“Teng! Teng!” Suara logam dipukul terdengar.
“Malam semakin larut, kunci pintu dan jendela kalian dengan rapat!”
“Teng! Teng!”
“Malam semakin larut, kunci pintu dan jendela kalian dengan rapat!”
Para pengunjung yang menikmati arak di lantai bawah Penginapan Mawar segera pergi dan sebagian lagi menuju lantai atas.
Xuan Ji keheranan melihatnya, bahkan petugas keamanan langsung menutup pintu dan para gadis-gadis cantik yang menemani pelanggan segera meninggalkan lantai satu dalam beberapa tarikan napas saja. Kini tinggallah Xuan Ji dan Pemilik Penginapan Mawar yang tetap menemaninya.
“Nona Xi, kenapa semua orang langsung pergi tergesa-gesa?” tanya Xuan Ji penasaran.
“Master Ji tidak tahu kalau ada Siluman di kota ini?” sahut Meng Xi terkejut seorang Penatua Sekte Pedang Abadi tidak mengetahui informasi tersebut, padahal sudah Sepuluh tahun lamanya Kota Danau Biru akan lengang saat malam semakin larut.
Xuan Ji menggelengkan kepala tanda tak tahu. “Karena Kota ini dibawah kontrol Penatua Puncak Qiande, aku tidak mencari tahu informasi seputar Kota ini,” katanya lagi.
“Sepuluh tahun yang lalu, Siluman tiba-tiba muncul di Danau dan memangsa banyak penduduk Kota Danau Biru. Klan Meng kemudian meminta bantuan pada Sekte Pedang Abadi, tetapi semua murid yang dikirim untuk menaklukkan Siluman itu tewas dimangsa Siluman itu,” sahut Meng Xi.
Ratusan anggota Klan Meng yang menemani murid-murid Sekte Pedang Abadi itu juga ikut menjadi korban keganasan Siluman tersebut.
Penatua Puncak Qiande pun akhirnya turun tangan, tetapi ternyata ia juga tidak dapat menaklukkan Siluman itu.
Kemudian, ia menggunakan cara lebih halus menghadapi Siluman tersebut. Dia mengintainya dan mencatat setiap pergerakannya. Akhirnya Penatua Puncak Qiande menyimpulkan, Siluman itu hanya keluar dari Danau saat larut malam dan tidak memasuki rumah penduduk yang terkunci rapat.
Siluman itu hanya mengejar mangsa yang terlihat olehnya, makanya setelah itu para penduduk akan pulang ke rumah masing-masing saat menjelang larut malam.
Namun, para pelancong dari luar Kota sering menjadi korban keganasan Siluman itu karena mereka tidak tahu ada Siluman di kota Danau Biru atau mereka mencapai Kota Danau Biru terlalu larut malam.
“Ststststst!” Xuan Ji meminta Meng Xi untuk diam. “Dua Kultivator kuat mendekati Penginapan ini,” katanya lagi.
Xuan Ji menduga mereka pasti dari luar wilayah Sekte Pedang Abadi, karena basis Kultivasi mereka Ranah Kaisar Matahari. Dia juga berspekulasi mereka anggota Klan Meng yang sedang mengejar Zi Rouyan.
“Tidak ada Kultivator dengan basis Kultivasi tinggi di Penginapan ini, mari kita cari ke tempat lain saja!”
“Ya, tapi Kota ini sangat aneh. Semua pertokoan dan penginapan tutup dengan cepat sekali, bahkan tidak ada seorang pun yang lalu lalang di jalanan.”
Xuan Ji bernapas lega Kedua Ranah Kaisar Matahari itu tidak menggeledah Penginapan. Dari perbicangan mereka itu, ia menduga mereka tidak tahu seperti apa rupa Zi Rouyan dan mereka hanya mencari Kultivator Ranah Kaisar Surgawi yang telah membunuh Duan Mu.
“Aku akan beristirahat juga Nona Xi, selamat malam!” Xuan Ji berjalan ke lantai atas.
“Ya, aku juga akan tidur,” sahut Meng Xi berjalan mengikuti Xuan Ji ke lantai atas.
Saat sampai di kamar, Xuan Ji tidak langsung tidur. Dia membuka jendela dan menatap ke arah Dua Kultivator berpakaian serba hitam yang sedang menuju ke arah Kediaman Klan Meng.
Seperti yang dikatakan oleh Meng Xi, Kota Danau Biru sangat sunyi sekali. Para penduduk benar-benar takut dengan Siluman yang bahkan tidak dapat dikalahkan oleh Penatua Puncak Qiande tersebut.
Xuan Ji penasaran, seperti apa rupa Siluman itu. Apa dia berwujud gadis cantik, wanita tua atau malah Pria tampan.
Beberapa langkah sebelum mencapai Kediaman Klan Meng, Kedua Ranah Kaisar Matahari itu tiba-tiba berhenti berjalan. Tak jauh dari mereka, tiba-tiba muncul gadis cantik mengenakan Hanfu serba putih.
“Hmm, akhirnya dia muncul juga,” gumam Xuan Ji, “ah, seharusnya tadi aku membawa sebotol arak menikmati tontonan menarik ini.”
“Kalian mau ke mana tuan muda?” Gadis cantik itu menyapa Kedua Ranah Kaisar Matahari.
“Cih, menjauhlah Siluman Ikan busuk! Kami memiliki urusan yang sangat penting, jangan coba-coba menghalangi pekerjaan kami,” sahut salah satu Kaisar Matahari.
“Hihihi ... ternyata kalian hebat juga dapat mengetahui identitasku dalam sekejap saja,” kata Siluman Ikan langsung berubah wujud menjadi Ikan Sapu-Sapu seukuran Kediaman Klan Meng. “Daging Manusia Abadi pasti sangat enak sekali, sudah lama aku tidak memakan Manusia Abadi hihihi.”
“Saudara Yan, biarkan aku saja yang mengurus Siluman Ikan busuk ini. Kau lanjutkan saja mencari keberadaan Ranah Kaisar Surgawi itu,” kata Kaisar Matahari pada rekannya.
“Ya, jangan berlama-lama. Nanti Sesepuh memarahi kita bila terlambat melapor!” sahut Duan Yan melesat ke arah Danau.
“Siapa yang menyuruh kalian boleh pergi? Kalian harus menjadi menu makan malamku!” seru Siluman Ikan Sapu-Sapu menyemburkan Energi Spiritual Air ke arah Duan Yan.
“Lawanmu adalah aku, ikan buntal!” ejek Kaisar Matahari menebas Energi Spiritual Air yang melesat ke arah Duan Yan.
Energi Spiritual Air itu langsung tumpah ruah ke jalanan.
Siluman Ikan Sapu-Sapu mengerutkan keningnya, terkejut Kultivator Ranah Kaisar Matahari itu dapat menghancurkan serangannya.
“Apa aku semakin melemah setelah tinggal cukup lama di daerah terpencil ini? Padahal aku dulu setara Kaisar Surgawi,” kata Siluman Ikan Sapu-Sapu.
“Setara Kaisar Surgawi?” sahut Kaisar Matahari dengan sudut bibir menyeringai lebar. “Kau itu hanya setara Raja Surgawi, tetapi sangat angkuh hingga merasa setara Kaisar Surgawi. Dasar Siluman tak ada otak!” ejeknya.
Kedua bola mata Siluman Ikan Sapu-Sapu langsung terbelalak dan akhirnya teringat kalau ia dulu melarikan diri ke Kota ini, karena dulu ia terluka parah dan basis Kultivasinya telah turun drastis. Untuk memulihkan kekuatannya, makanya ia tinggal di tempat terpencil ini.
“Eh, Pria tua itu!” Siluman Ikan Sapu-Sapu menunjuk ke arah Penginapan Mawar.
Secara tidak sadar, Kaisar Surgawi menoleh ke arah yang dikatakan oleh Siluman Ikan Sapu-Sapu. Namun, basis Kultivasi Pria tua itu hanya Ranah Raja Bumi. Kultivator lemah seperti itu tidak layak untuk diperhatikan.
“Eh, dia malah kabur!” gerutu Kaisar Matahari mengerutkan keningnya menatap Siluman Ikan Sapu-Sapu terbang ke arah Danau.
Sinyal dari Duan Yan telah muncul agar ia segera meninggalkan Kota Danau Biru, mereka harus melanjutkan pengejaran terhadap Ranah Kaisar Surgawi ke Kota lain.
“Sebagai salam perpisahan, aku akan meninggalkan kenang-kenangan untukmu!” cibir Kaisar Matahari mengayunkan pedangnya.
Energi Spiritual Angin berbentuk Pedang Qi sebesar Pohon Kelapa melesat ke arah Siluman Ikan Sapu-Sapu yang langsung membalut tubuhnya dengan energi spiritual Air. Namun, Energi Spiritual Air yang melindungi Siluman Ikan Sapu-Sapu langsung hancur dan Pedang Qi menancap di ekornya.
Walaupun terluka Siluman Ikan Sapu-Sapu terus melesat ke arah Danau, kemudian ia berenang mengikuti aliran sungai untuk mencari tempat baru.
“Kenapa Pria tua itu muncul di sini?” gerutu Siluman Ikan Sapu-Sapu langsung teringat kenangan kelam Sepuluh tahun lalu, di mana ia mencoba memakan Kultivator tua lemah yang dipenuhi luka-luka. Namun, Pria tua itu menamparnya hingga terhempas jauh dan terluka parah. “Apa ia masih dendam padaku dan datang kemari untuk menjadikan aku ikan bakar?”
“Ikan berwajah jelek! Apa kau ada garam dan cabai? Aku akan menjadikanmu ikan bakar!” Itulah kata-kata Pria tua itu sebelum menampar wajahnya saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
On fire
💗💙🧡🤎
2025-02-23
0
On fire
❤️🩹❤️🩹💗💗
2025-02-23
0
xi ochen
pasti didabok pantatnya hahaha
2025-02-20
0