"Terlalu menyala ...."
" Terlalu redup..."
" Terlalu terbuka..."
" Terlalu sopan "
" Huffftttt...kenapa tak ada yang kulihat cocok dari banyaknya pilihan di dalam lemari besar ini "
Pusing
Itulah yang Alluna rasakan saat ini
Sedari tadi gadis muda itu terlihat bolak - balik sibuk dari arah lemari berganti ke cermin berhias guna memilih baju untuk ia kenakan menonton bersama Erza ke sebuah bioskop yang telah ia sepakati bersama pria itu di halaman sekolah kemarin sore
Entah sudah berapa jam lamanya gadis itu menghabiskan waktu hanya untuk mencari pakaian sempurna untuk ia kenakan bertemu Erza
Hingga membuat Alluna jadi capek sendiri dan jenuh sendiri melakukannya
" Tok tok...."
" Sayang....." teriak Christina dari arah luar
" Masuk ma..." balas Alluna yang terlihat merebahkan diri di atas ranjang samping tumpukan pakaian yang terlihat menggunung tinggi bagaikan sebuah tumpukan sampah tak terpakai
" Sayang..loh..kamu ngapain Alluna , kok baju - bajumu kamu keluarin semua " Cristina tampak kaget dengan pemandangan di depannya
Alluna terlihat menghela nafas berat
Gadis itu terlihat bangkit lekas duduk di tepi ranjang bersama Christina
" Kenapa sayang..ceritakan sama mama , siapa tahu mama bisa bantu " Christina terlihat menatap lekat ke arah putrinya yang saat ini tengah terlihat lelah , letih , lesu disampingnya bagai tak memiliki sebuah gairah kehidupan
Dielusnya rambut Alluna dengan sayang , sehingga membuat gadis itu jadi terlihat sedikit tersenyum ke arah Christina berada
" Alluna mau pergi nonton sama Erza ma..tapi pakaian yang Alluna miliki rasanya gak ada yang cocok sama sekali untuk Alluna pakai " mata Alluna lagi - lagi menatap sedih ke arah tumpukan pakaian yang sebelumnya tengah ia coba dan lempar di atas ranjang
Mendengar ucapan putrinya membuat alis milik Christina jadi langsung terlihat mengernyit seketika
" Erza ...? "
Alluna mengangguk " Ya Erza ma...pria yang pernah nolongin Alluna pas Alluna mengalami kecelakaan di depan sekolah" ucap Alluna mengingatkan Christina
" Oh ...Erza...ya ..mama ingat sekarang . Jadi kamu mau pergi nonton sama dia ? "
" Iya ma... Alluna mau nonton sama Erza . Alluna mau tampil spesial di depan Erza ma " rengek Aluna manja yang makin membuat Christina menjadi heran di depan sana
" Bukankah Alluna sukanya sama Gio ya...kenapa sekarang menjadi Erza ? "
Christina tampak membatin di dalam sana , pikiran wanita itu tampak melayang bertanya - tanya , hingga Alluna yang sedari tadi memanggil dirinya secara berulang kalipun tak didengarkan oleh Christina
" Ma...mama..."
" Ah..ya..kenapa ? "
" Ih!!..mama di ajakin ngobrol malah bengong " ketus Alluna pura - pura ngambek dan membuang muka
" Lho kok anak mama jadi ngambekan gini sih ! Entar bisa hilang lo cantiknya ...." goda Christina yang membuat Alluna jadi langsung terlihat mengulum senyum di samping sana.
" Habisnya mama sih ! Diajakin curhat malah bengong , Alluna kan jadi kesal ma " gerutu Alluna kembali , namun kali ini di iringi sebuah senyuman yang membuat Christina jadi ikut tersenyum juga melihatnya
Bagaimanapun kebahagiaan Alluna merupakan prioritas utama bagi Christina .Tak akan pernah ia biarkan putri semata wayang miliknya itu bersedih dan mengalami luka seperti yang pernah gadis itu alami sebelumnya
" Ya udah... mama minta maaf ya , kalau begitu ayo ikut mama sekarang " ajak Christina yang langsung menarik tangan Alluna hingga membuat gadis itu jadi bertanya - tanya kebingungan
" Kita mau kemana ma ? " tanya nya sehingga menghentikan pergerakan Christina yang sedang menarik Alluna menuju keluar kamar
" Tentu saja mendandannimu agar terlihat perfect bertemu Erza .
