Karena malam yang sudah sangat larut, aku memutuskan untuk membuat rumah keesokan harinya. Untuk saat ini, aku hanya membuat lubang di dalam tanah sebagai tempat istirahat sementara.
Sebuah lubang berukuran satu meter persegi tercipta hanya dengan tiga kali ayunan cangkul. Lubang berbentuk kotak sempurna adalah efek dari cangkul yang aku buat menggunakan meja kerajinan.
Semua alat yang aku buat menggunakan meja kerajinan selalu memiliki kesamaan, yakni berbentuk kotak. Juga, efeknya pun menghasilkan sesuatu berbentuk persegi. Contohnya, saat aku menebang pohon menggunakan kapak batu, semua kayu yang aku dapatkan dari penebangan pohon akan berubah menjadi bentuk persegi.
"Efek yang sangat aneh, tapi sangat membantu."
Hanya dengan sepuluh menit, aku bisa menyelesaikan pembuatan tempat istirahat sementara. Aku membuatnya sangat luas sehingga cukup untuk membuat 5 kamar di dalamnya.
Langkah selanjutnya adalah memberikan penerangan. Untuk itu, aku berencana untuk membuat obor.
[Membuat obor dibutuhkan batu bara dan tongkat]
"Batu bara, jadi aku perlu menambang lagi?"
Melakukan penambangan, aku rasa akan terlalu berat untukku yang sudah kehilangan banyak tenaga. Sudah banyak hal yang aku lalui seharian ini, sehingga aku ingin segera mengakhiri permainan dan beristirahat.
[Alternatifnya, kau bisa mengganti batu bara dengan arang.]
Mendengar jika ada bahan alternatif untuk membuat obor, membuatku sangat lega karena tidak harus menambah pekerjaan dengan melakukan penambangan. Segera saja aku membuat arang dengan terlebih dahulu membuat perapian.
Perapian bisa dibuat menggunakan 8 batu yang disusun di atas meja kerajinan. Bobot perapian cukup berat, hingga aku harus mengerahkan tenaga ekstra untuk memindahkannya. Setelah usaha pemindahan yang lumayan melelahkan, akhirnya aku berhasil memindahkan perapian ke pojok ruangan.
[Jika player menghancurkan perapian menggunakan beliung, perapian akan berubah menjadi lebih kecil sehingga bisa dimasukkan ke dalam inventori.]
Penjelasan sistem pemandu membuatku heran. "Kenapa kau tidak menjelaskannya dari awal?" ucapku kesal.
Ingin membuktikan perkataan sistem, aku membuat beliung dari tongkat kayu dan batu, lalu menggunakan beliung itu untuk menghancurkan perapian yang baru saja aku buat.
Hanya dengan tiga kali pukulan menggunakan beliung batu, perapian itu hancur, kemudian menyusut menjadi lebih kecil seukuran telapak tangan.
"Ini seperti mainan."
Seperti yang sistem pemandu katakan, dalam bentuk mini, perapian bisa dimasukkan ke dalam inventori. Kemudian, saat ingin menggunakannya, aku hanya perlu meletakkan perapian mini itu di tempat yang aku inginkan. Setelah beberapa saat, perapian kecil berubah kembali ke bentuk awalnya.
Beberapa kayu aku bakar dalam perapian, sementara semuanya berubah menjadi arang yang membara. Aku memutuskan untuk melakukan hal lain, menempatkan Gubernur di ruangan yang telah dipersiapkan untuknya, kemudian mengolah herbal yang aku dapatkan dari hutan menjadi ramuan penyembuh.
Asap dari perapian mulai memenuhi ruangan bawah tanah, seketika aku sadar jika hampir saja terjadi masalah serius yang diakibatkan oleh kecerobohan ku.
Di dunia Metal Saga, setiap detail diperhitungkan, perapian tanpa sirkulasi udara yang baik dapat menjadi ancaman serius. Dengan sigap, aku buat lubang di atas perapian, menciptakan saluran udara yang aman. Perapian juga aku modifikasi dengan menambahkan cerobong asap di atasnya.
Setelah sukses mengatasi masalah asap, aku kembali pada pekerjaanku membuat ramuan pemulihan. Herbal yang telah ditumbuk lembut aku olah di atas perapian, mengisi ruangan bawah tanah dengan aroma yang menyegarkan.
Menunggu hingga ramuan dan arang matang, aku memilih merawat Gubernur. Dengan sihir air, aku membersihkan tubuh Gubernur yang tertutupi oleh darah. Tantangan lain muncul saat aku ingin mencuci karung yang menjadi alat penunjang kehidupan Gubernur.
Aku harus mencuci karung itu dengan cepat agar menghindari tubuh Gubernur mulai membusuk.
