Pada akhirnya Radit tidak bisa tidur semalaman karna menahan rasa penasaran nya. Radit bangkit dari tidurnya, memijat pelipisnya yang sedikit sakit karna kurang tidur. "Menyebalkan" Ucap nya pelan, rasanya ia benci sekali dengan keadaan seperti ini.
Radit bangkit dan berjalan menuju lantai bawah, ia melihat dari kejauhan Ghea yang sedang memasak untuk sarapan mereka. Ia memerhatikan Ghea dari kejauhan, "apa yang sedang dia lakukan kemarin malam dengan Aksa? Apa secepat itu, ia mendapatkan pria lain?" Pertanyaan itu terus berputar di benak Radit.
Ghea tidak ada kelas hari ini, ia ingin bersantai seharian di Apartemen. Karna juga hari weekend, menikmati waktu dengan bersantai adalah hal yang ia idamkan. Ghea menyadari kedatangan Radit, pria itu menuangkan minum disamping nya. Ghea melirik sebentar, lalu kembali fokus dengan daging ditangannya. "Kemarin kau kemana saja dengan Aksa?" Tanya Radit, suaranya pelan bahkan sangat pelan.
Ghea tidak mendengar ucapan Radit, "maaf kak, aku tidak dengar apa yang kau tanyakan tadi" Ucap Ghea, Radit berdecak. Menanyakan hal ini sekali saja sudah membuat nya malu. Lah ini malah harus diulang lagi, dengan menarik napas dalam serta menurunkan rasa gengsi, akhirnya Radit mengatakan ulang. "Kemarin malam kau kemana saja dengan Aksa?"
Ghea terkejut mendengar pertanyaan itu, "hanya menonton bioskop" Jawab Ghea cepat, mata Radit melirik kearah Ghea yang terlihat biasa saja. "Kenapa kak?" Tanya Ghea balik, karna tidak biasanya Radit bersikap kepo seperti ini.
"Tidak ada, hanya bertanya. Karna sekarang kau adalah tanggung jawab ku, segala apa yang kau lakukan harus berada dalam pengawasan ku" Jelas nya, Ghea berharap jika Radit mengatakan kepadanya untuk menjauhi Aksa. Dengan senang hati Ghea akan melakukan nya, tapi itu tidak mungkin. Posisi nya tidak sepenting itu dihati Radit, dan tidak akan pernah terucap kata-kata itu dari bibir pria itu.
Ghea mengangguk saja dengan penjelasan Radit tadi, ia kembali fokus memasak. Membuang pikiran nya jauh-jauh tentang Radit, Lagi-lagi harapan yang tinggi membuat hatinya sakit sendiri. Radit memerhatikan Ghea yang sedang bergulat dengan spatula, mungkin karna sudah terbiasa membantu sang ibu membuat Ghea menjadi lihai memasak.
"Kau tidak bekerja, kak?" Tanya Ghea, ia tidak ingin larut dalam kesedihan nya. "Kerja, setelah sarapan aku akan berangkat" Jawab nya cepat, Ghea memerhatikan Radit yang pergi menuju lantai atas. Mungkin mau membersihkan diri, Ghea menghela napas panjang. Rasanya berat sekali menjalani pernikahan seperti ini, apakah Radit juga merasakan hal yang sama?
Ghea dan Radit kedatangan tamu tak diundang, ya Lovie. Wanita itu datang dengan membawa berbagai cemilan yang akan ia nikmati dengan sang kakak ipar. Radit memijat pelipisnya kala Lovie terus mengoceh pada nya, "kamu bisa diam ngga si, Lovie?" Tanya Radit dengan ketus, sedari tadi lovie terus bercerita kepada Ghea.
"Apaan si kucing nakal, bising banget" Celetuk Lovie dengan kesal, sedetik kemudian ia tersadar dengan kata yang barusan keluar dari mulut nya. Radit melayangkan jitakan keras di dahi adiknya yang menyebalkan.
PLETAK
"Aduh.. Sakit" Rintih Lovie, Ghea menahan tawa nya. Apa lagi saat melihat ekspresi Radit tadi saat dikatain kucing gila oleh Lovie.
