Xuan Ji menyuruh Xiao Yue membawa Yan Xu dan yang lainnya ke Puncak Qianyun, sementara ia dan Zi Rouyan menuju Paviliun Sumberdaya milik Sekte Pedang Abadi.
Xuan Ji akan meminta Penatua yang juga Tabib paling hebat di Sekte Pedang Abadi melepaskan segel yang mengekang Dantian Zi Rouyan.
“Oh, akhirnya kau menerima murid baru juga, Master Ji.”
Xuan Ji menoleh ke belakang setelah mendengar perkataan sinis dari Penatua Puncak Qianfeng atau Puncak yang memiliki murid-murid paling berbakat di Sekte Pedang Abadi, karena Kota-kota besar dibawah kendali Penatua Zhao Chen.
“Hmm, tetapi sayang sekali yang kau bawa hanyalah gadis kecil berwajah cantik tanpa Dantian. Sepertinya Puncak Qianyun akan berubah menjadi Panti Asuhan,” cibirnya lagi sembari berjalan melewati Xuan Ji.
Xuan Ji mengerutkan keningnya, tangannya terkepal erat. Dia ingin meninju wajah Zhao Chen, tetapi bila ia melakukannya maka ia tidak bisa lagi tinggal di Puncak Qianyun, sehingga ia harus menahan amarahnya.
Qing He menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat. “Tolong maafkan perkataan Master He, Master Ji,” sapanya. “Dan ... tentunya selamat juga karena Puncak Qianyun telah menambah murid lagi.”
“Untung ada Pemuda tampan baik hati sepertimu, kalau tidak ... maka Aku akan mengutuk seluruh Puncak Qianfeng!” sahut Xuan Ji sembari mengeluarkan Dua Koin Emas dari cincin dimensinya.
“Ah, tidak perlu dikembalikan uang yang kemarin Master Ji. Gunakan saja untuk membeli sumberdaya untuk Xiao Yue dan yang lainnya!” Qing He mendorong tangan Xuan Ji yang hendak menyerahkan Dua Koin Emas padanya.
“He-he-he ... kalau begitu aku akan mengucapkan terima kasih Pemuda baik hati,” sahut Xuan Ji langsung menyimpan Dua Koin Emas itu.
“Senior itu malah menolak pemberian Master, padahal uang master kini sangat banyak ... mungkin totalnya lebih dari 10.000 Koin Emas,” kata Zi Rouyan dengan ekspresi wajah keheranan.
“Apaaaaaa? Master Ji tiba-tiba menjadi kaya, apakah dia memeras harta para Klan di Kota Long Yuan? Gumam Qing He terkejut mendengarnya dan tentu menyesal tidak menerima pemberian Xuan Ji tadi.
Rombongan murid yang direkrut oleh Zhao Chen berjumlah Lima Puluh. Mereka rata-rata berasal dari Klan-Klan kaya di kota-kota besar.
Suasana hati Zhao Chen ceria karena dari Lima Puluh rekrutan baru itu, ada seorang yang berasal dari keluarga petani. Namun, memiliki bakat surgawi walaupun usianya cukup tua, tetapi basis Kultivasinya sudah sangat tinggi padahal ia hanya belajar Kultivasi secara otodidak saja.
Zhao Chen berpikir bila ia melatihnya secara langsung, maka murid tersebut dapat mewakili Sekte Pedang Abadi ikut kompetisi di Aliansi Beladiri dan meraih prestasi tinggi, tidak menjadi pelengkap seperti tahun-tahun sebelumnya.
Murid yang dimaksud oleh Zhao Chen berjalan paling belakang. Dia berwajah tampan yang terlihat polos seperti para Tokoh Utama dalam Komik atau Novel, usianya sudah menginjak 25 tahun.
“Sapalah Master Ji, Jiang Fan!” seru Qing He karena hanya dia yang tidak menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat saat melewati Xuan Ji.
Jiang Fan berhenti melangkah dan menoleh ke arah Xuan Ji sembari tersenyum lebar. “Maaf Master Ji, aku terlalu takjub dengan pemandangan Sekte Pedang Abadi sehingga lupa menyapa Master,” sapanya.
Namun, Xuan Ji hanya melambaikan tangan saja, sehingga ekspresi wajah Jiang Fan menjadi masam.
“Kenapa kau masih berdiri di sana? Cepat ikuti seniormu!” cibir Xuan Ji.
“Pria tua ini sombong sekali? Dia juga terlihat seolah-olah jijik melihatku, padahal pada yang lain ia tersenyum,” gerutu Jiang Fan dalam benaknya.
“Kau tuli, ya? Rekan-rekanmu sudah pergi jauh, kau malah melamun seperti orang linglung!” Xuan Ji membuyarkan lamunan Jiang Fan.
