Hari Minggu tiba, dan itu adalah hari yang Nathania tidak inginkan kali ini. Karena dia akan bertemu dengan seorang mafia yang akan menjadi tunangannya.
Nathania diam di kamarnya dan bergumam, "Aku takut...Orang itu kan mafia gimana kalau orang itu kejam, apalagi aku buta." Nathania takut terjadi sesuatu padanya saat nanti dia menikah, apalagi dia tidak tahu bagaimana orang itu seperti apa. Dia tidak tahu apakah orang itu akan memperlakukannya dengan baik atau tidak.
Mia masuk ke dalam kamarnya dengan penuh kekhawatiran ketika melihat keadaan Nathania.
"Nona, semuanya pasti baik-baik saja." Mia membuat Nathania sedikit lebih tenang dengan memberi semangat padanya. Nathania sedikit lebih tenang dengan kata-kata Mia. Dia merasa diayomi dan tidak sendiri dalam kebingungan dan kekhawatirannya. Dia berterima kasih pada Mia yang berusaha memberikannya kenyamanan.
"Nona, ayo siap-siap. Sebentar lagi tuan mafia itu datang." kata Mia. Nathania mengangguk merespon ucapan Mia, sebenarnya dia sangat ketakutan dan belum siap untuk bertemu dengan Mafia itu. Tetapi, dia terus menenangkan dirinya dengan terus berfikir positif bahwa semua akan baik-baik saja.
Mia membantu Nathania berdandan dengan memilih gaun yang elegan untuknya. Mia menarik Nathania ke depan cermin dan merapikan rambut serta gaun Nathania. Gaun yang elegan ditambah makeup, membuat Nathania sangat cantik dan menawan.
"Nona, sangat cantik. Bagaimana ini? Sangat cantik " Mia terus memuji kecantikan Nathania, walaupun Nathania sendiri tidak tahu bagaimana penampilannya seperti apa karena dia tidak bisa melihat. Namun, pujian yang Mia berikan membuatnya lebih percaya diri.
Semua orang yang ada di rumah terkejut karena kedatangan si Mafia itu. Bahkan para pelayan seketika menjadi heboh ingin melihat Mafia itu.
"Mia, diluar ada apa? Kok semua orang pada heboh gitu?" tanya Nathania.
Mia keluar dari kamar Nathania dan melihat orang-orang yang sedang melihat kedatangan Mafia itu. Mia terkejut melihat Mafia yang memakai jas hitam dengan wajahnya yang sangat tampan dan juga tubuhnya yang kekar dan bertato.
"Nona..Nona..Tuan Mafia sudah datang!!" Mia berlari lagi masuk ke dalam kamar Nathania. Tangan Nathania langsung gemetaran, dia takut jika Mafia itu sangat menyeramkan.
"Nona, Mafia itu sangat tampan." Mia mengatakan itu dengan gembira, Nathania penasaran dengan wajah mafia itu seperti apa. Namun, harapannya sia-sia karena dia tidak bisa melihat.
Mafia itu duduk di ruang tamu sambil menghisap rokoknya dengan tatapan dinginnya. Ayah, Ibu dan kakak tirinya Nathania menyambut Mafia itu dan mereka duduk bersama sambil merasa gugup.
Laura, kakak tirinya Nathania langsung terpesona melihat ketampanan Mafia itu, dia jadi menyesal menolak perjodohan ini. "Ibu kenapa ayah ga bilang kalau Mafianya ganteng gini? Kalau tau gini aku gak bakal nolak perjodohan ini." bisik Laura pada ibunya.
"Hush, kamu emang kuat nikah sama mafia? Dia itu kejam udah biarin aja sama si Nathania." ucap Ibunya sambil mencubit tangan Laura.
Laura terus menatap Mafia itu, ekspresinya memperlihatkan bahwa dia terpesona dengan ketampanannya. Namun, Mafia itu menatap balik Laura dengan tatapan dinginnya yang membuat Laura memalingkan wajahnya dan merasa takut.