"Sekali lagi kamu berani ngatain aku kucing nakal lagi, awas aja kamu!" Ancam nya, Lovie terlihat tidak peduli dengan itu. Ia hanya bodoamat menikmati jajanan yang ia bawa, semakin membuat Radit kesal. "Dengar tidak?" Tanya Radit penuh menuntut.
Lovie menghela napas panjang, "dengar kakak ku yang tampan, yang baik hati" Ucap nya dengan pujian yang tentunya sangat sangat dipaksakan. Radit melirik kearah Ghea yang tertawa karna pujian ala Lovie tadi. "Kalian itu sama saja, sama-sama rada-rada gila" Cibir Radit, astaga Ghea tidak Terima dikatai gila oleh pria menyebalkan seperti nya.
"Siapa yang kakak katain gila, ha?!" Tanya nya menuntut, kini Ghea sudah berhadapan dengan Radit. Ya walaupun tubuh Radit dua kali lebah besar dari nya, tapi tetap saja Ghea berani untuk melawan pria itu. "Kau!" Jawab nya sambil menunjuk ke arah Ghea dengan wajah tanpa merasa bersalah.
"Ngajak ribut ni" Ucap Ghea, Lovie merasa pertengkaran pasutri ini semakin memanas. Ia hanya berdo'a saja untuk keselamatan Radit, karna sudah di pastikan pria itu akan kalah dengan mudah ditangan Ghea. "Ayo, kamu kira aku takut sama kamu. Badan kurus lempeng dan tidak berbody tidak akan membuat seorang Radit Andika takut" Sahut nya, ia menampilkan wajah angkuh.
Bayangan Lovie adalah mungkin sang kakak nya akan bertengkar dengan saling tinju, atau pukulan lainya. Ternyata salah, mereka justru bertanding dengan bermain monopoli. Lovie tercengang melihat nya, apa lagi melihat gaya Radit yang mati-matian menjaga hartanya.
"Aku akan merebut harta mu, dasar kucing nakal" Ucap Ghea dengan penuh keyakinan, Radit berdecak mendengar keyakinan Ghea itu.
"Kita lihat saja"
Lovie menepuk jidat nya, rasanya benar-benar lelah melihat pasutri itu. Radit yang memegang tuxedo nya dan Ghea yang memegang boneka gurita di tangannya. Tidak pantas lagi seumur mereka bermain permainan itu, tapi jika dilihat-lihat seperti nya sangat seru bukan.
Harta Ghea hampir saja habis, Radit sangat pandai memain kan nya. Rasanya ia mati langkah untuk mengalahkan Radit, apa lagi harta Radit semakin melimpah. Saat Radit ingin memainkan dadu nya lagi, ponsel nya berdering. "Halo".
" Halo? Kemana saja kau? Kenapa tidak datang ke Mansion Utama?!"hardik Ezra, seketika Radit baru sadar akan pekerjaan nya. Karna ulah dua bocah itu, ia kelupaan dengan pekerjaan nya hari ini.
Tanpa banyak alasan lagi, Radit mematikan panggilan itu lalu merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan. "Kau mau kemana, kak?" Tanya Ghea, Radit hanya menatap Ghea saja. Dari tatapan itu sudah membuat Ghea tau mau kemana pria itu. "Aku ikut, aku mau bertemu dengan Keen" Pinta nya, tapi ada Lovie bukan?.
"Aku juga ikut!" Timpal Lovie dari kejauhan, Radit memijat pelipis nya. Mau tidak mau dua bocah yang selalu saja merepotkan nya harus ikut. Karna tidak mau mendengar keluhan Lovie nanti dengan sang ibu, dan Ghea juga sudah lama tidak bertemu dengan Keyna dan Keen.
"Ayo!"
Ghea dan Lovie berteriak kesenangan, mereka cepat-cepat bersiap-siap. Karna Radit tidak akan sabar menunggu mereka lagi, dan Ghea juga tidak mau mendengar omelan maut Radit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Nendah Wenda
lucu juga mereka
2023-12-07
0