Keduanya berlari masuk ke dalam desa, sepanjang jalan, tidak ada orang sama sekali, tidak ada satupun cahaya dari dalam rumah, tapi ketika mereka melihat ke arah gedung balai warga, mereka melihat banyak penduduk berkerumun di sana. Rex dan Lulu langsung menghampiri kerumunan, Rex memegang pundak seorang pria paruh baya,
“Ada apa ossan (paman) ?” Tanyanya.
“Oh Rex, dewan desa sedang mengadakan pertemuan...sepertinya kita akan berperang.” Jawab pria itu.
“Apa ? perang ?” Rex balas bertanya.
“Iya, beberapa kapal besar dari benua tengah mendarat di pantai.” Jawab pria itu.
Mendengar itu, Rex langsung mundur dan menarik Lulu ke belakang, dia langsung berbisik di telinga Lulu,
“Lulu, bawa Helena-san dan ksatria wanita yang pingsan itu ke rumahku...Lot Har-niisan pasti di dalam, neesan pasti ada di rumah, cepat, jangan sampai ketahuan siapapun...” Ujar Rex.
“Baik Rex...aku mengerti.” Balas Lulu.
Tapi ketika Lulu berbalik, Rex dan Lulu melihat Helena sudah berdiri di belakang mereka sambil memapah ksatria wanita yang masih pingsan.
“Anoo...ada apa ya ?” Tanya Helena.
Warga desa yang mendengar suara Helena langsung berbali, wajah mereka langsung berubah ketika melihat busana dan wajah Helena, kemudian mereka mengerubungi Helena sambil mengangkat senjata. Rex tahu persis masyrakat macam apa yang ada di desanya, mereka tidak segan membunuh siapapun, mengenai bersalah atau tidaknya baru di bicarakan belakangan.
“Mereka pasti dari benua tengah....” Teriak seorang warga.
“Benar, tangkap dia....” Tambah seorang warga lainnya.
“Tunggu...aku membawa mereka ke desa karena mereka di serang di hutan...mereka hanya berdua, aku dan Lulu bisa menjelaskannya...” Teriak Rex.
“Tidak perlu penjelasan Rex, kita menemukan dua orang terluka di dekat pantai dan mereka bercerita melihat perkemahan mereka di pantai....sudah jatuh korban Rex...” Teriak seorang warga.
Karena mendengar keributan, ksatria wanita yang di papah oleh Helena membuka matanya, dia langsung melihat dirinya dan Helena di kepung oleh warga desa, dia juga melihat Lulu yang berada di sebelah Helena dan Rex yang membelakangi nya sambil merentangkan tangan,
“Ugh...Helena-sama...” Ujarnya.
Ksatria wanita itu melepaskan diri dari Helena dan mencabut pedangnya, mendorong Lulu, kemudian dia menarik Helena berdiri di belakangnya sambil menghunus pedang.
“Siapa kalian...apa yang terjadi....” Teriak nya.
“Myla-san....turunkan pedangmu...” Ujar Helena.
“Tapi Helena-sama....ini dimana ? bagaimana goblin nya....” Ujar Myla.
“Trak.” Pedang Myla tanpa sengaja menyentuh pedang Rex yang berada di punggungnya, Rex menoleh dan melihat Myla yang menghunus pedang ke arah dirinya,
“Hahaha percuma kamu melindungi mereka Rex, mereka tidak tahu terima kasih, kamu lihat sendiri kan...” Teriak seorang warga yang melihat pedang Myla mengenai punggung Rex.
Para warga berjalan melewati Rex dan bersiap menyerang Myla yang menghunus pedang berdiri di depan Helena.
“Tu..tunggu.....kalian semua salah paham...”
Lulu berlari dan berdiri di depan Myla sambil merentangkan tangannya, karena kaget melihat Lulu di depannya, Myla langsung menangkap Lulu dan menyilangkan pedangnya ke leher Lulu dari belakang.
