......................
Satu minggu kemudian
"Nak Li". sahut Seorang Ibu berambut sedikit beruban, namun tak nampak keriput diwajahnya, yang sedang menunggu di gerbang sekolah dengan sedikit kecemasan terpampang jelas diwajahnya.
" Ya, tante". sahut lili berlari kearahnya
"Nak, nanti kalau pulang sekolah. boleh singgah di rumah sakit. dari kemarin Vania selalu mencarimu nak". tutur Seorang Ibu dengan Rait wajah sedih di wajahnya
" Iya tante, bagaimana keadaan Vania sekarang??. tanya Lili
"Dia baik-baik saja Nak, tapi dia selalu mencarimu. jadi ibu kesini lebih pagi sebelum kerumah sakit", sahutnya
" Vania, akan sembuh tante, aku percaya Tuhan akan menyembuhkannya", tutur Lili sambil membalas Pelukan Seorang Ibu yang merindukan anaknya yang masih terbaring lemas di Rumah sakit.
Hikss... hikss
"Jangan menangis tante", pintah Lili
" Maaf kan Ibu, nak", tuturnya sambil menghapus air matanya.
"Masuklah nak, bel sudah berbunyi", ujarnya lagi
" Baik tante, jangan sedih lagi, Vania akan sembuh percayalah, mmmm". tutur Lili berusaha menghibur Ibu Vania
Lili pun berlari memasuki gerbang sekolah, karena bel Sekolah sudah berbunyi.
"Awwww". Jerit Lili yang terjatuh
" Aahhhh, kakiku berdarah"
"Kau baik-baik saja", ukuran tangan Di depannya
" Ya, aku baik-baik saja", menggenggam tangan laki-laki itu
"Kakimu berdarah", pria bertubuh atletis itu memopang tangan Lili untuk duduk di tempat duduk.
"Bel sudah bunyi, kita akan terlambat nanti", berusaha berdiri
"Tidak apa-apa, duduklah aku akan memberikan plester obat kepada lukamu". tuturnya sambil berjongkok didepan Lili membalut luka Lili
...****************...
" Cihhh, dasar Perempuan murahan". tutur seorang wanita di depan Gerbang sekolah, yang baru turun dari mobil mewahnya.
......................
"Sudah, lukamu sedikit dalam. aku akan mengantarmu ke UKS", ucap laki-laki itu
" Tidak apa-apa, kita harus ke kelas", tutur lIli sambil bergegas berdiri
"Kau yakin tidak mau keUKS?? ". tanyanya tagi
" Ya, aku baik-baik saja"
"Ayok". pintah Lili
" Baiklah, ayok aku akan membantumu". tutur pria dan langsung mengambil tas Lili
"Jangan", pintah Lili menolak tawarannya
" Tidak ada penolakan", ujarnya sambil berjalan cepat didepan Lili.
......................
"Hah, benar-benar ya Dia", seorang Perempuan Cantik dan modis sedari tadi naik Pitam melihat interaksi Lili dan Bintang. ya Pria yang membalit luka Lili adalah Bintang, pria yang akan Di jodohkan dengan Sintya.
" Non, nona sintya. Sudah Masuk Non", sahut satpam sekolah, mengagetkan Sintya yang dari tadi diam berdiri dengan perasaan yang mengelembuh kepanasan akibat cemburu.
"Iiiiiii, Pak ngangetin ajah, sana kerja", tutur sintya naik pitam.
"Awas ya kamu, perempuan sok Alim. tapi kenyataannya murahan, dasarrr anjing", ucapnya sambil mengebas sepatunya.
......................
"Sintya, ucap salam dong sebelum masuk". tutur Ibu Norma, guru PPKn. Sosoknya lemah lembut sehingga siswa seperti Sintya tidak akan takut padanya.
Sintya yang menyosor saja masuk kelas, tak menghiraukan ucapan Ibu Norma.
" Tya, kenapa terlambat, bukannya tadi kau bilang sudah Mau sampai Di sekolah?? ", tanya mega
" Tau, aku emosi sekali hari ini", ucap Sintya masih emosi.
"Whyyy???", tanya Putry yang duduk di depan Mega
Mega pun mengangkat Pundaknya ekspresi tidak mengetahui.
...----------------...
"Baik anak-anak, pelajaran hari ini selesai yah. jangan Lupa belajar baik-baik di Rumah". tutur Ibu Norma.
" Terima kasih Ibu". ucap Semua siswa Di kelas
...----------------...
"Sejak Kapan, dia memiliki Hubungan dengan Bintang??. tanya Sintya kepada teman akrabnya, yang baru seminggu dia kenal setelah masuk kesekolah itu.
"Aku tidak tahu"
"Aku baru, tahu dari Sintya"
"Selama ini mereka seperti biasa saja, kaya tidak memiliki hubungan apa-apa"
"Ndak nyangkah Cewek alim itu"
"Emangnya siapa yang beri tahumu sintya??"
"Itu si Yuda, kelas X.MIPA.2 bocori kesaya". tutur Sintya
Yuda adalah sepupu Sintya, dia adalah teman kelas Bintang dan Andika. Bintang dan Yuda memang tidak akrab dikelas seperti musuh karena sikap Yuda yang selalu mencari masalah disekolah.
" Yuda, bilang salah satu dari mereka bertiga (Lili, Ribka, dan vania), memiliki hubungan dengan Bintang, tunangan aku", sahut Sintya
"yaah, aku yakin dong si Alim itu, tiap hari selalu bersama Bintang, ndak di Perpustakaan, ndak dilapangan, tadi lagi, yaahh dasar wanita penjilat". sintya kembali naik Pitam.
" Awas saja, yah kamu. aku akan membuatmu menderita disekolah ini. aku doakan semoga si Vania itu Is dead, supaya tidak ada yang belain dia di sekolah ini, si Ribka kan sudah pergi ", tutur Sintya.
......................
Bintang, andika, dan Riski laki-laki idaman Para siswi disekolah itu selalu mengambil tempat dihati perempuan manapun. ketiganya sama-sama berprestasi, dan Memiliki visual yang tak diragukan lagi. mereka lewat didepan Kelas X. MiPA.1 kelas Lili dan sintya.
"Sintya, liat", sahut Mega membangunkan Sintya
" Apa? ". tutur Sintya
" Itu", menunjuk ke jendela depan kelas
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments