“Pria tua—” Sebelum Meng Tianzheng menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba Xiao Yue menendang dada Meng Tianzheng yang langsung terhempas keluar dari Penginapan Mawar.
“Ayo makan! Biarkan saja kakak senior kalian yang mengurus karakter tak berguna itu ha-ha-ha!” Xuan Ji tertawa terbahak-bahak, sementara para pelanggan lainnya langsung ketakutan dan bingung harus mendukung yang mana.
Pria tua itu adalah Penatua Sekte Pedang Abadi, sementara Meng Tianzheng adalah putra kesayangan Ketua Klan Meng dan juga calon Ketua Klan selanjutnya. Pada akhirnya para pelanggan memilih berdiam diri saja, seolah-olah tidak menyadari apa yang sedang terjadi.
“Beraninya kau menyerang tuan muda Tianzheng!” bentak bawahan Meng Tianzheng segera menghunus pedang masing-masing dan menyerang Xiao Yue.
Namun, Xiao Yue menundukkan mereka dengan mudah, semua bawahan Meng Tianzheng itu terlempar keluar dari Penginapan Mawar.
Xiao Yue melepaskan aura Ranah Raja Matahari miliknya. Murid terkuat kedua di Sekte Pedang Abadi tersebut berjalan perlahan-lahan mendekati Meng Tianzheng.
“Ternyata kau adalah Raja Matahari, kenapa aku tidak mengetahui ada murid Sekte Pedang Abadi yang telah mencapai Ranah Raja selain senior Qin He?” keluhnya ketakutan. “Se-senior aku juga alumni Sekte Pedang Abadi. Sebagai sesama murid Sekte Pedang Abadi tolong maafkan candaanku yang keterlaluan itu.”
Meng Tianzheng tidak peduli lagi dengan harga dirinya, keselamatannya adalah yang utama. Karena bila Klan Meng datang ke sini, mereka tidak akan dapat menyelamatkannya. Sekte Pedang Abadi pasti lebih memihak gadis muda Ranah Raja Matahari tersebut, walaupun Klan Meng berada di bawah perlindungan Puncak Qiande.
Xiao Yue menatap dingin Meng Tianzheng. Pria menjijikkan itu mengingatkannya akan mantan tunangannya yang telah menghancurkan Klan Xiao, karena saat itu ia membatalkan pertunangan mereka dan sikapnya saat itu masih kekanak-kanakan. Ternyata ia telah menyakiti hati orang tua tunangannya itu, sehingga tunangannya itu membantai seluruh Klan Xiao-nya.
“Tidakkkkkkkkkkkk!”
Meng Tianzheng berteriak histeris, karena Xiao Yue mengayunkan pedangnya.
Orang yang lalu lalang di depan penginapan Mawar Merah terkejut dengan kejadian mengejutkan itu dan langsung menjadi buah bibir di seluruh Kota Danau Biru.
Ketua Klan Meng hampir muntah darah mendengar tongkat berharga putranya telah ditebas oleh gadis muda Ranah Raja Matahari. Mulai sekarang, putranya itu tidak akan bisa menikah atau menghasilkan keturunan untuk Klan Meng.
Tak lama kemudian, Meng Tianzheng datang dipapah oleh bawahannya.
“Siapa yang melakukan hal kejam itu pada Tianzheng‘erku? Seluruh keluarganya harus dimusnahkan dan dilemparkan ke kandang babi!” bentak nyonya Meng murka.
Ketua Klan Meng melepaskan niat membunuh yang ditujukan kepada bawahan Meng Tianzheng. Mereka langsung kesulitan bernapas dan merasa lehernya seperti tercekik.
“Sudah lupakan saja, Ayah!” sahut Meng Tianzheng dengan ekspresi wajah tanpa emosi. “Aku telah menyinggung seorang Penatua Sekte Pedang Abadi dan muridnya lah yang menghukumku.”
Pemilik Penginapan Mawar mengatakan kepada Meng Tianzheng, bahwa Pria tua yang ia singgung adalah salah satu Penatua Sekte Pedang Abadi.
Meng Tianzheng tidak ingin Klan Meng dimusnahkan oleh Penatua itu, bila ayahnya ikut membuat masalah padanya. Karena sudah biasa terjadi, sebuah Klan akan dimusnahkan bila tidak patuh pada Sekte Pedang Abadi atau tidak membayar upeti tahunan.
“Terus kita tidak akan menghancurkan gadis itu?” Nyonya Meng tidak terima Klan Meng tidak akan membalas dendam atas apa yang terjadi pada putranya.
“Apa kamu ingin Klan Meng dimusnahkan?” sahut Ketua Klan Meng yang membuat Nyonya Meng terdiam. “Tetua Pertama! Bawakan Seribu Koin Emas untuk Penatua itu dan katakan Klan Meng meminta maaf karena gagal mendidik Meng Tianzheng dengan baik.”
Itu adalah solusi terbaik untuk meredam konflik dengan Penatua Sekte Pedang Abadi itu. Dia berharap Penatua itu memaafkan Klan Meng, mengingat mereka didukung oleh Penatua Puncak Qiande, Puncak kedua terbesar di Sekte Pedang Abadi.
Tentu permasalahan ini akan ia laporkan kepada Penatua Puncak Qiande, mungkin saja kedua Penatua itu bermusuhan, maka konflik saat ini akan memperkuat konflik mereka. Karena ia akan membuat laporan, seolah-olah terpaksa menyerahkan uang permintaan maaf sebesar Seribu Koin Emas atau setara uang keamanan yang ia setorkan kepada Puncak Qiande.
