Sesampai di Mansion Keluarga Andika, Radit menggengam tangan Ghea erat untuk memasuki Mansion nya. Sementara Lovie sudah berlari duluan kepelukan sang ibu, seperti biasa namanya juga anak manja.
"Kenapa lama sekali sampai nya?" Tanya Clara, ia meraih Ghea untuk ia peluk dengan erat. "Tadi kami mampir di rumah kak Ezra dan Keyna, Bu" Sahut Lovie.
Radit duduk disofa memerhatikan tiga wanita itu, dan matanya terus memerhatikan Ghea yang tersenyum senang dengan cerita Lovie saat di Mansion Utama tadi. "Dia masih bisa tersenyum, itu berarti dia baik-baik saja" Gumam Radit didalam hati, ia memikirkan perasaan hati Ghea sekarang. Radit sangat takut jika Ghea tidak betah untuk menjadi istri kontrak nya.
"Ibu masak apa?" Tanya Radit, perut nya sudah sangat lapar. "Ibu masak sayur kesukaan mu dan juga Ghea. Makanlah.." Jawab Clara dengan tersenyum sangat manis kepada putra semata wayang nya. Radit bangkit, saat ia ingin melangkah Lovie sudah berlari terlebih dahulu. "Aku duluan kak.." Teriak nya, Ghea pikir Radit juga tidak mungkin kan melombai Lovie lagi?. Eh ternyata salah, Radit tersenyum smirk lalu mengejar Lovie yang sudah berlari sedikit jauh darinya.
Ghea dan Clara tertawa melihat nya, bahkan Ghea baru menyadari ternyata Radit memiliki sifat clingy dan menggemaskan bagi nya. "Jangan heran deh, mereka itu memang begitu. Radit kalau sudah sama Lovie, hilang sudah kedudukan kedinginan menjadi Asisten pribadi" Ucap Clara, Ghea setuju akan itu.
Mereka berjalan bersama menyusul Radit dan Ghea yang sudah terlebih dahulu duduk. Ghea diarahkan Clara untuk duduk disebelah Radit, dan Lovie berhadapan dengan mereka.
"Kamu mau lauk apa?" Tanya Radit, Ghea memerhatikan banyak nya makanan yang tersaji. "Terserah, aku bingung" Jawab nya.
Radit merasa jika wanita sangat aneh, menentukan sayur dan makanan saja bisa membuat mereka bingung. "Kenapa wanita mudah sekali bingung?" Celetuk nya, Ghea menatap malas Radit. Yang selalu saja menjebak dan memikirkan hal yang ia bicarakan.
Radit mengambil udang goreng untuk Ghea, "loh kamu apa ngga tahu, nak. Kalau Ghea, ngga bisa makan udang. Dia alergi" Ucap Clara, mendengar kata sang ibu membuat Radit langsung meletakkan udang itu ditempat asal nya. "Kamu suami nya loh, kok bisa ngga tau? Suami nyata kan?" Tanya Clara beruntun, Ghea dapat melihat Radit yang kebingungan.
"Ah tidak kok, bu. Sekarang Ghea sudah ngga alergi udang lagi kok" Jelas nya, Ghea meminta udang goreng itu kepada Radit. Awal nya Radit tidak mau, tapi Ghea memberi tatapan tajam pada nya. Dengan gerakan cepat Radit mengambilkan udang goreng itu untuk nya.
Ghea memakan udang itu dengan perasaan yang sangat dipaksakan, tapi harus terlihat menikmati dihadapan sang mertua. Ghea tidak mau Clara curiga nantinya, dan semakin merepotkan untuk Radit.
"Oh bisa gitu ternyata, ya sudah lanjutkan makan mu, nak" Ucap Clara kepada Radit. Radit dan Ghea menghela napas lega karna Clara sudah tidak curiga lagi.
Setelah makan, Ghea pamit untuk masuk kekamar Radit. Ia merasa tubuh nya gatal dan kepalanya pusing. Mungkin karna memakan udang goreng tadi, makanan itu sangat dilarang dulunya oleh Ita untuk Ghea makan. Ghea menggulung tubuh nya dengan selimut, agar tangannya tidak menggaruk bagian yang gatal.
Radit masuk kedalam kamar dan tak lupa mengunci pintu, "kamu kok ngotot banget tadi, tinggal bilang aja tadikan kalau aku lupa atau apa" Ucap Radit memarahi Ghea yang cemberut kearah nya. "Aku takut ibu curiga, soalnya pernikahan kita aja belum ada seminggu. Tapi, kamu udah lupa dengan hal yang tidak disukai istri mu. Itu ngga lucu, kak" Jelas Ghea.
Sebenarnya Radit juga memikirkan hal yang sama, tapi tidak seperti ini yang dimaksud oleh nya. Radit menarik selimut yang menutupi tubuh Ghea, ia menyuruh Ghea untuk duduk dengan membelakangi nya. "Mau ngapain?" Tanya Ghea penuh waspada, "apakah kak Radit akan meminta jatah?" Gumam Ghea didalam hati.
Membayangkan hal itu membuat Ghea sangat panik, "jangan macam-macam ya kak! Udah sepakat dan tanda tangan loh!" Ucap Ghea memperingati Radit. Pria itu tertawa kencang, ia tidak menyangka Ghea bisa berpikiran sampai sana.
"Pikiran mu kotor sekali! Kebanyakan ngobrol sama nyonya Keyna nih" Ejek nya, Ghea merubah tatapan nya menjadi tatapan yang sangat kesal. "Aku ingin mengobati bagian yang merah-merah, karna kau hanya memakan satu udang jadi hanya merah di bagian bahu saja" Ucap Radit, ia duduk berhadapan dengan bahu Ghea.
"Buka baju mu"
"Harus banget?" Tanya Ghea dengan malu, ya karna ini hal yang sangat tidak pantas dan memalukan menurut nya. Sekalipun Radit sudah menjadi suami sah nya, "iya harus dong. Cepetan! Aku tidak akan macam-macam dengan mu" Sahut nya, tapi Ghea juga tidak segampang itu mempercayai ucapan Radit.
"Tubuh mu itu jelek, kurus dan tidak berbody. Dan aku tidak akan terpancing semudah itu dengan mu" Cibir nya, mendengar cibiran itu membuat Ghea langsung membuka kancing kemeja nya. Dan menampilkan bahu yang merah-merah akibat alergi, untung nya tidak ke wajah nya.
Dengan penuh hati-hati Radit mengoleskan obat nya, ia tidak merasakan apapun mungkin hanya karna menatap bahu polos begitu saja. "Sudah, sebaiknya kau bawa tidur aja. Biar besok pagi enakan" Ucap Radit, ia menyerahkan obat itu di tangan Ghea.
Ghea melihat Radit yang kekar berdiri didepan nya, hingga tak sengaja obat itu terjatuh dari tangannya. Ghea mengambil nya dan kemeja nya terjatuh, tubuh bagian atas nya terlihat tanpa pakaian sedikitpun.
Radit yang kebetulan masih menatap kearah Ghea langsung membalikkan tubuh nya dengan gerakan cepat, "astaga, menggantung dengan sangat indah tadi" Ucap nya didalam hati. Radit segera membuang pikiran itu jauh jauh, ia tidak ingin memikirkan hal berbahaya itu.
Ghea kegelapan, ia langsung memakai kemeja nya dan berpura pura tidak terjadi apa-apa. Padahal didalam hati, Ghea tiada henti merutuki dirinya sendiri. "Maafkan aku kak, aku tidak sengaja" Ucap Ghea. Bahkan tangannya sampai mengadah meminta maaf pada pria itu.
Radit membalikkan tubuh nya, ia ingin tertawa saat melihat Ghea melakukan hal itu pada nya. "Baiklah, kali ini aku memaafkan mu. Jika hal itu terulang lagi, aku tidak yakin akan diam saja" Ancam nya, tentunya hal itu hanya untuk menggoda Ghea saja.
Ghea menanggapi hal itu dengan sangat serius, ia juga takut dengan ancaman dari Radit. Dan merasa bersalah telah mengotori mata Radit, kini aset berharga nya sudah terlihat oleh mata pria itu.
Karna belum mengantuk, Radit duduk disofa kamar nya sembari mengerjakan dokumen yang harus ditandatangani Ezra besok. Dan Ghea menonton televisi sambil ngemil kacang goreng yang kebetulan ada di kamar Radit.
Tiba-tiba ada yang mengetuk kamar, Radit memberi kode kepada Ghea untuk membuka pintu. Ghea bangkit dan membuka pintu itu yang kebetulan terkunci, saat pintu terbuka terlihat lah wajah Lovie dengan cengirannya.
"Boleh masuk?" Tanya nya kepada kakak ipar nya, Ghea tertawa kecil sambil meraih tangan Lovie untuk masuk kedalam kamar nya.
"Ngapain bocah itu, kamu izinin masuk si?" Tanya Radit dengan wajah kesal nya, Lovie menjulurkan lidah nya dengan bersembunyi dibelakang tubuh Ghea. "Biarin dong kak, lagian ini belum malam banget kok. Masih pukul 9 malam juga" Ucap Ghea, Radit berdecak.
"Tikus bodoh pukul 7 juga udah tidur" Cibir nya, Ghea menatap tajam Radit yang Lagi-lagi selalu mengejek Lovie dengan kata pedas nya. "Apa si kak?! Suka banget menindas Lovie, aku ini adik kakak bukan musuh kakak" Ucap Lovie dengan penuh drama.
Radit menghela napas panjang, ia merasa jika adik nya itu akan menangis dalam waktu lima detik jika ia tidak mengizinkan nya masuk. "Baiklah, lakukan apa yang kalian suka. Jangan berisik, aku sedang bekerja" Ucap nya memperingati dua gadis itu.
Lovia sangat senang, ia meraih tangan Ghea untuk duduk diatas kasur. "Kamu bawa apa?" Tanya Ghea, Lovie menunjukkan alat untuk masker wajah. "Cantik itu perlu kak, apa lagi kak Radit bekerja banyak bertemu dengan wanita karir. Jadi, kakak harus merawat diri" Saran dari Lovie ada benar nya juga menurut Ghea, ia dengan semangat membantu Lovie membuat racikan untuk masker mereka nanti.
Karna Ghea dan Lovie terus tertawa atau bahkan nanti Ghea mengomel karna Lovie iseng. Hal itu membuat Radit tidak fokus dengan pekerjaan nya, ia menatap ke arah Lovie yang sedang mengoles wajah Ghea dengan masker bewarna hitam. Dan wajah lovie juga sudah memakai masker yang sama.
Radit tertawa kecil, kala melihat dua wanita itu yang perawatan begitu. "Kak, mau ngga maskeran? Masih sisa ni" Tawar Ghea kepada sang suami. Radit menggelengkan kepalanya cepat, hal seperti itu tidak akan ia lakukan seumur hidup nya.
Ghea bangkit, ia meraih tangan Radit untuk duduk dipinggiran ranjang. Lovie sibuk menutup matanya dengan mentimun, untuk menghilangkan mata panda katanya. "Ayo kak, sayang kalau dibuang" Rayu Ghea, Radit tetap bersikukuh tidak mau.
"Aku tidak mau! Jangan memaksa ku!"
Ghea memikirkan cara agar Radit tidak menolak nya, Tiba-tiba ide brilian nya muncul. "Baiklah, tetaplah tidak mau. Aku akan meminta cerai besok pada mu, aku tidak tahan menjadi istri kontrak mu" Bisik Ghea, ia mengancam Radit. Tebakan Ghea mah Radit tidak akan perduli dengan itu, eh ternyata salah.
"Jangan lakukan itu!"
Radit menghela napas panjang, "cepat oleskan masker itu diwajah ku" Ucap nya, Ghea sampai ter pelongo dengan kata Radit itu. Bagaimana bisa seorang Radit Andika takut dengan ancaman seperti itu, Ghea tidak mau menunda waktu lagi. Dengan cepat ia mengoleskan masker itu diwajah tampan Radit.
Sepanjang melakukan itu, Ghea sangat kagum dengan segala hal yang ada diwajah Radit. Rahang tegas, bibir kecil dan berwarna merah serta hidung yang sangat mancung. Intinya Radit memiliki wajah yang sangat sempurna, dan Ezra saja kalah dengan ketampanan nya. "Kau memang tampan" Puji Ghea, Radit tersenyum tipis mendengar pujian itu. "Aku tahu" Sahut nya, seketika Ghea tersadar jika ia sedang keceplosan.
Lovie membuang potongan mentimun di matanya, ia terkejut kala melihat Radit yang memakai masker sama dengannya. "Loh kak? Kok tumben?" Tanya nya heran, karna ini pertama kali nya Lovie melihat sang kakak memakai masker. Padahal dulunya ia selalu mengajak Radit, tapi Lagi-lagi kakak nya itu selalu menolak ajakannya.
"Diam! Jangan bawel!" Hardik nya, Ghea tertawa kecil mendengar nya. Ia duduk di sebelah Ghea sembari menunggu masker itu kering. Lovie mengambil ponsel disaku celana tidur nya, memotret pasangan itu secara diam-diam. "Nanti juga kalau kalian udah saling mencintai, akan mengucapkan kata terimakasih yang banyak pada ku" Gumam Lovie didalam hati.
Setelah acara maskeran sudah selesai, Lovie balik kekamar nya. Dan tinggalah Ghea dan Radit yang bercermin bersama. "Benar kata Lovie, wajah ku kelihatan cerah loh" Ucap Ghea, Radit juga merasa seperti itu.
"Dih bocah tikus itu jangan terlalu kau percaya" Ucap Radit, ia memerhatikan Ghea yang sibuk memandang wajahnya di pantulan cermin. "Retak nanti cermin ku" Cibir nya, Ghea menatap malas Radit yang selalu saja mengejek nya.
Ghea mengambil matras di ruang ganti, ia ingin beristirahat karna besok ada jadwal pelajaran nya di kampus. Radit memerhatikan Ghea yang mengatur untuk tempat tidurnya, naluri nya mengatakan jika malam ini seharusnya ia yang tidur di matras itu.
"Aku tidur di matras itu, kamu tidur di kasur saja" Ucap nya, Ghea menatap intens Radit yang berdiri dengan tangan di kantong celana santai nya.
"Kok gitu?" Tanya Ghea, karna hal yang jarang jika Radit mengalah soal tempat tidur.
"Kamu sedang sakit, dan aku tidak sekejam itu untuk membiarkan mu tidur disana. Cepatlah naik ke atas kasur, besok aku banyak kerjaan" Ucap nya, Ghea mengangguk. Ia berlalu menaiki kasur dan berbaring disana.
Ghea memerhatikan Radit yang sibuk mencari posisi yang nyaman, ia tersenyum tipis kala melihat itu tidur dengan membelakangi nya. Ghea merasa Radit sangat baik hati dan bersikap peka, tidak banyak menuntut dan pengertian. "Sangat beruntung wanita yang kau cintai kak, karna kau benar-benar memiliki sifat yang baik untuk menjalani hubungan" Gumam Ghea didalam hati.
Ghea merubah posisi nya hingga telentang, menatap langit-langit kamar lalu memejamkan matanya. Berharap esok lebih baik dari hari ini, dan segala hal yang ia jalani berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Nendah Wenda
mudah mudahan saja apa yang di inginkan terjadi
2023-12-07
0