16. Akhir dari Pertarungan

Tubuhku terkapar di tanah, kali ini terasa jauh lebih menyakitkan dari sebelumnya. Aku kembali terbunuh karena keteledoran yang aku buat sendiri. Sebuah kesalahan fatal yang mungkin akan membuat seluruh kerja keras ku selama ini melawan para Gagak akan berakhir menjadi sia-sia.

Aku lupa jika pohon kering yang dijadikan tempat bertengger kawanan gagak juga sebenarnya adalah monster. Sistem pemandu orang kebingungan sebelumnya telah memberitahu, tetapi karena terlalu senang setelah mengalahkan semua gagak membuatku melupakan semuanya.

[You are Death]

Melihat notifikasi itu membuatku kesal, kini aku harus memulai dari awal lagi. Mengumpulkan bulu untuk membuat anak panah dan kembali membuat perlengkapan bertarung.

Mungkin kali ini akan lebih mudah karena levelku akhirnya meningkat setelah pertarungan sebelumnya. Tetapi tetap saja mengulang pekerjaan yang seharusnya sudah selesai rasanya sangat merepotkan.

Ding!

[Efek gelar Fresh Meat aktif. Player akan menjadi Undead selama 10 menit]

"Eh!"

Tubuhku kembali bisa digerakkan, meskipun sangat sulit karena rasa sakit yang semakin parah, tetapi aku terus berusaha dengan keras untuk bisa bangkit.

Rasa gatal dan perih menjalar ke seluruh tubuhku, seakan seluruh dagingku tengah membusuk. "Jadi seperti ini rasanya menjadi zombie? Sangat tidak nyaman," ungkapku.

Dengan cepat rasa sakit yang aku rasakan menghilang, dan tubuhku bisa digerakkan dengan leluasa. Merasa heran dengan keadaan tubuhku yang tiba-tiba berubah begitu cepat, Sistem pemandu akhirnya memberitahu penyebabnya.

Keadaan ini disebabkan kemampuan ras Undead yang menjadi lebih kuat saat game masuk zona malam. Dari penjelasan Sistem pemandu, aku pun akhirnya sadar jika langit telah menjadi gelap.

Aku hanya memiliki waktu kurang dari sepuluh menit untuk mendapatkan karung berdarah itu, jika aku tidak bisa menggapainya selama waktu yang aku miliki maka semuanya akan berakhir.

Dengan tubuh yang telah berubah menjadi zombie, aku kembali menantang Treant (sejenis monster pohon).

Sadar tidak akan ada kesempatan untuk menang melawan monster yang puluhan kali lebih kuat dibandingkan kawanan Gagak, membuat aku hanya bisa terus mendekat sambil menghindari semua serangan yang datang ke arahku hingga akhirnya aku mencapai tempat di mana karung itu digantung.

"Dapat!"

Aku sangat senang setelah berhasil meraih karung tersebut. Awalnya aku hendak menyimpannya di dalam inventori agar meskipun nantinya aku kembali terbunuh, karung itu masih akan tersimpan di dalam inventori.

Tetapi hal yang tidak terduga terjadi...

Ding!

[Tidak dapat memasukkan makhluk hidup ke dalam inventori]

"Apaaaaaa!"

Karena terlalu terkejut, aku hampir saja melempar karung berdarah yang sudah payah aku dapatkan. Siapa sangka seseorang di dalam karung yang aku kira telah mati dimutilasi, ternyata masih hidup.

"Aku lupa jika ini adalah sebuah game," gumamku.

Dahan kayu yang menjadi tempatku berpijak bergetar, membuatku sadar jika waktuku tidak banyak yang tersisa. Aku segera turun dari monster pohon lalu berlari menuju batas area kekuasaan monster pohon.

Di belakang, akar-akar dari Treant mengejar-ku tidak ingin membiarkan aku kabur membawa karung berdarah. Sementara itu waktu yang tersisa kurang dari satu menit.

Antara akar pohon atau kehabisan waktu, entah mana yang akan membunuhku. Aku terus berlari secepat yang aku bisa, berharap bisa mengeluarkan karung berdarah dari dalam area monster.

Jika aku tidak bisa melakukannya maka semuanya akan kembali ke awal, semua gagak akan respawn dan jaring ini pun akan kembali ke tempat asalnya. Sungguh, aku sudah muak dengan pertarungan melawan gagak...

Kwak!

Terdengar suara gagak. "Sial, itu adalah gagak terakhir," aku tidak tahan untuk mengumpat.

Gagak yang aku biarkan tetap hidup karena berpikir jika burung itu sudah tidak berdaya, tapi saat ini justru akan membuatku menyesali keputusan untuk bersikap baik.

