EP 19

dua jam sebelum mendapatkan ide merayu sang istri

Radit duduk termenung dibangku Taman, ia belum mendapatkan ide untuk merayu Ghea. Memikirkan ide itu membuat kepalanya sakit, jadi ia mencari sesuatu hal di Taman ini. 

Ada dua anak berseragam sekolah putih biru yang duduk tepat disamping Radit. Terlihat wanita itu sedang kesal dengan teman pria nya. Radit memerhatikan bocah putih biru itu, karna ini sungguh lucu dimata nya. 

"Aku minta maaf dong, beb.. Aku janji tidak akan memerhatikan wanita lain lagi" Ucap pria itu kepada wanita yang sedari tadi terus menghempaskan tangan pacar nya. 

"Oh jadi anak kecil itu, marah dengan kekasih nya" Gumam Radit didalam hati, ia memerhatikan cara bocah pria itu merayu kekasih nya. Terlihat bocah pria itu berlalu pergi ke tempat bunga mawar yang bermekaran indah. Memetik salah satu bunga mawar bewarna merah, lalu memberi nya kepada wanita itu. Dengan permintaan maaf yang begitu tulus dan terkesan lebay dimata Radit, akhirnya wanita itu memaafkan bocah pria itu. 

Lalu mereka pergi bersama, tinggalah Radit seorang diri. "Astaga, itu cara yang bagus. Aku akan coba" Ucap nya, Radit senang bukan main sudah mendapatkan referensi. Ia langsung bergegas ke toko bunga dan ke minimarket untuk mencari hal yang ada dipikiran nya. 

Berakhir

Ghea dan Radit sedang dalam perjalanan pulang menuju Apartemen nya, ia tidak ingin berlama-lama satu kamar dengan wanita itu. Karna Ghea memiliki sifat yang ceroboh, dan Radit tidak ingin melihat sesuatu yang membuat hasrat nya bangkit nanti. 

Radit membawa Ghea untuk makan terlebih dahulu di salah satu Restoran yang kebetulan mereka lewati, "kenapa berhenti, kak?" Tanya Ghea, bukannya menjawab Radit berlalu keluar begitu saja. Ghea kesal, ia membuka safety belt nya lalu ikut keluar menyusul Radit yang sudah berlalu jauh dari nya. 

"Kak tunggu!" Teriak nya, sang empu menghentikan langkah nya. Menatap malas Ghea yang lamban sekali berjalan, "cepatlah!" Sahut nya, ia menunggu Ghea dengan tangan yang berkacak dipinggang. Semua wanita yang ada di Restoran itu menatap kearah Radit. 

Bagaimana tidak? Dengan kemeja bewarna putih polos semakin membuat ketampanan Radit menjadi mencolok. Ghea ingin meng cungkil mata para wanita itu, yang terus saja memerhatikan Radit bagaikan orang kelaparan. 

Radit membaca buku menu, sementara Ghea hanya pasrah Radit ingin memesan apa untuk nya. "Bagaimana kuliah mu?" Tanya Radit, ia memberikan menu yang ia pesan kepada pelayanan Restoran tersebut. 

"Kuliah ku baik, dan menyenangkan" Jawab Ghea, ia benar-benar gugup kala wajah Radit memerhatikan nya dengan intens. "Bisa gila aku" Gumam Ghea didalam hati, ia benar-benar tidak tahan berlama-lama menatap wajah tampan suami kontrak nya. 

Tak lama makanan mereka datang, Ghea dan Radit makan dalam diam. Dengan Radit yang sesekali memerhatikan Ghea yang fokus dengan makanannya, dan terkadang Radit tersenyum tipis kala melihat Ghea menguyah makanannya. "Kau ketika menguyah, seperti ikan buntal" Ejek Radit, Ghea hanya menatap malas pria itu. 

"Jangan mulai deh" Ancam nya, Radit tertawa kecil. 

Ghea memerhatikan wanita yang sangat ia kenali yang duduk tepat dibelakang Radit. "Mayra?" Tanya nya pada diri sendiri, Ghea memerhatikan sikap Radit yang seperti nya tidak mengetahui keberadaan Mayra dibelakang nya. "Hei, cepat habiskan makan mu. Kita harus pulang secepat nya" Ucap Radit, menyadarkan Ghea yang malah melamun. 