Mata Christina tampak mengerling nakal ke arah Alluna berada
Dan tanpa mau mengulur waktu lagi , ia pun bergegas menarik Alluna kembali agar mau mengikuti langkah yang ia miliki
******
" Wah...ini bagus sekali ma , gaun siapa ini ? "
Mata Alluna berbinar ketika melihat sebuah gaun berwarna hitam melekat sempurna di tubuh indah yang ia miliki
Gaun itu terlihat sederhana , simple tapi elegant
Dan Alluna sangat menyukainya
" Itu gaun mama waktu semasih muda dulu . Kamu tahu...gaun ini mama pakai waktu ngedate pertama kali dengan ayahmu "
Mata Alluna membola ketika mendengar bisikan akhir dari Christina kepada dirinya
" Ternyata gaun ini memiliki sejarah yang tak mungkin bisa di lupakan "
Kedua pipi Alluna tiba - tiba saja terlihat merona merah seketika
ia berharap dengan menggunakan gaun ini , Erza akan langsung bisa merasa tertarik dan jadi terpesona dengannya , sehingga membuat pria tampan itu mau menjadikan dirinya seorang kekasih bagi seorang Erza
" Nah masalah gaun sudah oke...sekarang giliran masalah make up dan tatanan rambut yang harus di perbaiki " Christina kembali berujar
" Apa kita akan kesalon ma ? "
Christina tampak menggeleng pelan " Tidak perlu kesalon sayang...kamu lupa jika memiliki mama super serba bisa dan terampil . Masalah sekecil ini biar mama yang tangani "
Kilatan mata milik Christina terlihat menggebu
Dan tanpa mau berlama - lama lagi , Ia pun langsung terlihat menarik tubuh Alluna kembali untuk ia eksekusi menjadi gadis maha sempurna sehingga membuat pria yang bernama Erza itu bisa langsung klepek - klepek terpesona sekaligus jatuh cinta kepada putri tersayangnya
*****
Setengah jam kemudian
Mata Alluna tampak membola
Begitupun dengan mulut mungil milik gadis itu yang juga terlihat jadi berubah menganga seketika
ia begitu tak menyangka bahwa Christina akan bisa mendadaninya menjadi sosok gadis cantik yang sangat super cantik seperti ini
" Ma...ini beneran Alluna ? " tanya gadis itu merasa tak percaya dengan cermin yang memperlihatkan tentang bayangan wajah miliknya di atas sana
" Tentu saja itu adalah dirimu sayang...siapa lagi "Christina tersenyum , ia begitu senang karena kinerja susah payah yang telah ia lakukan kepada Alluna membuat putrinya menjadi puas dan bahagia
" Nah sekarang ayo kita turun , siapa tahu Erza sudah ada di depan"
Alluna mengangguk guna meng iyakan ajakan ibunya
" Sekali lagi makasih ya ma...mama memang adalah peri penyelamat Alluna ketik Alluna mengalami segala macam kesulitan "
" Tidak masalah sayang ...itu sudah merupakan kewajiban mama jadi seorang ibu "
Alluna tersenyum , begitupula dengan Christina
Kedua wanita beda usia itu terlihat bergandengan tangan , berjalan keluar guna menuju lantai dasar untuk menunggu kedatangan sosok pria yang sedari tadi tengah ditunggu - tunggu oleh Alluna
Erza
Sosok pria tampan dan baik , yang mampu menggeser posisi Gio di hati yang Alluna miliki
******
" Nona ...di depan ada seorang pemuda yang menunggu nona " ucap salah seorang pelayan , yang diangguki oleh Alluna
" Ma...Alluna berangkat dulu ya.." Pamit Alluna sembari mencium tangan serta pipi milik Christina dengan sayang.
" Hati - hati ya sayang...ingat pulangnya jangan kemalaman " ucap Christina setengah berteriak karena Alluna sudah beranjak jauh darinya dan berada di ambang pintu menuju keluar
" Iya ma...Alluna janji pulangnya gak akan kemalaman " jawab Alluna dan bergegas berjalan keluar rumah takut Erza akan menunggu lama di depan sana.
" Er..za.."
deg
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments