2016

...----------------...

Tahun 2016....

Hay, aku Lili Imanuela, kelas X. MIPA.1, salam kenal. ikutin terus ya Kisahku. ceritanya ditahun inilah awal dari kisahku akan dimulai disekolah!!!!.

!!!Jangan salfok ya ke gambarnya. ceritanya diIndonesia tapi gambarnya di negeri Oppa.hehehe cuma mau membantu arahkan teman-teman untuk lebih mendalami peristiwa di ceritanya😁😁!!

*Aandai dari awal aku mengetahui, bahwa mengenalmu adalah duri yang akan menusukku begitu dalam seiring dengan berjalannya waktu, aku bersumpah, aku akan membencimu kala itu🥀🥀*.

...****************...

"Hati-hati". sambil menopang kardus diatas lemari supaya tidak menimpa seorang gadis dibawanya

...*Bintang*: berparas rupawan idaman semua murid perempuan disekolah. seorang atlet renang. memiliki keluarga yang kaya raya. orang tuanya berencana menjodohkannya dengan sintya ( gadis penyihir disekolah... upss)....

"Terima kasih".. tutur gadis polos itu.

" Kamu tidak apa-apa".

"Iya, Terima kasih". tak pernah dibayangkan olehnya akan bertemu dengan salah satu murid paling populer disekolah walaupun masih murid disekolah, tak Diragukan lagi jika ia populer disekolah. karena dia memiliki visual yang tampan, juga berprestasi.

"Bintang" sambil mengulurkan tangannya

"Lili". menjabat tangan Bintang.

"Sepertinya kamu kutu buku", Bintang yang membuka percakapan sambil mengambil buku yang diperintahkan Pak Arvit guru Fisika.

"Yaaaa, maaf". Lili yang berbalik

"Aahhh lupakan... kenapa kamu tidak masuk kelas??. bukannya ini jam pelajaran, tanya Bintang.

"Aahh Ibu Norma, ndak masuk Jadi jam kosong".

" Ooww begitu rupanya".

"Aku ke kelas dulu", pamit Bintang yang membawa buku Fisika di tangannya

Senyuman manis terukir diwajah lili kala melihat tingkah Lucu Bintang dari jendela perpustakaan yang berlari kearah burung merpati, sontak membuat kumpulan burung merpati itu terbang. disekolah elit itu terdapat 4 burung merpati peliharaan.

"Heeiiii", suara 2 wanita menepuk pundak Lili

"Astaga kalian mengagetkan ku", memukul Ribka, dan vania teman dekat Lili ketika 1 bulan ketika masuk disekolah itu

"Udah kenyang??. tanya Lili memerhatikan kedua temannya duduk di depannya

" Mmmm, kau sih ndak mau ikut", cetus Ribka mengambil buku di meja

"Sorry, tapi aku tidak lapar, aku selalu sarapan setiap pagi", jawab Lili sambil membaca bukunya

" Kalian Tahu ngak, katanya besok ada murid baru Pindahan dari Jakarta, terus Kakeknya punya saham paling banyak disekolah ini. teruss kalian tahu keluarganya paling kaya di kota ini, aku lupa siapa namanya..", kata Vania antusias menyampaikannya sambil memikirkan sesuatu.

"Siapa ya namanya, aku lupa"..bersikeras memikirkannya

" Sintya", jawab Ribka meletakkan Bukunya dimeja

"Aahhh, sintya". vania yang keluar dari pemikiran mendalamny.

"Kalian tidak penasaran dengannya?? ". tanya Vania melihat kedua temannya sibuk membaca.

" Tidak", dua jawaban serentak, membuat Ribka dan Lili tertawa.

"Iiiss kalian", sahut Vania sedikit bete dengan tingkah temannya.

"Aku bosan disini", sahut Vania meletakkan sedikit kasar bukunya di meja, membuat Ribka dan Lili kaget

"Aku bosan", sambil membaringkan tubuhnya di meja

"Ke danau", jawab Lili singkat

" Setuju", sahut Vania kegirangan

...****************...

......................

"Tunggu aku capek". Vania dengan napas ngap ngapan kecapean berlari.

" Haaa, aku juga capek. Hhhhh", Lili sambil duduk di tempat duduk sekitar danau.

Setelah mereka merasa lelah mereka hilang, mereka kembali bermain lembar baru ke danau, batu yang berpantun berkali-kali di permukaan air itulah yang menang.

"Yeayy, aku menang". teriak Vania kegirangan dia memang kan permainan lempar batu.

"Aku, menang menang, menanngggg". ejek Vania ke kedua temannya.

Sikap Vania sontak membuat Ribka dan Lili tertawa

"Bolehlah, bolehlah. dia menang, dia memang pelempar handal". sahut Ribka.

Karena terlalu asik bermain bersama di danau, ber canda gurau hingga lupa waktu. dan mereka tak mendengar penyampaian bahwa mereka di suruh pulang lebih cepat karena akan ada rapat dewan guru.

"Astaga jam berapa ini??. Lili yang kaget melihat dari kejauhan teman-temannya yang lain sudah pulang.

" Baru jam 8:30". jawab Vania, melihat jam di tangannya

"Tapi kenapa mereka sudah pulang??. tanya Lili

" Tahu, bolos kali". sahut Vania yang masih sibuk melempar batu.

"Kenapa Bolos bergerombolan". sahut Ribka

Tak disangka jawaban Ribka membuat Lili dan Vania terbahak-bahak.

" Hhhhhhhh, bolos bergerombolan". Vania sangat merasa lucu dengan kata itu.

"Iiisss". Ribka memukul baju kedua temannya

" Ayokk, pulang juga. pasti kita pulang cepat. liat laki-laki ganteng + idaman + panutan, sudah pulang juga. ndak mungkin kan mereka bolos bergerombolan. hhhh". kata Vania memukul pundak kedua temannya dan berlari

"Heiiiii, awas ya kamu". jawab Ribka dan Lili kompak dan mengejar Vania.

"Hhhhh, kalian seperti siput larinya". ejek Vania

Lingkungan sekolah yang luas dan Indah membuat kita betah disekolah. danau, taman, lapangan yang luas membuat sekolah terlihat sangat estetik.

Lili berhasil menangkap Vania.

Ribka yang sudah berhenti mengejar, hanya memerhatikan kedua temannya tersebut saling beradu untuk saling mengelitik satu sama lain.

Tak disangka Air mata Ribka satu persatu menetes di pipinya.

"Ribka, tolongin aku". sahut Lili mencoba meminta bantuan Ribka

Karena melihat dari jarak agak jauh Ribka sepertinya menangis. Lili dan Vania berhenti dari permainan mereka.

Mereka mendekati Ribka.

" Heeyy, kenapa??. tanya Lili

"Aahhh, aku tidak apa-apa kok". sahut Ribka menunduk menghindari kontak mata dengan kedua temannya itu.

"Dari tadi kau memang seperti memikirkan sesuatu". jawab Vania