Jiang Fan mengepal erat tangannya, niat membunuh samar-samar merembes dari tubuhnya. Namun, ia cepat-cepat menghilangkannya, karena tujuannya ke Sekte Pedang Abadi bukan mencari masalah dengan orang tidak ia kenali. Tujuannya adalah untuk menuntaskan dendam yang belum tuntas ia laksanakan.
Jiang Fan menarik napas dalam-dalam, kemudian berjalan menjauh dari Xuan Ji. “Aku, Zhuo Fan tidak akan pernah melupakan penghinaan ini. Aku akan membalas sebuah kebaikan dengan seribu kebaikan, tetapi bila mengusikku maka kematian lah balasannya!”
Zhuo Fan menggunakan nama samaran Jiang Fan agar penyamarannya tidak terbongkar dan tentunya agar musuh yang ia datangi ke Sekte Pedang Abadi ini tidak menyadari kehadirannya.
“Jangan mencari masalah dengan Pria tua itu!” Sebuah suara menggema di benak Zhuo Fan. “Entah mengapa, aku merasa dia adalah sosok yang berbahaya. Dia juga melirik ke arah kalungmu, seolah-olah ia menyadari keberadaanku.”
“Kenapa leluhur takut padanya, ia hanya Ranah Raja Bumi. Kata senior He, ia tetap menjadi Penatua karena Ketua Sekte berhutang budi padanya. Kalau dinilai dengan Kekuatan, senior Qing He jauh lebih layak menjadi Penatua Puncak Qianyun, apalagi basis Kultivasinya juga lebih tinggi dua tingkat.” Zhuo Fan menolak saran dari kesadaran berbentuk Roh yang ditinggalkan oleh Leluhur Klan Zhuo di kalungnya itu.
“Benar juga, mungkin aku terlalu khawatir atau terintimidasi oleh tatapannya,” sahut Leluhur Zhuo. “Ah, lucu sekali Kaisar Surgawi yang pernah menggenggam Benua Tianlong ini malah takut kepada Raja Bumi dari wilayah terpencil ini ha-ha-ha.”
Zhuo Fan pun ikut tersenyum sehingga murid baru disebelahnya keheranan, kenapa Jiang Fan yang selalu bersikap sok misterius itu tiba-tiba tersenyum.
Xuan Ji dan Zi Rouyan melanjutkan perjalanan menuju Paviliun Sumberdaya. Namun, Zi Rouyan penasaran kenapa Masternya itu mencibir murid tampan tadi.
“Master, kenapa Master terlihat tidak menyukai senior tampan tadi?” selidik Zi Rouyan.
“Dia itu penipu dan jangan pernah berinteraksi dengannya. Sosok sepertinya akan selalu dihampiri masalah ke manapun ia pergi,” sahut Xuan Ji.
Zi Rouyan juga sebenarnya akan sering dihampiri banyak masalah walaupun ia tidak ingin mencari masalah, karena Kultivator yang dicintai Dao Surgawi itu ditakdirkan menjadi Pahlawan atau Tokoh Utama bila dalam cerita dongeng.
Namun, yang membuat Xuan Ji kesal kepada Jiang Fan itu adalah karena ia menyembunyikan basis Kultivasinya.
Basis Kultivasi Pemuda itu sebenarnya Ranah Kaisar Matahari. Dia lebih cocok menjadi murid Sekte Taixu, sehingga Xuan Ji curiga ia ingin melakukan sesuatu yang buruk di Sekte Pedang Abadi.
Xuan Ji sengaja mengejeknya untuk mencari tahu apakah yang dicari Pemuda itu adalah Zi Rouyan. Namun, sepertinya bukan Zi Rouyan yang ia incar, karena matanya tidak pernah tertuju pada Zi Rouyan.
Xuan Ji juga tahu ada Roh Kaisar Surgawi yang mendiami Kalung Jiang Fan dan meyakini berkat Roh itulah Jiang Fan meningkatkan basis Kultivasinya dengan cepat. Dia mungkin juga memiliki tehnik beladiri rahasia yang sangat hebat, karena tidak mungkin Roh dari Kaisar Surgawi adalah Kultivator lemah.
“Hmm, aku akan memberitahu Kakak Yue‘er dan yang lainnya agar tidak berteman dengan senior itu,” kata Zi Rouyan dengan polos tanpa curiga mungkin saja Pemuda itu adalah mata-mata Klan Duan yang mengincarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
xi ochen
Master Ji live streaming tiap hari dan dapet gift banyak selama perjalanan keluar sekte 🤣
2025-02-20
0
xi ochen
yg di kalung itu paling si kakek yao chen
2025-02-20
0
Arslan Stty
ngulang lgi ah.... seruuu soalnya, lucu juga😆😅😅
2025-02-12
0