Ghea tersadar, ia pura-pura tidak tahu saja. Tiba-tiba Mayra bangkit, ia terkejut melihat Radit yang berada dibelakang nya. "Radit.." Sapa nya, sang pemilik nama menatap kearah suara yang sangat ia kenali. 

"Mayra.." Sapa nya balik, Radit tidak menyangka bisa bertemu dengan Mayra disini lagi dan lagi. Bertemu dengan wanita itu adalah hal yang paling ia hindari, hatinya bisa kacau dalam hitungan detik. 

Mayra menggandeng tangan anak kecil, gadis kecil yang sangat menggemaskan mirip sekali dengannya. "Ini anak kamu?" Tanya Radit, Mayra mengangguk sambil terus memerhatikan Radit. Ghea memerhatikan dua orang itu dengan intens, tapi lama-lama hatinya panas. Apa lagi saat Mayra seperti hanya fokus dengan Radit saja, tidak pernah menyadari kehadiran nya ada bersama Radit. 

Ghea bangkit, ia ingin mencari udara segar diluar. Radit tahu jika Ghea berlalu pergi, tapi Mayra terus saja mengajaknya cerita. "Kau apa kabar?" Tanya Mayra, seperti ada raut penyesalan yang sangat besar dimata wanita itu. Radit dapat merasakan nya, "aku baik, sangat baik tanpa mu" Jawab nya tanpa ragu. 

"Aku sudah bercerai, dan sekarang aku sudah menjadi janda" Ucap Mayra, ia seperti sengaja memberi tahu tentang status nya kepada Radit. Ntah kenapa, Radit merasa senang mendengar status Mayra sekarang, seperti ada kesempatan kedua untuk bersama kembali. Masalah anak kecil itu, Radit bisa menerima nya dengan baik. 

Tapi, seketika Radit menyadarkan pikiran buruk nya, "ah iya? Aku turut sedih dengan hal yang kau alami" Ucap Radit, Mayra terus memerhatikan Radit. "Aku pergi dulu, lain kali kita akan bertemu lagi" Ucap Radit lagi, ia memanggil pelayan lalu membayar tagihan makanan nya. 

Mayra ingin menghentikan langkah Radit, tapi ia takut akan menggangu pria itu. Jadi, Mayra hanya membiarkan Radit pergi, dengan terus menatap kepergian Radit. "Aku harus pastikan, Radit menjadi milikku kembali" Ucap nya, dengan penuh semangat yang membara dihati. 

Radit menyusul Ghea yang sudah masuk kedalam mobil, wanita itu memejamkan matanya seolah tertidur. "Kau benar sudah tidur?" Tanya Radit, ia memerhatikan Ghea yang hanya diam. Radit jadi bingung dengan sikap Ghea kali ini, wanita itu seperti marah dengannya. "Kau marah pada ku?" Tanya Radit, jika wanita ditanya hanya diam saja, Radit mengambil kesimpulan jika mereka sedang marah. 

Dan Ghea selalu melakukan itu jika dirinya marah, tapi Radit tidak merasa melakukan kesalahan apapun. "Kalau aku ada salah, katakan saja. Aku tidak bisa menebak apa yang ada dipikiran mu, biasakan untuk saling terbuka bukan bermain teka teki begini" Ujar Radit. 

Ghea menatap kearah Radit, "aku tidak marah, dan tidak ada terjadi sesuatu hal yang membuat ku kesal pada mu" Jawab Ghea cepat, ia kembali menyandarkan kepalanya di bangku mobil. Radit menatap Ghea yang menatap kearah luar jendela, "Apa dia marah karna aku bicara dengan Mayra tadi?" Gumam Radit di dalam hati. 

Tapi, Radit merasa tidak mungkin. Mengingat jika Ghea juga tidak mengenal siapa itu Mayra didalam hidup nya. "Kau lelah ya? Baiklah, aku akan membelikan sesuatu untuk memperbaiki mood mu" Ucap Radit, ia melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang. 

Ghea hanya diam, hatinya tidak suka kala mengingat kejadian tadi. Tapi, ia juga tidak berhak merasa seperti ini. Hubungan nya dengan Radit selayak nya aturan diatas kertas, semua diatur dengan baik dengan perjanjian yang telah mereka tanda tangani. 

Ghea memejamkan matanya, air matanya jatuh seketika. Ia merasa kasihan dengan dirinya sendiri, yang tidak pernah bahagia dalam hal apapun. 