“Mundur kalian semua.....” Teriak Myla.
“Hei...aku mau menolong mu...” Teriak Lulu sambil memegang tangan Myla.
Para warga tidak memperdulikan Lulu yang di sandera oleh Myla, mereka tetap memasang kuda kuda dan bersiap menyerang, melihat suasana menjadi semakin kacau, akhirnya Helena bergerak maju, tangannya memegang pedang Myla sampai terluka kemudian melepaskan Lulu. Melihat tangan Helena terluka karena dirinya, Myla melepaskan pedangnya,
“Myla-san, sudah kubilang turunkan pedangmu....” Teriak Helena memarahi Myla.
“Ma..maaf....Helena-sama....”
“Sudah bunuh mereka....” Teriak seorang warga.
Tiba tiba, ketika warga sudah mengangkat senjata mereka dan bersiap maju dan ketika Rex juga Lulu yang menghalangi para warga sudah kewalahan,
“Semuanya berhenti........” Terdengar teriakan keras membahana.
Seluruh warga menoleh, mereka melihat Lot Har keluar dari gedung, kemudian dia berjalan menembus kerumunan. Warga memberikan Lot Har jalan, sampai akhirnya dia berhenti di depan Rex dan Lulu, dia juga melirik, Helena yang sedang memegang tangannya dan Myla yang berusaha mengobati tangan Helena.
“Kalian semua, masuk ke dalam.....” Ujar Lot Har.
Dia berbalik dan berjalan masuk kembali, Rex, Lulu, Helena dan Myla mengikuti nya dari belakang di iringi tatapan warga yang tajam. Begitu sampai di dalam, mereka melihat dua orang yang terluka sedang di baringkan di lantai, para tetua, pengurus dan tabib desa berkumpul di dalam. Lot Har berbalik,
“Bisa ceritakan Rex, Lulu, apa yang terjadi....” Ujar Lot Har berwibawa.
Rex dan Lulu kemudian menceritakan pertemuan mereka dengan Helena dan Myla di dalam hutan hitam.
“Haaah...sudah kubilang jangan masuk ke dalam hutan hitam kan....” Ujar Lot Har.
“Maaf niisan, aku yang mau menolong mereka, jadi aku yang salah, Lulu sudah mencegah ku...” Balas Rex.
“Sudahlah...lalu, siapa kalian, kamu...pakaian mu sama seperti pasukan yang menyerang mereka di pantai...” Ujar Lot Har sambil melihat Myla dan menunjuk dua orang yang terbaring.
Helena langsung maju ke depan dan menunduk memberi hormat di depan Lot Har, kemudian dia menceritakan siapa dirinya dan siapa Myla, dia juga menceritakan tujuan kedatangannya ke benua neraka.
“Hmm...lalu, siapa pasukan yang mendarat di pantai kita ?” Tanya Lot Har.
“Sebelum aku jawab, ijinkan aku menyembuhkan kedua orang itu sebagai bukti aku dan Myla-san tidak berniat macam macam disini...” Jawab Helena.
Tanpa persetujuan dari Lot Har, Helena maju ke depan menghampiri kedua orang yang sedang terbaring sambil terengah engah karena menahan sakit. Helena berdiri di antara kedua orang itu kemudian mengangkat tongkatnya bersama telapaknya yang tergores pedang Myla ke atas. Helena memejamkan matanya dan membaca doa,
“Wahai dewi penyembuhan yang agung tiada tara, beri kekuatan pada hamba untuk menolong sesama yang terluka....Heal cure.”
Cahaya terang berwarna putih menyelimuti tubuh Helena dan bergerak menuju ke tongkat dan telapaknya, cahaya putih menyebar ke seluruh penjuru ruangan dan sangat menyilau kan mata. Rex dan Lot Har mengangkat lengan untuk menutupi mata mereka. Setelah itu cahaya mulai menghilang, Rex, Lot Har dan Lulu melihat cahaya putih membungkus tubuh kedua orang yang terluka, seketika itu juga, para tabib maju memeriksa tubuh keduanya, luka sabetan pedang yang menyilang di dada dan perut mereka berangsur angsur sembuh. Tangan Helena yang tergores pun ikut sembuh. Setelah selesai, tubuh Helena lunglai lemas kemudian jatuh ke belakang.