Gagak itu menghalangi jalanku, meskipun tidak bisa terbang secepat biasanya, burung itu tetap bisa menggunakan paruh dan cakar untuk menyerang. Aku berhasil menghindari serangan gagak, tetapi ternyata aku salah.

Melakukan serangan nyatanya bukanlah tujuan sebenarnya dari gagak itu. Dia hendak memperlambatku dengan menarik karung berdarah yang berada di punggungku.

"Gagak sialan, biarkan aku pergi. Seharusnya kau berterimakasih kepadaku karena membiarkanmu tetap hidup," ucapku kesal di tengah pertarungan saling tarik karung dengan gagak.

Kwak Kwak Kwak!

Tapi gagak itu justru tertawa seakan menertawakan diriku yang sangat naif Karena memberikan rasa belas kasih pada hewan buas yang ingin memakan ku.

"Ini sangat memuakkan."

Dengan kuat, aku menarik karung beserta gagak yang cakarnya menancap pada karung hingga sulit untuk dilepaskan. Tanganku bergerak cepat meraih leher gagak.

"Dasar unggas menyebalkan," tatapanku yang dipenuhi rasa benci menatap tajam pada gagak yang seakan begitu terkejut.

Gagak hanya terdiam saat lehernya masih aku cekik. Keadaan ini membuatku teringat dengan ayam yang pernah dipelihara oleh ibuku, tetapi tidak ada waktu untuk flashback, saat ini nyawaku berada di ujung tanduk.

Merasa tidak mungkin mencapai batas area monster, aku memilih melempar gagak yang cakarnya masih menancap pada karung. Aku khawatir jika lemparanku tidak cukup kuat untuk membuat karung keluar, tetapi aku bersyukur karena kekhawatirannya itu akhirnya tidak terjadi.

Jrasss!

"Ghak!"

Rasa sakit yang luar biasa kembali menyerang-ku, membuat otakku membeku selama beberapa saat. Dari belakang, sebuah akar menembus perutku.

[Your are Death]

Pada akhirnya, aku kembali terbunuh.

Aku terbangun di dalam kamar karena sambungan dengan permainan telah terputus karena kematian karakter. Begitu sadar, aku segera memeriksa perutku, khawatir jika ada lubang di sana.

Menghela nafas lega, aku bersyukur tidak menemukan sedikit pun luka di tubuhku. "Hufft, tadi itu rasanya sangat nyata," ucapku seraya mengelap keringat di kening.

Setelah karakter di dalam game terbunuh, aku tidak bisa kembali ke dalam permainan selama sepuluh menit. Selama waktu tunggu itu, aku pergi ke toilet untuk menyelesaikan urusan yang tidak terlalu mendesak.

***

[Selamat datang kembali, Nyarlan.]

Seperti biasanya, sistem menyambutku saat aku kembali tersambung dengan permainan. Di depanku, pemandangan yang sudah biasa aku lihat, dimana puluhan gagak bertengger di dahan kering, kembali bisa aku lihat.

Meskipun sebelumnya aku telah mengalahkan semua gagak itu, tetapi mereka kembali Respawn karena aku terbunuh dalam pertempuran. Satu langkah saja ke depan maka semua gagak akan segera terbang ke arahku.

Melihat para gagak yang kembali seperti sediakala, membuatku merasa khawatir jika karung bernoda darah yang telah susah payah aku dapatkan juga kembali ke tempatnya semula.

[Player bisa menemukan item yang telah diambil dari monster Treant di tempat player melempar item tersebut.]

Informasi dari sistem pemandu membuatku merasa sangat lega karena tidak harus mengulang dari awal untuk mendapatkan karung misterius. Berjalan di pinggiran area pertarungan, aku menuju tempat dimana karung itu berada.

Kawak!

Seekor gagak hitam berteriak ke arahku, itu adalah gagak yang sama yang telah menggangguku saat mencoba kabur dari serangan monster pohon keramat. Karena gagak itu, aku terbunuh dengan begitu menyakitkan.

"Hoho, apa kau sedang terjebak?" Sky tersenyum saat melihat cakar gagak itu sepertinya terlilit oleh karung yang sebelumnya ingin gagak itu rebut dariku.

Kwak!

Dia terus berteriak seakan memohon untuk dibebaskan. Tetapi aku memiliki rencana lain, "Bagaimana jika kau dijadikan gagak panggang?" ucapku sembari menjilat kapak batu yang merupakan satu-satunya senjata yang masih tersisa.

Tidak diduga, gagak tersebut tidak menunjukkan ketakutan saat mengetahui aku hendak membunuhnya. Burung hitam itu terlihat pasrah saja seakan mengetahui jika tidak ada gunanya mencoba memberontak.

