Rasa terpendam

...----------------...

Semarak Api unggun dilaksanakan.

setiap Tim regu menampilkan Pementasan.

"Selamat yah. pasti regu kalian menang", tutur Bintang duduk disamping Lili, dan menyodirkan secangkir kopi

Lili tersenyum dan mengambil kopi pemberian Bintang.

" Terima kasih, kopinya", ucap Lili.

"Boleh gabung yah", sahut Risky

"kamu duduk disini", ucap Risky menarik andika dan menyuruhnya duduk dekat Lili.

Sejenak keheningan menghampiri mereka, tak ada yang bicara hanya seruput kopi yang terdengar diantara mereka, peserta yang lain berlalu lalang di lapangan, ada yang asik bermain, menyanyi, dan bakar marshmello di api unggun.

......................

Hikss... hiksss

"Pak saya kehilangan kalung emas saya",

" Itu kalung kesayangan saya Pak, pemberian kakek saya", tutur Sintya menangis di tenda panitia.

"Adek, coba cari dulu baik-baik siapa tau terselib di tasnya dek", ucap panitia perempuan.

" Tidak Kak, kemarin waktu jelajah Alam saya melepasnya, saya ingat betul saya taruh di tempat pensil saya, sekarang sudah tidak ada", tutur Sintya memasang wajah sedihnya.

"Chelsea, tindak lanjuti kasus ini bersama panitia, cari tahu dimana keberadaan kalung itu, sebelum pesert kembali ke sekolah", tutur Pembina pramuka.

"Siap Pak", ucap Chelsea.

......................

"Adik-adik, perserta PERJUSAMI. silakan berkumpul", kata ketua panitia PERJUSAMI chelsea mentari.

Semua perserta berlari kelapangan, dan berkumpul sesuai regu mereka.

"Ada, peserta yang kehilangan Kalungnya, mohon yang mengambil atau melihat keberadaan kalung itu segera menghadap, jujur, itu adalah jiwa seorang pramuka", ucap Chelsea dengan tegas.

"Tidak, ada", ujarnya lagi.

"Panitia, geledah Tenda", perintah Chelsea dengan tegas.

15 panitia diarahkan untuk mengeledah Tas peserta.

Lapangan kembali riuh dengan suara peserta.

"Adik-adik peserta, DIAM", tegas dan lantang suara Ketua Pembina Pramuka.

" Siapa pun pelakunya, akan kami berikan Hukuman", tutur Ketua Pembina kembali.

......................

"Yang punya tas ini, silakan Ke Tenda Panitia". ujar Chelsea.

" Tas siapa itu?? "

"Nekat banget ya"

"Pencuri ada diantara kita"

" Itu tas Lili".

Lili keluar dari barusan dan pergi ke tenda khusus Pembina dan Panitia.

Di Barisan Sintya, mega, dan putry saling bertatapan dan tersenyum satu sama lain.

"Yeayy, rencana ku berhasil. rasakan", gugam Sintya dalam hatinya.

" Sintya, ke tenda Panitia sekarang", ucap Ishan Panitia pramuka.

"Yang lain, silakan Kembali ke tenda dan berkemas", ujar Ishan lagi.

" Kamu mau kemana", tutur Bintang kepada Andika

"Dia tidak mungkin mencuri", tutur Andika dan terus melangkah kearah Tenda Panitia.

"Kau, tidak dengar kita dilarang kesana", ujar Bintang.

" Percuma, kita tidak punya bukti juga". ujar Bintang lagi membuat Andika berhenti berjalan.

......................

"Tidak Pak, saya tidak pernah mencuri", pembelaan Lili.

" Tapi, kalungnya ada di tas kamu"

"Tidak, Pak mungkin ada yang menjebak saya",

" Dia berbohong Pak, disekolah tidak ada yang bermusuhan, saya tahu itu", tutur Sintya.

"Ada kok, teman saya yang melihat Lili membuka Tas saya. ketika saya pergi mandi kemarin", ujarnya lagi.

" Siapa yang melihat? ", ucap Ketua Pembina

" Mega Pak",

"Karena saya dan putry pergi mandi",

" Panitia, panggil Mega kesini".

"Pak, sumpah saya tidak mencuri", tutur Lili melakukan pembelaan.

" Halah Pak, kudengar-dengar dia lagi butuh uang. utang orangtuanya Banyak Pak", ujar Sintya sinis.

"Yah, orangtua ku memang punya utang. tapi mereka selalu kok mengajarkan kepada kami hal-hal baik, pekerja keras. kami masih bisa kerja untuk bayar utang ndak harus mencuri", bela Lili.

"Mega, apa kau benar melihat Lili mengambil kalung itu?",. tanya Ketua

" Iya Pak, saya juga punya bukti", ujar mega sambil memperlihatkan Foto Lili sedang membuka Tas sintya.

