Zhuo Fan menggelengkan kepala, bingung kenapa ada orang yang membenci seseorang padahal mereka tidak pernah bertemu sebelumnya.
“Apa jangan-jangan dia mengetahui identitasku?” gumam Zhuo Fan, karena ia sedang mengincar murid Xuan Ji.
“Dia tidak mengetahui identitasmu, tetapi mungkin ia memiliki insting yang merasa kau akan mengusik kepentingannya suatu saat, makanya ia menjaga jarak denganmu,” sahut Leluhur Klan Zhuo. “Saat di zamanku dulu ada beberapa Kultivator hebat seperti itu, sehingga ia berhasil mencapai puncak kejayaan karena insting tajamnya itu.”
“Baiklah, lupakan saja si tua Ji itu. Dia bukan ancaman untukku. Toh, dia hanya Raja Bumi berkarat yang hidup nyaman karena memiliki koneksi dengan Ketua Sekte. Kalau ia hidup diluar sana, ia hanya akan menjadi pelayan rendahan saja!” cibir Zhuo Fan sembari mengambil gulungan seni beladiri Jurus Pedang Abadi. “Xiao Yue, aku akan mengalahkanmu dengan Jurus Pedang Abadi ini. Semoga kau bertambah kuat agar tidak mengecewakanku.”
...***...
Xuan Ji mendarat di halaman Paviliun Puncak Qianyun. Xiao Yue berhenti latihan karena Xue Yao telah bangun tidur dan menangis sembari mengucapkan kata Kakek.
Sepertinya ia telah menganggap Xuan Ji adalah Kakeknya yang telah meninggal. Mungkin keduanya memiliki wajah yang mirip, sehingga Xue Yao tidak dapat membedakan keduanya.
“Yao‘er ... Kau sudah bangun,” sapa Xuan Ji sembari merentangkan kedua tangannya. Xue Yao pun langsung melompat ke pelukan Xuan Ji.
“Kenapa kakek meninggalkan Yao‘er?” keluh gadis kecil itu masih menangis tersedu-sedu.
“Ha-ha-ha ... berhentilah menangis, Kakek hanya turun gunung sebentar saja,” sahut Xuan Ji secara tidak sadar telah memanggil dirinya sendiri sebagai Kakek Xue Yao. “Bagaimana dengan progres latihanmu, Yue‘er, apakah ada peningkatan? Jangan khawatir dengan kehabisan energi spiritual, Puncak Qianyun kita sekarang memiliki banyak sumberdaya.”
Xuan Ji sudah menyerah meningkatkan basis Kultivasinya, karena basis Kultivasinya hanya meningkat sedikit saja setelah menghabiskan semua hartanya.
Dia berpikir lebih baik menjalani hidup nyaman di Sekte Pedang Abadi sembari membentuk murid-murid kuat yang akan melindunginya di masa depan.
Lagi pula Sekte Pedang Abadi jarang berkonflik dengan Sekte lain, karena ujung selatan adalah Pegunungan Benteng Besar.
Dinamakan seperti itu, karena puncaknya mencapai awan dan ada yang berani mendaki atau terbang hingga ke puncaknya, sebab kadar oksigen di sana sangat tipis dan itu menyebabkan sulit bernapas. Namun, konon kabarnya dibalik Pegunungan Benteng Besar ada Benua lain.
Akan tetapi tidak ada yang dapat memastikan rumor tersebut, karena selama ribuan tahun Benua Tianlong telah terkurung oleh Pegunungan Benteng Besar yang membentuk pola seperti huruf U dan berbatasan dengan wilayah Iblis di kutub Utara. Tidak ada juga yang berani mencari jalan melalui kutub Utara, karena bagian terdalam kutub Utara sangat dingin sekali; Iblis yang memiliki energi spiritual Api Neraka saja membeku di sana, makanya mereka mencoba menyerang Benua Tianlong agar tidak terpenjara di kutub Utara.
“Master kembali melakukan tatapan melankolis ke Pegunungan Benteng Besar,” gumam Xiao Yue yang membuat Xuan Ji mengerutkan keningnya. “Samar-samar aku sudah mulai memahami Jurus Pedang Naga Langit Menghancurkan Bumi. Sepertinya Jurus itu sangat mirip dengan seni beladiri Klan Xiao-ku, sehingga aku bisa menghemat energi spiritual saat menggunakannya,” katanya lagi.
Xuan Ji terkejut mendengarnya. Memang ada beberapa seni beladiri yang hanya bisa digunakan oleh garis keturunan pencipta seni beladiri tersebut. Klan Long contohnya, hanya keturunan Klan Long yang memiliki fisik Naga Surgawi legendaris.
“Mungkinkah Sekte Pedang Abadi dan Klan Xiao memiliki hubungan dekat di masa lalu?” Xuan Ji berspekulasi dan Jurus Pedang Naga Langit Menghancurkan Bumi diciptakan khusus untuk murid-murid yang berasal dari Klan Xiao, makanya gulungan seni beladiri itu berdebu karena tidak ada murid Sekte Pedang Abadi dari Klan Xiao selama berabad-abad lamanya. “Baiklah, lanjutkan latihanmu. Aku akan mempelajari beberapa seni beladiri Sekte Pedang Abadi dulu sebelum meneruskannya pada junior-juniormu,” katanya lagi.