Melihat banyaknya bulu yang berserakan di sekitar karung, aku dapat menyimpulkan jika dia sebelumnya sudah berusaha untuk melepaskan cakarnya namun berakhir dengan kegagalannya.

"Sekarang apa yang harus aku lakukan padamu?" Melihat gagak yang begitu pasrah menerima nasibnya, membuat keinginanku untuk balas dendam seketika menghilang.

Pada akhirnya, aku membantu gagak itu lepas dari karung. Awalnya aku waspada jika tiba-tiba dia akan menyerang, namun gagak itu justru terbang dan hanya berputar-putar di langit. Dia seakan telah kehilangan arah tujuannya.

***

Episodes
1 1. Kebun yang layu
2 2. Resign dan Berbelanja
3 3. Enterenc
4 4. Kebingungan
5 5. Kota yang Sunyi
6 6. Orang yang Kebingungan
7 7. Penghuni baru dari Kota yang Ditinggalkan
8 8. Meninggalkan Kota
9 9. Kematian
10 10. Perampokan
11 11. Are you one of them
12 12. Hukum yang berlaku
13 13. Persiapan
14 14. Gagak
15 15. Sebuah karung bernoda darah
16 16. Akhir dari Pertarungan
17 17. Siapa Wanita itu?
18 18. Ques dari Gubernur
19 19. Tempat tinggal sementara
20 20. Curhat
21 21. Wandering Trader
22 22. Pohon yang Berbuah
23 23. Pertarungan yang tidak Diinginkan
24 24. Buah Ajaib
25 25. Peternakan
26 26. di tengah Badai
27 27. Di dalam Bumi
28 28. Stronghold
29 29. Kepergian Trader
30 30. Desa Danau Bunga
31 31. Buronan
32 32. Benteng atau Gudang?
33 33. Benih spesial
34 34. Surgery
35 35. Operasi
36 36. Chatting dengan Teman
37 37. Sandiwara
38 38. Tiga Tetua
39 39. Gadis aneh
40 40. Alat Sihir
41 41. Adik kecil yang Terbangun
42 42. Pembinaan
43 43. Membangun Altar
44 44. Dunia yang Terbakar
45 45. Muspelheim
46 46. Kesurupan
47 47. Liburan ke Pantai
48 48. Sebuah masalah
49 49. Tidak Berkompeten
50 50. Sebuah keluarga
51 51. Langkah Pencegahan
52 52. Waspada Sosok Misterius
53 53. Pesta Ulang Tahun
54 54. Kekalahan
55 55. Undangan Pesta untuk Undead
56 56. Bala bantuan
57 57. Great Demon Enderman
58 58. Operasi bedah
59 59. Akhir evolusi Rentro
60 60. Genderuwo
Episodes

Updated 60 Episodes

1
1. Kebun yang layu
2
2. Resign dan Berbelanja
3
3. Enterenc
4
4. Kebingungan
5
5. Kota yang Sunyi
6
6. Orang yang Kebingungan
7
7. Penghuni baru dari Kota yang Ditinggalkan
8
8. Meninggalkan Kota
9
9. Kematian
10
10. Perampokan
11
11. Are you one of them
12
12. Hukum yang berlaku
13
13. Persiapan
14
14. Gagak
15
15. Sebuah karung bernoda darah
16
16. Akhir dari Pertarungan
17
17. Siapa Wanita itu?
18
18. Ques dari Gubernur
19
19. Tempat tinggal sementara
20
20. Curhat
21
21. Wandering Trader
22
22. Pohon yang Berbuah
23
23. Pertarungan yang tidak Diinginkan
24
24. Buah Ajaib
25
25. Peternakan
26
26. di tengah Badai
27
27. Di dalam Bumi
28
28. Stronghold
29
29. Kepergian Trader
30
30. Desa Danau Bunga
31
31. Buronan
32
32. Benteng atau Gudang?
33
33. Benih spesial
34
34. Surgery
35
35. Operasi
36
36. Chatting dengan Teman
37
37. Sandiwara
38
38. Tiga Tetua
39
39. Gadis aneh
40
40. Alat Sihir
41
41. Adik kecil yang Terbangun
42
42. Pembinaan
43
43. Membangun Altar
44
44. Dunia yang Terbakar
45
45. Muspelheim
46
46. Kesurupan
47
47. Liburan ke Pantai
48
48. Sebuah masalah
49
49. Tidak Berkompeten
50
50. Sebuah keluarga
51
51. Langkah Pencegahan
52
52. Waspada Sosok Misterius
53
53. Pesta Ulang Tahun
54
54. Kekalahan
55
55. Undangan Pesta untuk Undead
56
56. Bala bantuan
57
57. Great Demon Enderman
58
58. Operasi bedah
59
59. Akhir evolusi Rentro
60
60. Genderuwo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!