Sweet Lolipops Of Love

Sweet Lolipops Of Love

Nala

 

Nalara Aresela Erendra seorang gadis cantik dan manis memiliki mata indah yang memikat siapapun yang melihat nya, kerap disapa Nala. Dia berusia 18 tahun saat ini, Nala memiliki sifat yang sangat baik dan lugu serta agak polos. Dia juga sangat ramah dan ceria, lolipop adalah permen kesukaan Nala.

Saat ini Nala tinggal bersama sahabat dekat nya bernama Aluna Kasandra kusuma, kerap disapa Aluna dia seumuran dengan Nala, kedua gadis itu tinggal berdua di sebuah rumah sederhana yang mereka berdua beli dari hasil kerja keras mereka.

Alasan kenapa Nala tinggal bersama Aluna, saat dia berusia 15 tahun kedua orang tua nya meninggal dunia dalam kecelakaan mobil, sejak saat itu Nala berpisah dengan kedua kakak kandung nya yang diasuh oleh kedua tante nya.

Mereka berdua mendapatkan rumah namun tidak dengan Nala karena tidak ada satupun pihak keluarga yang mau menerima diri nya, karena berbagai alasan yang tidak masuk akal bagi Nala.

Nala yang sudah putus asa pun memilih tinggal bersama sahabatnya bernama Aluna, yang saat itu juga diusir dari rumah karena tidak mau dijodohkan oleh keluarga nya.

Sejak saat itu lah kedua nya mulai hidup berdua saja, mereka menjalani sebuah pekerjaan yang sangat berbahaya demi bisa makan dan mendapatkan biaya untuk sekolah mereka masing masing.

Nala memang lah seorang gadis yang polos dia juga sangat cengeng, namun sekarang dia juga sangat mandiri, dia harus bisa mencari uang sendiri dan membiayai hidupnya sendiri tanpa meminta uang dari keluarganya, karena dia juga sudah tidak dianggap oleh mereka, jadi lebih baik dia mulai hidup sendiri saja tidak ada untung nya mengemis pada mereka.

Tidak banyak yang tahu pekerjaan kedua gadis muda itu, mereka melakukan pekerjaan ini demi hidup mereka walau pekerjaan ini sangat berbahaya, dan membuat mereka menjadi seseorang yang jahat mereka tidak pedulikan hal itu.

.........

Di sebuah supermarket terlihat seorang gadis manis dengan bando kodok hijau sedang sibuk memilih cemilan di bagian rak cemilan.

"Permen karet atau lolipop?" bingung gadis berseragam sekolah sma tersebut dia adalah Nala yang sedang belanja stok cemilan karena stok cemilan nya di kamar sudah menipis.

"Dua dua nya aja lah."

Nala memasukan kedua permen itu kedalam keranjang belanja nya, di saat dia asyik belanja datang seorang pria berkacamata minus dengan pakaian santai dari arah sebelah kanan nya, pria itu seusai dengan nya dia juga sedang memakan permen karet di dalam mulut nya.

Pria itu berhenti tepat di samping Nala, kemudian dia mengeluarkan sebuah permen lolipop dari saku jaket nya lalu dia berikan kepada Nala.

"Malam ini pukul 00:02," ucap pria itu dengan suara santai.

"Makasih permen nya," jawab Nala menerima permen itu lalu memasukannya ke dalam saku jaket pink nya.

Pria itu membalas dengan senyuman manis kemudian dia segera pergi dari sana. Nala pun lanjut berbelanja.

'Siapa target Nala kali ini ya?'

Di sebuah gedung tinggi terlihat seorang berpakaian karyawan kantor berjalan dengan cepat menuju ke rooftop, dia juga membawa sebuah tas hitam besar yang berisi sebuah senjata senapan laras panjang.

Sesampainya dia di rooftop, dia mengeluarkan senapan dari dalam tas lalu mulai membidik target yang berada di dalam sebuah gedung yang terletak lumayan jauh dari posisi nya namun dengan ketajaman matanya, dia dapat menemukan target seorang pria muda yang sedang presentasi di depan banyak Klien nya.

