Sebelum Xiao Yue melanjutkan latihan Jurus Pedang Naga Langit Menghancurkan Bumi, ia memindahkan semua juniornya ke kamar masing-masing. Mereka tidak sadarkan diri setelah berendam semalaman di ember besar berisi ramuan herbal penguatan fisik.
Sementara itu, Xuan Ji langsung turun gunung saat matahari baru terbit, ia menuju Paviliun Seni Beladiri untuk mengambil gulungan seni beladiri Sekte Pedang Abadi untuk murid-murid barunya.
Karena masih sangat pagi sekali, tidak ada murid Sekte Pedang Abadi di Paviliun Seni Beladiri. Hanya Pria tua yang merupakan Penatua penanggung jawab Paviliun Seni Beladiri yang ada di sana.
“Ada yang bisa kubantu Master Ji?” sapa Penatua itu tersenyum lebar menyambut kedatangan Xuan Ji.
Kemarin, ia sudah melihat Avatar Naga di langit Puncak Qianyun, yang berarti Jurus Pedang Naga Langit Menghancurkan Bumi yang telah lama dilupakan oleh murid-murid Sekte Pedang Abadi berhasil dikuasai oleh Xuan Ji hanya dalam setengah hari saja.
Perkataan sombong Xuan Ji padanya bahwa ia adalah jenius teori saat masih muda memang benar adanya. Kini Penatua tersebut sudah tak sabar ingin merekomendasikan Jurus-jurus usang Sekte Pedang Abadi lainnya.
“Aku tahu apa yang kau pikirkan, tetapi maaf aku tidak tertarik lagi,” kata Xuan Ji sebelum Penatua itu berbicara. “Gara-gara Jurus aneh itu, hampir saja Kultivasiku turun dari Ranah Raja Bumi. Sekarang biarkan saja aku yang memilih tehnik beladiri untuk murid-murid baruku!”
“Eh, tapi Master Ji tidak berasal dari Sekte Pedang Abadi, sehingga Master Ji tidak familiar dengan seni beladiri kami,” sahut Penatua itu.
Namun, Xuan Ji melambaikan tangan dan berkata, “Tenang saja, aku akan memahami seni beladiri Sekte Pedang Abadi dengan mudah.”
Penatua itu hanya dapat menghela napas panjang, tetapi ia penasaran seni beladiri apa yang akan diambil oleh Xuan Ji, sehingga ia diam-diam mengikuti Xuan Ji.
Saat Xuan Ji menoleh ke arah Penatua itu, maka Penatua itu akan berpura-pura membersihkan rak buku sambil bersiul.
Xuan Ji menggelengkan kepala dengan tingkah aneh Penatua itu dan berpura-pura tidak menyadari keberadaannya, karena ia malas meladeni rasa penasaran Pria tua tersebut.
“Jurus Pedang Abadi ini cocok untuk Yan Xu, Wu Zhanhui, dan Tian Qi,” gumam Xuan Ji mengambil gulungan seni beladiri yang sebagian besar digunakan oleh murid-murid Sekte Pedang Abadi tersebut.
Ketiga murid itu mengutarakan kalau mereka ingin menjadi Pendekar Pedang seperti Xiao Yue. Bing Yun juga ingin menjadi Pendekar Pedang, tetapi energi spiritualnya adalah energi spiritual Es, sehingga Jurus Pedang Abadi dan Jurus Pedang Naga Langit Menghancurkan Bumi tidak cocok untuknya.
Bing Yun lebih cocok dengan seni beladiri yang digunakan oleh Tang Ruo, Penatua Puncak Qianyan yang juga memiliki energi spiritual Es. Seni beladiri yang ia gunakan adalah Jurus Pedang Bulan Salju.
“Apakah murid Master Ji ada yang memiliki energi spiritual Es?” Penatua itu terkejut Xuan Ji mengambil gulungan seni beladiri Jurus Pedang Bulan Salju.
“Iya,” sahut Xuan Ji menoleh ke arah Penatua itu. “Apakah Penatua memiliki saran seni beladiri khusus untuk energi spiritual Es?” tanyanya penasaran.
Penatua itu menggelengkan kepala dan berkata, “Hanya itu seni beladiri energi spiritual Es terkuat Sekte kita. Aku sarankan, kirim saja muridmu itu pada Master Ruo, hanya Master Ruo yang cocok melatihnya.”
“Terimakasih atas sarannya, Penatua,” sahut Xuan Ji langsung melangkah ke rak buku lainnya dan tidak tertarik melanjutkan perbicangan mereka.
Penatua itu tersenyum pahit karena terus diabaikan oleh Xuan Ji, saat ia ingin mengikuti Xuan Ji; beberapa murid tiba-tiba memasuki Paviliun Seni Beladiri, sehingga ia terpaksa kembali ke kursinya untuk menjalankan tugasnya.
