17. Siapa Wanita itu?

Rencananya, setelah berhasil mendapatkan darah dan sidik jari dari mayat gubernur yang telah dimutilasi, aku berencana menggunakan kedua hal tersebut sebagai tanda persetujuan untuk mengalihkan kepemilikan lahan.

Namun, rencana yang sudah sulit ini tiba-tiba menjadi semakin rumit. Sebelumnya, untuk mendapatkan darah dan sidik jari gubernur, aku harus menghadapi kawanan gagak dan Treant yang cukup menantang.

Namun, setelah berhasil mendapatkan karung berisi potongan tubuh gubernur, aku mendapati diriku menghadapi masalah baru yang lebih sulit dari sebelumnya.

"Apa ini? Di mana tangannya?"

Ketika aku membuka karung, hanya terlihat potongan tubuh yang mengerikan, namun potongan tangan yang berisi sidik jari gubernur tidak ada di dalamnya.

"Hanya potongan tubuh ini? Apa artinya semua usahaku ini sia-sia?" pikiranku berkecamuk ketika menyadari bahwa segala penderitaan yang telah aku lalui untuk mendapatkan karung berlumuran darah ini mungkin tidak berarti apa-apa.

Kehabisan akal, aku hanya menatap ke langit di mana gagak masih terbang-berputar.

"Tolong...!"

"Hah?"

Tiba-tiba, aku mendengar suara terputus-putus dari dalam karung. Pada saat itu, aku ingat bahwa sistem tidak dapat menyimpan karung dalam inventori karena di dalamnya terdapat makhluk hidup.

Ketika aku memandang ke dalam karung lagi, pemandangan mengerikan terhampar di hadapanku. Ada tubuh manusia yang telah dimutilasi, dengan kaki dan tangan yang dipotong, hanya tersisa kepalanya yang masih menempel di badannya.

Melihat luka terbuka yang begitu parah, seharusnya mustahil bagi seseorang untuk bertahan hidup. Tapi aku diingatkan bahwa dunia ini hanyalah sebuah game yang memiliki aturan alam yang berbeda dengan dunia nyata.

"Selamat malam, tuan gubernur. Apakah Anda masih bisa mendengar suara saya?" Aku mencoba memastikan apakah gubernur masih hidup.

"....au."

Suaranya terdengar serak, sulit untuk memahami apa yang ingin dia katakan. Seakan gubernur menggunakan sisa tenaganya yang tersisa untuk mencoba berkomunikasi dengan aku.

"Ini membingungkan," gumamku.

[Gubernur bertanya siapa pemain ini.]

"Eh? Apakah sistem bisa memahami ucapan dari potongan daging ini?" Aku menunjuk ke arah gubernur yang berada di dalam karung.

"Si...ya...tu...Dag...g!"

Suara gubernur semakin jelas, meskipun masih sulit dimengerti. Namun, aku dapat merasakan kekesalan gubernur karena aku menyebutnya sebagai potongan daging.

Sistem pemandu memberitahuku bahwa dia akan membantu dalam situasi ini, dikarenakan kasihan melihat aku kebingungan dengan cara berkomunikasi gubernur yang sulit dipahami. Dengan kata lain, sistem pemandu akan menjadi penerjemah antara kami.

“Tetapi entah kenapa aku merasa seakan diperlukan seperti orang bodoh”

[Itu hanya perasaan player]

***

Malam semakin larut. Seharusnya wilayah hutan yang tidak memiliki area aman akan menjadi sangat berbahaya karena monster tipe nocturnal aktif berkeliaran di malam hari. Tetapi entah kenapa, di sekitar area pertempuran Treant, tidak ada satupun monster yang berani mendekat.

"Apa karena ini adalah wilayah bos lapangan, sehingga membuat mereka takut untuk mendekat?"

Bos lapangan adalah istilah dalam dunia game yang merujuk pada sesosok monster yang menjadi penguasa atau yang paling kuat pada suatu wilayah. Sistem mengatakan jika tembakan ku kurang tepat. Meskipun memang sebagian monster akan memilih untuk menjauhi wilayah bos lapangan, tetapi jika ada mangsa yang terlihat, mereka akan tetap mengejar mangsa itu meskipun harus memasuki area yang dikuasai bos lapangan.

Penjelasan mengapa saat ini wilayah hutan begitu sepi adalah karena adanya aktivitas di kota Renggas. Semua monster bertipe Undead yang selalu muncul di malam hari, saat ini tengah berkumpul di kota mati tersebut.

"Jadi mereka mengadakan pesta setelah berhasil mendapatkan rumah baru?"

[Errr... Ya, seperti itulah.]

***

Awalnya, aku merasa putus asa ketika menyadari kedua tangan gubernur telah hilang, sehingga aku tidak bisa mengambil sidik jarinya. Tetapi saat aku menemukan bahwa gubernur masih hidup, aku sadar jika masih ada harapan.

Setelah aku mengeluarkan tubuh gubernur dari dalam karung, aku meletakkannya dengan hati-hati di tanah yang telah aku alasi dengan jubah penyihir.

"A...g...o," ucapnya, membuatku semakin bingung, tetapi kali ini dengan cara yang berbeda.

[Dia mengatakan 'terima kasih']

"Oh ya? Apakah dia berterima kasih dalam bahasa Jepang?"

[Tidak, kamu pasti hanya bingung]

Dengan jelas aku mendengar gubernur mengucapkan terima kasih dalam bahasa Jepang. Tapi ya, biarlah, aku tidak punya waktu untuk memperdebatkan sesuatu yang tidak penting.

Sebelum aku mengungkapkan permintaanku, aku memastikan terlebih dahulu bahwa gubernur bisa mendengar suaraku. Gubernur mengangguk, menandakan bahwa dia memahami segala yang aku katakan.

Gubernur terus menutup matanya, tampaknya selain mengambil lidahnya, para penyerang juga telah mengambil kedua bola matanya.

Akhirnya, aku mengungkapkan maksud kedatanganku ke tempat ini, dengan jujur aku mengatakan bahwa aku berniat mencuri sebidang tanah milik gubernur dengan menggunakan darah dan sidik jarinya.

Mendengarkan penjelasanku membuat gubernur diam sesaat. Tidak ada perubahan emosi yang aku rasakan darinya, menunjukkan bahwa gubernur tidak merasa marah atas segala yang aku katakan.

'Aku rasa dia hanya bingung dengan kejujuran ku.'

Setelah keheningan yang tercipta dari kebingungan berlangsung cukup lama, akhirnya gubernur mulai berbicara denganku. Jelas aku tidak mengerti semua yang dia ucapkan, jadi aku hanya mendengarkan terjemahan dari sistem pemandu.

Intinya, gubernur bertanya tentang keadaan kota Renggas. Dia ingin tahu apa yang terjadi setelah dia diserang. Gubernur sangat penasaran karena sepanjang hari dia merasakan keanehan dalam aktivitas warga kota.

Aku merasa bingung saat ingin menjelaskan keadaan kota saat ini. Aku yakin jika gubernur akan marah setelah mendengar apa yang akan aku sampaikan. Tapi aku harus tetap mengatakannya demi lahan taman bunga yang aku impikan.

Penjelasan yang aku berikan membuatku melanjutkan cerita tentang penyelidikan di dalam kantor gubernur.

Setelah pertarungan yang dimenangkan oleh lima orang penyusup, para penyusup kemudian mencoba membobol brankas yang terletak di belakang foto. Namun usaha mereka terhenti karena ada gangguan dari luar.

Menyadari seseorang datang, salah satu penyusup mengubah penampilannya menjadi sangat mirip dengan gubernur. Dugaanku dibuktikan dengan jejak darah gubernur yang aku temukan di luar kantor. Jejak darah tersebut berjalan dengan begitu tenang di samping seseorang yang sebelumnya menginterupsi.

Sementara gubernur yang asli masih di dalam kantornya, dia mengalami penyiksaan oleh empat penyusup, dan tubuhnya dipotong-potong di dalam sana.

[Gubernur memujimu karena mampu menggambarkan apa yang telah terjadi di dalam kantornya dengan begitu akurat]

Aku tidak mengerti kenapa orang ini justru memujiku saat aku mengingatkannya kembali dengan penyiksaan yang telah dia alami. Apa sebenarnya gubernur ini adalah seorang sadis yang suka dengan rasa sakit?

Ceritaku kembali berlanjut karena gubernur mendesakku untuk memberitahu keadaan kota dan nasib dari orang yang sebelumnya menginterupsi para penyusup.

"Aku tidak tahu keadaan istrimu. Tapi melihat bagaimana peniru itu mampu meyakinkan warga untuk meninggalkan kota tanpa adanya kekerasan, itu membuatku yakin jika istrimu masih baik-baik saja."

Awalnya, gubernur marah setelah mengetahui bahwa seluruh warganya telah meninggalkan kota, tetapi dia kembali tenang ketika aku mengatakan bahwa istrinya masih ada kemungkinan masih hidup.

Gubernur kemudian mengarahkan sesuatu, yang tentu saja hanya bisa dimengerti oleh sistem pemandu.

[Dia mengatakan jika wanita itu bukan istrinya]

Aku terkejut karena terdapat kesalahan pada hasil investigasi. Ya, mau bagaimana lagi, setelah cukup lama melakukan penyelidikan di dalam mansion, aku sama sekali tidak menemukan petunjuk tentang siapa wanita yang menginterupsi para penyusup.

Yang aku tahu jika wanita itu berada di kamar sebelah kantor gubernur saat penyerangan terjadi, itulah yang membuatku berkesimpulan jika dia adalah istri gubernur.