"Target sudah ditemukan," ucap dia dengan nada pelan.

Door!!

Sreett!!

Bugh!

Satu tarikan pelatuk langsung melesat dengan sangat cepat dan tepat di jantung sasaran, Pria itu jatuh ke lantai dengan dada mengeluarkan banyak darah akibat peluru yang menembus jantung malang nya.

Dapat dilihat semua orang yang ada di ruangan itu panik tak karuan, mereka segera keluar dari ruangan itu dengan sangat panik karena pria itu sudah meninggal di tempat.

"Pukul 00:02 dia sudah mati," ucap nya sambil melihat ke arah jam tangan, yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya.

Seseorang berpenampilan karyawan wanita itu segera turun dari sana dia berjalan cepat menuruni tangga, lalu pergi ke arah toilet dengan cepat dia mengganti bajunya, dengan pakaian karyawan kantoran wanita lagi namun dengan gaya yang berbeda, dari yang tadi tidak lupa dia memakai sebuah kacamata minus bulat.

Kemudian permen lolipop yang sedang dia makan tadi dia buang ke tong sampah toilet.

"Nala cantik." setelah memuji diri nya dia segera keluar dari toilet kemudian berjalan santai berbaur dengan pegawai lain seolah olah tidak ada yang terjadi.

Dia segera keluar dari gedung itu kemudian masuk kedalam mobil yang sudah menunggu nya di parkiran, Setelah itu dia melepaskan kacamata dan rambut palsu yang dia kenakan, dan juga menghapus mek up menor nya.

Terlihat jelas wajah di balik mek up tebal itu adalah wajah Nala, dia lah yang telah menyamar sebagai seorang karyawan kantor di perusahaan itu demi melakukan tugas nya untuk, membunuh seseorang yang menjadi target nya malam ini pukul 00:02 seperti yang diminta klein nya.

"Bagus. lo tepat waktu," puji Aluna yang sedang menyetir.

"Kali ini gampang jadi tidak butuh waktu lama buat di bunuh," jawab Nala dengan nada polos nya.

Nala dan Aluna bekerja sebagai seorang pembunuh bayaran mereka dipekerjakan oleh seorang pria culun bernama Jino.

Dia memberikan sebuah tugas membunuh kepada mereka melalui cara yang sama dengan datang ke supermarket, lalu memberikan permen berisi foto dan nama target kemudian memberitahu waktu target mati.

Setelah itu mereka berdua akan melakukan tugas mereka, tidak peduli siapa target mereka, selagi bukan orang yang penting bagi mereka, akan mereka bunuh karena itulah pekerjaan mereka selama ini.

"Lo mulai suka pekerjaan ini?" tanya Aluna.

"Tidak juga. Nala harus menabung dosa demi pekerjaan ini, semoga saja Nala tidak cepat mati. Nala tidak siap masuk neraka," ucap Nala kemudian mendengus kesal.

"Gua juga gitu sih. tapi mau nggak mau kan kita harus lakuin pekerjaan ini, karena pekerjaan ini lah yang menjamin kita mendapatkan uang banyak sekali kerja saja," ujar Aluna yang duluan sudah bergabung sebagai pembunuh bayaran.

Awal nya Aluna tidak mau mengajak Nala karena dia yakin Nala tidak akan berani melakukan pekerjaan kotor ini, namun ternyata dia salah Nala mau melakukan pekerjaan ini dan dia juga sering membantu nya.

"Benar. setelah kita dapat banyak uang kita berhenti ya?"

"Iya. Gua juga udah capek," jawab Aluna santai.

"Mau makan apa malam ini?" tanya Aluna.

"Es krim!!" jawab Nala dengan antusias.

"Makanan bukan cemilan Nala. Malam malam makan es krim kayak nggak ada yang lain aja," saut Aluna yang heran dengan selera makan Nala.

"Yaudah terserah!"

"Heem ngambek."

......... ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!