"Ini Pak, jelaskan siapa pelakunya", ujar mega.

" Pak itu, saya disuruh sintya mengambil samponya di tas. jadi saya buka Tasnya. itu fitnah Pak", tutur Lili

"Jangan bohong kamu, saya tidak pernah menyuruh kamu", ujar sintya mendorong Lili.

" Lili kamu terbukti mengambilnya, kamu akan dihukum atas tindakan kamu", tutur Ketua Panitia.

"Keluarin ajah dari sekolah Pak", tutur mega

" Pak., kumohon percaya padaku, aku tidak mengambilnya ", tutur Lili berlutut

" Ada, apa ini?? ", sahut Bapak kepala sekolah yang baru sampai di lokasi.

" Ini, ada Peserta mencuri kalung peserta lain",

"Ada buktinya?? ", ujar Kepsek

" Ada Pak, ini", ujar Ketua Pembina

"Kamu, benar-benar mengambilnya?? " tanya kepsek kepada Lili

"Tidak Pak, sungguh saya dijebak. itu saya disuruh mengambil sampo lalu difoto seolah-olah mengambil kalung", tutur Lili menangis.

" Kasus ini, pernah terjadi dengan angkatan 15. persis kaya begini. dia dijebak", tutur kepsek.

"Tapi, karena kalungnga ada di tas kamu, saya akan memberikan hukuman. kamu selama sebulan kedepan harus membersihkan toilet sekolah", tutur kepsek. Laki-laki berumur 58 tahun memiliki Gelar doktor, dan dikenal sebagai kepala sekolah yang tegas, dan disiplin.

"Sekarang kembali ke tenda, berkemas lah" ucapk Pembina Pramuka.

......................

"Huuhh, pencuri", teriak putry di tenda regu kartini.

Teriakan putry itu memancing peserta lain untuk meneriaki Lili.

"Heehh, anak kampung", dorong sintya membuat Lili dan barangnya terjatuh.

"Ini, pasti perbuatan kalian kan? ", tanya Lili.

" Yahhh, dan kau tahu aku sengaja mendorong kamu hingga jatuh ke sawah", ucap Sintya tertawa bersama mega dan putry.

"Kau, belum selesai dengan ku, kejadian tadi hanyalah pembuka saja", ujar sintya.

"Tapi, apa kesalahan aku", ujar Lili.

"Kau bertanya, apa kesalahan kamu, hah?", ujar sintya ngejar.

"Dasar kamu itu, wanita penjilat. berani sekali kamu berhubungan dengan Bintang. dia itu tunangan saya", sambil. mendorong Lili sintya benar-benar naik Pitam

"Aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Bintang", ujar Lili berusaha berdiri tegak ketika dintta terus mendorongnya.

"Benarkah, lalu apa yang aku lihat selama ini", tutur Sintya.

......................

"Hey, Ada yang berkelahi tuh, di regu putri", tutur lucky tim regu Bintang.

" Siapa? " tanya Andika

"Itu sintya sama Lili", ujar Lucky kembali.

Bintang, Andika dan Risky berlari ke arah Mereka.

"Hey, peserta mau kemana", tutur Panitia kepada peserta laki-laki lain yang mengikuti Andika Bintang dan Risky.

"Ada apa ini" tutur Andika, membantu Lili yang terjatuh di tanah.

"Risky, ambil plester", pinta Andika.

"Mega, aku lupa baju kita masih di kamar mandi", tutur Putry

"Astaga iya", ucap Mega, panik dan mereka meninggalkan sintya, Bintang, Andika dan Lili.

"Ayok kita kesana", pinta Andika membawa Lili ke tenda.

Bintang dan Sintya masih cek cok satu sama lain.

" Yah, aku dan Lili memang Pacaran, puas"

"kami sudah 2 Bulan pacaran", tutur Bintang dengan nada tinggi kepada Sintya.

Sintya yang mendengar pengakuan Bintang, hanya bisa diam dan ayok mendengar kata itu.

Sama halnya Andika, yang sedang mengambil daun obat untuk luka Lili di belakang tenda dekat Bintang dan Sintya dia , juga kaget dan ayok dengan kata Bintang. dia tak menyangka jika Bintang pacaran Dengan Lili.

Bintang berhenti mengambil daun balakasida, dan melihat kearah Lili.

......................

"Obati lukamu, dengan ini", ucap Andika memberikan daun balakasida.

" Aku kembali ke tenda ya", ucap Andika dan meninggalkan Lili

"Andika, ini", Risky yang berlari membawa plester permintaan Andika.

"Mintol, kasih ke Lili yah, aku kebelet kekamar mandi", ujar Andika meninggalkan nya.

"Lah". ujar Risky heran

......................

Perkemahan PERJUSAMI selesai dan Peserta kembali Pulang ke sekolah.

......................

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!