Xuan Ji menggunakan herbal penguatan fisik untuk murid-muridnya itu, karena fisik mereka terlalu lemah sekali. Hal disebabkan, mereka tidak berlatih beladiri dengan baik saat di Klan masing-masing atau metode Kultivasi keluarga mereka sangat minim.
“Pantas saja Penatua lain benci padaku, ternyata menjadi Penatua itu tak mudah,” gerutu Xuan Ji sembari memasukan ramuan herbal penguatan fisik ke dalam ember besar.
Dia harus merogoh kocek 50 Koin Emas untuk setiap botolnya. Kalau ia memiliki murid Seribu, maka ia akan langsung bangkrut hanya untuk ramuan penguatan fisik saja.
Setelah menunggu entah berapa batang dupa lamanya, Yan Xu dan Wan Yunsheng muncul di tempat latihan.
“Master! Kami sudah sampai!” seru keduanya.
Xuan Ji yang tertidur pulas bersama Xue Yao membuka mata.
“Oh, akhirnya kalian muncul juga,” sahut Xuan Ji sembari menyeka air liurnya. “Berendam di sana hingga pagi dan ... jangan keluar walaupun kau merasa tulang-belulangmu remuk. Anggap saja kau disiksa di neraka karena menjadi anak nakal!”
Wan Yunsheng dan Yan Xu langsung menggigil mendengarnya, apalagi sudut bibir gurunya itu memancarkan seringai khas bandit gunung.
“Apalagi yang kalian lamunkan? Bukankah kalian ingin menjadi Manusia Abadi? Cepat masuk dan nikmati rasa sakitnya!” seru Xuan Ji. “Yao‘er sudah besar nanti tidak akan menggunakan metode penyiksaan itu, karena ia memiliki fisik Naga Surgawi legendaris Klan Long. Sayang sekali, ia masih terlalu muda sehingga belum bisa belajar seni beladiri. Mungkin aku mengajarinya gerakan pukulan dan tendangan sederhana saja agar ia bisa bermain-main dengan mereka,” gumamnya.
Karena sudah menjelang malam, Meng Meng dan yang lainnya tak kunjung sampai ke Puncak Qianyun. Xuan Ji menyuruh Xiao Yue menjemput mereka, kemudian melempar mereka ke dalam ember yang berisi ramuan herbal penguatan fisik.
Suara teriakan histeris dan tangisan menggema sepanjang malam di Puncak Qianyun. Xiao Yue memohon berkali-kali pada Xuan Ji agar membiarkan mereka beristirahat sejenak, tetapi Xuan Ji menolaknya.
Awalnya memang menyakitkan, tetapi efek setelahnya fisik mereka akan bertambah kuat, sehingga mereka tidak perlu lagi melakukan latihan fisik dan langsung latihan beladiri.
...***...
Zhuo Fan telah mengunjungi Empat Puncak di Sekte Pedang Abadi, tetapi ia tidak menemukan sosok yang ia cari.
Hanya Puncak Qianyun dan Puncak Qianyan yang belum ia kunjungi. Namun, Pria dilarang memasuki Puncak Qianyan, sementara Penatua Puncak Qianyun tidak menyukainya.
“Sepertinya aku akan lama tinggal di Sekte ini,” gumam Zhuo Fan berjalan menuju asrama sembari menghela napas panjang.
“Apa kamu yakin gadis itu berada di sini?” sahut Leluhur Kaisar Surgawi. “Atau lebih baik lupakan saja gadis itu dan pergilah ke Sekte besar untuk mendapatkan sumberdaya. Dengan demikian, kau akan melangkah ke Ranah Kaisar Bintang.”
Sudah Dua tahun basis Kultivasi Zhuo Fan tidak naik, sementara sumberdaya yang diwariskan oleh Kaisar Surgawi telah habis. Satu-satunya cara tercepat mencapai Ranah Kaisar Bintang tentunya hanya dengan bergabung dengan Sekte besar yang memiliki sumberdaya berlimpah.
“Tidak Leluhur!” seru Zhuo Fan mengeluarkan niat membunuh yang sangat besar. “Penghinaan itu tidak akan pernah hilang dari benakku sebelum aku mengambil nyawa gadis sialannn itu!”
Masih jelas diingatannya, sekelompok pemuda datang ke Klan Zhuo dan mereka langsung membunuh ayahnya, kemudian mengancam untuk tidak mengusik nona muda mereka.
Setelah Roh Leluhur Klan Zhuo bangkit, Zhuo Fan langsung menghancurkan Klan gadis itu dan tidak membiarkan seorang pun hidup. Namun, para penduduk sekitar mengatakan kalau gadis itu masih hidup dan dibawa oleh Kultivator ke arah selatan.
Zhuo Fan telah memasuki beberapa Sekte di wilayah selatan dan Sekte Pedang Abadi lah Sekte terakhir yang ia masuki. Intuisinya mengatakan gadis itu ada di sini, makanya ia tidak bisa pergi dengan tergesa-gesa.
Sebelum gadis itu mati, maka ia tidak akan pernah tenang berkultivasi dan mungkin akan menjadi penghalang menerobos ke Ranah Kaisar Bintang.
“Junior Fan, apakah kamu sudah menemukan teman yang kau cari itu?” sapa Qing He tiba-tiba muncul di belakang Zhuo Fan yang berjalan menuju Puncak Qianfeng.
“Belum senior He,” sahut Zhuo Fan tersenyum masam. “Mencari sahabatku itu seperti mencari jarum ditumpukkan jerami. Murid Sekte Pedang Abadi terlalu banyak, apalagi tidak ada petunjuk tentang sahabatku itu karena kami telah berpisah sangat lama. Aku hanya mengingat namanya adalah Xiao Yue.”
“Eh, Xiao Yue? Itu adalah nama murid pertama Master Ji,” sela Qing He. “Dia murid yang hebat sama sepertimu. Kapan-kapan kunjungi saja dia ke Puncak Qianyun.”
Sudut bibir Zhuo Fan memancarkan seringai tipis, akhirnya ia menemukan mantan tunangannya itu. Dia berpikir tak perlu terburu-buru melenyapkan gadis itu. Qing He mengatakan Sekte Pedang Abadi akan mengadakan kompetisi tahunan, di saat itulah ia akan membunuh Xiao Yue dengan dalih tidak sengaja melakukannya.
Dia masih membutuhkan jasa Sekte Pedang Abadi untuk menjadikannya salah satu perwakilan di kompetisi Aliansi Beladiri, sehingga Sekte-Sekte besar akan melihat potensinya sebagai Kultivator hebat.
“Hei, kau terlihat sangat bahagia sekali setelah mengetahui keberadaan sahabatmu itu,” kata Qing He membuyarkan lamunan Zhuo Fan. “Bagaimana kalau kita minum seteguk arak untuk merayakannya? Sekalian berikan aku beberapa nasihat tentang Kultivasi, apa trik junior Jiang Fan sehingga mencapai basis Kultivasi tinggi diusia yang sangat muda?”
“Aku dengan senang hati menerima tawaran senior He,” sahut Zhuo Fan merasa Qing He adalah Pria yang baik hati dan tidak ada salahnya berteman dengannya, karena prinsip Zhuo Fan adalah membalas sebuah kebaikan dengan seribu kebaikan dan menghancurkan mereka yang mengkhianati serta membencimu.
Keduanya pun melesat ke arah Puncak Qianfeng dengan tehnik meringankan tubuh dan berhenti di pucuk pohon persik. Kemudian Qing He mengeluarkan sebotol arak dan dua gelas kecil. Dia menuangkan arah pada gelas Zhuo Fan lebih dulu.
Tujuan Qing He mendekati Jiang Fan adalah agar Jiang Fan betah di Sekte Pedang Abadi, karena sangat sulit menemukan Pemuda berbakat sepertinya. Biasanya Pemuda berbakat akan diambil sekte besar saat mereka masih sangat muda, itulah mengapa Sekte Pedang Abadi tidak memiliki murid berbakat dan hanya menjadi tim penghibur saat di kompetisi Aliansi Beladiri.
Berkat bantuan Leluhur Klan Zhuo, Qing He mendapatkan pencerahan tentang Kultivasinya yang mengalami hambatan Sepuluh tahun ini.
Qing He sangat kagum dengan kecerdasan Jiang Fan. Dia pun berjanji akan berbicara dengan Penatua Puncak Qianfeng untuk menaikkan status Jiang Fan menjadi murid senior.
Zhuo Fan berpura-pura merendah dan mengatakan ilmu beladiri yang ia miliki masih sangat dangkal dibandingkan para Penatua, serta masih membutuhkan banyak bimbingan di masa depan.
“Kau sepertinya memiliki hubungan yang spesial dengan saudari Xiao Yue. Dia memang wanita yang sangat cantik, banyak murid pria yang ingin berkencan dengannya. Namun, sayang sekali, sikapnya sangat dingin dan langsung menolak para Pemuda malang itu,” kata Qing He karena beberapa kali terlihat Jiang Fan menoleh ke arah Puncak Qianyun. “Kini aku akhirnya mengerti kenapa ia seperti itu, ternyata ia sangat setia menantikan kehadiran Junior Fan ha-ha-ha.”
Zhuo Fan ikut tertawa, tetapi dalam benaknya siapa juga yang mencintai gadis arogan itu. “Bolehkah aku meminta senior He merahasiakan hubunganku dengan Xiao Yue? Aku ingin membuat kejutan padanya saat kompetisi tahunan nanti.”
“Tenang saja,” sahut Qing He menepuk pundak Jiang Fan. “Aku akan menantikan kejutan romantis seperti apa yang akan kau tampilkan saat kompetisi tahunan nanti ha-ha-ha.”
Keduanya minum arak hingga tengah malam. Qing He sampai sempoyongan saat kembali ke kamarnya, sementara Zhuo Fan baik-baik saja karena ia memiliki tehnik rahasia dari leluhurnya agar tidak mabuk walaupun meminum banyak arak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
kang baca
murid pertamanya bocah gila sepertinya
2025-02-03
0
On fire
💙💙💙
2025-02-23
0
Reymundo Hidayat
masa kultivator mabuk
2024-09-19
1