"Oh, apakah dia kekasihmu?"

Gubenur menggelengkan kepalanya, aku mengernyitkan dahi berusaha mengetahui identitas sebenarnya dari wanita itu.

"Untuk memastikan tebakanku benar, kau tidak memiliki wanita simpanan, bukan?"

Gubernur menggelengkan kepala. Raut wajahnya yang tertutupi darah terlihat begitu kebingungan sekaligus penasaran dengan apa yang aku pikirkan saat ini.

"Kalau begitu, dia pasti ibumu," pikirku.

Burrr! Seketika gubernur menyemburkan darah dari mulutnya.

***

Episodes
1 1. Kebun yang layu
2 2. Resign dan Berbelanja
3 3. Enterenc
4 4. Kebingungan
5 5. Kota yang Sunyi
6 6. Orang yang Kebingungan
7 7. Penghuni baru dari Kota yang Ditinggalkan
8 8. Meninggalkan Kota
9 9. Kematian
10 10. Perampokan
11 11. Are you one of them
12 12. Hukum yang berlaku
13 13. Persiapan
14 14. Gagak
15 15. Sebuah karung bernoda darah
16 16. Akhir dari Pertarungan
17 17. Siapa Wanita itu?
18 18. Ques dari Gubernur
19 19. Tempat tinggal sementara
20 20. Curhat
21 21. Wandering Trader
22 22. Pohon yang Berbuah
23 23. Pertarungan yang tidak Diinginkan
24 24. Buah Ajaib
25 25. Peternakan
26 26. di tengah Badai
27 27. Di dalam Bumi
28 28. Stronghold
29 29. Kepergian Trader
30 30. Desa Danau Bunga
31 31. Buronan
32 32. Benteng atau Gudang?
33 33. Benih spesial
34 34. Surgery
35 35. Operasi
36 36. Chatting dengan Teman
37 37. Sandiwara
38 38. Tiga Tetua
39 39. Gadis aneh
40 40. Alat Sihir
41 41. Adik kecil yang Terbangun
42 42. Pembinaan
43 43. Membangun Altar
44 44. Dunia yang Terbakar
45 45. Muspelheim
46 46. Kesurupan
47 47. Liburan ke Pantai
48 48. Sebuah masalah
49 49. Tidak Berkompeten
50 50. Sebuah keluarga
51 51. Langkah Pencegahan
52 52. Waspada Sosok Misterius
53 53. Pesta Ulang Tahun
54 54. Kekalahan
55 55. Undangan Pesta untuk Undead
56 56. Bala bantuan
57 57. Great Demon Enderman
58 58. Operasi bedah
59 59. Akhir evolusi Rentro
60 60. Genderuwo
Episodes

Updated 60 Episodes

1
1. Kebun yang layu
2
2. Resign dan Berbelanja
3
3. Enterenc
4
4. Kebingungan
5
5. Kota yang Sunyi
6
6. Orang yang Kebingungan
7
7. Penghuni baru dari Kota yang Ditinggalkan
8
8. Meninggalkan Kota
9
9. Kematian
10
10. Perampokan
11
11. Are you one of them
12
12. Hukum yang berlaku
13
13. Persiapan
14
14. Gagak
15
15. Sebuah karung bernoda darah
16
16. Akhir dari Pertarungan
17
17. Siapa Wanita itu?
18
18. Ques dari Gubernur
19
19. Tempat tinggal sementara
20
20. Curhat
21
21. Wandering Trader
22
22. Pohon yang Berbuah
23
23. Pertarungan yang tidak Diinginkan
24
24. Buah Ajaib
25
25. Peternakan
26
26. di tengah Badai
27
27. Di dalam Bumi
28
28. Stronghold
29
29. Kepergian Trader
30
30. Desa Danau Bunga
31
31. Buronan
32
32. Benteng atau Gudang?
33
33. Benih spesial
34
34. Surgery
35
35. Operasi
36
36. Chatting dengan Teman
37
37. Sandiwara
38
38. Tiga Tetua
39
39. Gadis aneh
40
40. Alat Sihir
41
41. Adik kecil yang Terbangun
42
42. Pembinaan
43
43. Membangun Altar
44
44. Dunia yang Terbakar
45
45. Muspelheim
46
46. Kesurupan
47
47. Liburan ke Pantai
48
48. Sebuah masalah
49
49. Tidak Berkompeten
50
50. Sebuah keluarga
51
51. Langkah Pencegahan
52
52. Waspada Sosok Misterius
53
53. Pesta Ulang Tahun
54
54. Kekalahan
55
55. Undangan Pesta untuk Undead
56
56. Bala bantuan
57
57. Great Demon Enderman
58
58. Operasi bedah
59
59. Akhir evolusi Rentro
60
60. Genderuwo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!