Melihat spanduk bertuliskan rombongan Penatua Sekte Pedang Abadi, penjaga gerbang Kota Danau Biru langsung mempersilahkan mereka masuk tanpa dipungut biaya. Kemudian kereta kuda berhenti di penginapan terbesar di Kota Danau Biru.
“Kita sudah sampai di penginapan Mawar, Master Ji,” kata kusir kereta kuda.
Xuan Ji merasa nama penginapan itu sedikit mencurigakan. Nama tersebut seperti nama penginapan yang pernah ia kunjungi saat menikmati arak di wilayah tengah Benua Tianlong yang isinya banyak wanita penghibur.
Saat Xuan Ji dan murid-muridnya turun dari gerbong kereta kuda, mereka langsung disambut oleh wanita cantik yang mengenakan pakaian yang memanjakan mata para Pria hidung belang.
“Apakah Penatua akan menginap atau hanya sekedar untuk makan malam saja?” sapa wanita cantik tersebut sembari menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat.
“Kami akan melakukan keduanya,” sahut Xuan Ji sembari mengelus-elus janggut putihnya.
“Baiklah, tolong ikuti Aku Penatua. Kamar untuk rombongan Anda akan segera disiapkan!” kata wanita itu memandu Xuan Ji dan murid-muridnya masuk ke dalam Penginapan mawar yang lantai bawahnya adalah tempat makan serta minum-minum berbagai jenis arak untuk pelanggan.
Selain Xiao Yue dan Zi Rouyan, semua murid Xuan Ji sangat takjub dengan kemewahan Penginapan mawar walaupun sebagian besar dari mereka adalah anak-anak Ketua Klan Kota Long Yuan. Namun, tidak ada penginapan semewah Penginapan Mawar di Kota Long Yuan, makanya mereka sangat takjub sekali.
Kota Danau Biru juga jauh lebih ramai dari Kota Long Yuan, karena Kota Danau Biru adalah tempat persinggahan para pelancong dari tempat-tempat terpencil di wilayah paling selatan Sekte Pedang Abadi.
“Tuan-tuan ... maaf, meja panjang ini akan disediakan untuk tamu kehormatan dari Sekte Pedang Abadi!” seru wanita cantik itu pada beberapa pelanggan yang sedang menikmati arak sambil berbincang-bincang di sana.
Awalnya mereka terusik didatangi oleh rombongan anak-anak dan Pria tua itu, tetapi setelah mengetahui kalau mereka berasal dari Sekte Pedang Abadi, mereka langsung pergi meninggalkan tempat duduk mereka.
Xuan Ji langsung duduk dengan santai dan berkata, “bawakan semua menu makanan terenak di sini dan tentunya buatkan juga teh terbaik untukku.”
“Hmm, tumben sekali Master tidak minum arak?” sahut Xiao Yue menyerahkan Xue Yao pada Xuan Ji.
Xue Yao menatap Xuan Ji tanpa berkedip, gadis kecil berusia Empat tahun itu tampak kebingungan. Namun, tiba-tiba ia menarik janggut Xuan Ji sembari tersenyum lebar, mungkin ia mengira Xuan Ji adalah Kakeknya yang tiba-tiba tidak pernah muncul lagi.
“Sepertinya memiliki cucu merepotkan juga,” pikir Xuan Ji berusaha melepaskan cengkraman tangan Xue Yao. Namun, ia merasa tangan mungil itu memiliki kekuatan yang sangat besar, padahal ia belum belajar mengolah energi spiritual. “Mungkinkah gadis kecil ini memiliki fisik Naga Surgawi legendaris? Tapi kenapa nama keluarga mereka malah Xue, bukan Long?”
Klan Long terkenal memiliki fisik yang sangat kuat dan seni beladiri yang mereka olah adalah seni beladiri tanpa senjata, terutama seni beladiri tinju mereka yang dapat menghancurkan dada musuh hanya dengan sekali tinju saja. Namun, sayang sekali Lima Puluh tahun lalu, Klan Long tiba-tiba hancur dalam semalam. Tidak diketahui siapa pelakunya, karena semua anggota Klan Long telah musnah.
“Apa fisik Naga Surgawi legendaris ini mengalir dari ibunya yang berasal dari Klan Long?” Xuan Ji kembali berspekulasi, karena saudara laki-laki Xue Yao mengatakan ia memiliki sedikit ilmu beladiri dengan senjata Tongkat yang telah diajarkan oleh kakeknya.
Xuan Ji menduga fisik Naga Surgawi legendaris tidak mengalir pada Xue Hao, yang berarti darah yang mengalir dalam diri Xue Hao berasal dari Klan Xue.
Xuan Ji tidak mengetahui informasi tentang Klan Xue ini, sehingga ia tidak tahu beladiri jenis apa yang diperagakan oleh Klan tersebut. Mungkin seni beladiri Kelompok Pengemis lebih cocok untuk Xue Yao, karena ia telah belajar menggunakan senjata Tongkat.
“Dari mana datangnya anak-anak yang menjijikkan itu?”
Suara itu membuyarkan lamunan Xuan Ji yang langsung menoleh ke arah belakang. Seorang Pria tampan dikawal Lima Pemuda bersenjata Pedang baru saja memasuki Penginapan Mawar.
Dari senyuman Pria tampan itu, Xuan Ji langsung dapat menebak kalau ia adalah tuan muda kaya yang bertingkah semaunya saja dan akan menindas orang yang lebih lemah darinya.
“Tu-tuan muda Tianzheng tolong—” Sebelum wanita cantik karyawan Penginapan Mawar Merah selesai berbicara, Pria tampan itu telah menghampiri Xuan Ji.
“Hei, Pak tua! Kau telah membuat para pelanggan tidak nyaman!” seru Meng Tianzheng dengan sudut bibir menyeringai lebar, sementara bawahannya langsung tertawa terbahak-bahak.
Namun, para pelanggan lainnya tidak ada yang berani ikut tertawa. Mereka takut bila mereka ikut mengejek Pria tua itu, maka mereka tidak dapat lagi melihat sinar matahari.
“Dari pada menghabiskan uang untuk makan makanan mewah di sini, lebih baik kau belikan uangmu membeli baju untuk cucumu itu!” cibir Meng Tianzheng yang membuat mata Xue Yao berkaca-kaca, bibirnya bergetar hebat dan sesaat kemudian suara tangisannya menggema di ruangan itu.
Xiao Yue tak tahan mendengar ejekan Pria tampan menjijikkan itu, ia langsung menghunus pedang Auman Naga dari sarung pedang di punggungnya dan mengarahkan ujung pedangnya ke leher Meng Tianzheng.
Meng Tianzheng yang dari awal tidak menyadari ada gadis cantik di sebelah Pria tua itu langsung terkejut untuk sesaat, tetapi sudut bibirnya kembali menyeringai nakal.
Meng Tianzheng tidak menyangka datang untuk makan ke Penginapan Mawar akan membawa keberuntungan. Gadis di hadapannya itu adalah wanita tercantik yang pernah ia lihat, bahkan jauh lebih cantik dari Penatua Tang Ruo yang dijuluki oleh para Pria hidung belang sebagai Dewi Pedang Abadi itu.
“Hei, jangan galak-galak nona cantik,” goda Meng Tianzheng sembari menggeser ujung pedang Auman Naga dari lehernya yang mengeluarkan sedikit darah. “Dari mana asalmu? Sepertinya kau memiliki basis Kultivasi cukup tinggi juga, tetapi aku adalah Ranah Saint.”
Maksud Meng Tianzheng tentu adalah bila kamu ingin Kakekmu baik-baik saja, maka menurut lah dengan kata-kataku. Apalagi bila kau tahu identitasku, maka kau akan bertekuk lutut memohon ampunan.
Makanan yang dipesan oleh Xuan Ji telah datang, karyawan Penginapan Mawar langsung menghidangkannya di atas meja.
Xuan Ji mengambil paha ayam dan memberikannya pada Xue Yao yang langsung berhenti menangis, karena mendapatkan makanan enak.
“Hmm, teh buatanmu enak juga,” kata Xuan Ji memuji karyawan pria yang menuangkan teh ke dalam gelas Xuan Ji. “Yue‘er, jangan dengarkan omong kosong sampahnya itu. Cepat potong saja tumor ganasnya itu agar ia berhenti menggoda para gadis polos sepertimu!”
Meng Tianzheng mengerutkan keningnya mendengar perkataan Pria tua di hadapannya itu. Dari mana datangnya rasa percaya dirinya itu? Bahkan ingin melenyapkan tongkat berharganya juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
On fire
🖤💙🤎💙❤️🩹
2025-02-23
0
On fire
💓💗💗
2025-02-23
0
shadow life
sip
2024-09-16
0