Setelah menelusuri semua rak buku, Xuan Ji akhirnya memilih seni beladiri Kura-kura Surgawi untuk Yan Chung, Tinju Penghancur Gunung untuk Wan Yunsheng, dan Jurus Tongkat Pembelah Awan Surgawi untuk Xue Hao.
Sementara untuk Zi Rouyan, Xuan Ji belum memutuskan seni beladiri apa yang akan ia pelajari. Karena murid yang memiliki bakat surgawi itu masih tidak sadarkan diri setelah segel di Dantian-nya dihancurkan. Untuk Xue Yao, ia masih terlalu muda belajar seni beladiri tingkat tinggi, Xuan Ji hanya akan mengajarinya metode dasar beladiri saja.
“Hmm, seni beladiri yang Master Ji ambil semuanya seni beladiri umum, kenapa Master Ji tidak mencoba seni beladiri yang sudah terlupakan lagi?” tanya Penatua Paviliun Seni Beladiri penasaran.
“Sudah! Catat saja apa yang kuambil, aku sedang buru-buru nih. Murid termudaku sebentar lagi akan bangun, aku harus menyediakan susu kambing untuk sarapan paginya,” sahut Xuan Ji.
Namun, Penatua itu keheranan dengan jawaban Xuan Ji. Kenapa Xuan Ji harus menyediakan susu kambing untuk muridnya, apakah muridnya itu seorang balita?
Saat ia hendak bertanya lagi, Xuan Ji tiba-tiba melesat terbang meninggalkan Paviliun Seni Beladiri. Sehingga ia hanya bisa memendam rasa penasarannya itu.
“Lapor Penatua, Aku Jiang Fan adalah murid baru Puncak Qianfeng datang untuk mengambil gulungan seni beladiri Jurus Pedang Abadi.” Setelah Xuan Ji pergi, Zhuo Fan datang ke Paviliun Seni Beladiri atas rekomendasi Qing He.
Walaupun Zhuo Fan telah belajar seni beladiri di Klan-nya, Qing He menyarankannya untuk tetap mempelajari seni beladiri Sekte Pedang Abadi. Menurut Qing He, seni beladiri Sekte Pedang Abadi lebih hebat dibandingkan seni beladiri Klan-Klan yang ada di wilayah selatan ini.
Zhuo Fan tentu menerima saran Qing He itu walaupun sebenarnya seni beladiri miliknya jauh lebih hebat dari semua seni beladiri Sekte Pedang Abadi, karena leluhurnya adalah Kaisar Surgawi yang dulu salah satu Kultivator terkuat Benua Tianlong.
“Hmm, kenapa aku merasa ada yang aneh dengan energi spiritual Pemuda ini? Dari mana Puncak Qianfeng menemukannya?” gumam Penatua itu sembari menunjuk ke arah salah satu rak buku. “Ambil di sana dan jangan lupa kembalikan setelah kamu memahaminya!” serunya.
Zhuo Fan menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat, kemudian ia berjalan menuju rak buku yang ditunjuk oleh Penatua tersebut. Namun, ia kembali merasa tidak senang, karena muncul lagi Pria tua yang terlihat tidak senang dengan kehadirannya.
“Apakah orang tua itu juga mencurigaiku, Leluhur?” Zhuo Fan bertanya melalui telepati pada Leluhur Klan Zhuo yang berada di dalam kalungnya. Apalagi beberapa saat sebelum ia sampai di Paviliun Seni Beladiri, ia melihat Xuan Ji terbang dari sana—padahal dilarang terbang di seluruh area Sekte Pedang Abadi, tetapi ia tidak mematuhi aturan tersebut.
Sebenarnya Xuan Ji melanggar banyak aturan Sekte Pedang Abadi karena ia tidak tahu ada peraturan seperti itu, dan tidak ada yang memberitahunya kalau ia telah melanggar peraturan karena ia selalu dibela oleh Ketua Sekte.
“Dia mungkin tidak senang karena usiamu sudah terlalu tua untuk memasuki Sekte Pedang Abadi, tetapi bila kau nanti menunjukkan bakat beladirimu maka ia akan seperti Penatua lainnya; akan bersikap baik padamu,” sahut Leluhur Klan Zhuo. “Namun, untuk si tua Ji, sampai kapanpun sepertinya ia akan selalu tidak menyukaimu!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
xi ochen
sebenernya ini kehidupan manusia abadi apa bocil abadi dah 🤣
2025-02-21
0
xi ochen
bahaha kultivator kok bangun siang
2025-02-21
0
shadow life
hahahaha
2024-09-16
2