Xuan Ji mengeluarkan segelas susu kambing dan bakpao isi kacang Hijau dari cincin dimensinya. Dia memberikannya pada Xue Yao agar bocah kecil itu tidak menangis lagi dan mengganggu pekerjaannya.
Xue Yao sangat senang diberikan susu kambing dan bakpao oleh Xuan Ji. Dia langsung duduk dengan tenang di kursi rotan sembari berjemur sinar matahari pagi.
Hanya dalam satu batang dupa, Xuan Ji telah memahami semua seni beladiri yang ia bawa dari Paviliun Seni Beladiri Sekte Pedang Abadi tersebut. Mulai sekarang ia tidak perlu lagi menggunakan seni beladiri Sekte Taixu dan Klan Xuan, karena bila ia tetap menggunakan seni beladiri mereka maka ia akan dituduh mencuri seni beladiri tersebut dan tentunya terpaksa menghadapi situasi yang merepotkan lagi.
“Kau sudah kenyang, Yao‘er?” tanya Xuan Ji sembari mengeluarkan sebuah bakpao lagi.
Xue Yao menganggukkan kepala, tetapi tangannya dengan cepat meraih bakpao tersebut dan melahapnya dengan rakus. Xuan Ji pun tertawa terbahak-bahak dengan tingkah lucunya itu.
Tang San tiba-tiba muncul di gerbang masuk Paviliun Puncak Qianyun. Ini adalah kunjungan keduanya ke Puncak Qianyun. Kunjungan pertamanya adalah saat ia menyerahkan Puncak Qianyun kepada Xuan Ji sepuluh tahun yang lalu.
Xuan Ji dan Xiao Yue langsung menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat.
“Apa yang membuat Ketua Sekte berkunjung ke sini, apakah ada misi yang harus kulakukan?” sapa Xuan Ji berbasa-basi.
“Aku mendengar Master Ji mendapatkan murid yang dicintai Dao Surgawi, makanya aku datang berkunjung untuk melihat seperti apa murid yang menghabiskan 95.000 Koin Emas uangku tersebut,” sahut Tang San tersenyum sinis menatap Xuan Ji yang ikut tertawa terbahak-bahak.
“Sayang sekali, ia masih belum sadar. Namun, yakinlah ... dalam sepuluh tahun nanti, Sekte Pedang Abadi akan memiliki Kaisar Surgawi,” balas Xuan Ji dengan penuh percaya diri. “Xiao Yue juga kalau diberikan sumberdaya yang cukup, dalam Sepuluh tahun kedepan akan mencapai Kaisar Surgawi juga.”
“Betulkah?” Tang San terkejut mendengarnya. “Namun, kenapa kau menyia-nyiakan bakatnya selama Sepuluh tahun terakhir? Kalau aku tahu ia memiliki bakat surgawi, maka aku akan mendidiknya secara pribadi.”
Jika saja dalam sepuluh tahun terakhir Xiao Yue dibawah didikannya, maka saat ini Xiao Yue sudah mencapai Ranah Kaisar Bumi dan akan menjadi andalan Sekte Pedang Abadi di kompetisi Aliansi Beladiri.
“Sudahlah, jangan bicarakan masa lalu. Bukankah Puncak Qianfeng telah membawa Pemuda tampan penipu itu? Dia itu cocok mewakili Sekte Pedang Abadi, tetapi jangan terlalu dianak emaskan. Kalau Ketua Sekte ingin memberikan sumberdaya tingkat tinggi, lebih baik serahkan saja kepada Xiao Yue yang sudah pasti setia kepada Sekte Pedang Abadi,” sahut Xuan Ji.
Tang San keheranan dengan jawaban Xuan Ji tersebut, seolah-olah Pemuda berbakat yang dibawa oleh Penatua Puncak Qianfeng akan mengkhianati Sekte Pedang Abadi suatu hari nanti. Namun, Xuan Ji juga mengakui kalau Pemuda itu sangat berbakat dan cocok menjadi perwakilan Sekte Pedang Abadi di kompetisi Aliansi Beladiri nanti.
Tang San mengeluarkan Kristal Monster Elang Kaisar Surgawi dari cincin dimensinya. “Sumberdaya ini sebenarnya ingin kuberikan pada Pemuda itu, karena Qing He mengatakan Pemuda itu sangat berbakat. Kalau diberikan sumberdaya tingkat tinggi, maka basis Kultivasinya akan naik ke Ranah Raja Bintang. Namun, karena kau adalah penyelamatku, maka aku akan mempercayai seruanmu dan berharap aku tidak salah mengambil keputusan.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
xi ochen
Xuan Ji emng penipu, tp dia orng yg dapat dipercaya 🤣
2025-02-21
0
xi ochen
iya dah tua mending investasi aja master
2025-02-21
0
Reymundo Hidayat
ketua sekte tertipu dgn basis kultivasi jiang fan
2024-09-19
1