Radit menghentikan mobilnya di area Taman Bermain, Ghea menatap Baling-baling yang berputar dengan lampu yang sangat indah. Radit membuka pintu mobil, mempersilahkan nya untuk keluar. "Ayo! Aku akan ajak kau bermain disini. Untuk memperbaiki mood mu yang tiba-tiba berantakan" Ucap nya dengan senyum yang sangat manis. Ghea terharu melihat nya, Radit merupakan pria yang sangat peka. 

Sekalipun ia tidak tahu alasan Ghea marah karna apa, tapi soal mood Ghea memang ia pikirkan dengan baik. Ghea turun dari mobil dengan dibantu Radit, ia sangat senang datang ke tempat ini. Sudah lama sekali, terakhir kali itupun saat Ghea masih kecil bersama dengan mendiang ayah dan juga ibu nya. 

Ghea berjalan dengan senyum bahagia nya, sementara Radit hanya mengikuti langkah nya dari belakang. Sambil memerhatikan Ghea yang sibuk memerhatikan orang-orang yang sangat ramai. Hingga langkah Ghea terhenti di permainan komedi putar, ia ingin menaiki permainan itu. "Kau mau naik itu?" Tanya Radit, Ghea mengangguk mantap. 

"Ayo!" Ajak Radit, ia membawa Ghea menuju tiket. Lalu mereka naik di komedi putar itu. Dengan Ghea duduk bersama dengan Radit yang didepan nya. "Pegangan yang kuat, jangan sampai jatuh" Ucap nya, Ghea berdecak. Padahal ia sudah bersikukuh untuk naik sendiri, tapi Radit tetap tidak mengizinkan nya. 

Akhirnya permainan komedi putar itu selesai, kepala Radit sedikit pusing. Tapi, seketika hilang kala melihat raut kebahagiaan wajah Ghea. "Kak, aku haus" Ucap nya, dengan menunjukkan tenggorokan nya. "Baiklah, tunggu disini. Aku akan membeli nya untuk mu".

Ghea menatap kepergian Radit dengan duduk di salah satu bangku yang tersedia, ia sangat bersyukur. Radit selalu membuat nya bahagia, memerhatikan mood nya. Dan selalu memastikan jika Ghea betah menjadi istri kontrak nya. Ghea melihat Radit yang mengantri di antara banyak orang yang memesan minum, penampilan nya mencolok dari banyak nya pria yang ada disana. 

Bahkan para wanita yang sudah bergandengan dengan kekasih nya saja, sempat sempat nya menggoda Radit. Pria itu sangat tampan dengan kemeja polos bewarna putih itu, tubuh nya yang kekar serta tangan yang berotot membuat ketampanan nya bertambah. "Andai aku adalah wanita yang dicintai kak Radit, akan ku pastikan kalian tidak akan bisa menatap nya seperti itu" Ucap nya, Ghea geram sekali dengan para wanita yang jelalatan kepada suami nya. 

Ya sekalipun Radit tidak menghiraukan para wanita itu, tapi tetap saja hal itu membuat hati Ghea merasa tidak senang. Tak lama pria itu datang dengan membawa dua minuman dingin. "Ini" Ucap nya, Ghea menerima minum itu dengan senyum manis nya. Radit duduk disebelah nya sambil memerhatikan sekelilingnya. 

"Sudah puas main nya?" Tanya Radit, ia menatap jam ditangan nya. Sudah hampir larut malam, tapi jika Ghea mengatakan belum puas. Maka ia akan senang hati untuk menunggu wanita itu bermain dulu, selayak nya seorang guru TK yang sedang mengajak murid nya bertamasya. 

"Aku masih ingin beli cemilan, kak" Ucap nya pelan, "ngga mau naik baling-baling itu?" Tanya Radit lagi, Ghea menggelengkan kepalanya cepat. 

"Baiklah, ayo kita pergi ketempat jajanan yang kau inginkan"

Dengan senang hati Ghea bangkit, ia meraih tangan Radit lalu membawa pria itu ketempat yang sangat ia inginkan sekarang. Radit hanya pasrah, yang terpenting sekarang adalah mood Ghea tetap baik-baik saja. Tidak galau dan merasa bosan selama jadi istri kontrak nya. 

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

cepetan Thor Radit di buat jatuh cinta sama ghea

2023-12-07

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!