...***...
Setelah selesai makan, karyawan Penginapan Mawar membawa murid-murid Xuan Ji ke kamar termewah. Sementara Xuan Ji tetap berada di lantai bawah memesan segelas arak terbaik milik Penginapan Mawar.
Pemilik Penginapan Mawar menemani Xuan Ji menenggak arak. Ekspresi wajahnya seperti ketakutan kalau Klan Meng akan menghukum mereka karena tidak menolong Meng Tianzheng dari peristiwa mengejutkan tersebut.
Xuan Ji menoleh ke arah wanita yang terlihat berusia Empat puluhan tahun yang dibalut oleh Hanfu merah sangat ketat, sehingga Dua tonjolan di dadanya terlihat sempurna.
“Katakan saja apa maumu? Jangan menatapku terus!” seru Xuan Ji sembari menenggak seteguk arak.
“Bisakah Penatua Ji meminta Klan Meng untuk tidak menghukum Penginapan Mawar kami? Aku takut mulai sekarang mereka akan menaikkan upeti yang harus kami bayar dan menerapkan aturan yang akan menghancurkan bisnis kami,” sahut Pemilik Penginapan Mawar.
“Kenapa aku harus berbicara dengan mereka? Hal itu akan membuat marah Penatua Puncak Qiande karena aku mengusik pelanggannya,” balas Xuan Ji dengan sudut bibir menyeringai lebar. “Bagaimana kalau kamu memajang Plakat namaku saja di depan penginapan. Cukup Seribu Koin Emas saja, bila kalian memiliki masalah yang tidak dapat anak buahmu selesaikan, maka hubungi saja Aku. Besoknya, musuhmu itu akan lenyap selamanya.”
Pemilik Penginapan Mawar terkejut mendengar perkataan Xuan Ji. Padahal ia mengatakan tidak ingin berkonflik dengan Penatua Puncak Qiande, tetapi ia malah menawarkan jasa keamanan atas namanya.
“Aku jamin Klan Meng tidak akan menarik biaya keamanan kepada Penginapan Mawar kecuali upeti wajib untuk Sekte Pedang Abadi.” Xuan Ji meyakinkan Pemilik Penginapan Mawar. “Apa jawabanmu sebelum aku berubah pikiran, karena aku sangat jarang sebaik hari ini.”
Pemilik Penginapan Mawar menggertakkan giginya dan hendak menanggapi perkataan Xuan Ji, tetapi tiba-tiba seorang Pria tua menangkupkan tinju di hadapan Xuan Ji. Dia mengenali Pria tua itu. Pria tua itu adalah tetua Pertama Klan Meng. Namun, Pemilik Penginapan Mawar bingung, apa yang ia lakukan di sini.
“Maaf mengganggumu, Penatua!” sapa Tetua Pertama Klan Meng. “Ketua Klan mengutusku untuk meminta maaf atas nama Beliau, karena tuan muda Meng Tianzheng telah mengganggu waktu istirahat Anda.”
Xuan Ji melambaikan tangan dan berkata, “Tidak apa-apa. Aku telah mendidik anak nakal itu untuk kalian, mulai besok dia akan menjadi anak baik-baik.”
Tetua Pertama mengerutkan keningnya mendengar jawaban Xuan Ji, walaupun ia kesal dengan jawaban itu. Dia tetap memaksakan diri untuk tersenyum dan mengucapkan terima kasih sekali lagi.
“Kami juga membawakan hadiah bekal perjalanan untuk Penatua. Walaupun jumlahnya tidak seberapa, tolong terima ini Penatua!” seru Tetua Pertama menyuruh Kultivator Klan Meng menyerahkan Peti berisi Seribu Koin Emas.
Xuan Ji langsung tersenyum lebar melihat Koin-koin emas itu. Dia meminta Pelayan Penginapan Mawar membuatkan secangkir arak untuk Tetua Pertama.
Mereka pun berbincang-bincang santai, sementara Pemilik Penginapan Mawar hanya menjadi pendengar yang baik. Xuan Ji membual kepada mereka bahwa dirinya adalah Penatua kesayangan Ketua Sekte Tang San, walaupun seluruh Penatua berusaha menyingkirkannya.
Dia juga mengatakan kalau mereka memiliki anak yang memiliki bakat surgawi, maka lebih baik serahkan kepada Puncak Qianyun saja. Dia mengatakan Xiao Yue yang ia didik telah mencapai Ranah Raja Matahari hanya dalam Sepuluh tahun saja.
Tetua Pertama dan Pemilik Penginapan Mawar tentu tidak percaya dengan perkataan Xuan Ji, keduanya merasa ia hanya membanggakan dirinya saja. Buktinya nama Puncak Qianyun baru kali ini mereka dengar dan mereka merasa Xiao Yue mungkin adalah cucu yang ia bawa dari wilayah tengah, makanya basis Kultivasinya cukup tinggi.
Setelah Tetua Pertama meninggalkan Penginapan Mawar, pemilik Penginapan Mawar pun menerima tawaran Xuan Ji. Dia langsung membayar biaya keamanan Seribu Koin Emas dan memasang Plakat atas nama Xuan Ji di pintu masuk Penginapan Mawar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
xi ochen
dasar cina si xuan ji hahah
2025-02-20
0
Hydro7
Kaya euy... cair trs cuan nya.
2024-12-30
0
On fire
🖤💓💙💙❤️🩹
2025-02-23
0