Rex langsung menangkap tubuh Helena dan mengangkatnya, dia membawa Helena beristirahat di kursi panjang yang ada di dalam ruangan. Myla juga bergerak membantu Rex yang sedang menaruh Helena di kursi panjang dan membaringkan nya,
“Helena-sama....” Ujar Myla.
“Dia kenapa ?” Tanya Rex kepada Myla.
“Dia kehabisan sihir, di hutan pasti dia menyembuhkan ku dan sekarang dia memakai kekuatan penyembuhannya lagi...tentu saja semua itu melelahkan bagi tubuhnya dan membuat sihirnya terkuras habis. Biarkan saja dia tidur untuk memulihkan kondisinya.” Jawab Myla.
Lot Har yang sudah selesai memeriksa kedua orang yang sudah sembuh walau belum sadarkan diri, menghampiri Rex dan Myla yang sedang mengawasi Helena.
“Rex, bersiaplah, sepertinya kita harus berperang dengan pasukan yang mendarat di pantai.” Ujar Lot Har.
“Aku mengerti niisan...” Balas Rex.
Tiba tiba Myla berdiri dan menundukkan kepalanya di hadapan Rex dan Lot Har yang kaget melihatnya,
“Maafkan kami, seperti yang Helena-sama ceritakan, mereka adalah pasukan holy knight dari sekte, tujuan mereka mengejar kami....” Ujar Myla.
“Hah mengejar kalian ? bukankah tadi Helena bilang kalian misionaris yang di utus kesini ?” Tanya Rex.
Myla menoleh melihat Helena, kemudian dia langsung menceritakan yang sebenarnya terjadi pada Rex dan Lot Har, ternyata mereka berdua sedang di buru oleh sekte the six gods. Alasannya karena Helena sebagai saint mendapatkan penglihatan tentang dimana dia bisa menemukan calon raja kerajaan Liberta, salah satu lord dari house besar mengetahui hal itu dan memerintahkan sekte membungkam Helena. Awalnya sekte tidak mau menuruti nya, tapi tiba tiba pemimpin sekte di ganti oleh orang pilihan para lords dari tiga house besar dan Helena melarikan diri karena di incar oleh sekte yang di percayainya. Mereka sudah melarikan diri cukup lama dan akhirnya mereka berhasil sampai di benua neraka kemudian berbulan bulan menetap di sana hanya berdua sampai bertemu dengan Rex hari ini.
“Jadi alasan dia mengajak ku ke Castletown.....” Belum selesai Rex bicara, Myla memotongnya.
“Untuk mencabut pedang di singgasana, mengklain tahta, menghukum para lords yang berniat menguasai segalanya dan membebaskan rakyat dari cengkraman mereka, semua itu demi menghadang iblis yang akan datang dari utara berdasarkan penglihatan Helena-sama....” Balas Myla.
“Elusia pasti akan marah mendengar hal ini....” Ujar Lot Har.
Rex terdiam dan berpikir, walau dia belum percaya kepada Myla sepenuhnya tapi insting nya mengatakan lain, dia memandangi wajah tenang Helena yang tertidur dengan nyenyak di sebelahnya dan melihat wajah keluarganya. Walau dirinya adalah jendral perang terhebat di kehidupan masa lalunya, tapi dia tidak pernah memiliki orang orang yang dekat dengannya dan di kasihinya apalagi keluarga seperti kehidupannya yang sekarang, saat ini, pikiran rasional Rex kalah dengan perasaan yang kuat untuk melindungi keluarga dan orang terdekatnya.
“Sepertinya, aku harus kembali ke medan perang....” Pikir nya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments