Ghea duduk termenung di Restoran mewah yang dikatakan Radit, ia menunggu pria itu sudah lebih dari setengah jam. Ghea meremas ponsel nya, pesan terakhir Radit mengatakan jika ia akan datang sebentar lagi.
Ghea menghela napas kasar, rasanya ia sudah sangat jenuh menunggu Radit.
Ada hidangan yang mungkin sudah dipesan Radit, pria itu sudah memesan ruangan VVIP. Tentunya Ghea penasaran, sebenarnya hal apa yang ingin dikatakan Radit pada nya.
Ghea memakan salah satu makanan sambil terus menatap pintu masuk, berharap semoga pria yang ia tunggu segera muncul.
Dan saat Ghea ingin pergi karna sudah tak sabar menunggu lagi, Radit datang dengan membawa amplop ditangannya. Dan bagi Ghea, Radit sangat tampan dengan memakai kemeja bewarna hitam polos itu. Pria itu terlihat gagah dan sangat tampan, astaga semakin membuat Ghea mabuk akan ketampanannya.
"Maaf lama..tadi ada masalah di Kantor Tuan Ezra,maafkan aku" Ucap Radit, ia duduk berhadapan dengan gadis yang menatap nya dengan penuh kagum. Radit melambaikan tangan nya di wajah Ghea, hingga gadis kecil itu tersadar. "Kau sudah lama menunggu ku?" Tanya Radit, ia tidak heran karna Ghea memang selalu seperti itu memandang nya.
"Sudah, aku kira kau membohongi ku" Jawab Ghea, Radit melihat sekeliling nya lalu menatap Ghea dengan intens. "Apa yang ingin kau katakan, kak?" Tanya Ghea, Radit menarik napas dalam-dalam, seperti orang yang sedang mengumpulkan keberanian.
"Aku ingin mengajak mu menikah" Kata Radit, Ghea ter belalak kaget. Jantung nya seakan mau berhenti dan mungkin bola mata nya akan lepas dari dirinya karna keterkejutan nya. "Menikah?" Tanya nya memastikan, Radit mengangguk mantap.
"Menikah dengan ku, sah dimata hukum dan agama" Ucap Radit. "Ibuku ingin aku menikah secepat nya, sementara aku tidak pernah mengenal wanita lain yang bisa aku ajak untuk menjalani pernikahan ini" Jelas nya, Ghea sedikit tahu dengan tujuan ajakan Radit.
"Kita akan menjalani pernikahan kontrak selama satu tahun, 365 hari. Hanya selama itu kau menyandang sebagai istri ku, aku akan bertanggung jawab dalam hal lahir dan tidak akan menagih dalam hal batin" Ucap nya, Ghea bingung harus merespon dengan kata apa. Rasanya hatinya bahagia karna Radit akan menikahi nya walaupun cara nya seperti ini.
"Kau ingin berkuliah bukan? Aku bisa biaya kuliah mu sampai lulus"lanjut nya, " Apa pun universitas nya dan jurusan nya"lanjut nya lagi. Ghea melihat Radit yang mengeluarkan kertas di amplop yang ia bawa tadi, "ini bacalah, baru kau bisa memutuskan untuk setuju atau tidak" Ucap Radit, Ghea menerima kertas itu lalu membacanya dengan baik.
Isi Perjanjian Pra nikah:
1.Pihak 1 akan bertanggungjawab untuk kebutuhan Pihak 2 selama menjadi istri nya.
2.Pihak 2 tidak berhak untuk ikut campur urusan Pihak 1,masing-masing tidak akan ikut campur masalah satu sama lain.
3.Pihak 2 akan mendapatkan uang bulanan dan harus bertugas sebagai istri sebenarnya walaupun tidak dalam hal ranjang.
4.Pihak 1 akan membiayai kuliah Pihak 2 dalam bidang apapun sampai lulus. Dan pihak 2 akan mendapatkan fasilitas sebenarnya dan juga Pihak 1 akan memberi fasilitas kepada ibu dari Pihak 2.
Dan masih banyak lagi.
Setelah selesai membaca nya, Ghea menyerahkan kertas itu kepada Radit kembali. "Bagaimana? Peraturan nya tidak sulit, juga banyak menguntungkan dirimu" Ucap Radit, Ghea juga merasa seperti itu.
"Walaupun selama satu tahun itu aku belum menemukan cinta ku, kita akan tetap berpisah?" Tanya Ghea memastikan, Radit berpikir sebentar lalu mengangguk.
"Jika kau tidak mau, aku akan mencari wanita lain. Ini sangat mendesak, bahkan pernikahan nya akan berlangsung minggu depan" Jelas Radit, Ghea juga ingin merasakan menjadi istri Radit walaupun hanya sebatas diatas kertas. Tapi, apakah ia harus memilih jalan ini?
"Apa kita akan tinggal satu atap?" Tanya Ghea dengan lugu, tentunya Radit tertawa mendengar nya. "Tentu saja, nama nya juga menikah Ghea.. Astaga" Ucap Radit dengan sedikit tertawa, ia sampai memijat pelipis nya mendengar pertanyaan aneh Ghea.
Ghea tersipu malu, ia juga berpikir dalam hal lain. Ibu nya tidak akan bekerja sebagai maid lagi. Dan tentunya ia akan menyandang sebagai sarjana, itu hal yang sangat ia impikan sedari dulu. "Baiklah kak, aku setuju" Ucap Ghea dengan mantap.
Radit tersenyum senang, ia bangkit lalu berdiri di sebelah Ghea. "Tanda tangan disini, pertanda kita sepakat dengan perjanjian Pra nikah" Ucap Radit, Ghea gugup kala Radit benar-benar dekat dengannya. Dengan sedikit gugup, Ghea tanda tangan lalu memberi kertas perjanjian itu kepada Radit.
"Bagaimana aku akan mengatakan nya kepada ibu ku, kak?" Tanya Ghea, Radit mengulum senyum nya. "Mudah saja, katakan saja aku akan menikahi mu. Dan katakan bahwa kita sudah berpacaran secara diam-diam sebelum nya" Ucap nya, Ghea mengangguk mengerti.
"Kalau Tuan Ezra bertanya gimana?" Tanya Ghea lagi, Radit menarik pipi bagian dalam nya seperti sedang berpikir apa yang harus ia lakukan. "Aku akan mengatakan nya nanti pada nya, kau katakan saja yang aku ucapkan tadi" Jawab nya, Ghea menghela napas lega. Ia sangat tidak bisa berbohong pada Ezra maupun Keyna.
"Kau mau kuliah jurusan apa?" Tanya Radit sambil memakan steak wagyu a5 yang ia pesan tadi. "Aku ingin kuliah jurusan kedokteran, kak" Jawab Ghea, Radit mengangguk sambil menguyah daging itu.
"Aku akan mendaftarkan universitas yang terbaik, dan tentunya kau harus menjadi istri yang baik untukku"
"Istri yang baik itu seperti apa?" Tanya Ghea lugu, pertanyaan itu membuat Radit membeku. "Apa aku salah bicara?" Batinnya, ia berusaha menetralkan kegugupan nya. "Istri yang patuh" Jawab nya asal, Ghea mengangguk mengerti walaupun sebenarnya ia tidak paham dengan definisi istri yang baik bagi Radit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Soraya
mampir thor
2024-04-14
0
Nendah Wenda
ya ampun ko sepolos itu Ghea gak tau istri yang baik
2023-12-07
0