Bab 11

Deg

" Er ....za......? "

Mata Alluna tampak membola di depan sana

Sungguh ia tak menyangka bahwa yang menjemputnya saat ini bukanlah Erza melainkan Gio

Bibir gio tersenyum miring

Sedangkan mulut milik Alluna malah terlihat menganga lebar tampak syok dengan apa yang ia lihat saat ini

' Untuk apa pria brengsek ini ada di halaman rumahnya ? ' sebuah pertanyaan itulah yang saat ini tampak terbersit di dalam pikiran yang Alluna milikki

_________

" Gio ? "

" Yes it's me ..." dengan senyuman maha tampan yang diperlihatkan oleh pria itu , yang dimana mampu membuat Alluna jadi merasa terpesona seketika

Sungguh senyuman yang pria itu milikki begitu sangat memabukkan bagi setiap wanita yang memandangnya

" Astaga .....tampan sekali . Tidak ! Apa yang kau pikirkan Alluna , ingat! Ini bukan waktunya untuk terpesona "

Ingin sekali rasanya Alluna membenturkankepala miliknya ke atas tembok karena telah memiliki pikiran gila tentang Gio

" Apa yang kau lakukan disini ? " tanya Alluna sinis

Tak ada senyum ramah

Tak ada kata halus yang biasa ia ucapkan pada Erza kepada Gio

Pria itu sudah sangat minus di kedua mata Alluna hingga membuatnya merasa muak dan ingin mencekik mati langsung pria yang sayangnya memiliki wajah super duper tampan dihadapannya tersebut

" Aku kesini untuk menjemput mu " ujar Gio santai yang langsung membuat Alluna jadi bingung seketika

" Apa kau tidak salah ? "

Gio menggeleng

" Tapi aku janjian dengan Erza bukannya denganmu " ketus Alluna kembali masih tak bisa menerima kenyataan jika yang menjemput dirinya saat ini adalah Gio bukanlah pria yang ia harapkan

" Erza tak bisa datang , adiknya tiba - tiba saja jatuh sakit "

Alluna menelisik , tak ada raut wajah kebohongan yang ditunjukkan oleh pria itu saat ini

Dan hal itu cukup mampu membuat Alluna jadi berubah lesu seketika

Gimana tidak berubah lesu , sudah berjam - jam cari baju dan dandan . Eh ...yang datang malah pria brengs*k bernama Gio

Uh !!!! Rasa - rasanya Alluna ingin sekali menghajar wajah tampan milik pria itu hingga jadi babak belur sebagai pelampiasan

" Ayo tuan putri kita berangkat " ajak Gio sudah seperti seorang pangeran yang hendak menjemput seorang tuan putri pujaan hatinya untuk ia ajak naik ke sebuah kereta kencana

Namun bedanya yang ia bawa adalah sebuah lamborgini bukanlah kereta kencana di cerita dongeng

Alluna mendelik kemudian menatap sinis ke arah Gio yang saat ini sedang tersenyum manis ke arahnya

" Diam kau ! " jawab Alluna ketus namun kedua kaki milik wanita itu malah terlihat melangkah pasti mendekat ke arah pintu mobil yang Gio telah bukakan untuknya

Niat hati dari wanita itu ingin masuk ke dalam rumah miliknya kembali dan tidur dirumah sambil rebahan nonton drama korea yang ia sangat sukai

Tapi di sisi lain Alluna juga tak mau membuat ibunya jadi sedih

Christina telah berusaha keras dalam hal medandaninya menjadi berubah hingga cantik luar biasa seperti ini , dan Alluna tak mau menyia - nyiakan usaha dari ibu kandungnya tersebut

Hingga dengan berat hati dan juga hembusan nafas berat , akhirnya Alluna pun memilih pergi dengan Gio - sosok pria yang ia anggap maha brengs*k dan maha gila di muka bumi ini

***********

" Untuk apa kita kesini ? " tanya Alluna ketus

Sedari tadi wajah gadis itu memang selalu terlihat sangar bagai ingin menerkam Gio hidup - hidup didepannya

Alis Gio mengernyit '" bukankah kau bersama Erza ingin pergi nonton ke bioskop "

" Ya ... Itu memang niatku pergi bersama Erza , tapi tidak denganmu. Ia kali aku harus nonton film romantis dengan pacar orang . Cepat putar balik , aku tak mau disebut pelakor " omel Alluna panjang kali lebar yang tak dituruti oleh Gio

Pria itu terlihat membuka sabuk pengaman dan turun dari dalam mobil mewah yang ia miliki

" Turun...." titahnya yang bagaikan sebuah titah seorang raja yang tak ingin dibantah