***
Setelah membuat obor, dia meletakkan obor itu di beberapa sudut tiap ruangan, menjadikannya terang. Dengan ini, tidak akan ada monster mob yang bisa muncul secara tiba-tiba di dalam ruang bawah tanah yang telah dia buat.
Setelah itu, giliran ramuan herbal yang dia masak akhirnya matang. Dengan penuh kehati-hatian, dia meminumkan ramuan pada Gubernur selagi masih hangat. Meskipun dia tidak memiliki keahlian alkemis, tetapi dia bisa membuat ramuan dengan terampil.
Meskipun ramuan yang dia buat adalah ramuan tingkat dasar, tetapi tetap saja membutuhkan keahlian khusus untuk membuat ramuan sebaik yang dia hasilkan. Mungkin dia memiliki keahlian dalam bidang pengolahan herbal di dunia nyata.
Keadaan Gubernur menjadi lebih baik setelah meminum ramuan yang gadis itu buat. Rasa sakit yang dia rasakan mulai reda sehingga pemuda itu pun akhirnya bisa beristirahat.
Melihat Gubernur yang akhirnya tertidur, gadis itu juga memutuskan untuk beristirahat. Tetapi sebelum itu, dia keluar dari dalam ruang bawah tanah dengan membawa cangkul.
Gadis itu ingin membuat lahan pertanian kecil sebelum mengakhiri permainan hari ini. Dia membuat lahan agak jauh dari danau, dalam waktu singkat dua bisa membuat lahan pertanian berukuran lima meter persegi.
Dia juga memagari lahan pertanian menggunakan pagar kayu agar aman dari hewan liar, dia kemudian memasuki hutan untuk membabat beberapa tanaman liar. Dari tanaman yang dihancurkan, gadis itu mendapatkan benih yang akan dia tanam di ladang.
Satu jam berlalu, gadis itu terlihat puas dengan lahan yang sekarang sudah ditaburi benih. Pekerjaan hari itu telah berakhir, dia pun kembali ke ruangan bawah tanah, mengunci pintu, memastikan perapian telah mati, dan akhirnya dia keluar dari permainan.
Dia hanya pemain bias yang ingin berkebun dengan tenang, namun entah kenapa kejadian yang tidak terduga selalu menghampirinya.
Ribuan skenario Quest telah dibatalkan akibat keberadaannya yang tiba-tiba muncul di tempat yang tidak seharusnya. Itu membuat kemarahan dari pihak pengembang, tetapi tidak ada yang bisa mereka lakukan selain terus mengawasi.
Andai saja player dengan nickname Nyarlan ini lebih agresif dalam permainannya, aku sebagai sistem pendukung yakin dia dapat bersaing dengan player yang telah bermain lebih awal darinya. Bahkan dia pasti bisa menyelesaikan Quest utama yang saat ini tengah mengalami kebuntuan.
Tetapi sayangnya dia hanya player yang fokus pada tujuannya membuat taman. Dan perisai sihir yang menutupi seluruh wilayah kota Renggas juga membuatnya terkurung.
Meskipun itu akan menyalahi program yang telah ditanamkan padaku. Haruskah aku membimbingnya menuju panggung utama?
***
Pagi harinya, aku melakukan kegiatan seperti biasa: membersihkan rumah, menyirami tanaman, dan berbelanja. Mini market yang kemarin mengalami insiden perampokan masih tutup, sehingga aku terpaksa berbelanja di tempat lain.
Kembali ke rumah untuk mengambil sepeda, aku memutuskan pergi ke pasar. "Mungkin aku juga perlu membeli persediaan pupuk," pikirku. Akhirnya, aku mampir ke toko bunga yang dua hari lalu aku datangi.
*Krincing!*
Lonceng pintu berbunyi begitu aku memasuki toko. Seperti biasa, gadis pirang yang berdiri di balik meja kasir menyambutku.
"Oh, Ningsih. Selamat datang kembali," katanya dengan senyuman ramah.
Aku merasa canggung dan menjawabnya dengan grogi. Meskipun sekarang tahu bahwa dia adalah temanku, tidak adanya ingatan yang bisa aku kenal membuatku bingung harus bereaksi seperti apa.
Keadaan yang sama seperti ini pernah aku alami sebelumnya, ketika aku menghadiri reuni universitas, di mana suasana menjadi sangat canggung karena aku sama sekali tidak mengenal seorang pun yang aku temui. Tapi rupanya mereka juga tidak mengenalku karena ternyata itu adalah acara reuni universitas yang berbeda.
“Itu benar-benar bodoh” kata seekor kucing hitam yang entah kapan dia berdiri di depanku. Sementara itu Pemilik toko bunga menatapku dengan wajah yang seakan tengah berusaha menahan tawa.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Orpmy
jangan lupa tinggalkan Like dan Komennya guys
2023-12-13
1
Anonymous
itu ilustrasi pemilik toko bunga atau ilustrasi nyarlan?
2023-12-13
2