"Nathania kamu sudah siap? cepat kesini." Nathania yang mendengar suara ayahnya memanggil langsung mempersiapkan dirinya, menenangkan diri. Nathania berjalan sambil memegang tongkat dan dibantu oleh Mia agar tidak terjatuh.
Mafia itu yang melihat Nathania berjalan sambil memegang tongkat, langsung menaikan sebelah alisnya. "Buta? Jadi calon tunanganku orang yang buta?" dia berpikir.
"Baiklah, karena semua sudah berkumpul. sekarang kita diskusikan mengenai pertunangan ini, nah Nathania orang yang akan jadi calon tunanganmu itu adalah Asher." Ucap Ayahnya Nathania.
"Nah karena Nathania masih sekolah jadi sekarang kalian cukup tunangan dulu, dan pernikahan akan dilakukan jika Nathania sudah lulus dari sekolahnya." sambungnya.
"Anda tidak pernah mengatakan kepada saya bahwa anak anda yang dijodohkan pada saya adalah seorang gadis buta yang masih sekolah.” Asher berkata seperti itu dengan nada dinginnya dan menatap tajam pada Ayahnya Nathania.
Nathania semakin merasa takut dan cemas setelah mendengar perkataan Asher dengan nada dinginnya. Dalam bayangannya, Asher pasti orang yang kejam dan menyeramkan. Dia sangat khawatir dengan apa yang akan terjadi selanjutnya padanya.
"Oh..hmm maafkan saya tuan Asher..saya..." Ayahnya Nathania merasa sangat gugup dan bingung harus mengatakan apa. "Tolong tinggalkan saya berdua dengan Nathania." ucap Asher dengan nada tegasnya sambil menghisap rokoknya.
Semua orang pergi meninggalkan Nathania dan Asher di ruang tamu. Nathania semakin merasa cemas dan jantungnya berdegup kencang. Asher menatap wajahnya Nathania, dia memperhatikan penampilan Nathania yang sedikit membuat dia tertarik. "Dia cantik." pikirnya.
"Jadi kamu Nathania? Umur berapa?" tanya Asher dengan nada tegasnya. "Umur saya 18 tahun." jawab Nathania dengan penuh kehati-hatian. Dia merasa sedikit takut dengan cara Asher bertanya padanya dengan nada tegas seperti itu.
"Hmm..aku Asher, umur 24." Asher menghampiri Nathania dan berlutut, dia memasangkan cincin tunangan di jari nya Nathania. "Nathania, sekarang kamu adalah tunanganku dan kamu harus menuruti perintahku, paham?" ucap Asher dengan tegas.
Nathania terpaku dan sangat ketakutan dengan perkataan Asher. Dia merasa takut dan cemas. Dia merasa sangat tidak siap untuk menikah dengan mafia yang usianya lebih tua. Apalagi sikap Asher padanya sangat mencerminkan orang yang kejam.
"Paham." ucap Nathania sambil terus merasa ketakutan dan tangannya gemetaran. Asher yang menyadari bahwa Nathania ketakutan langsung berkata, "Tapi jangan khawatir Nathania, aku tidak akan menyakitimu. Aku akan menjagamu karena aku sekarang adalah tunanganmu." Suaranya masih tegas dan tatapannya masih dingin, walaupun seperti itu sebenarnya dia tidak ingin membuat Nathania merasa ketakutan.
"Terimakasih." Nathania menghela nafas dengan lega saat Asher berkata bahwa dia tidak akan menyakiti dia. Dia masih saja merasakan ketakutan dan cemas, tapi dia sedikit lega setelah mendengar kata-kata Asher. Dia tidak tahu apakah ia dapat melepaskan perasaannya yang cemas dan ketakutan dalam saat-saat seperti ini.
Tapi tetap saja Nathania masih belum bisa percaya sepenuhnya pada Asher. Apalagi Asher adalah seorang Mafia, yang dikenal sangat kejam dan sudah banyak membunuh orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Syaoran
Keren banget nih cerita, semoga thor terus lanjut menulis!
2023-11-25
2