Xiao Yue baru saja selesai membersihkan pekarangan gubuk masternya dan Xuan Ji muncul berjalan kaki menaiki tangga seribu, yang merupakan jumlah tangga yang harus dilangkahi untuk mencapai Puncak Qianyun.
“Pertemuannya sudah selesai, Master?” sapa Xiao Yue tersenyum manis dan menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat.
Xuan Ji mengangguk pelan dan berkata, “Sudah saatnya Aku menilai kemampuan Pedang terbangmu. Tes pertama adalah Kita akan terbang menuju Kota Long Yuan!”
“Tes dengan Pedang terbang?” Xiao Yue merasa tesnya aneh sekali, kenapa tidak tes beladiri saja. Karena semua Kultivator pasti dapat menggunakan Pedang terbang yang hanya perlu mengalirkan energi spiritual ke bilah Pedang dan tehnik meringankan tubuh.
Walaupun merasa ada yang aneh dengan tesnya, Xiao Yue tetap mengeluarkan Pedang pusaka milik Klan Xiao-nya.
Pedang itu bernama Pedang Auman Naga Surgawi. Ukurannya standar saja, tetapi gagangnya memiliki ukiran Naga. Bila Kultivator yang memiliki darah Klan Xiao mengalir di tubuhnya, maka Pedang itu dapat mengeluarkan auman Naga berupa Tornado. Namun, bila bukan garis keturunan Klan Xiao yang menggunakannya, maka Pedang itu sama saja seperti seonggok besi saja.
Itulah mengapa Pemuda yang menghancurkan Klan Xiao tidak mengambil Pedang itu, karena keturunan Klan Xiao sudah tidak ada lagi, maka Pedang itu tidak berguna lagi.
“Bagus, ayo kita pergi!” seru Xuan Ji melompat ke atas bilah Pedang Auman Naga Surgawi yang mengeluarkan energi spiritual Angin tersebut. Dia duduk bersila sembari memejamkan matanya.
Xiao Yue menggertakkan gigi, kesal masternya itu tidak menggunakan tehnik meringankan tubuh sehingga ia harus menggunakan energi spiritual yang sangat besar agar Pedang Auman Naga Surgawi tidak jatuh, karena menahan beban yang berat.
Jarak dari Sekte Pedang Abadi ke Kota Long Yuan adalah Dua hari bila melakukan perjalanan menggunakan Kuda. Namun, karena mereka menggunakan Pedang terbang, hanya dalam satu jam saja mereka sudah sampai ke Kota Long Yuan.
Kabar kedatangan utusan Sekte Pedang Abadi ke Kota Long Yuan telah beredar luas, sehingga saat Xuan Ji dan Xiao Yue sampai di sana. Puluhan orang telah menyambut kedatangan mereka di halaman Kediaman Klan Yan, Klan terbesar di Kota Long Yuan.
“Anakku, kerahkan seluruh seni beladiri rahasia yang ayah ajarkan padamu agar Kamu menjadi Manusia Abadi seperti mereka!” seru seorang Ayah yang menemani anaknya ikut seleksi menjadi murid Sekte Pedang Abadi.
Remaja Lima belas tahun yang sedang menengadah menatap Xiao Yue terbang di langit itu langsung mengepal tinju. “Baik, Ayah! Aku akan menjadi Manusia Abadi dan menaikkan menjaga Klan Wan hingga Seribu tahun kemudian!”
Para penduduk biasa sering menyebut Kultivator sebagai Manusia Abadi, karena usia Kultivator itu dapat mencapai Seribu tahun bila Kultivasi mereka mencapai puncaknya atau Ratusan tahun untuk Kultivator Ranah rendah.
“Mimpimu terlalu tinggi Wan Yunsheng, hanya tuan muda kami saja yang akan menjadi murid Sekte Pedang Abadi!” cibir remaja gendut yang berjalan mengikuti tuan muda Klan Yan. “Kuberitahu pada kalian, orang biasa tidak akan bisa menjadi Manusia Abadi. Bahkan sudah lama tidak ada Kultivator yang diterima di Sekte Pedang Abadi dari Kota Long Yuan. Aku yakin hanya tuan muda kami yang jenius saja yang akan diterima nantinya,” katanya dengan bangga.
Wan Yunsheng menundukkan wajahnya dan merasa apa yang dikatakan remaja gemuk itu memang benar. Dalam sejarah keluarga Wan, tidak ada Kultivator hebat dan Klan Wan berdiri kokoh di Kota Long Yuan karena hanya memiliki lahan pertanian diluar Kota atau Klan-nya lebih cocok menjadi Klan Petani saja.
“Jangan meremehkan mereka Yan Chung,” sela tuan muda Yan yang sebenarnya bangga bawahannya itu mempopulerkan dirinya kepada kerumunan orang-orang yang juga hendak ikut seleksi murid Sekte Pedang Abadi tersebut. “Kadang-kadang Pahlawan itu terlahir dari mereka yang bukan siapa-siapa.” Dia berkata seolah-olah dirinya adalah tuan muda yang bijaksana dengan sudut bibir memancarkan senyuman tipis.
“Kyeaaaaa! Tuan muda Yan baik sekali, dia juga sangat tampan!”
“Andai saja aku berasal dari keluarga terpandang, maka aku akan menyuruh keluargaku menjodohkan diriku dengannya.”
“Tolong jadikan aku selirmu tuan muda Yan!”
Para gadis remaja memuji-muji tuan muda Yan layaknya idola, sehingga senyuman tuan muda Yan semakin lebar.
“Jangan patah semangat Yunsheng! Bukankah kamu sudah bisa mengeluarkan energi spiritual? Kamu pasti akan diterima,” bisik Ayah Wan Yunsheng.
“Baik, ayah,” sahut Wan Yunsheng. Namun, ia ragu akan diterima di Sekte Pedang Abadi, karena energi spiritual yang ia keluarkan hanya kobaran api sebesar kepalan tangan saja.
Tiba-tiba seorang Pria Dewasa mengenakan penutup wajah melintas di sebelahnya. Dia terkejut melihat pakaian Pria itu dipenuhi noda darah yang telah mengering. Disebelah Pria itu berjalan gadis berusia Sepuluh tahun dengan ekspresi wajah murung.
“Paman Zi, apakah aku tidak bisa ikut denganmu saja? Semua keluargaku telah dimusnahkan, hanya Paman seorang saja yang kumiliki sekarang,” bisik gadis kecil itu yang membuat Wan Yunsheng semakin terkejut dan menyadari menjadi lemah adalah sebuah kesalahan, karena tidak menutup kemungkinan ia dan keluarganya akan dihabisi oleh sosok kuat suatu hari nanti.
“Tempat yang aman untuk nona muda adalah disebuah Sekte Beladiri,” sahut Pria itu. “Setelah nona muda mencapai Ranah Kaisar Surgawi. Tolong balas dendam Klan Zi kita dan hancurkan Klan Duan!”
Ayah Wan Yunsheng terkejut mendengarnya, karena Klan Duan adalah salah satu Klan besar di bagian tengah Benua Tianlong. Di sanalah juga pusat Aliansi Beladiri berada dan juga Sekte-Sekte besar.
Dia juga merasa Pria asing itu memancarkan Kekuatan yang sangat besar, jauh lebih besar dari Ketua Klan Yan—yang merupakan Kultivator terkuat di Kota Long Yuan.
Dia yakin mereka sedang dikejar-kejar oleh Klan Duan dan mungkin pengejar itu akan sampai ke Kota Long Yuan. Kalau itu sampai terjadi, maka Kota Long Yuan mungkin akan hancur bila mereka bertarung di sini.
“Semoga saja apa yang kupikirkan tidak terjadi,” gumamnya gelisah dan khawatir dengan keselamatan istri serta anak-anaknya yang ia tinggalkan di kediamannya yang berada di pinggiran kota Long Yuan tersebut.
“Cih, kelihatannya Guru dari Sekte Pedang Abadi itu sangat lemah sekali, tetapi Aku tidak punya pilihan lain. Lima saudaraku yang menghadang para pengejar dari Klan Duan mungkin telah terbunuh,” pikir Pria yang dipanggil oleh gadis kecil sebagai Paman Zi tersebut.
Keselamatan nona mudanya adalah prioritas utamanya walaupun ia harus meregang nyawa.
...***...
“Selamat datang di Kota Long Yuan, Master Ji,” sapa Ketua Klan Yan sembari menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat.
“Selamat datang Penatua Ji!”
“Selamat datang Penatua Ji!”
Para Ketua Klan lainnya juga menyapa Xuan Ji yang baru saja turun dari Pedang terbang Xiao Yue.
Dia menaruh kedua tangannya ke belakang dan mengangguk pelan membalas sapaan para Pria yang sebenarnya lebih tua darinya itu, karena usia Xuan Ji saat melawan Kaisar Iblis adalah Tiga Puluh tahun dan sekarang sudah Sepuluh tahun berlalu, yang berarti usianya baru Empat Puluh tahun saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
On fire
🤍💚💙🧡🖤💕🩵❤️💗💙🧡🧡🖤💕💚🤍❤️🩹
2025-02-23
0
On fire
👍
2025-02-23
0
Hamdai
mantap
2024-11-06
0