Alluna menggeleng

Jika Gio bersikap bagai seorang raja yang tak terbantahkan , maka lain halnya Alluna yang terlihat bersikap bagaikan seorang ratu yang tak ingin dipaksa

Alluna terlihat tetap diam tak bergeming

Gadis muda itu terlihat tak ingin mengikuti ucapan Gio yang memerintahkan dirinya untuk turun dari dalam sana

" Alluna aku bilang turun " tekan Gio yang terlihat sudah mulai kesal berdiri menunggu Alluna yang tak kunjung turun dari dalam mobil mewah miliknya

" Tidak ! " kekeh Alluna dengan wajah masam yang bukan membuat Gio berubah menjadi marah , pria itu malah terlihat gemas serta terkekeh kecil di dalam sana

Ia jadi mengingat bagaimana perjuangan Alluna ketika mengejarnya dulu namun tak pernah ia hiraukan

" Alluna ...maafkan aku , aku berjanji kali ini aku akan menebus semua kesalahan yang pernah kuperbuat pada dirimu dulu Alluna "

" Turunlah....jika tidak , maka jangan salahkan aku jika aku akan memaksa menciummu di depan umum hingga membuatmu malu "

Alluna mendengus kasar

Sekelebat bayangan ketika pria itu memagut bibirnya tanpa permisi seketika berputar kembali di dalam benak yang ia milikki

"Ck...dasar pria pemaksa " jengkel Alluna

Kedua kaki milik gadis itu terlihat turun menapaki tanah

Mata gadis itu memicing

Seolah tengah melayangkan sebuah pemusuhan dan juga sebuah genjatan senjata kepada pria maha brengs*k didepannya

" Awas kau "ancam Alluna dan berlalu pergi meninggalkan Gio berada jauh dibelakangnya

Bibir Gio tersenyum niring

Kedua mata milik pria maha tampan itu tak pernah lepas untuk memandang Alluna yang sedang terlihat berjalan mencak - mencak di depannya

" Menarik "

*********

" Lepas ! jangan pegang - pegang " Alluna terlihat menyentak tangan Gio yang berusaha menggenggam tangan miliknya

" Enak saja mau pegang - pegang tanganku . Dasar pria arrogant mesum"

Batin Alluna tampak meracau jengkel , tubuh gadis itu terlihat menjauh seakan tengah menjaga jarak dari Gio

Namun tentu saja pria itu menyadarinya

Semakin gadis itu berjarak , semakin gesit pula Gio dalam mendekatkan jarak diantara mereka . Bila perlu biar menempel sekalian , tekadnya .

" Silahkan tuan , siapa tahu kalian berminat dengan bando couplenya ? "tawar seorang pedagang yang mengira kedua anak muda itu adalah sepasang kekasih yang sedang merajuk

" Kami bukan....."

" Kami beli sepasang "

Ucap Gio menghalangi Alluna untuk bicara

" Apa kau sudah gila " bisik Alluna sembari melotot kesal ke arah Gio beada

"Kalau pria yang membelikanku bando couple itu adalah Erza , mungkin aku akan terima dengan senang hati . Tapi ini....yang membelikannya malah pria maha brengs*k yang telah memiliki kekasih . Benar - benar sangat jauh dari ekspetasi yang pernah ku bayangkan sebelumnya . "

Sedari tadi gadis itu terlihat mendumel terus menerus tanpa henti . Entah sudah berapa banyak dumelan yang gadis itu keluarkan di dalam sana hingga membuat Alluna jadi lelah sendiri untuk mendumel di samping Gio

" Diamlah , atau kau mau ku cium di muka umum sekarang . Maka akan segera kukabulkan keinginnanmu dengan senang hati " Gio terlihat menyeringai mesum di depan Alluna

Sedangkan gadis dengan rambut panjang itu malah terlihat menggeleng - geleng takut di depan Gio sembari menutup mulut mungil miliknya jaga - jaga jika pria gila itu akan nyosor mencium bibir miliknya lagi tanpa permisi seperti sebelumnya

"Good girl , aku suka sosok gadis yang penurut sepertimu " tangan Gio tampak mengelus pelan puncak rambut milik Alluna dengan sayang , sorot mata milik pria itu tampak memperlihatkan sorot mata cinta untuk Alluna , yang kini telah tak memilikki lagi sorot cahaya cinta bagi seorang Gio

" Kau suka ? Tapi sayangnya aku tidak suka pria maha brengsek sepertimu "

Terpopuler

Comments

Elizabeth Jack

Elizabeth Jack

enda bagusla ceritanya ..monya sepadanla dgn apa yg dia buat dulu menghina dasar lelaki gio keparat hahaha

2024-02-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!