan nada lantang plus tatapan buas.
Semua murid yang ada disana hanya bisa diam mereka tidak punya hadiah saat ini karna Aluna bilang nya dadakan. "Nih buat Nala," ujar Farhan memberikan sebelah sepatu nya.
Bugh!
Sebuah sepatu melesat cepat ke wajah Farhan dan pelaku nya adalah Aluna. Kini Aluna sudah tidak memakai sepatu lagi karna kedua sepatu nya sudah melesat ke pada target.
"Goblok!"
"Ini beneran buat Nala?" tanya Nala sambil mengambil sebelah sepatu Farhan.
Farhan yang sedang rebahan santai di lantai mengangkat jempol nya dengan tangan gemetaran.
.............
Waktu pulang sekolah pun tiba namun di saat itu belum ada pak supir yang datang menjemput Nala.
Terlihat Nala sedang menunggu di depan sekolahan dan banyak murid juga yang sudah pulang.
Disaat itu Aluna datang dengan sepeda nya dia hari ini tidak bawah motor karna kemarin motor nya rusak habis nabrak kucing tetangga.
"Belum di jemput lo?" tanya Aluna.
"Belum kayak nya pak supir lupa jemput Nala," jawab Nala.
"Yaudah pulang bareng gua aja. Alamat rumah lo nggak jauh juga," ajak Aluna dan langsung di balas anggukan antusias dari Nala.
"Makasih Aluna." Nala segera naik ke boncengan sepeda Aluna. Aluna pun segara melesat cepat dengan sepeda baru nya.
"YEAH SERU BANGET!!" senang Nala yang di bonceng oleh Aluna sedangkan Aluna merasa agak menderita. "Besok gua nggak mau bawah sepeda lagi," ujar Aluna.
Kalau dia bawah sepeda terus bisa patah tulang kaki nya.
"Nala!" panggil Aluna.
"Iya."
"Lo kapan bilang sama jin tomang kalau lo berhenti kerja sama dia?" tanya Aluna yang penasaran. Nala terdiam sesaat dia bingung harus berhenti kerja atau tidak. "Menurut Aluna. Nala harus berhenti kerja?" tanya Nala.
"Iya. Lo udah jadi istri orang kaya nggak usahlah kerja kotor kayak ini," jawab Aluna yang tidak suka Nala bekerja kotor lama lama lebih baik dia segara berhenti saja dari pada nanti ketahuan oleh suami nya malah tambah masalah.
"Besok deh Nala bilang sama Jino kalau Nala mau berhenti kerja," jawab Nala. Aluna pun membalas dengan angkatan jempol tangan nya sekilas.
"Btw. Gimana malam pertama lo sama dia?" tanya Aluna kepo.
"Kita tidur di kamar terpisah. Nala tidak boleh tidur sama Kak Alga kata Mita gitu," jawab Nala polos.
Aluna yang mendengar itu langsung menghela nafas panjang. "Udah gua duga. Dasar batu di coba dulu dong tidur bareng gengsian amat," celoteh Aluna kesal.
"Kak Alga tidak gengsi. Tapi kata Mita. Nala boleh tidur sama Kak Alga kalau Kak Alga bolehin," jelas Nala dengan nada polos nya dia memang tidak terlalu paham hal begituan tapi dia akan patuh saja apa perintah nya dari pada dia kena marah.
Aluna yang mendengar itu tentu saja ada senang dan tidak nya, senang nya Nala masih aman tapi tidak senang nya Nala tidak di anggap sebagai istri.
Tentu saja itu menyakiti perasaan seorang istri namun kalau istri nya se goblok Nala tentu saja Nala akan biasa saja karna dia tidak tahu hal semacam itu. Dia kurang banyak pengalaman dan pengetahuan.
"Iya turuti aja mau dia. Tapi kalau dia berbuat jahat, hajar aja jangan sungkan," ucap Aluna memberikan saran penting.
"Siap."
"Nala! Lo udah bilang sama supir lo kalau lo pulang sama gua?" tanya Aluna.
"Belum batre HP Nala udah habis," jawab Nala.
"Hadeh entar dia nyariin elo gimana? Bisa berabe!" heboh Aluna. Aluna pun segera mengehentikan sepeda nya di tepi jalan kalau di tengah jalan cari mati namanya.
"Nih pakai HP gua lo hafal kan nomor supir lo tuh?" Aluna memberikan HP nya pada Nala. Nala membalas dengan anggukan dia segara menelfon pak supir.
"Halo pak! Ini Nala!" ujar Nala.
"Nyonya Nala!!! Nyonya dimana sekarang? Kenapa tidak ada di sekolah? Saya pusing nih nyari nyonya dari tadi tidak ketemu!! Kalau Tuan tau Nyonya pulang tidak sama saya, saya bakal di pecat."
"Maaf Pak tadi Nala pulang sama Aluna. Tadi Nala udah mau telfon pak supir tapi batre HP Nala habis. Ini aja Nala telfon nya pakai HP Aluna," jawab Nala merasa bersalah tidak menghubungi pak supir segera pasti dia sangat panik cari Nala.
"Sekarang Nyonya dimana? Biar saya jemput."
"Bentar pak Nala kirim lokasi nya." Nala segera mengirim lokasi nya berada sekarang. Pak supir pun segera pergi ke lokasi Nala sekarang.
"Nih Aluna HP nya. Makasih ya udah pinjemin," ucap Nala memberikan HP Aluna.
Aluna pun mengambil HP nya. "Supir lo baka kesini?" tanya Aluna yang di balas anggukan kecil Nala. "Kasihan pak supir panik cariin Nala," ujar Nala merasa bersalah.
"Lagian lo sih nggak kabarin dia. Pasti panik lah! Dia pasti takut di pecat sama Tuan nya yang kayak monster berkedok pangeran," saut Aluna di tutup tawa kecil nya.
"Kak Alga emang nya kayak monster ya?" tanya Nala polos.
"Hooh! Kayak Tirek wkwkwkwk!"
"Aluna!!"
......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments