"Tolong percaya Padaku ini Hanya salah Paham, aku difitnah".
"Heee, kau bilang salah Paham. andai bukan mulut Bintang sendiri yang bilang kau pacaran dengannya aku tak akan percaya. dasar ya anak Kampung, anak miskin, pelakor lagi, ciiiii". dengan penuh amarah sintya memukul kepala lili yang duduk berlutut dilantai.
"Harusnya kau sadar diri, mimpi luh miliki sang pangeran, ndak selevel". sambil menepis rambutnya sintya berdiri dari hadapan lili, dan menendang buku-buku lili hingga berantakan.
"Hey tau ngak, si lili gadis malang itu kena buli lagi tuh dikelasnya". Deon yang masuk kekelasnya MIPA 2.
"Masalah apasih, kasihan dia dibuli gengnya sintya terus."
"Tau tuh katanya sih, lili pacaran sama Bintang".
"Lah, masalahnya dimana dong, kalau mereka pacaran betulan, ndak salahkan".
"Ia sih, tapi sintya ndk suka, mungkin cemburu kali, tau aja sintya orangnya kaya gimana. kalau suka sesuatu ya harus dia yang punya. no bagi-bagiiiiiiii", sambil menepuk meja Mia mengagetkan semua orang dikelas.
"Ngomong-ngomong kenapa Bintang belum balik ya dari Jakarta, bukannya Olimpiade nya cuma 2 pekan ini sudah sebulan loh..."
"Ia ya, lama banget".
"Dan tau ngak gyus, kalau Bintang datang mungkin lili bebas dari geng serigala itu, ya mungkin klarifikasi gitu soal hubungannya, atau kasih perlindungan ke Lili, ya ampun kisahnya akan seperti sinetron kali ya nanti." kata Mia sambil menghapus papan tulis.
"Heyy, Andika mau kemana..aku ikut." kata Risky sahabat dekat Andika, Bintang, dan Deon. empat sejoli di sekolah.
Risky dan Deon ngekor di belakang Andika, yang tidak tau mau kemana arahnya.
"Sintya dimana", kata Andika yang mencari sintya dikelasna
"Aaahh, ke kantin pasti,"
Melihat lili yang duduk di kursinya membuat Andika ingin menanyakan keadannya, tapi dia melihat lili sibuk dengan soal-soalnya mengurungkan niatnya untuk menghampirinya.
"Kalian ke kelas aja, aku ada urusan sebentar, sana sana jangan ngekor terus kalian kaya bodyguard tau ngak". cetus Andika mengusir sahabatnya
"Iiiiiiss awas ya, bodyguard bodyguard, emang ia sia kami tampang perkasa dan tampan". kedua lelaki itu bertatapan dan saling memuji sambil tertawa. mereka memiliki kepribadian ganda, kadang kulkas berjalan, kadang cowok feminin, kadang cowok playboy, ketika berkumpul berempat.
"Sintya Tunggu, ku peringatkan ya kamu. Sekali lagi kau ganggu Lili, kau berurusan dengan ku". dengan Nada yang pelan tapi penuh amarah di tambah tatapan Andika yang tajam juga kepada teman-teman Sintya.
"Ha.......Liiiiillliiiiii
Andika mengancamku karna gadis kampung itu..
Tidak bisa di biarkan..
Dia merebut semuanya dari ku..
Tunggu aku akan membuatmu sujud di kakiku, lili". sintya yang penuh emosi ketika mendapat ancaman dari Andika.
"Tunggu aku punya Ide"..
"Apa??"..
" Sini aku bisikan".
"Ide bagus". kali ini Aku akan menunjukkan posisi kau dan aku Lili
...****************...
"Selamat datang"
"Mari masuk teman-teman"
"Astaga Tya kau bagai Princess, hari ini" pujian teman-teman sekolah lili
"Wahhh, megah banget rumahnya"
"Deh, aku iri dengannya sintya mempunyai semuanya"
"Terima kasih sudah datang, teman-teman. ayo makanannya dinikmati, sambil menunggu yang lain. jangan sungkan".
Beberapa menit kemudian....
" Gyus dia datang", sambil memberi kode ke pintu depan
"Yeaaay, aku senang banget", sambil berjalan ke arah pintu
" Halooo, selamat datang Lili", kata sintya
"Terima kasih, ya kadonya ndak usah repot-repot", antusiasme sintya menyambut Lili membuat seisi ruangan menjadi kaget dengan tingkahnya.
" Ciuwwww, kakak Tya Kadonya jelek dibungkus koran", ucap sepupu Sintya
"Mutiara, jangan begitu tidak baik", tegur sintya
Semua rangkaian acara peniupan Lilin, pemotongan kue berjalan dengan meriah.
" Mah, pah, aku ajak teman-temanku keluar ya outdoor di kolam renang. mama dan papa sambut tamu yang lain".
"Bersenang-senanglah", kata mama sintya
" Teman-teman, ayok keluar ada kejutan spesial selanjutnya"
...----------------...
Tolong.... tolong.....
"Astaga lili"
"Tolongin"
"Aku tidak bisa berenang"
"Heiii, siapa yang tolongin akan punya nasib kaya dia disekolah". ancam sintya
Tidak ada yang berani nolongin lili
Semua kembali berjoget mengikuti irama lagu.
" Tuhan kaki ku keram, dadaku sesak, aku tak bisa berenang ", gugam lili dalam hati sambil berusaha merenang naik ketepi kolam. dia sengaja didorong dari belakang saat ia disuruh berdiri oleh sintya di dekat kolam
" Nak, kau tidak apa-apa", Pak Joni yang nolongin Lili beliau adalah tukang kebun di rumah mewah Sintya.
"Bagaimana bisa mereka tidak melihat mu nak, kau hampir celaka". pak Joni yang kuatir dengan keadaan Lili.
" Aku tidak apa-apa Pak, Terima kasih sudah nolongin", kata lili sambil batuk.
"Bagaimana, kau bisa jatuh ke kolam"
"Aku, tadiiiiii". lili mengingat kalau sintya mendorongnya, dia juga melarang teman-temannya menolong ini dia.
"Kepelesat pak".
"Hati-hati, memang pinggir kolam itu licin, untuk kamu selamat nak".
" Ia Pak, iini berkat bapak".
............
"Kurang ajar, aku sudah memperingatkan nya". andika yang penuh emosi melempar HPnya di tempat tidurnya. dia menerima kiriman video lili yang hampir tenggelam
......................
" Lili, astaga kamu kenapa". kata Sintya pura-pura kuatir.
"Aku pamit pulang"
Lirikan mata sintya memberikan kode kepada teman-temanya untuk melanjutkan rencana mereka.
"Aku, mau pulang, lepas"
Mereka menyeret Lili ke tengah
"Aku sebenarnya kasihan"
"Kasihan ya dia"
"Andai andika ada disini, dia tidak akan disiksa begini"
"Kita tidak berani menolonginnya, nanti kita juga di siksa di sekolah"
Lili yang sudah pasrah dengan perlakuan sintya dan temannya. menguyurnya dengan terigu, telur dan minyak, hanya bisa menangis, dia juga tahu tak ada yang berani menolonginnya.
"Menunduk dikaki ku"
"Dan katakan yang sebenarnya kapan tanggal jadianmu dengan Bintang", kata Sintya dengan penuh intimidasi kepada lili.
" Aku dan Bintang tidak punya Hubungan apa-apa"
"Aku sudah bilang berkali-kali"
"Gyus, buka mulutnya sampai ia mengakuinya", perintah Sintya.
"Awas ya kalau kalian sampai ada yang lapor"
"Aku benar-benar, mengatakan yang sebenarnya". kata Lili
"Nak, siapa yang punya HP dari tadi bunyi". suara mama Sintya yang menganget kan semuanya.
"Tutup, tutup".perinta sintya untuk menutupi Lili.
" Ahhhh mama, itu punya mega, makasih ya mah, mama masuk itu tante Lidia datang".
"Aaahh, benar. mama masuk ya sayang".
" Astaga hidung lili berdarah". membuat semua panik.
"Tya bagaimana ini", " nanti dia mati atau apa disini", mega yang panik melihat lili yang sudah pingsan.
"Tenang, tenang, kalian membuat kita tambah panik"
"Pak Joni, Ya Pak joni", " mega panggil Pak Joni di bagasi cepat.
"Ada apa ini. kata Pak Joni berlari kearah mereka
" Pak, Temanku tadi kepeleset ke Kolam, kami sudah menyuruhnya pulang tapi, dia menolak". sintya yang kembali berekting sambil mencoba membangunkan Lili.
Pak Joni tidak curiga dengan keadaan Lili yang penuh telur dan Terigu, karena baju sintya dan teman-temannya disitu juga penuh dengan Terigu dan telur, rupanya sintya dan yang lain membuat baju mereka sama dengan Lili untuk menghilangkan kecurigaan Pak Joni nantinya.
"Saya akan antar ke rumah sakit".dengan cepat Pak Joni membawa Lili untuk diperiksa ke rumah sakit terdekat.
" Aku takut"
"Dia tidak akan mati, tenang aja", kata sintya sambil tersenyum tipis dibibirnya.
"Sayangnya, dia belum sempat sujud dikakiku", sambil menepis terigu di tangannya.
...****************...
"Skefo Bintang pulang". Mentari ketua kelas yang baru datang dan membuat heboh kelas
"Tadi aku melihat mamanya di kantor"
Lili bergegas dari tempat duduknya dan berlari keluar kelas.
Semua teman kelasnya melihatnya, termasuk sintya kaget dengan berita kedatangan Bintang.
Di kelas sebelah Pun Heboh akan berita tersebut, Andika melihat lili keluar kelas dengan berlari, ia pun menyusul Lili yang sedang berlari ke kantor.
Lili berlari kekantor, namun sayangnya ternyata Bintang yang ditunggu begitu lama datang mengubah keadaanya nya ternyata tidak. hanya mama Bintang yang datang untuk meminta pemindahan sekolah Bintang.
"Tante, tunggu". lili yang berteriak memanggil mama Bintang yang sudah pergi meninggalkan parkiran
" Tante"
"Tante"
Sekitar 500 meter lili berlari mengejar mobil
"Bintang"
"Tante"
"Auwww, auwww", lili merinti kesakitan saat terjatuh. tak mau mobil semakin jauh lili bangkit mengejar, sambil melambaikan tangannya sekuat tenaga.
" Tante, tungguuuuuuu"
"Mbak, kayanya ada yang berlari mengejar dari belakang"
"Siapa? "
Mobil pun berhenti dan mama Bintang pun Turun dari mobil.
"Tante, aku mau ketemu Bintang". sahut lili yang sudah kecapean mengejar
" Bintang, dia ada di Jakarta nak, dia Sedang sakit, jadi Tante ambilkan surat Pindah sekolah".
"Tante tolong, atau lewat telfon aku mau bicara dengannya penting sekali tolong".
" Nak, maaf Bintang sekarang tidak mengenal siapa pun, selain tante, dan papanya. dia sekarang kehilangan ingatannya, karena kecelakaan saat olimpiade nak".
Begitu lama Lili berusaha menguasai dirinya, ketika ia mendengar kenyataan bahwa Bintang telah kehilangan Ingatannya.
"Nak, kau baik-baik saja"
"Ah, kalau begitu aku Pamit tante". ia kemudian melangkah meningkalkan mama Bintang, namun ia kemudian berbalik
" Tante maaf, tolong berikan ini kepada Bintang, ini miliknya"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung
🪐Jangan lupa tinggalkan saran atau like yahh🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Ai
Bab ini lebih enak dibaca. Semangat, Thor/Smile/
2024-04-06
0
Rinjani Putri
asik alurnya greget
2024-03-18
0
Ryaici Saristi
semngat
2024-02-27
0